Dosen Killer

Bella sampai di rumah dengan wajah kesalnya, tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri ia langsung bergegas masuk ke kamarnya.

"Gue nggak habis pikir sama sahabat gue sendiri, kok bisa-bisanya mereka malah bikin gue parno kayak tadi," gerutunya sambil melepas sepatu dan pakaian lalu melemparkannya dengan sembarangan.

Bella memang sedang sensitif hari ini, bagaimana tidak dia sedang kedatangan tamu bulanannya.

Bella merebahkan tubuhnya di atas kasur, sungguh hari yang melelahkan dan sial baginya.

"Semua gara-gara dosen nyebelin itu, gue nggak akan pernah maafin dia, gara-gara dia mood gue hari ini jadi berantakan!" ujar Bella yang tidak habis-habisnya bergumam.

Saat Bella hendak memejamkan matanya, tiba-tiba suara klakson mobil dari luar sana membuat bola mata Bella membulat sempurna. Dia terkejut dan segera bergegas turun menghampiri sumber dari suara klakson tersebut.

"Huaaaa! ini mobil baru aku Ma?" tanyanya kepada sang Mama. Bella sangat senang sekali melihat mobil mewah ini.

"Iya, sayang. Ini mobil yang tadi Papa kamu janjikan sama kamu," jawabnya.

"Horee.. Papa sama Mama emang yang terbaik, Bella sayang banget sama kalian," ucapnya yang langsung memeluk sang mama.

"Iya dong, eh tapi kamu nggak lupa kan sama janjian kamu sama Papa tadi pagi?" tanya Mama.

"Enggak dong Ma. Bella masih ingat kok. oh iya iphone-nya mana?" tanya Bella dengan tangan yang masih melingkar di perut Mamanya.

"Ada tuh di dalam, ambil sana!" ujar Mama.

"Asik Makasih ya Ma" ucap Bella lalu mengecup pipi sama mama, dan langsung berlari ke dalam untuk mengambil airnya di dalam rumah.

"Kamu suka?" tanya Mama.

"Suka banget Ma, ini iPhone terbaru yang Bella maksud. Aaaakh! Pokoknya Bella seneng bangetttt"

"Syukur deh kalau kamu senang," Mama tersenyum senang.

"Ma, aku mau ke kamar dulu ya. Aku mau mindahin semua file dari iPhone lamaku ke iPhone yang baru."

"Oke, sayang. Nanti kalau udah selesai langsung ke bawah lagi ya, kita makan bareng".

"Oke siap boss."

******

"Wow keren banget."

"Siapa tuh?"

"Kayaknya mobil model baru deh."

"Wih mobil siapa tuh keren banget! " tanya para mahasiswa yang pada saat Bella lewat di hadapan mereka dengan mobil barunya.

"Duh, si Bella mana sih Mel? Lama banget biasanya jam segini udah nyampe di kampus," ujar Sindi yang sedang menunggu Bella di parkiran.

"Apa jangan-jangan dia nggak masuk hari ini, gara-gara dia masih marah sama kita soal kemarin Sin?" tanya Amel.

Tiba-tiba mobil mewah berhenti di depan mereka lalu pintunya terbuka. Orang yang ada di dalam mobil itu pun turun dengan memakai kacamata hitam dan rambut yang tergerai.

"Bella!" Sindi membulatkan matanya.

"Hai guys!" teriak Bella melambaikan tangan.

"OMG, Bellaaa .... Ini mobil punya lo?" tanya Amel.

"Ya iyalah, masa mobil tetangga kan nggak mungkin!" jawabnya.

"Wih keren banget mobil lo Bell, kapan beli nya?" tanya Sindi lagi.

"Kemarin dong dibeliin sama bokap gue," jawab Bella sambil menggibaskan rambutnya sombong.

"Ya ampun, baik banget ya bokap lo. Gue kalau minta sesuatu sama nyokap atau nyokap gue

Mesti bagus dulu nilai skripsi gue, baru dibeliin" ujar Amel.

"Ya kan secara gue itu anak cewek satu-satunya," ucap Bella yang padahal dia pun tidak secara cuma-cuma untuk mendapatkan mobil itu.

Bella juga memperlihatkan iPhone baru miliknya.

Sindi melongo melihatnya.

"IPhone lo baru juga, Bell?" tanya Sindi.

"Iya dong, abis iPhone gue yang lama udah nggak zaman lagi, jadi gue beli yang model baru deh."

"Gila, nggak tanggung-tanggung ya semuanya serba baru!" sahut Amel.

"Udah ah, kita masuk. Panas banget tau di sini," ujar Bella.

"Cuss guys, kita ke kelas!" teriak Sindi.

Setibanya di kelas, Bella, Amel dan Sindi pun terkejut dan mematung seperti melihat penampakan di dalam kelasnya. Ternyata apa yang ada di sana lebih menyeramkan daripada itu,

Rangga yang sudah lebih awal berada di sana lah yang membuat mereka terkejut.

"Tamat riwayat kita," ujar Amel.

"Berarti kita kelamaan di luar tadi," sahut Sindi.

"Tunggu tunggu, maksud kalian kita terlambat masuk kelas gitu?" tanya Bella.

Rangga menatap tajam kepada Bella dan kedua sahabatnya.

"Masuk," ucap Rangga dengan wajah datarnya.

Bella dan kedua sahabatnya pun memasuki kelas dan berdiri di depan para mahasiswa.

"Saya rasa pembahasan saya dari tadi sudah cukup jauh, ya?" Tanya Rangga kepada para mahasiswa yang tengah duduk manis di bangkunya masing-masing.

"Iya, Pak!" jawab mereka serentak.

"Kenapa kalian bisa terlambat?" tanya Rangga kepada tiga orang tersebut dengan nada dinginnya.

"Emmmh itu pak, tadi --" belum juga Bella selesai menjawab, Rangga sudah menyela ucapan Bella.

"Macet?" tanyanya lagi.

"I-iya, Pak," jawab Bella gugup.

Rangga mendecih pelan

"Basi" jawabnya singkat.

"Iih nyebelin banget sih nih dosen" batin Bella gereget.

"Duduk" ucapnya lagi dengan nada dinginnya

Bella dan teman-temannya masih mematung.

"Ayo cepetan duduk, kali ini kalian aman tapi lain kali kalo kalian mengulanginya lagi, jangan harap bisa mendapatkan maaf dari saya" ucapnya yang membuat suasana di kelas semakin mencekam.

Bella dan teman-temannya pun duduk di kursi nya masing-masing.

"Sudah sampai mana pembahasan saya tadi?" tanyanya kepada Lia salahsatu mahasiswi yang cekikikan merasa puas melihat Bella dan teman-temannya diperlukan seperti itu oleh Rangga.

"Emmmh sampai metode komunikasi Pak" jawabnya gugup.

"Kenapa kamu cekikikan tadi, ada yang lucu?" tanyanya lagi.

Lia menunduk dan menggelengkan kepalanya.

"Gak ada Pak " jawabnya.

"Saya harap kalian serius mengikuti pelajaran saya, kalau masih ada yang cengengesan dan tidak serius lebih baik keluar daripada mengganggu konsentrasi saya, kalian mengerti?" ucapnya.

"Mengerti Pak " jawab mahasiswa serentak

"Oke, saya akan melanjutkan pada pembahasan selanjutnya".

*******

Diseberang sana ada Papa Bella yang sedang asik mengobrol dengan sahabatnya di telpon,

dia menanyakan soal rencana makan malam yang akan dilaksanakan malam ini.

"Gimana jadi kan acara makan malam nya?" tanya sang sahabat dari sebrang sana.

"Tentu jadi dong, jangan lupa dengan anak kita" jawab Papa Bella.

"Iya tentu saja brother, kalo gitu saya tutup dulu telponnya, saya mau menyelesaikan pekerjaan saya dulu" ucapnya lagi lalu menutup telponnya.

"Gimana Pah, jadi malam ini?" tanya Mama Bella.

"Jadi dong Mah, pokoknya Mama harus siapin Bella, dandanin dia dengan cantik " perintahnya.

"Oke siap Pah, serahin semuanya sama Mama " jawabnya.

*****

"Baik waktu saya sudah selesai, besok kita ujian, sampai nanti " ujar Rangga sambil membereskan semua berkasnya lalu meninggalkan kelas,

setelah Rangga keluar dari kelas semua mahasiswa pun bisa bernafas lega.

"Aaaa, kesel banget gue" teriak Bella.

"Udah sabar, kita itu harus terbiasa dengan sikap dosen killer itu, mau gimana lagi coba " ujar Amel.

"Iya Bell, mau gimana pun kita harus terbiasa menghadapi sikap Pak Rangga, udah ah jangan bete lagi" sahut Sindi.

"Iya tapi dia nyebelin banget tau".

"Eh hati-hati loh, jangan terlalu benci nanti malah jadi cinta " goda Amel.

"What cinta, ih amit-amit jabang bayi gue gak mungkin cinta sama manusia kulkas" ujar Bella sambil mengetok meja dan kepalanya bergantian

Sontak Amel dan Sindi pun ketawa melihatnya.

"Eh Bell btw ini kan masih siang, bawa kita jalan-jalan dong sama mobil baru Lo" ujar Sindi.

"Iya Bell bawa kita jalan-jalan kemana ke, nyobain mobil baru Lo boleh kan " sahut Amel.

"Boleh dong, ayok cuss guys kita jalan-jalan" teriak Bella.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

iyu temen-temennya bella baik beneran apa cuma di luar aja baiknya 🤔🤔

2023-10-16

1

Irmayani

Irmayani

sama dosen gua juga sama nyebelin kyk dosen Rangga kulkas 20 pintu

2023-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!