Jauhi Dia

Pagi ini tidak seperti biasanya, Bella bangun pukul 5 pagi. Ia sudah berpakaian rapi dengan rambutnya yang tergerai lalu, memoleskan make up tips di wajahnya sehingga ia terlihat cantik natural.

Bella langsung turun menuju meja makan untuk sarapan.

"Pagi Ma, ada yang bisa Bella bantu?" tanya Bella pada sang Mama.

Ibunya tampak bingung melihat Bella yang tak biasa. "Tumben kamu udah bangun dan udah rapi gini. Biasanya jam segini kamu masih tidur dan Mama harus dengan ekstra bangunin kamu," ucap Mama dengan kening mengkerut.

"Mama ini gimana si, aku udah berusaha bangun pagi tapi masih aja dikomentari," kesal Bella.

"Bukannya begitu, sayang. Mama cuma merasa aneh aja. Eh, tapi bagus deh pokoknya kamu harus biasain bangun pagi kan sebentar lagi kamu punya suami!" goda sang Mama.

"Ih apaan si Ma, masih pagi udah bahas-bahas soal itu, males banget,"ucapnya kesal.

"Ya udah. Tolong kamu siapin roti sama susu terus bawa ke meja makan ya!" perintah Mama.

"Oke, bos." Bella mengambil roti dan susu lalu ia membawanya ke meja makan dan ternyata Papa Bella sudah duduk manis di sana.

"Pagi, Papa," sapa Bella.

Papanya menatap Bella heran, melirik putrinya tanpa berkedip. "Papa gak salah liat nih, anak manja Papa udah bangun jam segini terus bantuin Mama menyiapkan sarapan?" goda Papa.

"Ishh Papa dan Mama sama aja deh," ucap Bella kesal.

Mereka pun melakukan ritual sarapan seperti biasa dengan penuh canda dan tawa.

Tepat pukul tujuh Bella sudah sampai di kampus.

Tiba-tiba Ega menyambut Bella yang tengah duduk di bangkunya.

"Pagi, Bella?" sapa Ega.

"Iya pagi juga Ga," jawab Bella yang sebenarnya males untuk ngeladeni Ega.

"Cantik banget lo hari ini," puji Ega.

"Thanks."

"Oh, iya. kenapa lo gak bales lagi chat dari gue kemaren?" tanya Ega.

"Hp gue baterainya habis, Ga," jawab Bella bohong.

"Oh gitu ya, BTW nanti pulang kuliah kita jalan yuk?" ajak Ega.

"Emmh gue--" Belum juga Bella menjawab tiba-tiba.

"Ekhemm, maaf kalo ada mahasiswa yang kelasnya bukan disini tolong segera keluar!" ucap Rangga yang tidak Bella tahu kapan laki-laki itu datang, nada suaranya terdengar dingin.

Ega yang belum mendapatkan jawaban dari Bella pun terpaksa keluar dan menuju kelasnya.

Sindi dan Amel baru saja datang, mereka langsung duduk di bangkunya masing-masing.

*******

"Bell Lo mau langsung balik apa gimana?" tanya Sindi setelah pelajaran mereka selesai.

"Iya, guys. Gue langsung balik," jawab Bella.

"Oh, gue mau ke rumah Amel dulu Lo mau ikut gak?" tanya Sindi lagi.

"Lain kali deh Sin, gue ada urusan dulu sama Nyokap gue," jawabnya lagi

"Kita duluan deh, Bell," ucap Sindi dan Amel,

Lalu mereka pun segera pergi. Bella sedang membereskan perlengkapannya, tiba-tiba Ega sudah berdiri di depan pintu, membuat Bella terkejut.

"Ega, ngapain lo kesini?" tanya Bella kaget.

"Tadi kan gue udah bilang kalo gue mau ngajakin lo jalan sepulang kuliah," jelas Ega.

"Tapi Ga, gue gak bisa," jawab Bella.

"Kenapa Bell? ayolah, please kali ini aja." Ega memohon dan terus membuntuti Bella, berharap jika gadis itu mau pulang dengannya.

"Bella Pramita!" Panggil seseorang dari belakang yang sontak membuat keduanya menoleh ke sumber suara itu.

"P-Pak Rangga, kenapa Pak?" tanya Bella gugup.

"Kamu pulang dengan saya sekarang, ada tugas yang harus kamu kerjakan!" ucap Rangga dengan nada dinginnya.

"I-iya Pak," Bella pun menurut, sedikit takut, tapi entah kenapa.

"Sorry ya Ga, lain kali deh," ucap Bella kepada Ega. Bella pun pergi mengikuti langkah Rangga, menjaga jarak beberapa langkah di belakangnya.

Hadeuh gagal lagi gagal lagi. Padahal gue mau ungkapin perasaan gue sama lo, Bell, batin Ega.

Bella masuk kedalam mobil Rangga dengan tanpa bicara lagi.

Hening...

Bella yang mulai bingung harus bagaimana memulai percakapan dengan Rangga yang sedari tadi hanya terdiam, dia merasa tidak nyaman dengan keheningan ini.

"Mulai sekarang kamu harus jaga jarak sama dia!" ucap Rangga yang akhirnya mulai bersuara, membuat Bella terkejut.

"Maksudnya Ega?" tanya Bella gugup.

"Iya, siapa lagi," jawab Rangga.

"Aku gak ada hubungan apa-apa sama dia, dia cuma temen aku," jelas Bella.

"Itu menurut kamu, menurut saya dia suka sama kamu," ucapnya lagi.

"Ah masa, sih?" tanya Bella.

"Iya," jawab Rangga singkat.

Bella sudah kehabisan kata, dia hanya bisa diam dan bingung akan sikapnya yang membuat Bella takut salah paham. Apakah itu pertanda kalau Rangga cemburu atau hanya sekedar ego-nya saja.

"Turun!" perintah Rangga.

"Loh kok berhenti disini? kita kan belum sampe?" tanya Bella yang sama sekali tidak digubris oleh Rangga.

Rangga membukakan pintu untuk Bella lalu menyuruhnya untuk turun dari mobil, lalu tiba-tiba Rangga menarik tangan Bella dan masuk ke sebuah toko perhiasan.

"Mas, kita mau ngapain ke sini?" tanya Bella penasaran. Tangannya membawa Bella sampai di etalase, seorang penjaga toko tersenyum menyambut kedatangan mereka berdua.

"Yang mana?" tanya Rangga.

"Hah," jawab Bella tidak mengerti dengan ucapan Rangga.

"Pilih yang mana yang kamu suka, Bella Pramita!" jelas Rangga.

"Nah gitu dong kalo ngomong itu yang jelas, jangan setengah-setengah bikin bingung aja," ucap Bella lalu ia pun langsung mencoba beberapa perhiasan yang pelayan tawarkan.

Setelah beberapa menit kemudian Bella baru mendapatkan cincin yang dia rasa cocok.

"Aku mau pilih yang ini aja," ucap Bella.

"Bungkus!" jawab Rangga singkat.

"Mbak bungkus yang ini, ya!" ucap Bella pada pelayanan toko lalu Bella segera membawanya.

"Lama," ucap Rangga tiba-tiba.

"Ya maaf, aku kan harus pilih yang bener-bener cocok di jari dan di hati. Harus bener-bener pas gitu," jelasnya.

"Ribet," jawab Rangga lagi lalu pergi meninggalkan Bella yang masih di dalam toko. Bella kesal melihat laki-laki itu pergi meninggalkannya.

"Iish, dasar manusia Es." gerutu Bella.

Dengan kesal Bella pun segera membuntuti Rangga dari belakang.

Setelah semuanya selesai mereka pun langsung pulang ke rumah Bella.

"Mama, Bella pulang!" teriak Bella masuk ke rumah.

"Jangan teriak-teriak Bell, emangnya ini hutan!" ucap Mama.

"Ya, aku kan mastiin aja kalo Mama ada di rumah atau enggak," jelas Bella.

"Siang, Ma," sapa Rangga.

"Eh, Nak Rangga. ayo, silahkan masuk dulu!"ucap Mama Bella.

"Iya Makasih, Ma," jawab Rangga lalu ia masuk ke rumah Bella untuk pertama kalinya.

"Maafin anak Mama ya Nak Rangga, dia itu emang suka begitu," ucap Mama Bella.

"Iya, Rangga juga sudah biasa kok," jawabnya.

"Duduk dulu," tawar mama Bella.

"Bella ambilkan minum buat Rangga Nak!"

Bella yang akan pergi ke dalam kamar menghentikan langkahnya. "Kan ada bi Surti Ma, kenapa harus aku?" jawab Bella protes.

"Eh, kamu itu harus belajar melayani calon suami kamu, meskipun ada ART tapi tetap saja seorang istri itu harus melayani suaminya!" jelas Mama yang membuat Rangga tersenyum.

Dengan malas Bella pun menuruti ucapan Mamanya, ia segera pergi ke dapur untuk mengambil minum untuk Rangga.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

ayolah bell belajar melayani suami 🤭🤭jangan bermalas-malasan

2023-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!