pahlawan dan iblis

(Note : cerita ini hanya fiksi belaka, mohon bijak untuk membaca, jangan sangkut pautkan dengan keagamaan, beranggapan jika Author menyinggung agama lain, atau pun berniat membuat agama baru. Terimakasih)

Di saat itulah jiwa Zen ditarik paksa oleh satu kekuatan misterius, dan seluruh pemandangan kamar berubah menjadi ruang serba putih sepanjang cakrawala.

Tempat ini adalah tempat yang sama seperti pertama kali dia dibawa masuk ke alam Dewa untuk bertemu Tianmus.

Namun kali ini berbeda, di sisi sebelah kanan dari Zen terdapat hologram manusia yang disinari cahaya putih samar-samar dan sisi sebelah kiri wujud hologram serupa namun terselimuti kegelapan.

Masing-masing sisi memiliki sepuluh jiwa di dalam kelompoknya, Zen tentu sadar jika satu dari kelompok hologram putih pahlawan dan kelompok hitam adalah kehadiran yang bertolak belakang.

Sedangkan Zen....

"Loh kenapa aku belang begini." Di dapati dirinya memiliki dua sisi yang berbeda, putih dan hitam.

Jelas ini ada kaitannya dengan dia yang bukan pahlawan tapi masih memiliki anugerah Dewa layaknya pahlawan.

"Kenapa Dewa itu memanggil ku kembali ?, dan juga pastinya Sean ada di sana." Pikir Zen.

Di dunia putih luas sepanjang mata melihat dan tidak terbatas, muncul titik cahaya besar hadir di sisi atas bersama sepuluh dewa dan sepuluh perwujudan lain.

Aura keagungan luar biasa muncul saat semua orang di bawah mengangkat kepala untuk melihat titik cahaya itu.

'Aku sengaja mengumpulkan kalian semua untuk memberikan sebuah pesan.' Suara itu bergema keras di dunia.

Dulu kala, di awal terciptanya jahat raya, tuhan sejati memutuskan tempat para manusia sebagai penguasa dunia.

Namun kesombongan iblis akan kekuatan dan kemuliaan, membuat mereka mengambil keputusan yang salah. Tersingkirkan dari alam Surga dengan segala kebencian kepada para manusia.

"Aku akan menghasut jiwa-jiwa manusia, menjadikan mereka pengikut ku dan hingga para iblis pantas berdiri di atas dunia."

Sumpah itu menjadi dendam kesumat yang akan iblis bawa hingga kiamat datang, Di sinilah mereka sekarang, Dunia baru Dios.

Sepuluh hologram gelap itu adalah renkarnasi para pengikut iblis yang di turunkan ke dunia baru Dios. Dan mereka mendapatkan misi dari Dewa iblis untuk merusak keseimbangan dunia. Sedangkan para pahlawan yang di utus oleh dewa adalah untuk menjaga keseimbangan dunia, antara dua sisi berbeda.

Pahlawan akan membawa kedamaian dan iblis membawa kehancuran. Itulah sistem yang para dewa buat.

Setiap pengikut iblis akan melakukan segala cara, entah itu menggunakan ancaman, penyiksaan, hasutan dan penderitaan, semua demi mendapat pengikut dan menguasai dunia.

Zen merasa paham untuk penjelasan dari sosok agung sang Tuhan Sejati, tapi di sisi lain ini seperti sebuah permainan antara pihak manusia melawan iblis. Siapa yang menang mereka akan mendapat hadiah.

'Itu yang aku pikirkan.'

"Aku berikan kepada kalian semua kebebasan, buktikan jika manusia menjadi sosok mulia dan pantas menyelamatkan kehidupan di dunia... Dan buktikan juga, bagi para iblis dengan segala cara untuk menguasai dunia."

Itu cukup singkat untuk sebuah misi besar yang bersangkutan dengan takdir dunia di tangan manusia dan iblis.

Hingga saat kedua puluh hologram jiwa pahlawan dan iblis lenyap, hanya ada satu sosok masih berdiri di hadapan Tuhan Sejati. Itu adalah Zen.

Mengacungkan tangan untuk bertanya...."Anu maaf, bukan bermaksud aku lancang, tapi kenapa aku masih di sini, bisakah aku pergi sekarang."

"Jangan khawatirkan apa pun, aku menahan mu tetap disini untuk bicara secara pribadi."

"Hmmm baiklah." Tidak mungkin Zen menolak permintaan dari tuhan sejati.

Para dewa dan para iblis yang melayang di sebelah cahaya kehadiran Tuhan sejati menatap langsung ke arah Zen. Itu jelas membuatnya gugup.

Siapa lah Zen di sana, di alam surga yang begitu luar biasa, dia bukan siapa-siapa, hanya sepenggal jiwa yang hadir karena kesalahan teknis dan terpaksa menjalani hidup baru tanpa bisa tawar menawar.

"Zenhan Arta Mivea, apa kau paham dengan pesan yang aku sampaikan ?."

Tertawa Zen kaku, itu pertanyaan sederhana, dia pun bisa menyimpulkan semua dengan mudah, tapi tekanan batin karena semua mata tertuju kepadanya, membuat Zen bingung sendiri.

"Jika para iblis mampu menguasai dunia dan membuat manusia tunduk kepada mereka, maka kemenangan itu adalah milik iblis.

Namun, jika manusia mampu bertahan dan menjaga Dunia akan segala kejahatan dari para iblis, manusialah yang menjadi pemenang. Begitu ?." Ucapnya memperjelas semua itu.

"Tepat sekali."

Sekali lagi Zen mengangkut tangannya kembali....."Lalu bagaimana denganku, aku belang begini, separuh hitam separuh putih, apa yang sebenarnya terjadi ?."

"Kau tidak masuk dalam hitungan, kau adalah kesalahan dari sistem, dimana jiwamu adalah pahlawan dan wujudmu adalah iblis."

"Terus ?, Aku harus apa membela manusia ?, Atau berpihak kepada iblis?."

"Itu terserah kepadamu, kau tidak perlu terikat untuk satu pihak, atau juga melihat dari kedua sisi, siapa yang benar, siapa yang salah."

"Ok baiklah." Patuh Zen menjawab sambil tertawa kaku sendirian.

"Hanya saja....." Kalimat itu datang.

Zen sedikit takut untuk mendengar kalimat selanjutnya dari tuhan sejati. Bahkan dia menelan ludah karena khawatir jika itu menjadi sesuatu yang buruk.

"Hanya saja ?." Zen masih khawatir.

"Aku berharap kau mengambil sebuah peran besar untuk kehidupan di dunia baru."

"Bahkan jika harus memilih, aku benar-benar tidak ingin ikut campur, tapi... Ya misalkan, hanya sebuah perumpamaan, aku akan melakukan segala untuk menikmati hidup yang baru, tidak peduli itu manusia atau iblis aku bisa saja menjadikan mereka sebagai kawan atau pun lawan."

"Hidupmu adalah pilihan mu, lakukan semua yang kau anggap benar. Dan kami akan mengawasinya."

Satu kedipan mata kemudian, jiwa Zen kembali hadir dalam tubuhnya di dunia nyata, terlihat cepat cahaya bintang pagi hari mulai beranjak naik.

"Sepuluh pahlawan dan Sepuluh Raja iblis, kah ?, Dunia ini benar-benar rumit."

Tidak bisa dibayangkan semua yang terjadi dalam hidup Zen sekarang karena rencana Tuhan Sejati yang ingin menyelesaikan dendam milik dewa Iblis.

Zen tidak menganggap ini sesuatu yang buruk, bahkan jika harus dibandingkan dengan Dunia lamanya, Bumi. Dunia baru Dios memiliki hal baik di dalamnya, tidak ada polusi, tidak ada sampah berserakan, tidak ada kemacetan di jalan. Hanya itu, ya tidak lebih.

Sedangkan untuk perang, penindasan dan penyalahgunaan kekuasaan, tidak ada bedanya antara di bumi atau pun Dios. Keduanya sama saja.

"Pikirkan hal rumit itu nanti, aku hanya ingin hidup seperti yang aku inginkan untuk sekarang dan berharap selamanya tidak berubah."

Tapi untuk sekarang, dia tidak benar-benar ingin keluar dari dalam kamar, kembali menarik selimut dan memejamkan mata, berharap mimpi selanjutnya akan indah.

"Hei mau sampai kapan kau akan tidur !!!, dibawah ada gadis cantik mencari mu !!!, bisakah kau sedikit berusaha agar tidak terlihat memalukan !!!."

Suara ibu membangunkan Zen secara paksa.

Terpopuler

Comments

Semar Bodronoyo

Semar Bodronoyo

novel bikin puyeng tor!!!!!!

2023-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Renkarnasi
3 Dunia baru, Dios
4 Otodidak
5 sang pahlawan
6 Sena Gelael Ars
7 Bukan manusia sembarangan
8 I love sate
9 Pertunangan
10 Hutan besar Orindo
11 Basoka
12 Sup kalajengking
13 Dungeon
14 pahlawan dan iblis
15 Sarapan
16 PKL
17 Dia punya dua
18 Lantai 10
19 Zona aman
20 inti jiwa Dungeon
21 Camping
22 Hanya bercanda
23 Lantai 46
24 Labirin besar
25 Memancing
26 Gurun pasir
27 kecanggungan
28 Sisi lain
29 Dimensi ilusi
30 Batas waktu
31 penyerangan
32 Keluarga Mivea
33 Evolusi
34 Ingatan masa lalu
35 masih per*awan
36 Dua belas pedang besar
37 kemunculan makhluk Legenda
38 monumen batu
39 Di waktu yang tidak tepat
40 Di dalam kamar
41 Memburu iblis
42 Roh kontrak
43 merasa beruntung
44 Tidak ada alasan
45 Empat hari kemudian
46 Potensi besar
47 Sikap Dewasa
48 gadis pesimis
49 tugas pertama
50 Bunga Rios
51 Perubahan hidup
52 Ratu semut hitam
53 Salah satu renkarnasi
54 Golput
55 Matang
56 Tamparan keras
57 luka wajah
58 Lima cangkir kopi
59 Dua wanita
60 Trending topik
61 Golden frog
62 Terlalu bersemangat
63 Teokrasi Ziberus
64 Pahlawan Haze
65 Sampah masyarakat
66 kue kering
67 Perpisahan
68 Pelatihan
69 Ibu kota kerajaan Zorgan
70 satu kamar dan satu tempat tidur
71 Bandit Olopus
72 Soal politik
73 Tiga iblis tingkat tinggi
74 benih kebangkitan
75 kekuatan baru
76 Plot twist
77 Esensi darah iblis
78 kembali ke kota
79 Tikus yang sombong
80 Perubahan sikap
81 Lebih besar
82 tanggung jawab
83 Para Dewan Suci
84 Bukan manusia sembarangan
85 Grandmaster
86 wilayah tersembunyi
87 calon menantu
88 obat impoten
89 Rumah lelang
90 Hadiah
91 Budak Elf
92 Daging Naga
93 Alamat rumah
94 Atraksi Sirkus
95 Minimalis
96 Taruhan
97 Cita rasa
98 ras iblis kaum Gouna
99 Penyerangan di dunia gelap
100 Manusia naga
101 wujud nyata
102 Seribu bayangan
103 Penguasa baru
104 Tujuh hari...
105 perserikatan Lomania
106 keluarga
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Renkarnasi
3
Dunia baru, Dios
4
Otodidak
5
sang pahlawan
6
Sena Gelael Ars
7
Bukan manusia sembarangan
8
I love sate
9
Pertunangan
10
Hutan besar Orindo
11
Basoka
12
Sup kalajengking
13
Dungeon
14
pahlawan dan iblis
15
Sarapan
16
PKL
17
Dia punya dua
18
Lantai 10
19
Zona aman
20
inti jiwa Dungeon
21
Camping
22
Hanya bercanda
23
Lantai 46
24
Labirin besar
25
Memancing
26
Gurun pasir
27
kecanggungan
28
Sisi lain
29
Dimensi ilusi
30
Batas waktu
31
penyerangan
32
Keluarga Mivea
33
Evolusi
34
Ingatan masa lalu
35
masih per*awan
36
Dua belas pedang besar
37
kemunculan makhluk Legenda
38
monumen batu
39
Di waktu yang tidak tepat
40
Di dalam kamar
41
Memburu iblis
42
Roh kontrak
43
merasa beruntung
44
Tidak ada alasan
45
Empat hari kemudian
46
Potensi besar
47
Sikap Dewasa
48
gadis pesimis
49
tugas pertama
50
Bunga Rios
51
Perubahan hidup
52
Ratu semut hitam
53
Salah satu renkarnasi
54
Golput
55
Matang
56
Tamparan keras
57
luka wajah
58
Lima cangkir kopi
59
Dua wanita
60
Trending topik
61
Golden frog
62
Terlalu bersemangat
63
Teokrasi Ziberus
64
Pahlawan Haze
65
Sampah masyarakat
66
kue kering
67
Perpisahan
68
Pelatihan
69
Ibu kota kerajaan Zorgan
70
satu kamar dan satu tempat tidur
71
Bandit Olopus
72
Soal politik
73
Tiga iblis tingkat tinggi
74
benih kebangkitan
75
kekuatan baru
76
Plot twist
77
Esensi darah iblis
78
kembali ke kota
79
Tikus yang sombong
80
Perubahan sikap
81
Lebih besar
82
tanggung jawab
83
Para Dewan Suci
84
Bukan manusia sembarangan
85
Grandmaster
86
wilayah tersembunyi
87
calon menantu
88
obat impoten
89
Rumah lelang
90
Hadiah
91
Budak Elf
92
Daging Naga
93
Alamat rumah
94
Atraksi Sirkus
95
Minimalis
96
Taruhan
97
Cita rasa
98
ras iblis kaum Gouna
99
Penyerangan di dunia gelap
100
Manusia naga
101
wujud nyata
102
Seribu bayangan
103
Penguasa baru
104
Tujuh hari...
105
perserikatan Lomania
106
keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!