Ari melangkah kakinya di sebuah pemakaman, secara perlahan langkah kakinya membawanya mendekati sebuah makam. sesampainya di depan makam tersebut Ari menjongkokkan tubuhnya dan mengusap nisan tersebut
"Assalamualaikum umi, maaf Ari baru datang dan maaf Ari sempat membenci umi". Ucap Ari
"Tapi bunda memberi peringatan pada Ari hingga Ari sadar bahwa tidak baik menyimpan kebencian di hati Ari terutama pada umi". Sambung Ari
Ari menaburkan bunga lalu mendo'akan uminya.
"Ari pulang ya umi, assalamualaikum". Ucap Ari lalu meninggalkan pemakaman tersebut
brak
"Maaf maaf". Ucap seseorang lalu berjalan memasuki sebuah pemakaman
Ari menatap perempuan yang berjalan dengan tertatih tatih memasuki area pemakaman.
Ari langsung masuk ke dalam mobilnya lalu meninggalkan tempat itu
sedangkan di pemakaman seorang perempuan menjatuhkan dirinya di sebuah makam dan Air matanya menetes begitu saja. perempuan itu memeluk nisan itu dengan begitu erat.
"Hiks hiks kenapa meninggalkan ku sendirian hiks". Ucap perempuan itu
"Maafkan aku baru bisa datang setelah satu tahun kamu berada di sini hiks". Sambung perempuan itu
"Aku mohon bawa aku, mereka jahat padaku ".
"Arghhh ". Ringis perempuan itu ketika ada seseorang yang menjambak rambutnya dengan begitu erat
"Lepas sakit ". Ucap perempuan tersebut
"Berani kamu datang kemari ha, dasar perempuan pembawa sial". Ucap wanita itu.
dug
Wanita tersebut menghempas kepalanya hingga terbentuk batu dan mengeluarkan darah.
"Aku rindu padanya hiks". Ucapnya
"Gara gara mu, anakku meninggal ". Ucap wanita itu dan mencengkram dagu perempuan tersebut
"Bawa dia dan kurung dia di ruang bawah tanah ". Perintah wanita itu.
Beberapa orang berbadan besar menyeret perempuan tersebut.
"Lepas aku tidak mau, mas tolong aku hikss". Ucap perempuan tersebut
plak
Salah satu bodyguard menamparnya sehingga membuat perempuan tersebut pingsan.
"Bagus siksa dia terus hingga dia tidak sanggup hidup". Ucap seorang wanita
salah satu bodyguard mengendongnya dan meletakkannya di atas mobil lalu meningkat kedua tangan perempuan tersebut.
byur
Seorang wanita menyiram dengan air hingga membuat perempuan itu membuka matanya dan melihat ke sekeliling.
"Tante aku mohon jangan lakukan ini". Ucap perempuan itu dengan ketakutan.
Perempuan tersebut bisa membayangkan bahwa tubuhnya akan terombang-ambing ketika mobil itu berjalan karena kedua tangannya di tali di atas kepala
wanita itu langsung masuk kedalam mobil.
"Aaaa". Teriak perempuan itu ketika mobil di jalan.
Benar saja badan terombang ambing, perempuan itu menutup matanya dengan air mata yang menetes di pipinya apalagi mobil itu berjalan dengan begitu cepat.
cittt
Mobil berhenti di sebuah rumah mewah. salah satu bodyguard langsung menurunkan perempuan itu.
"Ma apa yang mama lakukan". Ucap pria paruh baya
"Mas diam saja tidak perlu ikut campur". Ucap wanita itu
" Ma dia menantu kita". Ucap Lukman
"Gara gara dia anak kita meninggal mas". Ucap Sarah
"Sadar ma Angga meninggal karena gugur di Medan perang bukan karena menantu kita". Ucap Lukman
"Gara gara menikah dengannya Angga meninggal, sejak awal mama tidak setuju Angga menikah dengannya dan terbukti bukan setelah akad Angga langsung berangkat dan malamnya kita dapat kabar Angga meninggal, itu semua gara gara perempuan pembawa sial ini ". Teriak Sarah.
"Apa papa masih ingat, Zahra meninggal setelah melahirkan dia bahkan Burhan meninggal karena menolongnya, apa papa sudah lupa itu sejak bayi dia sudah pembawa sial tapi papa tetap nekat menyetujui Angga menikah dengannya ". Ucap Sarah dengan menggebu gebu dan masuk ke dalam rumah
"Kalian pergi ". Ucap Lukman pada beberapa bodyguard
Lukman mengahampiri menantunya yang terduduk di bawah dengan air mata yang mengalir.
"Aku pembawa sial". Ucap perempuan itu dan tertawa
"Itu tidak benar Nilam". Ucap Lukman
"Itu benar om, apa yang di katakan Tante benar, harus aku tidak menikah dengan mas Angga hingga membuat mas Angga meninggal hiks". Ucap Nilam
"Nilam Angga meninggal karena sudah takdirnya". Ucap Lukman.
"ayo sekarang masuk". Ucap Lukman
Lukman menuntun masuk kedalam rumah dan sarah yang melihat itu menatapnya dengan tajam
"mau kemana ". Ucap Sarah
"kamarnya dia ada di belakang bersama pembantu ". Sambung Sarah
"Sarah". ucap Lukman
Nilam berjalan gontai menuju belakang rumah dan berjalan menuju kamarnya yang lebih pantas di sebut dengan kandang sapi. bukan Nilam tidak ingin pergi dari rumah itu hanya saja sarah selalu menemukan ketika dia pergi.
"ma kenapa mama berubah seperti ini bahkan mama tidak membiarkan Nilam pergi dan melanjutkan hidupnya". Ucap Lukman
"enaknya saja dia mau melanjutkan hidupnya sedangkan putra kita meninggal, tinggal di rumah ini untuk selamanya itu hukuman untuknya". Ucap Sarah lalu masuk ke dalam kamar.
Nilam meringkuk di atas lantai tanpa alas, di umurnya yang baru memasuki umur sembilan tahun Nilam harus menjalani hidupnya dengan berat.
"mas Angga kenapa tidak mengajakku". Ucap Nilam
setelah kematian ayahnya Nilam tinggal di rumah Sarah dan Lukman karena Burhan menitipkan putrinya pada sahabatnya itu. awalnya Sarah juga menyanyi Nilam sangat baik hingga di mana Angga mengutarakan keinginannya untuk menikahi Nilam membuat Sarah tidak menyukai Nilam.
Ari menghentikan mobilnya di pinggir danau. Ari turun dari mobil dan menyandarkan tubuhnya di badan mobil
"kapan aku segera menikah, teman teman ku sudah menikah semua, ya Allah hamba mohon buat Ehsan dan Eshal tidak menanggung perempuan yang aku sukai". Ucap Ari
Ari menatap ke sekeliling di mana semua orang berpasangan dan terdapat keluarga kecil yang terlihat bahagia. Ari menghela nafasnya. Ari menajamkan penglihatan saat melihat seseorang yang di kenal
"itukan Citra ". Ucap Ari
"dia jalan dengan siapa, itukan bukan ayahnya ". sambung Ari dan secara perlahan Ari mendekat ke arahnya di bersembunyi di balik pohon
"Om kapan belikan Citra mansion itu". Ucap Citra
"istri om saja om belikan mansion, aku yang bisa puaskan om kenapa belum om belikan ". Sambung Citra
Ari yang mendengar itu sangat terkejut
"sayang, semua yang kamu punya itu dari mana bisnis mu lancar juga karena om, untuk mansion sabar uang yang di keluarkan cukup Banyak jadi om harus hati hati agar tidak ketahuan istri om".
"feeling si kembar benar citra bukan orang baik, untung saja aku tidak jadi dengannya ".
"kenapa kamu tidak manfaat Ari itu ".
"ya kemarin sih rencana begitu tapi tiba tiba ada anak SMA mengaku sebagai calon istrinya ". Jawab citra
"kenapa tidak kamu Pepet saja ".
"asal om tau anak kembar itu punya bukti perselingkuhan kita, kalau aku tetap maju mereka akan mengadu pada istri om, bahkan sampai sekarang anak anak itu masih meneror ku ". Ucap Citra dengan kesal dan memandangi ponselnya yang menampilkan sebuah chat yang berisi fotonya yang ada di pinggir danau
"si kembar dapat bukti itu dari mana dan tau dari mana ,aku saja yang sering bersama citra tidak tau sifat aslinya ". Ucap Ari lalu meninggalkan tempat itu
Ari ingin segera sampai di rumah dan menanyakan hal ini pada si kembar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Lanjut bagus banget ceritanya
2023-05-16
0