Mahasiswi Barbar Vs Dosen Killer

Mahasiswi Barbar Vs Dosen Killer

Pertemuan Pertama

"Bellaaaaa bangun!" teriak seorang wanita sembari mengetuk keras pintu kamar anak gadisnya. Namun, gadis berusia dua puluh tahun itu mengabaikan teriakan sang ibu hingga terpaksa wanita itu mengeluarkan ultimatum dan membuat Bella bangun dari tidurnya.

"Bella kalo kamu masih gak mau bangun juga, Mama akan suruh Papa untuk menyita semua fasilitas yang sudah Papa kasih," ancamnya terdengar mengerikan di telinga Bella.

Bella yang ngantuk berat langsung terbangun dan tidak merasakan kantuk lagi. Ia pun langsung beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu.

"Pagi Mama yang cantik dan baik," ucap Bella dengan nada manjanya.

"Nggak usah rayu-rayu Mama, Bell. Kamu itu kebiasaan jam segini baru bangun, nanti kalau kamu terlambat ke kampus Mama nggak tanggung jawab ya. Dan kalau kamu terus-terusan kayak gini, Mama nggak akan segan-segan menyuruh Papa untuk mencabut semua fasilitas yang udah papa kasih sama kamu," ucapnya lagi.

"Yaampun, Ma. Anaknya muji dengan tulus juga, malah dijawab kayak gitu," ucapnya dengan muka yang cemberut.

"Udah, lebih baik kamu cepetan mandi terus siap-siap ke kampus," perintah sang Mama.

"Iya, siap Ma," jawabnya.

"Mama tunggu di meja makan ya, jangan lama-lama!" teriaknya dan segera pergi dari kamar Bella.

Tidak butuh waktu lama, Bella pun sudah siap untuk pergi ke kampus, ia pun bergegas turun untuk sarapan.

"Pagi Papa, ganteng banget hari ini," sapa Bella.

"Emm ... pasti ada maunya," jawab sang Papa tanpa basa-basi.

"Papa tau aja. Bella mau minta sesuatu," ujarnya sambil cengengesan.

"Apa yang kamu mau, bell?" tanya Papa.

"Emmmh ... Bella mau iPhone keluaran baru dong, Pa. Yang ini Udah nggak zaman lagi, Bella mau ganti sama yang baru ya, please!" pintanya.

Sang Papa menggelengkan kepalanya.

Kebiasaan sekali anak ini jika ada barang keluaran terbaru pasti akan minta ganti.

"Bella, iPhone kamu itu baru saja dipakai sekitar tiga bulan yang lalu, masa mau ganti lagi?" ujar sang Mama yang terkadang suka kesal dengan permintaan anak semata wayangnya itu.

"Tapi Ma. iPhone Bella ini udah nggak zaman lagi. Bella malu sama teman-teman kalau masih pakai iPhone model lama. Ayolah. Please, Pa. Ya, Pa!" seru Bella.

"Udah udah jangan ribut, Papa akan mengabulkan permintaan kamu, jangankan iPhone mobil baru pun akan Papa belikan, tapi kali ini Papa tidak akan kasih semua itu dengan cuma-cuma, semua ada syaratnya," ujar sang Papa sambil mengacungkan jarinya menunjuk wajah Bella.

Sejenak Bella berpikir. "Oke, pokoknya apapun syaratnya Bella akan terima" jawabnya dengan semangat. Demi iPhone baru!

"IPhone dan mobil akan Papa belikan hari ini juga, tapi besok malam kamu harus ikut kita makan malam bersama sahabat Papa".

Makan malam? Aduh pasti ngebosenin banget deh. Palingan juga papa sama kerabatnya ngebahas soal bisnis doang, batinnya mengeluh.

Siapa yang suka jika di bawa ke pertemuan seperti itu? Bella pun sama, tak suka. Lebih baik pergi sama teman-teman.

"Nggak ada syarat lain apa, Pa?" Keluhannya.

"Enggak, pokoknya kamu harus mau dengan syarat yang satu ini. kalau kamu nolak, iPhone dan mobil tidak akan Papa belikan," ancamnya. Dengan terpaksa Bella pun mengangguk saja. Demi iPhone dan mobil baru.

"Ya. Tapi jangan bahas-bahas soal perusahaan ya, soalnya ngebosenin banget," ujar Bella.

"Loh kenapa, sayang? Setelah kamu lulus kuliah, kamu itu akan menjadi penerus Papa untuk mengelola perusahaan kita, dan kamu harus terbiasa dengan pembahasan soal bisnis dan perusahaan," ujar sang Mama.

"Enggak. Aku gak mau, aku masih mau menikmati masa remaja aku bersama teman-temanku, menikmati masa mudaku Ma," jawabnya cuek.

"Kamu itu harus belajar bisnis. Setelah kamu nikah nanti kamu akan membantu suami kamu di kantor," ucap sang Papa yang sontak membuat mata Bella melotot.

"Apaan sih, aku belum kepikiran ke sana pa. Mikirin harus nerusin perusahaan aja rasanya aku udah pusing banget, apalagi mikirin suami. Suami dari mana coba, pacar aja nggak punya" jawabnya protes.

"Ya, bagaimanapun kamu itu harus memikirkan masa depan kamu, sayang. Kamu harus siap dengan apa yang akan Papa sama Mama rencanakan untuk kamu ke depannya."

"Udah ah bahasnya nanti aja, Bella mau berangkat dulu takut terlambat," ujar Bella dan segera berangkat ke kampus. Dia malas sekali dengan pembahasan pagi ini.

\*\*\*\*\*\*

Sementara di tempat lain, seorang pria tampan sedang bersiap untuk pergi ke tempat barunya mengajar, dia baru saja keluar dari kamarnya.

"Pagi Nak, kamu udah siap?" Sapa sang Bunda.

"Pagi juga, Bun. Aku langsung berangkat ya," pamitnya yang terburu-buru karena takut terlambat di hari pertamanya mengajar di kampus baru.

"Loh nggak sarapan dulu?" tanya Ayah.

"Nanti aja di kantin Yah," jawabnya sembari menyalami orang tuanya.

"Tunggu dulu, Rangga. Ayah mau kamu besok malam ikut kami untuk makan malam bersama sahabat Ayah," ujar sang Ayah.

Namun Rangga sama sekali tidak menjawab.

"Gimana Rangga?" tanyanya lagi.

"Aku bisa apa? Itu bukan sebuah pertanyaan kan? Tapi itu sebuah perintah," jawabnya dengan nada dingin. Dia keluar dari rumah dengan langkah yang lebar dan berangkat menuju ke universitas.

\*\*\*\*

Rangga yang sedang terburu-buru dan keluar dari kantin menuju kelasnya dengan sebelah tangan memegang berkas, sebelah tangan yang lain memegang minuman. Tidak sempat ia minum di kantin sehingga ia akan membawa ke ruangannya. Ia melangkah dengan cepat lalu tiba-tiba sehingga tidak melihat seseorang yang juga berjalan ke arahnya.

Rangga menabrak seorang gadis yang tengah memegang selembaran kertas ditangan, minuman yang dia bawa tumpah dan membasahi baju serta lembaran kertas itu.

"Skripsi gue!" ujarnya lalu menatap wajah Rangga yang sama sekali tidak merasa bersalah. Wajah itu terlihat datar.

"Woi kalau jalan tuh pakai mata! Lihat nih baju sama skripsi gue jadi basah gara-gara minuman sialan lo itu!" teringatnya penuh emosi.

Saat Rangga berbalik menetapnya, Bella terdiam serasa terhipnotis dengan wajah tampan itu.

Ya ampun ganteng banget, ucapnya dalam hati.

"Tolong minggir, saya buru-buru," ucap Rangga singkat seraya akan pergi dari sana.

"Hei. Lo bukannya minta maaf juga, malah nyingkirin gue. Asal lo tau ya gue juga lagi buru-buru, tapi gara-gara lo nabrak gue, skripsi gue yang mau gue kasih ke dosen jadi basah kayak gini!" serunya lagi mengundang tetapan dari mahasiswa lainnya.

Rangga tidak mau membuang waktu untuk mendengarkan ocehan Bella. dia sudah terlambat dan pergi menuju kantor untuk mengambil sebagian berkas materi untuk mengajar.

"Hei, tunggu! Jangan coba-coba buat kabur ya!" teriaknya yang tidak digubris oleh Rangga. Akan tetapi, laki-laki itu tidak berhenti dan lanjut saja berjalan dengan langkah kaki yang lebar.

"Ampun, deh. Apes banget sih gue, semoga skripsinya masih bisa diselametin deh. Semoga dosen barunya baik hati seperti malaikat dan gak hukum gue," gumamnya.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

itu dosen barunya yang baru nabrak kamu

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!