Kedatangan Sarah

Keesokan harinya Nilam tidak semangat mengerjakan pekerjaan dan berulang kali menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Nilam ada dengan mu nduk". Ucap mbok Darmi dan mematikan kran air yang berada di cuci piring.

"Maaf mbok, gara gara Nilam lantainya basah". Ycap Nilam dan langsung mengambil pel pel an lalu membersihkan lantai.

"Ada apa, kenapa melamun seperti itu". Tanya mbok Darmi.

"Nilam takut mbok". Jawab Nilam.

"Takut kenapa". Tanya mbok Darmi.

"Takut..."

Ting

tong

"Tunggu sebentar nduk mbok buka pintu dulu". Ucap mbok Darmi dan berjalan menuju ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu mbok Darmi membuka pintu dan menampilkan seorang wanita.

"Cari siapa ya". Tanya mbok Darmi.

"Pemilik rumah ini". Jawab wanita itu.

"Siapa mbok". Tanya Sintia yang baru saja menuruni tangga.

"Ini nyonya ada yang mencari tuan dan nyonya". Jawab mbok Darmi.

"Suruh masuk aja mbok". Jawab Sintia.

"Silahkan masuk nyonya". Ucap mbok Darmi.

Wanita itu masuk ke dalam rumah dan melihat ke sekeliling ruangan tersebut. Sintia mempersilahkan tamunya untuk duduk. Mbok Darmi berjalan menuju dapur untuk membuat minum.

"Nduk tolong berikan minuman ini untuk tamu nyonya". Ucap mbok Darmi.

"Iya mbok". ucap Nilam.

Nilam membawa nampan berisi minuman tersebut ke ruang tamu , saat sampai ruang tamu Nilam menghentikan langkahnya, minuman yang dia bawa bergetar akibat dirinya yang ketakutan. Nilam menarik nafasnya lalu masuk ke Bali ke dapur.

"Nduk kenapa minumannya di bawa masuk lagi". Tanya mbok Darmi.

"Di depan ada". Ucap Nilam sambil menelan salivanya.

"Asa apa nduk". Tanya Mbok Darmi.

"Ada ada mertua Nilam mbok ". Jawab Nilam.

"Sebaiknya sekarang kamu sembunyi nduk". Perintah mbok Darmi.

Nilam langsung berjalan menuju kamarnya yang ada di belakang dan mbok Darmi mengantarkan minuman.

"Sebelum mbak ini siapa dan ada keperluan apa mencari saya". Tanya Sintia.

"Saya Sarah kedatangan saya kemari untuk mencari seseorang". Jawab Sarah dengan angkuh.

"Mencari seseorang ". Ucap Sintia.

"Iya, laporan dari anak buah saya orang itu ada di sini ". Ucap Sarah.

"Ini fotonya dia menantu saya". Ucap Sarah

Sintia mengambil foto tersebut dan memperhatikan foto Nilam.

"Saya mencari dan ingin membawanya pulang karena dia stres dan bisa membahayakan orang, jadi saya tidak ingin ada orang lain yang terluka karena menantunya saya, saya tidak ingin kejadian satu tahun yang lalu terulang kembali dimana menantunya saya membunuh orang ". Ucap Sarah.

"Jadi beritahu saya di mana dia sekarang ". Sambung Sarah.

Ari yang berada di balik tembok menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan wanita itu.

"Jadi benar dia bukan perempuan baik". Ucap Ari.

"Dia tidak ada di sini mbak". Jawab Sintia.

"Kenapa bunda melindungi perempuan itu ". Ucap Ari saat mendengar ucapan bundanya dan memperhatikan mereka.

"Saya datang kesini baik baik untuk membawa menantu saya pulang karena saya tidak ingin orang orang yang ada di rumah ini dalam bahaya". Ucap Sarah.

"Rapi dia memang tidak ada di sini". Jawab Sintia.

"Marco ". Teriak Sarah.

"Iya bos". Jawab Marco.

"Periksa seluruh rumah ini ". Ucap Sarah.

"Maaf Mbak, mbak tidak bisa memeriksa rumah ini tanpa seizin saya". Ucap Sintia.

"Saya tidak perlu izin " Ucap Sarah.

"Biarkan mereka memeriksa rumah ini sayang ". Ucap Ilham.

"Tapi mas ". Ucap Sintia dan Ilham menganggukkan kepalanya.

Mbok Darmi yang mendengar ucapan itu langsung berjalan menuju belakang. Sarah dan anak buahnya memeriksa seluruh rumah itu tanpa ada satu yang terlewatkan.

"Bagaimana". Tanya Sarah.

"Tidak ada bos". Jawab anak buah Sarah.

"Dimana kamu sembunyikan menantu saya". Ucap Sarah.

"Orang yang kamu cari tidak ada di sini". Ucap Sintia.

Tanpa permisi sarah langsung keluar dari rumah itu dan sebelum masuk ke dalam mobil Sarah melihat rumah tersebut.

"Hiks ku mohon jangan bawa aku padanya". Ucap Nilam sambil berlutut.

"Aku tidak akan membiarkan orang jahat ada di rumah ku". Ucap Ari.

"Hiks hiks ku mohon aku akan melakukan apapun tapi jangan bawa aku padanya , dia jahat, aku tidak jahat hiks tuan ku mohon". Ucap Nilam.

"Apa yang kamu lakukan". Ucap Ari langsung mundur.

"Aku akan mencium kaki tuan tapi jangan bawa kau pada hiksss, aku tidak ingin di siksa lagi olehnya, dia jahat hiks ku mohon ". Ucap Nilam.

Ari diam mendengar perkataan Nilam.

"Tuan aku akan melakukan apapun untuki tapi jangan bawa aku padanya ". Ucap Nilam.

"Berdiri ". Ucap Ari dengan dingin.

"Berdiri saya bilang ". Ucap Ari.

Nilam langsung berdiri dan menundukkan kepalanya.

"Sekarang keluar dari kamar ku". Ucap Ari.

"Tuan tidak akan membawa ku padanya kan". Tanya Nilam.

"Tidak, segera keluar sebelum Abi dan Bunda melihat mu di sini". Ucap Ari.

Nilam langsung keluar dari kamar Ari dan Ari langsung menutup pintu kamar. Ari begitu marah ketika menemukan Nilam berada di dalam lemari pakaiannya.

"Aku harus menyelidiki Nilam dan juga wanita tadi". Ucap Ari.

"Nduk kamu tadi bersembunyi di mana". Tanya mbok Darmi saat melihat Nilam masuk ke dalam kamarnya.

"Di kamar tuan Ari, dia sudah pergi kan mbok". Tanya Nilam.

"Sudah nduk". Jawab mbok Darmi dan mengusap lengan Nilam.

Di dalam mobil Sarah mengepalkan tangannya karena belum menemukan Nilam.

"Awasi rumah itu dan ikuti siapapun yang keluar dari rumah tersebut". Perintah Sarah.

"Baik Nyonya". Jawab Marco.

"Jika benar Nilam ada di sana, bagaimana pun caranya buat semuanya orang yang ada di rumah itu bahwa Nilam adalah orang jahat atau pembawa Sial". Ucap Sarah.

"Baik Nyonya, saya akan melakukan sesuai perintah Nyonya ". Jawab Marco.

"Nyonya tadi tuan menanyakan keberadaan Nyonya ". Ucap Marco.

"Jawab saja di mall". Ucap Sarah dan Marco menganggukkan kepalanya.

Nilam merebahkan kepalanya di pangkuan mbok Darmi dan mbok Darmi mengusap kepala Nilam.

"Mbok Darmi memperlakukan ku seperti ini rasanya aku seperti di sayang ibu ". Ucap Nilam.

"Memang ibu nduk Nilam kemana ". Tanya Mbok Darmi.

"Ibuku meninggal saat melahirkan ku sedangkan ayahku meninggal saat aku berusia sekitar lima atau tujuh tahun saat menolongku ". Ucap Nilam.

"Mbok apa benar jika seorang anak menjadi akibat meninggalnya orang tua itu anak pembawa sial dan tidak akan membuat orang orang di sekitarnya dalam masalah". Tanya Nilam.

"Tidak ada yang namanya anak pembawa Sial , meninggal nya seseorang itu sudah menjadi takdirnya mau bagaimanapun penyebab meninggalnya ". Ucap mbok Darmi.

"Tapi suamiku meninggal setelah menikah dengan ku, aku sudah membuat tiga orang meninggal mbok ". Ucap Nilam.

"Nduk mereka meninggal sudah takdirnya bukan Karena nduk Nilam, lagian suami nduk Nilam meninggal di Medan perang itu sudah resiko seorang tentara ". Ucap mbok Darmi dan mengusap usap kepala Nilam penuh sayang. Mbok Darmi tersenyum saat melihat Nilam yang tertidur dengan pulas.

💙💙💙💙

Yuhuu aku punya rekomendasi cerita lagi nih yang sangat seru untuk di bawa langsung cuss ke " Bukan Menantu Sempurna". karya " Santi Suki"

Terpopuler

Comments

Marliana MARLIANA

Marliana MARLIANA

Smoga Ari bz menyelamatkan nilam dari belenggu mertua jahat....

2023-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!