Jadwal Rangga pun sudah selesai, kini Rangga sedang membereskan berkas dan laptopnya.
"Bella," panggil Rangga.
"I-iya Pak," jawab Bella.
"Kamu ikut ke ruangan saya sekarang juga!" perintah Rangga.
"Baik Pak." jawab Bella.
"Mampus gue, gimana nih guys," panik Bella.
"Yaudah mending Lo nurut aja sama Pak Rangga, daripada lo makin bermasalah!" jawab Amel.
Bella pun menurut dan membuntuti Rangga dari belakang, sebenarnya dia sangat takut karena melihat ekspresinya yang begitu dingin seperti memendam amarah namun ia memberanikan diri untuk tetap mengikuti Rangga sampai ruangannya.
"Bella," ucap Rangga dengan nada dinginnya yang membuat Bella menunduk takut.
"I-iya Pak, eh Mas kenapa?" tanya Bella heran pasalnya dia gak tau apa kesalahannya hingga Rangga memanggil ke ruangannya.
"Sini handphone kamu!" ucap Rangga.
"Ini Mas," jawab Bella yang langsung menyodorkan handphonenya.
Rangga membuka dan mengecek handphone Bella, ia penasaran siapa yang mengirim pesan pada Bella saat pelajarannya tadi.
Bella yang sudah menduga hal itu membuatnya semakin ketakutan karena ia tau kalau Rangga tidak suka Bella berhubungan dengan Ega.
Ketika Rangga membaca pesan dari Ega wajahnya memerah dan menatap Bella penuh intimidasi.
"Mmmaas kenapa natap aku kayak gitu?" tanya Bella gugup.
Tubuh Rangga mendekat pada Bella, Bella pun semakin mundur hingga punggungnya menyentuh tembok.
"Bukannya aku sudah pernah bilang kalo kamu harus jauhi si Ega itu," ucap Rangga.
"Maaf Mas aku gak tau kalo Egha bakalan nge-chat aku pada saat pelajaran kamu," jawab Bella.
"Bukan hal itu yang aku tanyakan sama kamu Bella, apa kamu masih berhubungan dengan dia, apa sebenarnya selama ini kalian itu pacaran?" tanya Rangga.
"Enggak Mas, sumpah dia itu cuma temen aku, aku gak ada hubungan apa-apa sama dia," jawab Bella jujur.
"Pokoknya sekali lagi aku tegaskan mulai sekarang kamu gak boleh berhubungan lagi sama dia!" tegas Rangga.
"I-iya Mas, tapi gimana caranya sedangkan dia juga masih anak kampus ini?" tanya Bella.
"Kamu blokir nomornya, kamu jauhi dia nanti juga dia akan bosen sendiri!" ucap Rangga.
"Iya aku akan coba jauhi dia Mas, aku akan blokir nomornya." jawab Bella yang masih menunduk takut.
"Kamu milik aku Bella, pria manapun gak boleh ada yang deketin kamu," batin Rangga
"Pokoknya kamu harus aku hukum sekarang juga." tegas Rangga.
"Hah, maksud kamu aku mau di hukum gimana?" tanya Bella.
Wajah Rangga semakin dekat dengan wajah Bella sehingga menghapus jarak diantara mereka.
"Ini hukuman buat kamu Bella." bisik Rangga.
Cupp..!!
Bibir kenyal Rangga menyentuh bibir Bella, seketika ia terkejut hingga membuat mata Bella melotot, Bella yang bingung harus berbuat apa ia hanya bisa terdiam menerima sentuhan lembut dari bibir Rangga.
Dengan lembut Rangga ******* bibir kenyal Bella, rasa manis yang berasal dari bibirnya
membuat Rangga tidak ingin melepaskan pagutannya, lidahnya mencoba masuk ke dalam mulut Bella, namun Bella tidak membuka akses, dengan sengaja ia menggigit bibir bawah Bella sehingga membuat Bella meringis dan membukakan mulutnya.
Lidah Rangga sudah lihai menari-nari di dalam sana hingga sekitar 3 menit Bella memaksa untuk melepaskan ciumannya karena dia hampir kehabisan nafas.
"Mas, kamu ini mau bikin aku mati gara-gara kehabisan nafas ya?" sentak Bella.
"Maafin aku Bell, aku terlalu menikmati bibir kamu yang manis," goda Rangga.
Bella sangat heran Kenapa manusia es ini berubah menjadi pria mesum.
"Lancang kamu ya Mas, kamu udah merenggut ciuman pertama aku dan melecehkan murid kamu sendiri, aku laporin kamu ke Pak Anton nanti." cerocos Bella
"Hey aku ini suami kamu, apa salahnya kalau aku cium kamu Bella?" tanya Rangga
"Ya tapi kan pernikahan kita ini tidak didasari dengan cinta Mas, kita hanya dijodohkan sama orang tua kita dan pernikahan ini hanya pernikahan terpaksa, siapa tau nanti kamu akan menceraikan aku, tolong jangan bikin aku jadi Baper Mas, aku gak mau sakit hati nantinya." jelas Bella.
Seketika Rangga terdiam setelah mendengar ucapan Bella.
Asal kamu tahu Bell, aku itu udah mulai mencintai kamu. ucap Rangga dalam hati.
Melihat kebungkaman Rangga, Bella semakin yakin kalo Rangga itu memang gak punya perasaan apa-apa sama Bella lalu ia memutuskan untuk segera pergi dari ruangan Rangga.
****
"Bell Lo gapapa kan, lo pucet banget?" tanya Sindi khawatir.
"Gue abis di marahin sama dosen es itu tuh gara-gara tadi ada notifikasi dari HP gue waktu pelajarannya, gila emang tuh dosen kutub." gerutu Bella berbohong.
"Yaampun kasian banget sih Lo Bell, yaudah mending kita ke kantin yuk, buat nenangin diri Lo." ajak Amel.
Bella dan kawan-kawannya pun segera pergi ke kantin, Ega yang kebetulan melihat Bella pun berlari mengikutinya.
"Bella," panggil Ega.
"Ega, aduh gimana nih gue kan udah janji sama Mas Rangga bakal jauhin dia, tapi ngapain juga gue nurut sama dia, toh dia juga gak punya perasaan apapun kan sama gue, tapi lihat dia cemburu kayak tadiii, ah bodo amat lah gue masih kesel sama Mas Rangga." gerutu Bella dalam hati.
"Bell Lo mau ke kantin ya?" tanya Ega.
"Iya Ga, kenapa emangnya?" Bella balik tanya.
"Gue ikut ya?" tanya Ega.
"Ya terserah Lo aja deh." jawab Bella.
Mereka pun sampai di kantin lalu Ega sengaja duduk di samping Bella.
"Kalian mau pesen apa? biar gue pesenin" tanya Sindi.
"Yang biasa gue pesen aja Sin!" jawab Bella.
"Oh iya kalian pesen aja, biar gue yang bayar," ucap Ega.
Begitu mendengar ucapan Ega, Sindi dan Amel pun bersorak kegirangan.
"Yeah makan geratis." ucap Sindi.
"Udah gak usah repot-repot Ga, kita bisa bayar sendiri kok." ucap Bella.
"Gapapa lah Bell, sekali-sekali kan gue telaktir kalian," jawab Ega.
"sering-sering aja Ga, jangan kali kali doang!" ucap Amel yang langsung mendapati jitakan dari Bella.
"Aaww sakit tau Bell pala gue," lirih amel.
"Lagian Lo malu-maluin gue tau gak," ucap Bella.
"Ya sorry, gue kan cuman becanda, udah ah gue mau bantuin Sindi dulu ngambil pesanannya bye." ucap Amel yang sangaja meninggalkan mereka berdua.
Duh gimana nih, gue takut Mas Rangga lihat gue sama Ega, mana di sini cuman berdua lagi. batin Bella yang sambil celingak-celinguk melihat sekitar kantin.
Dugaan Bella ternyata benar, Rangga sedang memperhatikan Bella dari kejauhan,
dia yang tadinya mau makan di kantin pun menghentikan langkahnya karena melihat Bella sedang duduk berduaan dengan cowok lain yaitu Ega yang baru saja ia bahas tadi di ruangannya, entah kenapa Bella melanggar janjinya untuk menjauhi cowok itu, membuat Rangga benar-benar cemburu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
kalau cemburu bilang bozzz,,,, jangan diem aja kan bella nya ga tau dan ga ngerasa
2023-10-17
0