Suami Siaga

Saat mereka sedang asyik mengobrol, Bella baru ingat kalau dia harus segera menyiapkan baju dan perlengkapan kuliahnya.

"Ma, aku ke kamar dulu ya, mau ngambil baju sama perlengkapan kuliah dulu," ucap Bella.

"Iya, sayang." Jawab Mama.

Saat Bella sedang ke kamarnya kini hanya tinggal sang Mama dan Rangga yang melanjutkan obrolannya.

"Rangga, apa Bella nyusahin kamu di sana Nak?" tanya Mama.

"Enggak sama sekali kok Ma," jawab Rangga.

"Kalo nanti Bella nyusahin kamu, kamu bilang aja sama Mama ya! nanti biar Mama nasehatin dia," ucap Mama.

"Iya, Ma." jawab Rangga.

"Oh, iya. Mama lupa ngasih tau kamu, kalo Bella itu belum bisa masak, nyuci baju dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya, maklum lah Bella gak sempet belajar, karena dia kalo gak ke kampus ya main sama teman-temannya," jelas Mama.

"Iya, Ma. gak pa-pa kok nanti aku bisa menyewa ART di rumah kita yang baru," ucap Rangga.

"Iya, tapi tetap saja seorang istri itu harus melayani suaminya, biarkan dia belajar dulu, meskipun kamu akan menyewa ART nantinya dia tetap harus melayani kamu sebagai suaminya." jelas Mama yang diangguki oleh Rangga.

Bella sudah selesai dengan urusan mengemasi barang-barang yang ia butuhkan dari kamarnya, ia segera menuruni anak tangga. Bella kesulitan karena membawa kopernya yang lumayan berat.

Begitu Rangga melihat Bella yang sedang kesulitan, dengan sigap ia membantu sang istri dan membawakan kopernya.

"Kenapa kamu gak panggil aku dari tadi?" tanya Rangga.

"Aku gak enak Mas, kamu juga lagi asyik ngobrol kan sama Mama? jadi aku berusaha sendiri deh," jawab Bella.

"Aku ini suami kamu, Bella. kapanpun kamu membutuhkan bantuan, udah menjadi kewajiban aku untuk menjadi suami siaga buat kamu," tegas Rangga.

"I-iya, Mas. makasih ya." ucap Bella yang tersanjung dengan ucapan Rangga.

Rangga segera membawa kopernya, ia langsung memasukkannya ke dalam mobil.

"Mah, kita pulang ke hotel dulu ya," ucap Rangga.

"Loh, apa gak mau nunggu Papa dulu? terus kita makan malam dulu di sini Nak," tanya Mama.

"Lain kali ya Ma, aku lagi banyak tugas dari kampus yang harus selesai besok juga." jawab Rangga.

"Iya, Mas. mending kita nunggu Papa dulu deh," sahut Bella.

"Udah, udah. lebih baik kamu nurut aja deh sama suami kamu, nanti biar Mama sampein ke Papa kalo kamu datang ke sini sama suami kamu ya," ucap Mama.

Dengan terpaksa Bella pun harus menuruti suaminya dan segera pergi dari rumah orang tuanya.

"Ya udah, kalo gitu Bella pergi dulu ya, Ma. Mama jaga diri baik-baik, salam sama Papa ya," ucap Bella dengan nada manjanya.

"Iya, sayang. nanti Mama sampein salam kamu ke Papa, kamu juga jaga diri baik-baik ya disana, inget kamu harus nurut dan melayani suami kamu dengan baik, jangan pernah kamu melawan perkataannya!" ucap Mama menasehati.

"Oke, Ma. Bella akan berusaha menjadi istri yang baik seperti Mama." ucap Bella.

*****

Jam lima pagi Bella memaksakan dirinya untuk bangun karena ia ingin berusaha menjadi istri yang baik untuk Rangga, ia beranjak dari tempat tidur lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai mandi ia bersiap dan membuatkan sarapan untuk sang suami.

Bella begitu sibuk di dapur, ia sedang menyiapkan roti bakar lalu meletakkannya di atas meja makan.

Sementara itu Rangga yang sudah siap pun segera turun dan mendapati Bella yang sedang duduk di meja makan dengan sepotong roti di tangannya.

"Bella, kamu masak lagi?" tanya Rangga tiba-tiba.

"Eh, Mas. enggak aku cuman bikin roti bakar doang kok, sini kita sarapan bareng," ucap Bella.

"Oh."

Sepotong roti ia makan, Bella langsung menatap Rangga dengan serius, ia ingin tahu reaksi Rangga setelah makan roti buatannya.

"Gimana, Mas. enak gak?" tanya Bella.

"Hmmm." jawab Rangga sambil melahap roti bakar buatan istrinya.

"Iish, kok cuman gitu doang sih responnya, aku tuh udah capek-capek berusaha nyiapin sarapan buat kamu, Mas." gerutu Bella.

"Terus, aku harus gimana?" tanya Rangga.

"Ya, puji kek, bilang enak gitu!" jawab Bella.

"Iya, enak. Nanti bikinin lagi ya!" ucap Rangga membuat Bella sedikit tersenyum.

"Nah gitu dong hargai perjuangan istrinya, yaudah deh aku berangkat dulu ya," ucap Bella.

"Kemana?" tanya Rangga.

"Ya, ke kampus dong Mas kemana lagi?" jawab Bella.

"Bareng!" ucap Rangga.

"Apa?"

"Kita berangkat bareng Bella," jelas Rangga.

"Mas mau bikin temen-temen aku di kampus pada jantungan karena lihat aku satu mobil sama kamu?" ucap Bella.

"Terus, kamu mau berangkat sama siapa?" tanya Rangga.

"Aku mau naik taksi aja Mas, aku duluan ya." ucap Bella lalu ia membiasakan dirinya untuk mencium tangan sang suami terlebih dahulu.

*****

Pukul tujuh Bella sudah sampai di kampusnya, dia segera bergegas menuju kelas untuk menemui kedua sahabatnya.

Ternyata dikelas sudah banyak mahasiswa yang sudah duduk di bangkunya.

"Pagi, guyss?" sapa Bella pada kedua sahabatnya.

"Lo udah sembuh, Bell?" tanya Amel.

"Udah dong," jawab Bella.

"Eh, Bell. lo tau gak dari kemarin si Ega nyari'in lo terus tau," ucap Sindi.

"Terus?" tanya Bella.

"Ya, gue sih yakin dia itu naksir berat sama lo," jawab Sindi.

"Ah, udah lah jangan bahas dia, males gue." ucap Bella.

Rangga masuk ke dalam kelas dengan ekspresi wajah yang dingin membuat para mahasiswa yang melihatnya menjadi tegang.

Suasana di kelas kini menjadi hening, tak ada satu mahasiswa pun yang berani mengeluarkan suara.

"Kalian sudah siap dengan teori yang akan saya sampaikan hari ini?" tanya Rangga.

"Siap, Pak." jawab mahasiswa serentak.

Ditengah pembahasan teori yang sedang Rangga sampaikan tiba-tiba suara notifikasi dari ponsel Bella berbunyi.

Tiingg...!

Ega.

Hai Bella? Ega.

Tiingg...!

Gue nyari'in lo dari kemarin tapi gak ketemu, kata Sindi dan Amel lo gak masuk karena lagi sakit ya? Ega.

Tiingg...!

Nanti, gue anterin Lo pulang ya? Ega.

Rangga yang mendengar suara notifikasi tersebut langsung menatap ke arah Bella dengan tajam.

"Bell, HP lo di silent kek, dari tadi bunyi terus tuh!" ujar Sindi berbisik pada Bella.

"Iya, gue lupa Sin." jawab Bella.

"Bell, lihat tuh Pak Rangga natap Lo kayak mau makan lo hidup-hidup." bisik Amel

yang membuat Bella menunduk takut.

"Bagi kalian yang ingin serius mengikuti pelajaran saya, tolong matikan handphonenya!" Ucap Rangga tiba-tiba.

Lalu dengan cepat Bella menon aktifkan handphone lalu menyimpannya kembali.

"Baik, kita lanjutkan ke teori selanjutnya, dan saya akan memberikan tugas pada kalian." tegas Rangga.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

Hati-hati kamu bell kalau ketahuan pak dosen kamu kena hukuman lho

2023-10-17

0

Leon wijaya

Leon wijaya

lanjutt

2023-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!