Salah Paham

Tak butuh waktu lama mereka pun sampai di rumah Amel. disambut oleh Reyhan dan Adit.

Mereka memilih mengerjakan tugas di rumah Amel agar lebih konsentrasi, tidak seperti di ruang terbuka.

"Lama banget sih kalian para ciwi," celetuk Adit.

"Ya, kan kita mampir ke beberapa tempat dulu," jelas Amel.

"Emang dasar ya cewek, kalo keluar suka kebanyakan mampir." sambung Reyhan.

"Berisik Lo berdua, udah mending ya kalian udah kita ajak," kesal Sindi.

"Udah udah, yuk kita masuk sekarang, keburu sore nih, kalo debat terus kapan ngerjain tugasnya." ucap Bella.

Mereka langsung masuk ke rumah Amel dan mengerjakan tugas dari Rangga.

****

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Bella yang sudah selesai pun kini sedang membereskan laptopnya.

"Bell, Lo nginep aja di sini Sindi juga mau nginep kok!" ajak Amel.

"Iya Bell, gue juga mau nginep di sini kok." celetuk Reyhan yang langsung mendapati jitakan dari Sindi.

"Aww, galak banget sih Lo Sin," ucap Reyhan meringis.

"Enak aja Lo mau nginep di sini, cowok dilarang keras ya!" tegas Sindi.

"Gak usah guys, gue mau pulang aja soalnya Bokap gue lagi ke luar kota, kasian Nyokap gue sendirian di rumah," bohong Bella.

"Ya udah kalo gitu gue anterin Lo pulang ya?" tawar Adit.

"Gak usah Dit, gue udah pesen taksi online kok, tuh taksi nya udah di depan," ucap Bella.

"Oh gitu ya, yaudah kalo gitu Lo hati-hati ya Bell." ucap Amel dan Sindi.

"Iya guys, gue duluan ya. sorry gue gak bisa ngobrol-ngobrol dulu sama kalian, Nyokap gue udah nge-chat gue nyuruh pulang nih." bohong Bella lagi.

Bella pun bergegas keluar dan masuk ke dalam taksi yang ia pesan,

tidak butuh waktu lama Bella pun sampai di rumah, dengan langkah gontai ia menaiki anak tangga dan langsung masuk ke dalam kamar.

Bella melangkah masuk dan menaruh tas dan laptopnya di atas meja.

"Kenapa baru pulang?" tanya Rangga tiba-tiba dari arah balkon kamarnya.

Tanpa memperdulikan pertanyaan dari Rangga, Bella pun langsung bergegas ke kamar mandi.

"Kenapa dia?" tanya Rangga heran dengan sikap istrinya itu.

Hampir satu jam Bella berendam di kamar mandi, membuat Rangga merasa khawatir dan bergegas menyusulnya.

Rangga mencoba mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil Bella namun tidak ada jawaban.

"Bella kamu lagi ngapain, kenapa lama banget di dalam?" tanya Rangga.

Bella pun tidak menggubris ucapan Rangga, ia tetep merendam tubuhnya, hingga Rangga berusaha membuka pintu kamar mandi karena takut terjadi sesuatu pada Bella.

"Apa sih Mas?" teriak Bella dari dalam membuat Rangga merasa sedikit lega.

Bella pun selesai dengan ritual berendam nya, lalu ia membuka pintu dan terlihat Rangga yang sedang menunggunya di pintu kamar mandi.

"Ngapain kamu di sini?" ketus Bella.

"Aku kira tadi kamu pingsan," jawab Rangga, lalu tiba-tiba ada suara telpon dari ponsel Rangga, dengan cepat ia pergi ke balkon untuk mengangkat telpon tersebut.

"Pasti dari cewek tadi." gumam Bella.

Setelah selesai memakai baju, Bella pun segera merebahkan tubuhnya di atas kasur, sungguh hari yang melelahkan baginya ditambah lagi ia dibuat kesal oleh Rangga yang bisa-bisanya ia jalan dengan cewek lain.

Setelah Rangga selesai dengan urusan telponnya ia mendapati Bella yang sudah lebih dulu tidur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Rangga pun segera naik ke atas kasur dan mendekati tubuh Bella, sementara Bella yang merasa Rangga mendekati tubuhnya ia langsung membalikan badannya memunggungi Rangga.

"Kenapa kamu, Bell?" tanya Rangga yang tau kalo Bella pura-pura tertidur.

Begitu juga dengan Bella yang pura-pura tidak mendengar ucapan dari Rangga.

Tiba-tiba suara gemuruh berasal dari perut Bella, Bella merasa malu karena cacing di perutnya tidak bisa diajak kompromi.

Rangga yang mendengarnya langsung beranjak dari tempat tidur lalu keluar dan meninggalkan Bella di kamar.

Aduh malu banget gue, Mas Rangga denger gak ya suara perut gue? tanya Bella dalam hati.

Bella berusaha menahan rasa laparnya karena ia malas beranjak dari tempat tidur ditambah lagi ia malas berinteraksi dengan Rangga.

Saat Bella berusaha memejamkan matanya tiba-tiba.

Ceklekk...!!

Pintu kamar terbuka terlihat

Rangga membawa sebuah nampan berisi makanan dan segelas air putih.

"Bella," panggil Rangga

"Bell, makan dulu baru tidur!" ucap Rangga lagi.

"Bella aku tau kamu pura-pura tidur." kali ini Rangga berusaha mengguncang tubuh Bella.

"Apa sih?" sentak Bella.

"Makan dulu!" titah Rangga.

"Aku gak laper, sana pergi!" ketus Bella.

Melihat tingkah Bella yang gak biasanya, membuat Rangga kebingungan dan berpikir "apa aku berbuat salah?"

"Bella sebenarnya kamu ini kenapa?" tanya Rangga.

Mendengar pertanyaan dari Rangga, Bella pun tak paham dengan perasaannya sendiri, kenapa dia harus sekesal ini pada Rangga.

Tunggu deh, gue kenapa ya. kenapa gue bisa sekesal ini sama Mas Rangga, padahal gue kan gak ada perasaan apa-apa sama dia, harusnya gue biasa aja dong. Batin Bella

Bella pun memaksakan dirinya untuk bangun dan mendudukan badannya. Dengan susah payah ia memberanikan diri untuk menanyakan hal yang ia lihat di cafe tadi pada Rangga.

Begitu Bella sudah bangun, Rangga pun langsung membawa piring yang berisi makanan dan menyuapkannya pada Bella.

"Buka mulut kamu!" ucap Rangga

Perlahan Bella pun membuka mulutnya, Rangga menyuapi Bella dengan lembut.

melihat perlakuan Rangga, Bella pun merasa bersalah karena sudah bersikap seperti tadi pada Rangga.

"Mas," panggil Bella.

"Ya,"

"Seharusnya Mas itu jujur aja sama aku!" ucap Bella.

"Jujur soal apa?" tanya Rangga tak paham.

"Soal tadi di cafe, kenapa Mas mesti bohongin aku?"

Kini Rangga paham kenapa tiba-tiba sikap Bella berubah, ternyata ia kesal dengan apa yang ia lihat di cafe tadi.

"Kenapa, kamu cemburu?" tanya Rangga sedikit tersenyum.

"Iish siapa juga yang cemburu, aku cuman kesel aja kenapa Mas mesti bohong, katanya mau meeting, tapi ternyata malah pacaran." cerocos Bella.

Rangga terkekeh, dia senang melihat sikap Bella yang menunjukkan kecemburuan nya.

"Sebenarnya tadi aku mau ngenalin kamu sama dia, tapi karena kamu lagi sama Sindi dan Amel jadi aku mengulurkan niatku, nanti mereka bisa curiga dengan hubungi kita," jelas Rangga.

"Siapa juga yang mau dikenalin sama pacar kamu Mas, gak penting banget." celetuk Bella.

Rangga menghela nafas, ia menjelaskan pada Bella kalau cewek yang di cafe tadi bukanlah pacarnya.

"Jadi dia itu anak angkat Bunda, selama ini dia kuliah di Singapore, dan dia baru pulang ke Indonesia setelah 5 tahun tinggal di sana. tadi pagi aku jemput dia ke bandara, aku lupa ngasih tau kamu kalo meeting nya di tunda karena Bunda nelpon aku pada saat di perjalanan menuju kantor." jelas Rangga.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

tapikan udah keburu bella cemburu mas dosen 😁😁😁

2023-10-17

0

chifa

chifa

lanjut dong thor

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!