Rangga masih saja memperhatikan tingkah Ega dengan tajam yang sedang berusaha mendekati istrinya itu, dengan perlahan Ega menyentuh punggung tangan Bella lalau dengan cepat Bella menepiskan tangannya.
"Eh Ga ngapain Lo?" sentak Bella yang merasa gak nyaman dengan situasinya saat ini.
Melihat Ega yang lancang menyentuh tangan Bella pun hati Rangga semakin terbakar api cemburu, kalau saja Bella gak minta untuk merahasiakan pernikahannya mungkin Rangga sudah menghabisi Ega saat ini juga.
Gak boleh ada yang menyentuh kamu selain aku, suamimu sendiri Bella. Gumamnya.
"Bella sebenarnya selama ini gueee.."
Belum juga Ega selesai ngomong, Sindi dan Amel datang.
"Makanan udah siap guys." seru Amel.
"Ini pesanan Lo, Bell. dan ini pesanan Lo Ga." ucap Sindi lalu meletakan makanannya ke atas meja.
"Thanks ya guys." ucap Bella.
Rangga memilih untuk pergi dari sana, karena ia takut gak bisa menahan amarahnya.
******
Senja sore menghiasi langit dengan sangat cantik menemani seorang gadis yang tengah duduk di pinggir kolam.
Rangga baru pulang dari kampus ia mendapati kamar hotelnya ya hening.
"Aku pulang." ucap Rangga.
Merasa tidak ada jawaban Rangga mendongak meneliti dan mencari di sekitar kamar lalu kamar mandi namun ternyata nihil, dia tidak menemukannya.
"Bella!"
Masih tidak ada sahutan,
Rangga berfikir mungkin Bella belum pulang, ia membuka seluruh pakaiannya dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Ketika ia keluar dari kamar mandi yang hanya mengenakan handuk sepinggang tiba-tiba langkanya terhenti sayup sayup, ia seperti mendengar suara gemericik air dari luar.
Ia menajamkan pendengarannya, suara itu semakin jelas.
Rangga terdiam, ia berjalan perlahan mencari sumber suara dan ternyata suara itu berasal dari kolam renang.
Rangga mengintip dan melihat air kolam renang yang bergerak-gerak, dengan perlahan ia melangkah mendekati kolam.
Bertepatan dengan itu Bella muncul ke permukaan dan mengusap wajahnya yang dipenuhi air hingga ubun-ubun, ia tidak sadar kalo Rangga ada di sana, dengan santainya Bella keluar dan menaiki tangga yang terletak di pinggir kolam.
Rangga melotot, tubuhnya menegang karena tepat dihadapannya Bella tengah menaiki tangga dengan hanya memakai bikini, hingga Bella benar-benar sudah naik ia tersadar kalau ada sosok yang berdiri dihadapannya.
"Aaaaa, Mas kamu lagi ngapain di sini" teriak Bella histeris karena Rangga pun hanya mengenakan handuk sepinggang.
Teriakan Bella membuat Rangga tersadar dari lamunannya.
"Hah, aku lagi liatin kamu berenang," jawab Rangga pura-pura santai padahal dia amat sangat gugup saat itu.
"A-apa, jadi dari tadi Mas liatin aku lagi berenang?" tanya Bella yang langsung membulatkan matanya lalu menunduk melihat penampilannya sendiri yang hanya memakai bikini.
"Aaaaa, tutup mata kamu Mas!" Bella berteriak lagi.
Rangga hanya terdiam, tubuhnya kaku seperti terkunci.
"Mas, kamu sengaja ya liatin aku kayak gitu? dasar mesum, pergi dari sini Mas!" usir Bella dan berusaha menutupi badannya dengan tangannya sendiri.
"Iya, iya aku pergi." ucap Rangga namun tubuhnya masih kaku seperti ada sesuatu yang menahannya.
"Tunggu apa lagi Mas, cepetan kamu masuk sana!" ucap Bella lagi, kali ini Rangga menurut dan segera masuk ke dalam.
Dengan cepat Bella meraih kimono dan langsung memakainya dengan kesal, lalu Bella pun ikut masuk dan membersihkan diri ke kamar mandi.
Setelah Bella selesai mandi dan ia sudah memakai baju lalu dengan cepat ia menghampiri Rangga yang sedang santai di atas kasur dengan laptopnya.
"Mas kamu ini ngapin sih tadi liatin aku renang pake baju bikini, kamu mesum ya?" cerocos Bella.
"Suruh siapa renang pake baju bikini, lagian aku gak sengaja kok liatin kamu." jawab Rangga santai.
"Jangan bohong kamu Mas." sentak Bella lagi.
"Udah lah Bella aku ini suami kamu, kenapa kamu mesti semarah itu," tanya Rangga.
"Iya tapiiii." Bella yang bingung harus ngomong apa lagi, ia hanya bisa menggembungkan pipinya kesal namun hal itu membuat Rangga semakin gemas melihatnya.
*****
Malam ini sama seperti malam sebelumnya, hening tanpa suara, Bella yang masih dalam mode kesalnya melirik sedikit ke arah Rangga yang baru saja memejamkan matanya.
Mas, sebenarnya perasaan kamu sama aku gimana sih? apa arti dari ciuman tadi dan kenapa kamu melarang aku untuk dekat-dekat dengan Ega terus yang di kolam tadiii. pertanyaan demi pertanyaan muncul dari pikiran Bella membuatnya tak sadar kalo tatapannya itu begitu dalam kepada Rangga, hingga Bella tidak sadar kalo mata Rangga terbuka sedari tadi.
"Udah natapnya?" tanya Rangga tiba-tiba membuat Bella kaget dan sadar dari lamunannya.
"Eh, siapa yang natap kamu Mas, aku cuman lagi ngelamun kok." jawab Bella gugup.
"Jangan terlalu lama natap aku Bell, nanti kamu bisa jatuh cinta." goda Rangga membuat wajah Bella memerah.
Rangga mendekatkan wajahnya kepada wajah Bella hingga membuat jantung Bella dag dig dug gak karuan.
Ya ampun ganteng banget sih. celetuk Bella dalam hati.
Wajah Rangga semakin lama semakin mendekat hingga membuat perasaan Bella bimbang, kali ini Bella memejamkan matanya dan mencoba untuk pasrah dengan apa yang akan Rangga lakukan kepada dirinya, namun sedetik, dua detik tiga detik hingga Rangga menghapus jarak diantara keduanya tiba-tiba.
Kriiing.....!!!
Suara ponsel Rangga berbunyi membuat keduanya kaget lalu terpaksa Rangga pun bangun dan menjawab telponnya.
📞"Iya Bun," jawab Rangga.
📞"Rangga kamu ........." Bunda.
📞"Baik Bun." jawab Rangga lagi lalu ia menutup telponnya.
"Ada apa Bunda nelpon kamu Mas?" tanya Bella penasaran.
"Kita harus segera pindah ke rumah baru kita sekarang juga, orang tua kita sudah menunggu di sana!" jelas Rangga.
"Tapi kenapa mendadak gini sih Mas? kita kan belum membereskan barang-barang kita," ucap Bella.
"Aku lupa, seharusnya dari tadi sore kita sudah siap-siap." ucap Rangga lagi.
Begitu mendengar penjelasan Rangga, Bella pun segera bersiap dan membereskan barang-barang nya, lalu mereka pun langsung pergi menuju rumah barunya.
Rangga yang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi membuat Bella sedikit ketakutan.
"Mas, bisa pelan-pelan gak jalan nya! aku takut Mas." teriak Bella.
"Kalo kita gak segera sampai di sana, orang tua kita kasian sudah nunggu kita dari tadi." jawab Rangga.
"Ya lagian salah kamu juga sih Mas, kenapa mesti lupa segala." celetuk Bella.
"Udah ngomelnya?" tanya Rangga.
"Iish nyebelin." kesal Bella.
Rangga dan Bella pun sudah sampai di sebuah perumahan mewah kawasan elit, dan mobil orang tua mereka pun sudah terparkir rapi di depan rumah.
Mereka pun turun dari mobil dan langsung disambut hangat oleh Bunda Rangga.
"Ya ampun sayang kenapa lama banget sih, kalian ini ngapain dulu di hotel jam segini baru datang?" tanya Mama Rangga.
"Maaf, Ma. aku lupa kasih tau Bella kalo malam ini kita harus pindah." jawab Rangga.
"Kamu ini ya, masih muda kok udah mulai pikun sih." celetuk Bunda yang membuat Bella terkekeh pelan.
"Ya udah yuk masuk semuanya udah nungguin kalian di dalam!" ucap Bunda.
"Udah ketawa nya?" bisik Rangga pada Bella dan langsung membuatnya terdiam.
Mereka pun langsung masuk ke dalam mengikuti sang Bunda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
bella suka banget liat rangga di omelin bundanya
2023-10-17
0
chifa
lanjut dong thor
2023-04-08
1
Leon wijaya
lanjut
2023-04-08
1