Cemburu?

"Ngomong-ngomong calon istri Pak Rangga cantik juga. Cocok sama Bapak," puji Andre kepada Bella Membuatnya tersenyum tipis.

"Makasih," ucap Rangga singkat.

"Oh iya Pak, Bu, silahkan duduk saya akan siapkan makanan paling spesial di restoran ini."

Mereka pun mengangguk dan segera duduk di meja yang sudah disediakan oleh pelayan.

Tidak butuh waktu lama pelayan pun datang dengan membawa berbagai macam makanan yang sudah dipesan, dengan sangat hati-hati pelayan meletakkan makanannya di atas meja.

"Silahkan Pak, Bu. jika ada yang kurang Ibu dan bapak bisa panggil saya," ucap pelayan.

"Baik terimakasih," jawab Rangga.

Bella yang sudah merasa lapar pun langsung menyantap makanan yang ada di depannya tanpa merasa malu sedikitpun sehingga membuat Rangga merasa gemas dengan tingkah laku calon istrinya ini.

"Pelan-pelan Bella," ucap Rangga.

Mendengar ucapan Rangga Bella pun kaget dan tersedak.

"Uhukk!" Dengan cepat Rangga menyodorkan minum kepada Bella.

"Makasih, Pak," ucap Bella setelah meminum air yang dikasih Rangga.

"Jangan panggil saya Pak karena saya bukan Bapak kamu!"

"Tapi kan Bapak itu dosen saya," sanggah Bella.

"Itu kalo di kampus, tapi kalo diluar saya ini calon suami kamu," jelas Rangga yang membuat Bella salah tingkah saat mendengar ucapannya.

"Terus saya harus panggil apa dong?" tanya Bella.

"Terserah," jawabnya singkat.

Hadeuh jadi harus mikir kan gue, batin Bella.

"Emm.... gimana kalo panggil Mas aja?" tanya Bella.

"Oke,"jawabnya lagi.

Bella melanjutkan makannya yang sempat tertunda sedangkan Rangga sedari tadi hanya memperhatikan Bella yang membuat Bella merasa sedikit tidak nyaman.

"M-Mas, kok gak di makan sih makanannya, malah merhatiin saya. saya tau kok saya itu cantik tapi gak segitunya juga kali!"

Rangga tersenyum tipis, memang calon istrinya itu mempunyai tingkat kepedean yang sangat tinggi.

"Makan kamu belepotan."

"Eh masa sih? aduuuhh," tanya Bella lalu mengusap-usap mulutnya tapi samasekali tidak membersihkan bekas makanan itu.

Rangga merasa gemas dengan tingkah Bella dengan sigap ia membersihkan noda bekas makanan itu dengan jari jempolnya, hingga membuat pandangan mereka bertemu. Bella terpaku dengan apa yang Rangga lakukan.

Ganteng banget sih Pak Rangga, kalo dilihat dari dekat gini, ucap Bella dalam hati

Calon istriku memang sangat Cantik. Rangga pun memujinya dalam hati.

Entah kenapa saat ini jantung Rangga berdebar kencang saat berdekatan dengan Bella, perasaan yang dulu telah mati karena ulah seorang wanita yang telah meninggalkannya kini tumbuh kembali saat bersama Bella.

"Makasih, Pak. Eh .... Mas," ucap Bella gugup.

Dengan cepat Rangga mengalihkan pandangannya ke arah lain lalu melanjutkan makannya.

Bella merasa bingung dengan sikap Rangga yang dingin, tapi ternyata sangat perhatian.

Setelah selesai makan, mereka pun melanjutkan perjalanan menuju butik untuk fitting baju pengantin.

Setelah sampai di butik ternyata sudah ada Mama Bella dan Bunda Rangga yang sedang menunggu mereka disana.

"Ya ampun kok lama banget sih kalian?" tanya Bunda.

"Maaf Bun, tadi kami mampir makan dulu di restoran," jelas Rangga.

"Jadi ini calon pengantinnya?" tanya Wina tiba-tiba, desainer yang akan mengurus baju pengantin Bella dan Rangga.

"Iya, Win. Ini calon pengantinnya, gimana mereka cocok, kan?" tanya Mama Rangga.

"Ini sih bukan cocok lagi, tapi cocok banget. Ganteng dan cantik, pokoknya serasi banget." jawab Wina.

"Ya udah, sekarang kamu ikut Tante Wina untuk coba gaunnya, ya?" ucap Mama Bella.

"Oke, Ma," jawab Bella.

"Kamu Rangga, ayo ikut Bunda buat cobain baju kamu!" ucap Bunda Rangga.

"Iya," jawabnya.

Mereka pun mencoba baju pengantinnya masing-masing.

"Wah, kamu cantik banget pakai gaun ini, cocok banget di badan kamu, Bell," ucap Wina.

"Masa sih, Tan?" tanya Bella.

"Beneran, kalo gak percaya ayo ikut Tante keluar!" ajak Wina.

Bella pun mengangguk, saat Bella keluar, Rangga yang sedang memainkan HP-nya seketika tercengang melihat penampilan Bella, luar biasa cantik mengenakan gaun pengantin itu.

"Tuh, kamu lihat kan Bell, Rangga aja sampe gak ngedip lihat kamu," ucap Wina membuat Bella salting.

"Ya ampun, sayang. kamu cantik banget," ucap Mama Bella.

"Iya, sayang. kamu cantik banget pake gaun itu iya kan Ga" sambung Bunda kepada Rangga.

"I-iya, cantik," jawabnya gugup.

"Ya udah kalo gitu kita ambil yang ini aja, Win," ucap Mama Bella.

"Oke. Aku akan antar gaun ini tiga hari sebelum acara pernikahan, ya."

"Rangga nanti tolong antar Bella pulang ya! soalnya Mama ada urusan dulu," ucap Mama Bella.

"Baik, Ma," jawab Rangga.

Saat ini Rangga dan Bella sudah berada di dalam mobil, seperti biasa tiada ada percakapan diantara mereka lalu tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari ponsel Bella.

Tiingg....!

Ega.

✉️ Bell Lo dimana? Ega.

📨 Di jalan. Bella.

✉️ Mau kemana emangnya? Ega.

📨Kepo banget sih, mau ngapain chat gue? Bella.

✉️ Kangen. Ega.

"Dih gak jelas," gerutu Bella yang diam-diam diperhatikan oleh Rangga.

"Siapa?" tanya Rangga tiba-tiba, mengagetkan Bella.

"Hah?" tanya Bella tidak mengerti dengan ucapan Rangga.

"Siapa yang chat kamu?" tanyanya lagi.

"Oh, temen," jawabnya.

"Iya siapa?" tanya Rangga mulai ngotot.

"Ega," jawab Bella jujur.

"Pacar kamu?" tanya Rangga.

"Bukan lah. Lagian bukan urusan Mas juga kan?" ucapnya kesal.

"Mulai sekarang apapun yang menjadi urusan kamu itu akan menjadi urusan saya juga, karena saya calon suami kamu!" tegas Rangga yang sebenarnya merasa sedikit cemburu karena Bella menerima chat dari cowok lain.

Bella merasa bingung dengan sikapnya sekarang, kenapa Rangga mulai mengaturnya?

Bella merasa canggung dengan keadaannya saat ini hatinya bertanya-tanya sebenarnya seperti apa perasaan Rangga kepadanya,

lalu Bella memberanikan diri untuk bertanya kepada Rangga karena dia tidak ingin salah paham atas sikapnya yang mulai perhatian dan menunjukkan sikap cemburunya seperti itu.

"Mas aku mau tanya sesuatu," ucap Bella.

"Apa?"jawabnya.

"Emmh .... kenapa kamu mau menerima perjodohan ini?" tanya Bella gugup.

"Karena aku mau."

"Iya kenapa? sedangkan kita kan sebelumnya tidak saling mengenal Mas, bahkan kita tidak saling cinta?" tanya Bella.

"Karena aku emang mau menerima perjodohan ini." jelasnya lagi.

"Ih gak jelas banget sih jawabannya," gerutu Bella bingung.

Mereka akhirnya sampai di rumah Bella lalu dengan sigap Rangga langsung turun dan membukakan pintu untuk Bella.

"Mas, gak mau masuk dulu?" tanya Bella.

"Lain kali aja, masih ada urusan penting diluar."

"Oh, oke deh. Hati-hati di jalan."

Rangga pun segera pergi meninggalkan rumah Bella, begitu juga Bella yang segera bergegas masuk kedalam rumahnya.

Rumah Bella begitu hening karena Mamanya belum pulang dengan urusannya, begitu juga dengan Papa yang belum pulang dari kantor.

Bella langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur, tiba-tiba ia tersenyum saat mengingat sikap Rangga yang agak berbeda padanya hari ini,

entah kenapa hal itu membuat Bella merasa bahagia.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

ya bahagia lah ya bell kan di perhatiin sama calon suami

2023-10-17

0

Irmayani

Irmayani

yaaaa salting guaaaaaaa bambang

2023-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!