"Selamat pagi," Ucap Rangga.
"Pagi Pak," jawab mereka serentak.
"Seharusnya ini jadwalnya Bu Intan, tapi beliau sedang sakit jadi saya menggantikan jadwalnya," jelasnya.
Sekali-kali Rangga menatap kearah Bella, dia memperhatikan calon istrinya yang dari tadi terlihat cemberut dan tidak fokus dengan ucapannya.
"Seperti yang kemarin saya jelaskan, bahwa hari ini kita akan ujian," ucap Rangga yang sontak membuat Bella melotot karena dia samasekali tidak sempat mempersiapkan dirinya untuk ujian hari ini karena terganggu oleh acaranya semalam.
"Mati gue!" ucap Bella yang didengar oleh Amel dan Sindi.
"Kenapa Lo?" tanya Sindi.
"Gue gak siap ujian hari ini guys. Gimana dong otak gue nge-blank nih," jelas Bella pelan.
Saat semua mahasiswa sedang fokus mengerjakan tugas ujiannya diam-diam Rangga memperhatikan Bella yang lagi kebingungan. Namun, hal itu membuat Rangga terkekeh pelan dan merasa gemas melihatnya.
Sebenarnya kamu itu cantik Bell, tapi sayang kamu itu jadi cewek terlalu bar-bar dan cerewet, gumam Rangga dalam hati yang melihat Bella tampak cantik dengan rambutnya yang tergerai.
"Eh Bell, lihat tuh Pak Rangga dari tadi merhatiin lo," ucap Sindi yang membuat Bella tak sengaja menoleh ke arah Rangga dan sontak mata mereka saling berpandangan.
Duh ngapain sih dia liatin gue, gue kan jadi salting, batin Bella dalam hati, sementara Rangga langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Bella mengisi kertas ujiannya dengan asal, kali ini dia tidak perduli kalau nilainya akan jelek.
Ujian telah selesai, saat ini Bella dan kedua sahabatnya sedang berada di kantin, saat Bella sedang fokus memakan bakso tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari ponselnya.
Tiingg...!
Bella pun membuka pesan masuk.
0857989xxxx
✉️ Pulang sekolah saya tunggu di parkiran".
📨 Sorry siapa ya? tanya Bella, ia mendapat pesan dari nomor tidak dikenal.
✉️ Jangan sampai saya menunggu lama, kita harus segera mempersiapkan acara pernikahan kita dari sekarang, waktu itu berharga bagi saya tolong jangan membuat saya repot!
Begitu Bella menerima pesan masuk yang kedua, dia baru sadar kalau itu chat dari Rangga, ia pun langsung membalas chat-nya.
📨 Iya Pak, jawab Bella yang hanya dilihat oleh Rangga tanpa ada balasan lagi darinya.
"Garing banget sih nih dosen, nge-chat pun gak ada basa basinya samasekali," gerutu Bella yang membuat Amel merasa heran.
"Kenapa sih Lo Bell, dari tadi gue perhatiin lo kek orang lagi bete tau gak?" tanya Amel penasaran.
"Iya, gue kira cuman perasaan gue doang ternyata pemikiran kita sama, Mel," sahut Sindi.
"Kalo ada masalah itu cerita, jangan dipendam sendiri," ucap Amel lagi.
"Gue gak pa-pa kok, guys. itu cuma perasaan kalian aja," jawab Bella.
Amel dan Sindi tidak percaya dengan ucapan Bella, mereka curiga kalo Bella sedang menyembunyikan sesuatu dari mereka.
"Terus tadi Lo kenapa menggerutu gak jelas abis liat notif dari ponsel lo?" tanya Sindi dengan tatapan penuh intimidasi.
"Yaampun guys, kalian pada kenapa sih, tadi itu gue abis nerima chat dari Nyokap, katanya gue disuruh langsung balik dan gak boleh kelayapan dulu. Gue kesel lah, padahal kan rencananya kita mau ke mall dulu habis pulang kuliah kan?" ucap Bella bohong yang diangguki oleh kedua sahabatnya seolah mereka paham dengan apa yang dimaksud dengan Bella.
"Ooh. kita ke mall-nya besok-besok lagi aja, takutnya ada hal penting yang mau Nyokap Lo sampein sama lo kan?" ucap Amel.
"Maafin gue ya guys, gue jadi gak enak deh sama kalian berdua," ucap Bella.
"Udah gak pa-pa. Lebih baik Lo nurut aja deh sama Nyokap Lo, ya gak Mel?" ucap Sindi yang diacungi jempol oleh Amel.
Selesai kuliah mereka berpisah di depan kampusnya.
"Kita duluan ya, Bell. Lo hati-hati ya pulangnya!" teriak Sindi sambil melambaikan tangannya.
"Oke guys, kalian juga hati-hati, ya!" jawab Bella.
Kedua sahabatnya sudah pergi meninggalkan Bella yang masih berada di dalam kelas.
Bella pun segera bergegas menuju parkiran untuk menghampiri Rangga yang sedari tadi sudah lama menunggunya di sana. Ia melihat sekitaran kampus untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya masuk ke dalam mobil Rangga.
Setelah memastikan semuanya sudah aman Bella segera masuk kedalam mobil dan duduk bersebelahan dengan Rangga.
"Lama," ucap Rangga dengan nada dinginnya.
"Ya, kan saya memastikan dulu keadaan di luar aman atau enggak, kalo nanti ada yang lihat aku masuk ke dalam mobil Bapak kan bisa berabe. Bisa-bisa saya di interogasi sama fans Bapak di kampus ini," jelas Bella
"Oh," jawabnya singkat.
Gila, gue udah capek-capek jelasin panjang kali lebar dia cuma jawab 'oh' doang. Emang bener-bener ni manusia es batu, mesti gue rebus dulu di air mendidih biar cair cair tuh es sekalian!gerutu Bella dalam hati.
Bella bingung, kenapa Rangga tidak juga menghidupkan mesin mobilnya.
Dengan santai Rangga mendekatkan dirinya kepada Bella, ia berniat untuk membantunya memasangkan sabuk pengamannya, tapi yang terjadi Bella malah salah paham.
"Eh, Bapak mau ngapain? jangan macem-macem ya Pak, saya teriak nih biar semua orang di kampus ini dengar dan gebukin Bapak, karena Bapak sudah melakukan tindakan pelecehan kepada muridnya sendiri!"
Tanpa mendengarkan ocehan Bella Rangga langsung saja memakaikan sabuk pengaman itu pada tubuh Bella, sehingga membuat Bella malu sendiri karena sudah berfikir yang tidak-tidak kepada Rangga.
Oh ternyata cuman mau pasangin sabuk pengaman, kirain mau ngapain, ucapnya pelan dengan rasa malu yang membuat Bella ingin menghilang saat itu juga.
Rangga pun menjalankan mobilnya, selama diperjalanan tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Rangga membuat Bella merasa canggung dan bosan lalu ia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi kedua sahabatnya untuk menghilangkan rasa bosannya. Namun, tiba-tiba....
"Mau makan apa?" tanya Rangga.
"Eh. Terserah," jawab Bella singkat. Tidak menyangka jika Rangga akan mengajaknya makan.
Rangga menghentikan mobilnya di sebuah restoran.
"Kita makan dulu disini, terus kita lanjut fitting baju pengantin!" jelas Rangga.
"Hah? apa gak kecepatan Pak fitting baju pengantin dari sekarang?" tanya Bella.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Bella, Rangga pun turun dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Bella. "Turun!" perintahnya.
Bella pun menurut dan segera turun dari mobil.
Setelah mereka masuk kedalam restoran tersebut seseorang datang mendekat dan menyapa, " Pak Rangga, tumben datang ke sini, ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya manager restoran di sana.
"Saya cuman mau makan aja disini," jawabnya.
"Oh iya, kenalin Dre ini Bella calon istri saya," ucap Rangga yang membuat Bella tersenyum dan salah tingkah.
"Bella, kenalin ini sepupu saya. Dia manager di restoran ini," ucap Rangga.
"Bella," ujarnya menyodorkan tangannya dan memperkenalkan diri.
"Saya Andre, sepupu sekaligus manager di restoran milik Pak Rangga ini," jelasnya. Sontak Bella pun terkejut mendengarnya.
What? jadi ini restoran milik Pak Rangga, keren banget, batin Bella dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
Diam-diam ternyata pak rangga udah ada rasa sama bella,,, pak rangga udah berani bilang ke sepupu yang merangkap sebagai manajer di restoran nya
2023-10-17
0