Ari menghentikan mobilnya ketika sudah sampai di depan rumahnya dan dia segera turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah. Saat sampai ruang tamu Ari melihat Ehsan dan Eshal yang sedang mengerjakan tugas sekolah.
"Assalamualaikum". Ucap Ari
"Waalaikumussalam". Jawab Ehsan dan Eshal bersama.
Ari langsung duduk di depan kedua adiknya itu sedangkan Ehsan dan Eshal saling pandang.
"Abang ingin kalian berdua jujur". Ucap Ari
"jujur soal apa bang". tanya Eshal.
"Kalian bilang citra bukan perempuan baik, benar". Tanya Ari.
"Iya bang". Jawab Ehsan.
"Kalian tau dari mana". Tanya Ari.
"Kan sudah di bilang dari feeling". Jawab Eshal.
"Kalau dari feeling, kenapa sampai menerornya bahkan sampai punya nomornya, dapat dari mana". Tanya Ari.
"Ari ada apa ini, apalagi yang di lakukan Ehsan dan Eshal ". Tanya Ilham yang baru saja turun.
"Abi, Ehsan dan Eshal sangat tau tentang citra bahkan mereka menerornya ". Jawab Ari.
Ari menceritakan apa yang di lihat dan dia dengan saat di pinggir danau tentang citra, Ilham yang mendengar cerita Ari langsung melihat ke arah Ehsan dan Ehsan. Sedangkan Ehsan dan Eshal yang di tatap oleh Abinya saling sikut.
"Ehsan Eshal kalian tau dari mana dan dapat segala Informasinya dari mana, bahkan sampai meneror seperti itu, itu bahaya ". Ucap Ilham.
"Ehsan Eshal jawab Abi sayang ". Sambung Ari.
"Kamu yang jawab ". Bisik Eshal.
"Kamu saja". Ucap Ehsan.
"Sudah jangan ribut, cepat di jawab ". Ucap Ari.
"Kami membobol sosial medianya bahkan data data miliknya ". Jawab Ehsan.
Ilham dan Ari melebarkan matanya saat mendengar pengakuan dari Ehsan.
"Tunggu, bagaimana cara kalian membobolnya ". Tanya Ari.
"Ya seperti itu bang". Jawab Eshal.
"Sejak kapan Kalian bisa melakukan ini". Tanya Ilham yang baru saja mengetahui bahwa si kembar pintar IT.
"Sejak SMP , waktu data sekolahan di curi, aku dan Eshal mencoba mengambil kembali data yang telah di curi dan membuat keamanan data sekolahan tanpa ada orang yang di ketahui ". Jawab Ehsan.
"Kalian belajar dari mana". Tanya Ilham lagi.
"kami hanya menonton YouTube tentang IT Abi". Jawab Eshal.
"Baiklah, Abi harap kalian tidak menyalah gunakan kemampuan kalian ya apalagi sampai merugikan orang lain". Ucap Ilham.
"Sebenarnya ". Ucap Ehsan menggantung.
"Sebenernya apa". Tanya Ari.
"Tapi janjinya Abi jangan marah ". Ucap Eshal.
"Apa yang kalian lakukan ". Tanya Ilham.
"Kami meretas perusahaan entertainment dan beberapa fotografer ". Jawab Ehsan.
"Untuk apa". Tanya Ilham.
"Kami melakukan itu untuk menghapus foto bunda karena waktu itu kami dengar ada orang yang menghina bunda bukan wanita baik ketika datang ke sekolah kami, mereka mengatakan percuma pakaian tertutup tapi masih ada foto foto seksi di sosial media , hijrah tidak akan di terima kalau masih ada orang yang bisa melihat lekuk tubuhnya". Jawab Eshal.
Ehsan dan Eshal menundukkan kepalanya dan saling menyikut. Ilham menatap si kembar dan mengingat bahwa masih ada banyak foto foto seksi Sintia di sosial media bahkan sangat sulit untuk menghapus. Ilham menghela nafasnya
"Kemari". Ucap Ilham dan si kembar mendekat ke Abinya.
"Abi bangga pada kalian". Ucap Ilham dan menguasai kepala Ehsan dan Eshal.
"Abi bangga karena kalian sangat menyanyi bunda kalian dan tidak membencinya walau sudah tau masa lalunya". Ucap Ilham.
"Bagaimana kami bisa membencinya Abi, bunda sudah berjuang melahirkan dan membesarkan kami tanpa mengeluh, lagian setiap orang punya masa lalu". Ucap Ehsan.
"Itu benar Abi apalagi bunda selalu mengajarkan Kami banyak hal". Ucap Eshal.
Sintia yang berada di balik tembok menetes air matanya karena sempat berpikir bahwa si kembar akan membencinya jika mengetahui masa lalunya tapi ternyata si kembar tidak membencinya sama sekali.
"Terima kasih ya Allah telah memberikan anak anak yang baik". Ucap Sintia.
"Sudah kalian lanjut belajarnya". Ucap Ilham.
"Siap Abi". ucap Ehsan dan Eshal.
"Kenapa itu muka murung". Tanya Ilham saat melihat putranya.
"Abi kapan aku menikah, setiap kali dekat dengan perempuan pasti mereka tidak baik". Ucap Ari.
"Mungkin jodoh Abang masih sekolah jadi belum di pertemukan". Ucap Eshal.
"Abang tidak mau ya nikah sama anak kecil". Ucap Ari.
"Kalau begitu nikah saja sama Tante Tante". jawab Ehsan.
"Sudah jangan meledak Abang kalian". Ucap Ilham.
"Banyak berdo'a dan minta ingin istri yang seperti apa". Ucap Ilham.
"Tapi aku sudah tiga puluh tahun Abi, lama sekali ketemu jodohnya, teman teman ku sudah ada yang punya anak". Ucap Ari.
"Ya banyak berdo'a atau do'a mu yang kurang pas makanya belum di kabulkan". Ucap Ilham pada putranya.
Sintia keluar membawa nampan yang berisi minuman dan makanan. Sintia meletakkan nampan itu di atas meja.
"Jus jeruk dan tempe goreng, untuk teman belajar dan mengobrol". Ucap Sintia.
"hey bunda tau aja ya kami butuhkan ". Ucap Eshal.
"Ari menikah itu bukan hanya sekedar menikah, harus siap finansial dan harus siap mental dan juga ilmu karena di setiap pernikahan pasti ada ujiannya, kalau kamu tidak bisa menghadapi ujian itu maka pernikahan mu akan kandas di tengah jalan, apalagi kamu laki laki harus bisa menjadi seorang imam yang bisa membimbing istrimu nanti ". Ucap Sintia.
"Mungkin Allah belum mempertemukan jodoh mu karena Allah tau bahwa kamu belum siap sepenuhnya menikah, kalau bunda lihat kamu ingin menikah karena teman teman sudah menikah bukan dari hati mu". Sambung Sintia.
Ari diam mencerna ucapan bundanya dan benar bahwa selama ini dia ingin segera menikah agar tidak selalu di tanya kapan menikah oleh teman teman.
"Mantap dulu hatimu lainnya, kalau kamu sudah siap menikah maka akan segera bertemu dengan jodoh mu". Ucap Ilham dan mengusap pundak bundanya.
"Iya Abi bunda". Jawab Ari.
Sedangkan di tempat lain Nilam sedang meringis karena tangannya ditekan dengan garpu.
"Tante sakit ". Ucap Nilam
Sarah mengangkat garpunya dan Nilam meniup niup punggung tangan yang mengeluarkan darah karena tertusuk garpu.
"Itu hukuman karena berani mengambil makanan tanpa seizin ku ". Ucap Sarah.
"Sudah ma itukan hanya tahu goreng bagian Nilam juga yang masak". Ucap Lukman.
"Kembali ke belakang aku tidak berselera makan jika kamu ada di sini ". Ucap Sarah.
"Iya Tante ". Ucap Nilam.
Nilam berjalan menuju halaman belakang dan duduk di sebuah bangku. Nilam mengeluarkan sebuah foto yaitu foto dirinya dan Angga, Nilam menetes air matanya.
"Mas Kenapa begitu cepat meninggalkan ku padahal kita belum sempat membangun rumah tangga yang harmonis ". Ucap Nilam.
Nilam memejamkan matanya lalu menatap langit langit sore.
"Mas aku masih ingat dulu kita sering duduk di sini dan melihat langit yang akan berubah gelap ". Ucap Nilam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Abdul Aziz
lanjut KK ceritanya bagus dan menarik
2023-04-05
0