(Note : cerita ini hanya fiksi belaka, mohon bijak untuk membaca, jangan sangkut pautkan dengan keagamaan, beranggapan jika Author menyinggung agama lain, atau pun berniat membuat agama baru. Terimakasih)
Tiba-tiba saja semua pemandangan yang ada di hadapan Ryan berubah.
Dimana Ryan ingat, jika sebelumnya dia berada acara pernikahan Rea dan ketika menyebrang jalan sinar silau menghantam tubuhnya. Semua orang yang menatapnya terkejut, termasuk juga Rea.
Tapi sekarang, secara ajaib berpindah ke tempat asing.
'Apa ini... Kenapa aku ada disini ?, Tunggu kenapa juga tubuhku transparan.'
Hingga silau cahaya perlahan turun, mewujudkan diri dengan sosok lelaki tua berjubah dan membawa tongkat.
"Selamat datang, sepuluh jiwa manusia terpilih, aku menyambut kehadiran kalian...."
'Sepuluh... ?.'
Ya Ryan baru menyadarinya, jika dia tidak sendirian, ada sepuluh orang yang berdiri di sekitar selagi menatap sosok lelaki tua bersayap.
Kakek tua berjanggut panjang dengan jubah putih dan ada sayapnya itu beranjak turun, kemudian berjalan ke atas mimbar batu. Setiap sosok manusia hologram yang memiliki tubuh transparan bisa melihat aura agung penuh wibawa.
Ryan tidak tahu kenapa, tapi sedikit hati dia merasakan sesuatu yang sakral dari penampilan kakek tua, seperti pemimpin sekte keagamaan atau semacamnya.
"Selamat datang, sepuluh jiwa manusia terpilih untuk menjadi pahlawan di dunia baru Dios, Aku adalah dewa Tianmus, pengatur aliran kehidupan di jagat raya."
'Dewa, dewa apa ?, Dewa Tianmus, apa satu grup dengan dewa sembilan belas, atau mungkin kakek tua itu personil yang baru, sumpah gua gak paham.'
Isi pikiran Ryan tidak tahu harus mengartikannya seperti apa.
"Tentu kalian semua belum tahu, tentang maksud dan tujuan kami memberi kesempatan hidup kedua untuk Renkarnasi ke dunia baru, bernama Dios." Ucap sosok itu lagi.
'Renkarnasi apa ini, cerita novel fantasi kah ?, Gua baru tahu kalau manusia bisa Renkarnasi.'
Kakek tua bersayap itu mulai bercerita panjang lebar, Ryan coba memahami secara seksama, meski pun tidak bisa diharapkan karena apa yang dikatakan olehnya lebih mengarah ke Metafisika, seperti sihir atau jurus-jurus andalan di serial tv Minggu pagi.
Di tambah lagi persoalan 'gift' atau Hadiah yang dimaksud adalah wujud dari kekuatan untuk mereka miliki ketika hidup di dunia baru nantinya.
Satu persatu dari kesepuluh hologram jiwa itu berjalan mendekat, mereka mulai membungkuk hormat, cahaya jatuh di atas kepala dan berjalan kembali ke barisan sebelum dikirim menuju dunia baru bernama Dios.
Hanya saja, setelah semua hologram itu di panggil, kini hanya tinggal Ryan sendirian dan lekas mengacungkan tangan.
"Maaf, kenapa namaku masih belum di panggil." Ucapnya santai dan sopan.
Kakek itu terkejut ketika melihat Ryan ..."Tunggu, kenapa lebih satu, siapa kau ?."
Hologram lain pun ikut menoleh ke arah suara, meski tidak ada suara tapi bisa diartikan bahwa tatapan mereka di penuhi penasaran.
"Lah kok tanya aku, aku yang harusnya bingung disini. Apa yang sebenarnya terjadi."
"Tunggu, sebentar, jangan pergi kemana-mana." Perintah kakek Tianmus.
'Memangnya aku mau pergi kemana, aku juga tidak tahu jalan untuk pergi.'
Setelah semua hologram di kirim pergi, kakek itu pun terbang ke atas langit. Ryan yang kini sendirian, tidak tahu harus berbuat apa, hanya berdiri diam dengan wajah rumit seperti orang kebingungan.
Hingga tidak lama kakek itu muncul kembali, senyum kaku di wajahnya, seperti seorang karyawan perusahaan yang telah disemprot oleh direktur, karena telah keliru menuliskan nama gelar.
"Sepertinya ada kesalahan teknis." Ucapnya rumit.
Ryan khawatir jika terjadi suatu masalah karena dia ada di tempat ini.."Kesalahan teknis apa maksudnya?."
"Baiklah, jangan khawatir, menambah satu jiwa tidak akan menjadi kerugian untuk kami." Mudah saja dia menjawab.
Entah kenapa Ryan merasa lega..."Ahhhh, baguslah kalau begitu, tapi..."
Belum selesai dia bicara, kakek tua itu menarik tangannya untuk naik ke atas mimbar batu... "Baiklah anak muda."
'Anak muda ?, Aku yang sudah umur 28 tahun di panggil anak muda, itu cukup menyenangkan untuk di dengar.' pikir Ryan tersenyum sendiri.
"Karena kami melakukan kesalahan dan belum mempersiapkan apa pun untuk memberi 'Hadiah' kepadamu, jadi kau bisa memilihnya sendiri...Apa yang kau inginkan, kekuatan tanpa batas, senjata sihir suci, hewan pelindung kuno, kemampuan unik, kemampuan beladiri tertinggi, sihir empat elemen, sihir gabungan, Tubuh abnormal, pengetahuan Alkemis atau...."
Mendengar semua yang di katakan membuat Ryan pusing...."Tidak, aku tidak perlu itu, aku baik-baik saja... aku hanya ingin kembali dan menyelesaikan pekerjaan ku, hari Senin nanti, aku ada rapat penting di kantor, jadi aku harus pulang."
Hanya saja, hembusan nafas panjang penuh penyesalan dari kakek tua itu keluar dan tersenyum dengan lemas..."Ummm maaf sebelumnya, aku tidak bisa."
"Tidak bisa ?, Kenapa tidak bisa." Ryan bingung dan juga terkejut.
"Bagaimana bilangnya, jiwamu sudah terangkat dari tubuh, jadi mustahil..."
"Apa !!!, Apa itu artinya aku seperti sudah tewas ?."
"Kurang lebih." Santai dia menjawabnya.
"Kurang lebih matamu. Gawat, jika aku ikut rapat, aku akan di pecat." Rumit Ryan untuk situasi sekarang.
"Kenapa kau khawatir soal di pecat, pada akhirnya kau sudah tewas dan tidak perlu lagi bekerja."
Mata Ryan terbuka lebar, apa yang di katakan orang tua itu memang tidak salah. Ketika dia sudah tewas, tidak mungkin manager akan marah kepadanya.
"Ya kau benar, meski pun aku sedikit merasa bersalah karena sudah meninggalkan pekerjaan yang menjadi tugas ku." Ungkap Ryan atas ketidaknyamanan dalam hati.
"Kau orang baik dengan bertanggung jawab dalam hidup, baiklah aku akan beri kau hadiah bonus, sehingga kau bisa memilih dua hadiah." Balasnya.
"Itu tidak menyelesaikan masalah yang aku hadapi sekarang, tapi... Baiklah."
Sejenak Ryan berjalan memasuki kubah emas berisi banyak kartu yang bisa dia pilih sebagai hadiah dari dewa untuk di bawa ke dunia baru.
'Hmmm baiklah, aku anggap ini seperti Resign dari pekerjaan ku. Dan aku harus memilih hadiah yang bisa menunjang kehidupan baru ku nanti.'
Sejenak Ryan berpikir tentang keinginannya selama ini, dia sudah bekerja untuk waktu yang lama, hidup penuh tekanan batin di perusahaan, terbebani oleh proposal rencana kerja dan juga rasa lelah setiap hari.
'Aku ingin bersantai....'
Melihat ratusan hadiah untuk dia pilih tanpa kecuali, bahkan satu hadiah bonus sebagai kompensasi karena kesalahan dari dewa yang seenaknya saja menyabut nyawa.
"Baiklah aku lihat.... 'Senjata sihir suci : Excalixer' aku tidak ingin senjata yang membunuh. 'Penguatan Fisik super' aku tidak suka kekerasan, 'Hewan pelindung kuno : Lord Dragon Roughert' Apa itu seperti kyubi atau semacamnya, wah akan menyusahkan kalau mengamuk sembarangan... kemampuan Unik : Creator, satu lagi....."
Selesai dia memilih hadiah, dua kartu itu berubah menjadi cahaya dan melebur kedalam tubuh transparannya.
"Hmmm kau mengambil pilihan yang bagus. Skill pencipta dan juga.... " Ekspresi dewa Tianmus melihat aneh.
'Aku tidak tahu jika hadiah ini di berikan.'
"Apa ada yang salah ?." Ryan sedikit cemas.
"Tidak, tidak ada, skill pencipta bisa digunakan selama kau memiliki informasi terkait objek yang ingin kau buat. Tapi ada beberapa pengecualian. Salah satunya kau tidak bisa menciptakan makhluk hidup." Perjelas Dewa Tianmus.
"Aku mengerti, tapi memangnya kenapa dengan itu."
"Jika kau bertanya kenapa... Mungkin seperti ini, meski pun kau memiliki pengetahuan dengan segala unsur pembentuk tubuh manusia, tapi bagaimana dengan jiwa mereka, apa kau bisa membuatnya."
Ryan paham .... "Itu benar juga, bahkan sampai sekarang, tidak ada satu pun penjelasan tentang bagaimana jiwa terbentuk."
"Tepat sekali, Jiwa, Ruh, dan segala hal spiritual di alam semesta adalah urusan Tuhan, manusia hanya diberikan sedikit pengetahuan untuk beriman, bukan menyombongkan diri dengan sedikit pengetahuan yang mereka miliki."
"Baiklah aku mengerti." Ryan tidak ada pertanyaan lagi.
"Sama seperti sebelumnya, kau akan terlahir di suatu tempat di dunia baru sebagai anak manusia....."
Seketika Ryan kembali bertanya...."Maaf, bukankah sepuluh orang tadi adalah jiwa-jiwa yang akan menjadi pahlawan di dunia baru, jika boleh, ini hanya jika boleh, apa aku bisa hidup tanpa perlu ikut campur urusan perkelahian, aku benci hal-hal yang kejam."
"Hmmm harusnya sih boleh, karena sejak awal, perintah sebagai pahlawan hanya berlaku untuk mereka bersepuluh dan kau tidak. Tapi ingat, meski pun kau bebas tugas sebagai pahlawan, kau tidak bisa hidup dalam kejahatan, karena semua yang kau lakukan di dunia baru nanti akan dipertanggungjawabkan setelah kau mati." Dewa Tianmus memberi peringatan tegas.
"Aku mengerti, aku akan hidup sebaik-baiknya dan berusaha menggunakan hadiah dari tuhan untuk hal yang berguna."
"Bagus." Diacungkan jempol kepada Askar.
"Kalau begitu nikmati hidup di kesempatan ini dengan baik."
Dewa Tianmus memberi tepukan di pundak Ryan, seketika itu tubuh hologram nya berubah menjadi titik cahaya dan lenyap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Arief Owie
ada apa dengan Askar
2023-12-30
1
YunArs bingung nulis apa
ryan=askar=noe=yoan=ryan👉👇
☝️👈👈👈👈👈👈👈👈
2023-04-14
0