Basoka

Mendekat satu binatang iblis datang dengan kecepatan tinggi, sosoknya merayap, menggores tanah, menggoyang semak-semak, hingga mengeluarkan suara yang sama seperti seekor ular.

"Itu dia...." Sena penuh kesenangan dan senyum semangat menarik pedang di pinggang.

Dia melompat lurus ke satu arah dimana sosok binatang iblis datang. Nyatanya memang benar, jika makhluk itu adalah ular, kurang lebih, namun ukurannya sendiri sekitar sepuluh meter dengan sisik duri tajam satu garis di atas tubuh.

Serangan Sena berhasil menusuk bagian sisi kiri punggung Ular, tapi itu belum cukup untuk membunuhnya, terlebih tubuh Sean pun harus terdorong mundur saat menghindari kibasan ekor yang dipenuhi duri.

Binatang iblis yang menyerupai ular mulai memanjat ke sebuah pohon, sangat mudah dengan tubuh besar dan lentur itu, seekor ular cukup berputar-putar dan perlahan naik ke atas.

"Ular Doua berduri, makhluk ini masuk kedalam binatang iblis kategori A, berbahaya jika kita melawannya." Ucap Zen coba menarik lengan baju Sena.

"Memang harus begitu. Kalau mudah untuk di bunuh tidak akan menjadi latihan yang baik."

"Kalau begitu kau saja yang mengurusnya aku tidak mau ikut campur." Balas Zen mundur.

"Oi..."

Barulah Zen berbalik badan, sosok lain pun muncul dimana itu adalah Giant red Scorpion atau kalajengking merah besar. Sama seperti Ular Doua keduanya adalah binatang iblis kategori A.

Kemungkinan besar ini adalah zona kekuasaan mereka berdua, sehingga pertemuan yang mendadak dikarenakan keduanya saling berebut wilayah.

"Ini membuatku bersemangat, dua musuh yang benar-benar pantas untuk latihan kita." Senyum penuh makna itu tidak bisa di sembunyikan oleh Sena.

"Jika tahu akan begini sebaiknya aku tidak ikut denganmu." Zen semakin banyak mengeluh.

"Jangan permasalahkan hal itu sekarang, lihat kedua binatang iblis ini, sepertinya sudah mengincar kita untuk di jadikan sebagai makanan." Sena semakin bersemangat.

Tapi Zen berubah murung .... "Harusnya mereka tahu, kalau daging ku tidak enak dan tidak layak konsumsi, itu hanya akan membuat perut mereka sakit."

"Sudahlah, lakukan sesuatu agar semua ini cepat selesai."

"Ya kau benar."

Sena mengeluarkan skill pahlawan yang diberikan oleh dewa kepada dirinya, pemanggilan sembilan senjata. Sean membentuk lingkaran sihir di atas langit, sembilan jenis senjata turun dan berputar mengelilinginya.

Pedang yang biasa dia gunakan itu tidak lebih dari pajangan saja, meski mampu untuk menebas leher beruang cakar perak, tapi saat melawan Ular Doua berduri, pedang biasa bisa dikatakan tidak berguna.

Karena itu Sean memunculkan sembilan senjata Dewa, diantaranya ada dua bilah belati, satu pedang rapier panjang, satu pedang besar, satu Axe besar, Satu sabit besar, satu Tombak trisula, Senapan Laras panjang, senapan mesin dan Basoka.

'Ya tidak salah lagi itu Basoka dan senapan. Apa bisa skillnya dikatakan sebagai teknik bertarung dengan senjata.'

Sena menarik pedang besar untuk dia gunakan, melepas energi yang mengalir di seluruh bagian senjata dan melakukan satu serangan langsung.

Sayatan energi melesat dan mudah saja memotong Ular Doua berduri menjadi dua bagian, tidak hanya itu, jejak kerusakan melebar hingga ratusan meter membuat pepohonan sekitar pun berjatuhan.

"Bagaimana menurut mu, kekuatanku luar biasa kan ?." Sena begitu senang untuk memuji dirinya sendiri.

Zen tidak menyukai sikap bersemangatnya itu ..."Ya, ya, ya, itu luar biasa, tapi kau terlalu berlebihan."

"Ini adalah bukti semangat yang aku miliki."

Zen tidak memiliki semangat membara seperti Sean, meski sekarang Giant red Scorpion sudah siap menyerang, tapi santai Dia bergerak untuk menghindarinya.

"Ayo Zen, kenapa dengan mu, cepat pukul, tendang, atau tembakkan sihir api." Ucapnya.

Bukannya membantu, Sena malah bersorak keras memberi semangat.

"Dia bicara seenak jidat."

Zen mengeluarkan sebilah pedang di tangan dari skill pencipta, melakukan perlawanan kecil dengan menebas capit Giant red Scorpion, namun suara dentingan keras memercikan bunga api.

Cangkang atau kulit Giant red Scorpion benar-benar keras, itu menyerupai amor pelindung tingkat tinggi yang biasa digunakan Hunter peringkat A bahkan lebih.

Tentu senjata yang di ciptakan Zen belum cukup untuk sekedar menggores cangkangnya. Itu sangatlah wajar, dimana salinan senjata milik Zen hanya kualitas rendah, sedangkan untuk menyalin beda lebih tinggi membutuhkan energi Ekstra.

"Jika kau sudah selesai dengan ular itu, bantulah aku sedikit." Pinta Zen.

"Aku tidak mau, kau harus melakukannya sendiri." Di tolak langsung oleh Sena.

Tapi tidak ada pilihan lain, Sean pun tidak berniat memberi bantuan karena ingin melihat kemampuan pahlawan yang Zen terima dari para dewa.

Melompat mundur dan melihat satu kesempatan, Zen melepas satu kemampuan dari skill pencipta. Partikel cahaya muncul di atas langit, seketika itu, sebilah pedang besar jatuh dan menancap di tubuh Giant red Scorpion.

Guncangan terasa jelas bagi Sena, dia pun kagum melihat ukuran pedang yang muncul dari skill milik Zen, namun tidak berselang lama berubah kembali menjadi partikel cahaya kemudian lenyap.

Suara tepuk tangan datang dari Sena, tatapan matanya penuh rasa penasaran karena dia ingin tahu bagaimana Zen bisa mengeluarkan Senjata yang begitu besar.

Terkejut Sena karena yang di lakukan oleh tanpa persiapan apa pun

"Sihir apa itu tadi ?, benar-benar mengagumkan."

"Hanya skill pencipta, tidak ada yang spesial." Jawab Zen.

"Kau luar biasa."

"Bukankah yang harusnya kagum adalah aku, senjata milikmu Basoka, itu mengerikan." Tentu Zen tidak berpura-pura.

"Pada akhirnya aku belum sekali pun menemukan momen yang tepat untuk menggunakannya."

"Seberapa kuat." Dia penasaran.

Sena sedikit berpikir dan mulai menghitung dengan jari..."Jika harus dibandingkan maka, satu tembakan, sama saja dengan sihir tingkat saint."

Itu benar-benar kuat, seorang ahli sihir tingkat saint mampu meratakan gunung hanya dengan satu serangan kekuatan penuh. Dan sama saja seperti satu tarikan pelatuk senjata basoka milik Sena.

"Aku anggap itu seperti nuklir, kau bisa menghancurkan seluruh kota kerajaan Villian dengan satu serangan." Ucap Zen tersenyum sendiri.

"Begitulah."

'Huah menakutkan.... Yang menjadi pacarnya kelak harus berhati-hati, jika gadis ini sampai marah, kerajaan Villian bisa lenyap dari peta dunia.'

Zen merasa tertarik untuk senjata yang Sena gunakan, dia berpikir tentang mencoba menyalinnya dengan skill pencipta.

"Sena, apa kau bisa mengeluarkan Basoka milikmu." Pinta Zen.

"Tentu..." Tidak ada penolakan.

Sembilan senjata itu muncul kembali, dia menarik Basoka untuk di tempatkan di atas pundaknya.

Zen bertanya lebih rinci..."Bagaimana jika senjata mu di gunakan oleh orang lain."

"Itu mustahil, karena ini adalah skill dan satu-satunya orang yang mampu menggunakan adalah pemiliknya sendiri. yaitu aku." Perjelas Sena.

"Aku ingin coba menciptakannya."

"Apa bisa dilakukan ?."

"Kita tidak akan tahu sebelum mencoba."

Sena sama penasarannya dengan Zen.

Skill pencipta di aktifkan, Zen mengambil semua informasi yang dia punya atas senjata milik Sena, namun di saat partikel cahaya mulai membentuk wujudnya, tiba-tiba saja pecah dan lenyap.

Zen menggelengkan kepala...."Gagal, Hmmm sepertinya memang tidak bisa."

"Mungkin karena basoka ini bukan wujud nyata, melainkan skill yang aku bentuk menyerupai senjata berdasarkan keinginan ku." Balas Sena atas informasi lain.

Dia menjelaskan awalnya skill itu ada di dalam alam bawah sadar hanya sebuah bentuk lain, namun satu demi satu mewujudkan senjata seperti yang dia inginkan.

Memang sulit untuk memahaminya, karena Sena tidaklah cocok menjadi guru, semua yang dia jelaskan begitu absurd dan aneh

"Ini memang sulit...Aku bisa membuat senjata sepertimu tapi tidak dengan kekuatannya." Tawa Zen sedikit kaku.

"Sayang sekali..."

Sebenarnya tidak juga, itu hampir terbentuk, tapi seperti ada penghalang yang memaksa skill pencipta menjadi error. Mungkin di sebabkan kurangnya kemampuan untuk menggunakan skill pencipta.

'Aku harus lebih banyak berlatih.'

Episodes
1 Prolog
2 Renkarnasi
3 Dunia baru, Dios
4 Otodidak
5 sang pahlawan
6 Sena Gelael Ars
7 Bukan manusia sembarangan
8 I love sate
9 Pertunangan
10 Hutan besar Orindo
11 Basoka
12 Sup kalajengking
13 Dungeon
14 pahlawan dan iblis
15 Sarapan
16 PKL
17 Dia punya dua
18 Lantai 10
19 Zona aman
20 inti jiwa Dungeon
21 Camping
22 Hanya bercanda
23 Lantai 46
24 Labirin besar
25 Memancing
26 Gurun pasir
27 kecanggungan
28 Sisi lain
29 Dimensi ilusi
30 Batas waktu
31 penyerangan
32 Keluarga Mivea
33 Evolusi
34 Ingatan masa lalu
35 masih per*awan
36 Dua belas pedang besar
37 kemunculan makhluk Legenda
38 monumen batu
39 Di waktu yang tidak tepat
40 Di dalam kamar
41 Memburu iblis
42 Roh kontrak
43 merasa beruntung
44 Tidak ada alasan
45 Empat hari kemudian
46 Potensi besar
47 Sikap Dewasa
48 gadis pesimis
49 tugas pertama
50 Bunga Rios
51 Perubahan hidup
52 Ratu semut hitam
53 Salah satu renkarnasi
54 Golput
55 Matang
56 Tamparan keras
57 luka wajah
58 Lima cangkir kopi
59 Dua wanita
60 Trending topik
61 Golden frog
62 Terlalu bersemangat
63 Teokrasi Ziberus
64 Pahlawan Haze
65 Sampah masyarakat
66 kue kering
67 Perpisahan
68 Pelatihan
69 Ibu kota kerajaan Zorgan
70 satu kamar dan satu tempat tidur
71 Bandit Olopus
72 Soal politik
73 Tiga iblis tingkat tinggi
74 benih kebangkitan
75 kekuatan baru
76 Plot twist
77 Esensi darah iblis
78 kembali ke kota
79 Tikus yang sombong
80 Perubahan sikap
81 Lebih besar
82 tanggung jawab
83 Para Dewan Suci
84 Bukan manusia sembarangan
85 Grandmaster
86 wilayah tersembunyi
87 calon menantu
88 obat impoten
89 Rumah lelang
90 Hadiah
91 Budak Elf
92 Daging Naga
93 Alamat rumah
94 Atraksi Sirkus
95 Minimalis
96 Taruhan
97 Cita rasa
98 ras iblis kaum Gouna
99 Penyerangan di dunia gelap
100 Manusia naga
101 wujud nyata
102 Seribu bayangan
103 Penguasa baru
104 Tujuh hari...
105 perserikatan Lomania
106 keluarga
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Renkarnasi
3
Dunia baru, Dios
4
Otodidak
5
sang pahlawan
6
Sena Gelael Ars
7
Bukan manusia sembarangan
8
I love sate
9
Pertunangan
10
Hutan besar Orindo
11
Basoka
12
Sup kalajengking
13
Dungeon
14
pahlawan dan iblis
15
Sarapan
16
PKL
17
Dia punya dua
18
Lantai 10
19
Zona aman
20
inti jiwa Dungeon
21
Camping
22
Hanya bercanda
23
Lantai 46
24
Labirin besar
25
Memancing
26
Gurun pasir
27
kecanggungan
28
Sisi lain
29
Dimensi ilusi
30
Batas waktu
31
penyerangan
32
Keluarga Mivea
33
Evolusi
34
Ingatan masa lalu
35
masih per*awan
36
Dua belas pedang besar
37
kemunculan makhluk Legenda
38
monumen batu
39
Di waktu yang tidak tepat
40
Di dalam kamar
41
Memburu iblis
42
Roh kontrak
43
merasa beruntung
44
Tidak ada alasan
45
Empat hari kemudian
46
Potensi besar
47
Sikap Dewasa
48
gadis pesimis
49
tugas pertama
50
Bunga Rios
51
Perubahan hidup
52
Ratu semut hitam
53
Salah satu renkarnasi
54
Golput
55
Matang
56
Tamparan keras
57
luka wajah
58
Lima cangkir kopi
59
Dua wanita
60
Trending topik
61
Golden frog
62
Terlalu bersemangat
63
Teokrasi Ziberus
64
Pahlawan Haze
65
Sampah masyarakat
66
kue kering
67
Perpisahan
68
Pelatihan
69
Ibu kota kerajaan Zorgan
70
satu kamar dan satu tempat tidur
71
Bandit Olopus
72
Soal politik
73
Tiga iblis tingkat tinggi
74
benih kebangkitan
75
kekuatan baru
76
Plot twist
77
Esensi darah iblis
78
kembali ke kota
79
Tikus yang sombong
80
Perubahan sikap
81
Lebih besar
82
tanggung jawab
83
Para Dewan Suci
84
Bukan manusia sembarangan
85
Grandmaster
86
wilayah tersembunyi
87
calon menantu
88
obat impoten
89
Rumah lelang
90
Hadiah
91
Budak Elf
92
Daging Naga
93
Alamat rumah
94
Atraksi Sirkus
95
Minimalis
96
Taruhan
97
Cita rasa
98
ras iblis kaum Gouna
99
Penyerangan di dunia gelap
100
Manusia naga
101
wujud nyata
102
Seribu bayangan
103
Penguasa baru
104
Tujuh hari...
105
perserikatan Lomania
106
keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!