Tak lama taksi online yang Bella pesan pun datang, lalu ia bergegas masuk ke dalam taksi tersebut.
Ditengah perjalanan terdengar notifikasi dari ponsel Bella.
Ting...!!!
Mas Rangga.
✉️"Bell, kamu sarapan dulu, tadi kamu terburu-buru dan gak sempet sarapan di rumah! aku mau meeting dulu hari ini." begitulah isi pesan dari Rangga.
Bella.
📨"Iya Mas, nanti aku sarapan di cafe, kamu hati-hati ya!" jawab Bella.
Setelah sampai, Sindi dan Amel pun ternyata sudah menunggu Bella di depan cafe tersebut.
"Hai guys sorry ya gue lama!" teriak Bella.
"Udah biasa," celetuk Amel.
"Apa Lo bilang?" tanya Bella tak terima.
"Enggak. Gue cuma bilang, gapapa kok Bellaaa, gitu." jawab Amel bohong.
"Bell, Lo tumben pake taksi. Mobil Lo mana?" tanya Sindi tiba-tiba.
"M-mobil gue ada kok, cumaaan gue lagi gak bisa nyetir aja soalnya ini, tuh lihat kaki gue abis kecelakaan semalam." jawab Bella gugup.
"Ya ampun kaki Lo kenapa Bell, kok bisa diperban kek gitu?" tanya Amel.
"Jadi, semalam gue nyenggol piring di meja terus jatoh kelantai terus pecah deh kena kaki gue." jelas Bella sedikit berbohong.
"Kenapa Lo gak bilang sih, Bell. tau gitu kan kita bisa langsung jemput Lo ke rumah. ya gak Mel?" ucap Sindi.
"Gue gak pa-pa kok guys santai aja, ya udah yuk masuk, gue laper nih belum sarapan." ajak Bella.
"oke cuss."
Mereka langsung masuk ke dalam cafe tersebut lalu duduk di meja paling pojok dan segera memesan beberapa makanan dan minuman.
"Eh, guys. tugas dari Pak Rangga apa aja?" tanya Bella.
"Tuh kan Lo pasti lupa, apa kemarin Lo gak perhatiin ucapan Pak Rangga?" tanya Amel.
"Iya, parah Lo Bell. apa jangan-jangan Lo cuman perhatiin kegantengan Pak Rangga doang ya selama pelajarannya di kelas?" canda Sindi.
"Apaan sih kalian, gue kan cuman nanya, ya wajar lah kalo emang gue merhatiin kegantengan laki gue." ucap Bella keceplosan.
"Maksud Lo?" tanya Sindi.
"Eh, enggak maksud gue wajarlah kalo gue merhatiin kegantengan dosen cool kek dia ya kan?" elak Bella.
Setelah lama mengobrol makanan yang mereka pesan akhirnya datang juga.
"Ini Mbak pesanannya, silahkan." ucap pelayanan.
"Makasih." ucap Bella.
Mereka segera menyantap makanan yang sudah ada di atas meja.
"Eh, abis nyari buku kita mau lanjut ke mana nih?" tanya Sindi.
"Emmmh kemana ya, pokoknya kita jangan pada buru-buru pulang deh, kita nikmati hari libur ini seharian oke, terus kita ngerjain tugasnya di rumah gue aja, biar fokus gitu, soalnya Adit sama Reyhan juga mau ke rumah gue ngerjain tugas." sahut Amel.
Bella kurang merespon ucapan Sindi dan Amel, dia gak bisa sebebas dulu sebelum menikah.
"Eh, Bell. malah bengong, lo dengerin si Amel ngomong gak?" sentak Sindi.
"Lo ya Sin, kebiasaan banget suka ngagetin gue, Lo mau bikin gue mati muda karena jantungan apa?" cerocos Bella.
"Lagian Lo bengong terus, mikirin apa sih Lo?" tanya Sindi.
"Gue gak bengong kok." elaknya
"Alah kalo gak bengong mana mungkin kamu sekaget itu." ucap Sindi.
"Udah udah buruan habisin makanan kalian jangan ngobrol terus, kita masih harus ke toko buku nih." ucap Amel.
Pada saat mereka selesai lalu mau keluar dari cafe tersebut, dengan tidak sengaja Bella melihat Rangga keluar dari mobil bersama dengan seorang wanita cantik, mereka berpapasan di pintu cafe namun sikap Rangga terhadap Bella seperti tidak mengenalnya samasekali, dingin dan wajah yang datar.
"Eh eh guys, itu Pak Rangga." bisik Amel.
"Iya Mel, dia sama siapa ya?" sambung Sindi.
"Jangan-jangan itu istrinya Pak Rangga yang waktu di kampus ada gosip Pak Rangga mau married itu loh," ucap Amel.
"Cantik juga ya istrinya." sambung Sindi lagi.
Mendengar percakapan dari mereka entah kenapa membuat hati Bella saat ini terasa panas seperti mau terbakar.
Andai kalian tau, kalo istrinya mas Rangga itu adalah gue, bukan cewek gatel itu. lagian ngapain sih mas Rangga jalan sama cewek tanpa sepengetahuan gue. kesal Bella dalam hati.
Kini Rangga tengah duduk di kursi paling pojok diikuti oleh wanita tersebut, mereka terlihat sangat akrab, bahkan Bella pun terkejut dengan ekspresi yang Rangga tunjukkan terhadap wanita itu.
"Eh, Bella ayok, lo ngapain sih ngeliatin Pak Rangga sama istrinya kek gitu, kita harus ke toko buku sekarang juga." ajak Amel.
Dengan kesal Bella pergi meninggalkan cafe dan menyusul kedua sahabatnya yang sudah berada di dalam mobil Sindi.
"Kalo aja gue gak minta Mas Rangga buat ngerahasiain pernikahan kita, mungkin gue udah labrak tuh cewek." gerutu Bella yang langsung masuk ke dalam mobil.
Selama di perjalanan Sindi dan Amel terus saja menggosip tentang Rangga dan wanita yang sedang bersamanya itu, membuat Bella semakin kesal.
"Kalian bisa gak sih gak usah ngomongin Dosen kutub itu lagi, gak penting banget tau gak." sentak Bella tiba-tiba.
"Lah, lo kenapa Bell. cemburu Lo?" canda Sindi.
"Hah, cemburu. ngapain gue cemburu emang gue siapanya, gue cuman bosen aja dari tadi dengerin kalian ngomongin Pak Rangga terus, gak ada pembahasan lain apa?" jelas Bella.
Sesampainya di toko buku, Sindi dan Amel langsung mencari buku yang mereka butuhkan untuk mengerjakan tugas, lain dengan Bella yang masih kepikiran dengan apa yang ia lihat di cafe tadi.
kenapa ya melihat Mas Rangga jalan sama cewek lain hati gue rasanya sakit banget, padahal harusnya gue biasa aja, toh pernikahan kita ini hanya pernikahan terpaksa dan tidak didasari dengan cinta, apa mungkin ini perasaan cemburu, kata orang cemburu itu tandanya cinta, apa jangan-jangan gue udah mulai cinta sama Mas Rangga, iiiih mikir apa sih kamu Bell? batin Bella bertanya pada dirinya sendiri.
"Sin, Lo lihat tuh si Bella, bukannya nyari buku malah bengong gitu." bisik Amel pada Sindi.
"Bella Lo udah dapet belom bukunya? " tanya Sindi yang membuat Bella sadar dari lamunannya.
"B-belum Sin, ini gue lagi nyari kok," jawab Bella gelagapan.
"Kenapa sih Bell, akhir-akhir ini Lo kayak ada sesuatu yang dipikirin gitu, kalo lo ada masalah cerita dong sama kita!" ucap Sindi.
"Ah masa sih, perasaan Lo aja kali, gue gapapa kok." jawab Bella.
"Jangan bohong, keliatan kok dari raut wajah lo, Bell kita ini bareng-bareng udah dari masa SMA, masa lo mau maen rahasia-rahasiaan sih sama kita?" ucap Sindi lagi.
"Iya Bell, bener apa kata Sindi, kita itu sahabatan udah sejak lama, jadi jangan pernah ada rahasia diantara kita ya!" sambung Amel
"Ya ampun kalian ini kenapa sih, gue gak ngerahasiain apa-apa kok dari kalian." jawab Bella bohong.
"Tapi lo itu aneh akhir-akhir ini tau gak," ucap Sindi lagi.
"Udah ah, kalian jangan mikir yang enggak enggak deh, gue mau cari buku dulu." lanjut Bella.
Setelah mendapatkan buku yang mereka cari, mereka melanjutkan perjalanannya menuju supermarket untuk membeli beberapa cemilan dan minuman untuk dibawa ke rumah Amel, setelah selesai belanja, mereka pun lanjut ke rumah Amel untuk mengerjakan tugas, ternyata di sana sudah ada Reyhan dan Adit teman sekelas mereka, sedang menunggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
balas-balsan cemburu 🤭🤭🤭
2023-10-17
0
Zhara
lanjut
2023-04-11
0