KISAH PAHLAWAN DAN IBLIS

KISAH PAHLAWAN DAN IBLIS

Prolog

Nyanyian lagu 'Perdamaian' dari sebuah girlband lokal, wanita-wanita berjilbab putih menari-nari di atas panggung, dengan rebana dari berkulit kambing yang di tabok keras minta ampun. Bergerak maju, mundur, kiri, kanan dan berputar. Mereka seperti anggota ibu-ibu PKK yang melakukan senam Poco-Poco di acara pernikahan.

"Salam hormat bagi para tamu undangan dari mempelai pria dan wanita, selamat datang di acara resepsi pernikahan tuan Andrea Dovizioso S.H dan nona Rea Ardiana, silakan menikmati hidangan yang tersedia." Suara MC berkumandang jelas di speaker gedung resepsi.

Diantara keramaian semua orang penuh kebahagiaan, saat itu, aku hanya duduk murung di pojok ruangan sendirian, bahkan dengan kue manis masih aku kunyah, mata berkilauan ingin menangis menahan pahit yang ada di tenggorokan.

Aku tidak percaya. disinilah sekarang, acara pernikahan seorang wanita yang aku cintai selama lima tahun, dan berakhir di atas pelaminan bersama orang lain. Ini adalah kenyataan yang harus diterima, meskipun sedikit berharap bahwa semua hanya sebuah kebohongan.

Duduk diam diantara sepotong kue, air mineral, kartu undangan dan kebahagiaan wanita yang tidak bisa aku miliki. Aku sadar, bahwa tidak ada lagi harapan setelah berjuang keras demi kebahagiaan Rea. Dan sekarang diriku ini tidak lebih dari seorang tamu undangan saja.

Mengingat kembali tujuh tahun kisah cinta yang telah aku perjuangkan menjadi sisa-sisa kenangan masa lalu. Boneka beruang yang menunjukan sebesar apa rasa sayangku kepada Rea. Coklat valentine yang aku persiapkan sejak bulan Agustus. Atau pun aku berlatih vokal karena Rea sangat suka berkaraoke.

Segala hal yang sudah Aku berikan kini menjadi seonggok sampah dan siap di daur ulang.

Aku terlihat menyediakan, sebagai seorang pria, atau pun manusia....

Mengatakan bahwa cita-cita adalah hal penting untuk di wujudkan, semua hanya omong kosong. Aku berusaha keras dalam pekerjaan tapi cintaku berakhir di pangkuan orang lain.

Aku hanya ingin masa depan kami berdua menjadi lebih baik. Tapi semua berakhir....

'Apa yang salah...'

'Aku atau dunia ini...'

Semua orang tersenyum bahagia, mereka tertawa-tawa menceritakan masa lalu, atau pun membawa istri serta anak-anak mereka yang menggemaskan.

Sedangkan diriku, Diam di tempat, duduk menikmati kue manis tapi tidak bisa di telan, rasanya pahit, benar-benar pahit, ketika harus menerima kenyataan, bahwa Rea pergi meninggalkanku untuk menikah dengan orang lain.

"Sungguh beruntung lelaki bernama Andrea itu, kita berdua yang dulu berebut untuk mengencani Rea, kini berakhir tanpa harapan."

"Apa kau tahu, kita berdua seperti orang bodoh yang berlari sekuat tenaga menuju garis finish, sedangkan di sana, di ujung jalan, yang juara bukan aku atau pun kau, tapi orang lain."

Antara aku dan Noe adalah dua pecundang dimana berakhir di tempat yang sama, hanya saja aku masih sempat menggandeng Rea meskipun itu hanya Lima tahun .

Aku merasa sedang terkurung di persimpangan waktu, ketika orang-orang berjalan menuju masa depan, aku sendirian terjebak tanpa tahu kemana harus pergi. Di sebuah jalan yang bernama kehidupan, tersesat, mengulangi kesepian dalam hidupku sendiri, saat cinta memberi dua jawaban, antara bertepuk tangan atau bertepuk sebelah tangan. Aku telah kehilangan tangan yang selalu bisa digenggam erat.

"Harap semua tamu undangan untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai."

Detak jantung semakin tidak beraturan, aku merasa takut menampakan wajah di depan mata Rea, bahkan aku bisa bayangkan betapa dia tersenyum bahagia, sedangkan aku tidak tahu untuk apa datang kemari.

Dia wanita cantik yang membuatku jatuh cinta, ah .... Aku sungguh malu mengakuinya, bayang-bayang tentang dia masih melekat di dalam ingatan.

Seakan baru kemarin dia menggenggam tanganku, sentuhan kulit lembut, dan kecupan bibir merah muda yang sangat menawan.

Aroma parfum seperti bunga

Aku tidak bisa lupakan begitu saja....

Cinta memang kejam, aku ingin pergi dari tempat ini dan menghilang untuk selamanya.

Janji itu, janji yang dia katakan saat hujan turun di bulan Februari, aku ingat setiap perkataan dari bibirnya.

"Hei, jika kita menikah nanti, aku ingin memiliki tiga anak bersamamu."

Apa itu ?, Lima tahun aku berpacaran, segala hal tentang dirinya pun aku tahu, Dia pun sadar, jika aku bukan wakil rakyat yang hanya bisa berjanji dan lupa begitu saja.

Tapi kenapa ?, ada cincin lain yang melingkar di jari manis itu dan bukan dariku, sedangkan aku duduk di bangku, melihatnya tersenyum. Aku sakit, aku iri, aku marah, aku malu, aku bodoh, aku bingung, aku siapa ?, Aku ?, Aku ?....

Aku tidak tahu....Sebenarnya apa yang aku lakukan disini ?.

"Ryan, Ryan.... Cepatlah, Rea tidak akan menunggumu saja untuk berdiri di sana, masih banyak tamu yang ingin memberikan selamat."

Itu benar, ini adalah titik terakhir dimana aku harus rela melepaskan Rea pergi dari kehidupanku yang menyedihkan.

Aku bukan siapa-siapanya sekarang, dia bersama lelaki itu, orang yang berani memberikan janji pasti untuk membuatnya bahagia.

Tidak seperti aku yang pecundang ini, jika memang cinta bisa membuat dia hidup, maka apa gunanya orang-orang menjual beras.

Jika menang cinta membuat segalanya menjadi bahagia, untuk apa aku bekerja keras demi dirinya.

Aku memang bodoh, sangat bodoh, sampai kapan pun aku adalah orang bodoh yang merasa bodoh karena mengakui diriku sendiri hanya orang bodoh.

Langkah kaki ini terasa sangat berat, untuk sekedar berdiri dan memberikan selamat kepadanya, aku ingin pergi saja dari sini, tapi aku adalah seorang lelaki, paling tidak, memberikan selamat bukanlah hal yang salah.

Meski aku beranggapan begitu ...

Satu langkah terakhir sebelum melihatnya, aku berdoa, jika hujan meteor datang, kemudian jatuh dan menghancurkan pernikahan ini. Paling tidak banyak orang mengatakan, bahwa doa orang yang teraniaya selalu terkabul, aku anggap, aku adalah salah satu dari mereka.

Tapi jelas tidak mungkin, karena ramalan cuaca mengatakan bahwa ini adalah hari yang cerah, beruntung bagi setiap pasangan untuk berkencan di taman.

"Rea selamat, atas pernikahan mu."

Aku benar-benar tidak mengerti, kenapa aku memberinya ucapan selamat, bukankah lebih baik berkata 'Jika kau ada rencana untuk cerai, hubungi saja aku', itu lebih baik.

Berpura-pura tersenyum layaknya orang bodoh, padahal hatiku sudah hancur sejak menerima undangan pernikahan mereka berdua.

"Ryan aku...."

"Aku mengerti, kau tidak bisa menunggu selama itu. Aku tidak apa-apa, kau berhak menemukan kebahagiaan mu sendiri."

Dia sangat cantik, bahkan bidadari yang turun dari langit masih seperti kain keset jika disandingkan dengan Rea. Mata indah itu, aku tidak bisa lagi menatapnya, lesung pipinya, aku tidak bisa lagi menyentuh itu, dan senyuman Rea, bukan lagi milikku.

Apa yang terbaik dari semua ini, tidak ada. Tidak ada yang aku harapkan dengan kebahagiaan Rea, kecuali hadiah sovenir berupa gelas berisi foto mereka berdua.

Pulang nanti akan aku hapus wajah lelaki itu dan aku ganti dengan fotoku sendiri.

Sungguh malang nasibku, aku iri, sangat iri, jika saja semua ini sebuah mimpi, aku ingin segera terbangun dan melupakannya.

Aku benar-benar menjadi lelaki yang menyedihkan.

Di jalan pulang, berjalan pergi seperti orang linglung, tidak bisa membedakan warna merah dan hijau, terus melangkahkan kaki hingga silau cahaya datang dari arah samping.

"Apa aku akan mati ?.... Terserah lah, aku tidak pernah berpikir jika aku bahagia sekarang... Semua akan jauh lebih mudah, aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli tali dan menggantung leherku di atas pohon mangga, paling tidak keluargaku akan mendapat kompensasi dari asuransi kecelakaan, ini sedikit lebih baik. Aku tidak ingin menyesal."

Pandanganku berubah buram...

Aku bisa melihat orang-orang yang berkerumun di sekitar, apa mereka pikir aku tontonan, tolong jangan mengambil gambar, aku malu.

Itu Rea, dia datang !!?. Tapi aku tidak bisa mendengar apa yang diucapkannya.

Gaun putih pengantinnya kotor oleh warna merah... 'aahhh kenapa dia menangis, itu tidak boleh, seorang pengantin harus tersenyum.'

Aku tahu bahwa semua ini akan berakhir, aku coba mengusap air matanya... aku mohon sebentar lagi, ya.... Hanya sebentar.

Terpopuler

Comments

Abdullah

Abdullah

update

2023-10-28

0

Li_Ms

Li_Ms

Nama MC-Nya bikin males baca.
Maaf ya Author🙏🏻.

Gue lebih suka cerita si Askar 😂.
Disini mampir 1 episode aja.
Thank you Author.

2023-05-30

0

HAMBA ALLAH

HAMBA ALLAH

ya elah bang bikin novel baru lagi...?
novel yg nge gantung gimana tuh dilanjut lagi gak

2023-04-07

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Renkarnasi
3 Dunia baru, Dios
4 Otodidak
5 sang pahlawan
6 Sena Gelael Ars
7 Bukan manusia sembarangan
8 I love sate
9 Pertunangan
10 Hutan besar Orindo
11 Basoka
12 Sup kalajengking
13 Dungeon
14 pahlawan dan iblis
15 Sarapan
16 PKL
17 Dia punya dua
18 Lantai 10
19 Zona aman
20 inti jiwa Dungeon
21 Camping
22 Hanya bercanda
23 Lantai 46
24 Labirin besar
25 Memancing
26 Gurun pasir
27 kecanggungan
28 Sisi lain
29 Dimensi ilusi
30 Batas waktu
31 penyerangan
32 Keluarga Mivea
33 Evolusi
34 Ingatan masa lalu
35 masih per*awan
36 Dua belas pedang besar
37 kemunculan makhluk Legenda
38 monumen batu
39 Di waktu yang tidak tepat
40 Di dalam kamar
41 Memburu iblis
42 Roh kontrak
43 merasa beruntung
44 Tidak ada alasan
45 Empat hari kemudian
46 Potensi besar
47 Sikap Dewasa
48 gadis pesimis
49 tugas pertama
50 Bunga Rios
51 Perubahan hidup
52 Ratu semut hitam
53 Salah satu renkarnasi
54 Golput
55 Matang
56 Tamparan keras
57 luka wajah
58 Lima cangkir kopi
59 Dua wanita
60 Trending topik
61 Golden frog
62 Terlalu bersemangat
63 Teokrasi Ziberus
64 Pahlawan Haze
65 Sampah masyarakat
66 kue kering
67 Perpisahan
68 Pelatihan
69 Ibu kota kerajaan Zorgan
70 satu kamar dan satu tempat tidur
71 Bandit Olopus
72 Soal politik
73 Tiga iblis tingkat tinggi
74 benih kebangkitan
75 kekuatan baru
76 Plot twist
77 Esensi darah iblis
78 kembali ke kota
79 Tikus yang sombong
80 Perubahan sikap
81 Lebih besar
82 tanggung jawab
83 Para Dewan Suci
84 Bukan manusia sembarangan
85 Grandmaster
86 wilayah tersembunyi
87 calon menantu
88 obat impoten
89 Rumah lelang
90 Hadiah
91 Budak Elf
92 Daging Naga
93 Alamat rumah
94 Atraksi Sirkus
95 Minimalis
96 Taruhan
97 Cita rasa
98 ras iblis kaum Gouna
99 Penyerangan di dunia gelap
100 Manusia naga
101 wujud nyata
102 Seribu bayangan
103 Penguasa baru
104 Tujuh hari...
105 perserikatan Lomania
106 keluarga
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Renkarnasi
3
Dunia baru, Dios
4
Otodidak
5
sang pahlawan
6
Sena Gelael Ars
7
Bukan manusia sembarangan
8
I love sate
9
Pertunangan
10
Hutan besar Orindo
11
Basoka
12
Sup kalajengking
13
Dungeon
14
pahlawan dan iblis
15
Sarapan
16
PKL
17
Dia punya dua
18
Lantai 10
19
Zona aman
20
inti jiwa Dungeon
21
Camping
22
Hanya bercanda
23
Lantai 46
24
Labirin besar
25
Memancing
26
Gurun pasir
27
kecanggungan
28
Sisi lain
29
Dimensi ilusi
30
Batas waktu
31
penyerangan
32
Keluarga Mivea
33
Evolusi
34
Ingatan masa lalu
35
masih per*awan
36
Dua belas pedang besar
37
kemunculan makhluk Legenda
38
monumen batu
39
Di waktu yang tidak tepat
40
Di dalam kamar
41
Memburu iblis
42
Roh kontrak
43
merasa beruntung
44
Tidak ada alasan
45
Empat hari kemudian
46
Potensi besar
47
Sikap Dewasa
48
gadis pesimis
49
tugas pertama
50
Bunga Rios
51
Perubahan hidup
52
Ratu semut hitam
53
Salah satu renkarnasi
54
Golput
55
Matang
56
Tamparan keras
57
luka wajah
58
Lima cangkir kopi
59
Dua wanita
60
Trending topik
61
Golden frog
62
Terlalu bersemangat
63
Teokrasi Ziberus
64
Pahlawan Haze
65
Sampah masyarakat
66
kue kering
67
Perpisahan
68
Pelatihan
69
Ibu kota kerajaan Zorgan
70
satu kamar dan satu tempat tidur
71
Bandit Olopus
72
Soal politik
73
Tiga iblis tingkat tinggi
74
benih kebangkitan
75
kekuatan baru
76
Plot twist
77
Esensi darah iblis
78
kembali ke kota
79
Tikus yang sombong
80
Perubahan sikap
81
Lebih besar
82
tanggung jawab
83
Para Dewan Suci
84
Bukan manusia sembarangan
85
Grandmaster
86
wilayah tersembunyi
87
calon menantu
88
obat impoten
89
Rumah lelang
90
Hadiah
91
Budak Elf
92
Daging Naga
93
Alamat rumah
94
Atraksi Sirkus
95
Minimalis
96
Taruhan
97
Cita rasa
98
ras iblis kaum Gouna
99
Penyerangan di dunia gelap
100
Manusia naga
101
wujud nyata
102
Seribu bayangan
103
Penguasa baru
104
Tujuh hari...
105
perserikatan Lomania
106
keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!