Sup kalajengking

Zen dan Sena mendapat panen besar, dua binatang iblis grade A mereka kalahkan, Giant red Scorpion dan Ular Doua berduri termasuk barang langka, nilai jualnya pun fantastis.

Daging Giant red Scorpion dan Ular Doua berduri bisa dikonsumsi, itu sama seperti daging kepiting dan ular pada umumnya, termasuk juga daging mewah yang hanya bisa dinikmati oleh para bangsawan saja.

Tapi kini Zen mendapat keduanya, tentu Remus dan Tifa akan senang memakan masakan dari binatang iblis grade A. Terlebih lagi, satu yang lebih penting, Batu jiwa,

"Hei aku lapar, bagaimana kalau kita masak beberapa." Ucap Sena dengan suara perutnya.

Zen pun setuju..."Itu ide yang bagus."

Tanpa perlu ragu, Zen ingin mengambil sebelah capit milik Giant red Scorpion, dimana ukurannya hampir empat kali tubuh manusia biasa, namun cangkang yang keras itu benar-benar tidak bisa di rusak oleh senjata kelas rendah.

"Apa kau hanya akan diam dan menunggu matang atau kau membantuku ?." Zen merasa keberatan.

Meski pun memasak bukan hal yang merepotkan, bahkan termasuk salah satu keahlian, karena semasa hidupnya di perantauan dunia lama, mengharuskan Zen mengurus dirinya sendiri.

Tapi melihat orang lain yang hanya ingin makan tanpa bekerja, itu sangat tidak menyenangkan.

"Kenapa harus aku ?."

"Memang di sini siapa lagi yang bisa aku minta bantuan ?. Jangan anggap kau hidup sebagai bangsawan dan selalu disediakan oleh pelayan, kau bisa seenaknya sendiri." Keluh Zen tidak menerima penolakan dari Sena.

"Ok baiklah." Tidak ada pilihan lain untuk Sena.

Zen pun memotong satu bagian capit, ya itu cukup untuk mengisi perut dua orang yang kelaparan, bahkan mungkin tidak akan habis oleh mereka. Tapi bukan masalah, karena Zen atau pun Sena memiliki dimensi penyimpanan khusus yang akan menjaga makanan tetap awet.

Pertama-tama Zen menciptakan sebuah kuali besar yang mampu menampung capit Giant red Scorpion. Menggunakan sihir api dan mulai merebusnya dengan potongan jahe hingga merah.

Tidak berhenti sampai disitu, Zen sangat menyukai rasa, dia ingin menikmati makanan dengan bumbu.

Menggunakan skill pencipta, Zen bisa membuat banyak hal, salah satunya adalah bumbu dapur. Entah itu gula, garam, lada, penyedap rasa, kecap manis, kecap asin, saus sambal, saus tiram, saus tomat, cuka dan banyak lagi.

Karena informasi dari struktur pembentukan bahan-bahan itu adalah nyata, sehingga mudah bagi Zen membuat kembali, selama dia ingat komposisi di dalamnya.

Mata Sena berbinar-binar kagum ketika Zen mengeluarkan banyak bumbu dapur yang tidak mungkin dia lihat di dunia baru...."Woooah, selama aku hidup di sini, aku tidak pernah menemukan saus sambal atau semacamnya, hanya menggunakan cabai dan tomat, itu pun sedikit hambar. Sungguh skill yang praktis."

"Kau tidak perlu terkagum-kagum seperti itu, ini bukan sesuatu yang bisa dibanggakan." Ucap Zen.

"Bicara apa kau, selama 17 tahun hidup aku benar-benar rindu masakan Indonesia, rendang, soto, gulai, semur, tongseng, tapi aku tidak bisa menemukan bumbu-bumbunya." Sena tidak bisa menyembunyikan keinginannya.

"Aku memiliki semuanya, apa kau ingin masak sekarang ?." Tanya Zen menawarkan kepada Sena.

"Sayang sekali, aku pun tidak bisa membuatnya." Jawab dengan tersenyum tanpa dosa.

Hilang sudah harapan Zen..."Pada akhirnya kau hanya bisa makan tanpa berniat memasaknya."

"Hehe."

'Hehe apa itu, kau benar-benar menyusahkan.'

Zen tidak mau membagi apa pun kepada seseorang yang tidak memiliki kontribusi dalam bagian memasak.

"Kalau begitu hancurkan cangkang ini, tapi jangan merusak daging di dalamnya." Perintah Zen.

Sena coba mengetuk dengan tangan dan suara seperti lempengan besi pun terdengar...."Tapi ini sangat keras."

"Gunakan skill senjata khusus yang kau miliki, bukankah berguna." Balas Zen.

"Itu adalah skill yang diberikan oleh para Dewa, dan kau ingin menggunakannya untuk memasak ?, Bukankah sama saja kau tidak menghormatinya." Keluh Sena.

"Lantas kau ingin menggigit daging ini dengan cangkangnya ?. Kalau kau kuda lumping aku tidak masalah."

Meski enggan Sena mengeluarkan skill sembilan senjata, dan menggunakan Kapak besar untuk memecahkan cangkang Giant red Scorpion perlahan.

Itu menjadi hal mudah, Sena pun harus berhati-hati, jika sedikit berlebihan maka semua akan hancur bersama dengan daging di dalamnya.

Tapi raut wajah Sena terlihat murung..."Aku merasa bersalah karena menggunakan skill pemberian dewa untuk hal-hal seperti ini."

"Apa yang kau lakukan adalah benar, senjata untuk membunuh itu tidaklah menyenangkan, tapi saat berguna bagi hidup adalah hal baik." Balas Zen memberi sedikit pelajaran moral.

Sena sejenak tertegun memahami perkataan Zen, dia sadar memang senjata tercipta untuk digunakan sebagai alat membunuh, tapi itu juga akan berguna di tangan yang tepat.

"Apa audah selesai ?." Ucap Zen.

"Ini." Diberikan satu kuali penuh irisan daging Giant red Scorpion yang kemerah-merahan.

"Baiklah aku akan membuat sup kepiting."

"Tapi ini kalajengking." Sena mengkoreksi.

Zen tidak mempermasalahkan hal itu...."Kalau begitu sup kalajengking."

"Kenapa aku tidak berselera setelah mendengar namanya." Gumam Sena rumit.

Setelah semua matang dengan campuran kaldu bumbu penyedap rasa, gula, garam dan lada, tidak lupa juga tambahan saus tiram, sedikit kecap manis, itu sudah cukup membuat aroma tercium harum.

"Dan ini adalah bumbu terakhir, tidak akan lengkap makan seafood kepiting tanpa jeruk nipis." Zen mengambil jeruk nipis sebesar kepala manusia untuk dia peras di atas kuali sebagai penambah rasa asam.

"Tapi ini kalajengking, terlebih hidup di hutan." Sekali lagi Sena mengkoreksinya.

"Bukan masalah, karena dagingnya sama saja."

Ketika Sena mengambil satu mangkuk dari kuali, dia pun mulai mencoba rasa dari kaldu sedikit kehitaman itu.

Matanya terbuka lebar... "Luar biasa, sudah sekian lama aku tidak merasakan masakan seperti ini."

"Syukurlah kau suka." Zen tidak mau ketinggalan.

Serat di dalam daging itu memang menyerupai kepiting, dimana halus namun kenyal, cita rasa asin gurih dengan sedikit asam memang membuatnya semakin segar.

Sena tidak peduli jika dikatakan rakus atau sejenisnya, dia seperti orang kelaparan dan berulang kali mengisi ulang mangkuk yang sudah kosong.

Percaya atau tidak, wanita bertubuh langsing itu menghabiskan separuh kuali sup kalajengking sendirian.

"Aku sudah kenyang, sangat disayangkan kalau sup ini masih tersisa banyak." Ucap Sena .

"Kau bisa membawanya, masukan ke dimensi penyimpanan dan makan kapan pun kau mau."

"Sungguh aku berterimakasih."

Tidak perlu khawatir soal batas waktu dari kuali atau bumbu penyedap yang sudah digunakan karena itu tidak memiliki batasan waktu.

Selesai makan dan merapikan kuali untuk Sena bawa pulang, mereka berdua pun membagi hasil buruan secara adil. Dimana ada 56 batu jiwa binatang iblis grade B, 7 grade c dan 2 grade A.

"Ini masih lebih satu bagaimana kita akan membaginya." Zen tidak mau berdebat untuk hal kecil yang kurang menguntungkan.

"Kau bisa bawa itu, anggap sebagai hadiah karena sudah membuat masakan yang luar biasa untukku." Balas Sena tersenyum senang.

Zen pun sedikit senang..."Kalau begitu aku tidak akan sungkan."

Jika mereka menjualnya kepada guild Hunter, tentu ada banyak koin emas didapatkan. Tapi untuk Sena dan Zen tidaklah kekurangan uang, sehingga bisa diserap demi memperkuat energi dalam tubuh.

Episodes
1 Prolog
2 Renkarnasi
3 Dunia baru, Dios
4 Otodidak
5 sang pahlawan
6 Sena Gelael Ars
7 Bukan manusia sembarangan
8 I love sate
9 Pertunangan
10 Hutan besar Orindo
11 Basoka
12 Sup kalajengking
13 Dungeon
14 pahlawan dan iblis
15 Sarapan
16 PKL
17 Dia punya dua
18 Lantai 10
19 Zona aman
20 inti jiwa Dungeon
21 Camping
22 Hanya bercanda
23 Lantai 46
24 Labirin besar
25 Memancing
26 Gurun pasir
27 kecanggungan
28 Sisi lain
29 Dimensi ilusi
30 Batas waktu
31 penyerangan
32 Keluarga Mivea
33 Evolusi
34 Ingatan masa lalu
35 masih per*awan
36 Dua belas pedang besar
37 kemunculan makhluk Legenda
38 monumen batu
39 Di waktu yang tidak tepat
40 Di dalam kamar
41 Memburu iblis
42 Roh kontrak
43 merasa beruntung
44 Tidak ada alasan
45 Empat hari kemudian
46 Potensi besar
47 Sikap Dewasa
48 gadis pesimis
49 tugas pertama
50 Bunga Rios
51 Perubahan hidup
52 Ratu semut hitam
53 Salah satu renkarnasi
54 Golput
55 Matang
56 Tamparan keras
57 luka wajah
58 Lima cangkir kopi
59 Dua wanita
60 Trending topik
61 Golden frog
62 Terlalu bersemangat
63 Teokrasi Ziberus
64 Pahlawan Haze
65 Sampah masyarakat
66 kue kering
67 Perpisahan
68 Pelatihan
69 Ibu kota kerajaan Zorgan
70 satu kamar dan satu tempat tidur
71 Bandit Olopus
72 Soal politik
73 Tiga iblis tingkat tinggi
74 benih kebangkitan
75 kekuatan baru
76 Plot twist
77 Esensi darah iblis
78 kembali ke kota
79 Tikus yang sombong
80 Perubahan sikap
81 Lebih besar
82 tanggung jawab
83 Para Dewan Suci
84 Bukan manusia sembarangan
85 Grandmaster
86 wilayah tersembunyi
87 calon menantu
88 obat impoten
89 Rumah lelang
90 Hadiah
91 Budak Elf
92 Daging Naga
93 Alamat rumah
94 Atraksi Sirkus
95 Minimalis
96 Taruhan
97 Cita rasa
98 ras iblis kaum Gouna
99 Penyerangan di dunia gelap
100 Manusia naga
101 wujud nyata
102 Seribu bayangan
103 Penguasa baru
104 Tujuh hari...
105 perserikatan Lomania
106 keluarga
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Renkarnasi
3
Dunia baru, Dios
4
Otodidak
5
sang pahlawan
6
Sena Gelael Ars
7
Bukan manusia sembarangan
8
I love sate
9
Pertunangan
10
Hutan besar Orindo
11
Basoka
12
Sup kalajengking
13
Dungeon
14
pahlawan dan iblis
15
Sarapan
16
PKL
17
Dia punya dua
18
Lantai 10
19
Zona aman
20
inti jiwa Dungeon
21
Camping
22
Hanya bercanda
23
Lantai 46
24
Labirin besar
25
Memancing
26
Gurun pasir
27
kecanggungan
28
Sisi lain
29
Dimensi ilusi
30
Batas waktu
31
penyerangan
32
Keluarga Mivea
33
Evolusi
34
Ingatan masa lalu
35
masih per*awan
36
Dua belas pedang besar
37
kemunculan makhluk Legenda
38
monumen batu
39
Di waktu yang tidak tepat
40
Di dalam kamar
41
Memburu iblis
42
Roh kontrak
43
merasa beruntung
44
Tidak ada alasan
45
Empat hari kemudian
46
Potensi besar
47
Sikap Dewasa
48
gadis pesimis
49
tugas pertama
50
Bunga Rios
51
Perubahan hidup
52
Ratu semut hitam
53
Salah satu renkarnasi
54
Golput
55
Matang
56
Tamparan keras
57
luka wajah
58
Lima cangkir kopi
59
Dua wanita
60
Trending topik
61
Golden frog
62
Terlalu bersemangat
63
Teokrasi Ziberus
64
Pahlawan Haze
65
Sampah masyarakat
66
kue kering
67
Perpisahan
68
Pelatihan
69
Ibu kota kerajaan Zorgan
70
satu kamar dan satu tempat tidur
71
Bandit Olopus
72
Soal politik
73
Tiga iblis tingkat tinggi
74
benih kebangkitan
75
kekuatan baru
76
Plot twist
77
Esensi darah iblis
78
kembali ke kota
79
Tikus yang sombong
80
Perubahan sikap
81
Lebih besar
82
tanggung jawab
83
Para Dewan Suci
84
Bukan manusia sembarangan
85
Grandmaster
86
wilayah tersembunyi
87
calon menantu
88
obat impoten
89
Rumah lelang
90
Hadiah
91
Budak Elf
92
Daging Naga
93
Alamat rumah
94
Atraksi Sirkus
95
Minimalis
96
Taruhan
97
Cita rasa
98
ras iblis kaum Gouna
99
Penyerangan di dunia gelap
100
Manusia naga
101
wujud nyata
102
Seribu bayangan
103
Penguasa baru
104
Tujuh hari...
105
perserikatan Lomania
106
keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!