Kamu Harus Tanggung Jawab

"Oh anak angkat. Kamu kelihatan akrab banget ya sama dia Mas, sikap kamu sama dia gak seperti sikap kamu ke aku, apalagi kalo di kampus dingin banget, tapi kalo sama dia kamu kek nyaman banget kek ceria banget pokoknya." protes Bella.

Rangga yang sedang memegang piring pun kini menaruhnya ke atas nakas, dan menyodorkan minum pada Bella.

"Aku sama dia sudah seperti saudara kandung, kita dipertemukan dari kecil, saat orang tua dia meninggal, Mama langsung mengangkat dia sebagai anaknya," jelas Rangga.

"Oh." jawab Bella mengangguk paham.

"Tadi kamu bilang apa, sikap aku dingin sama kamu, terus kamu maunya gimana, apa perhatian aku di rumah sebagai suami kamu belum cukup? lagian kamu sendiri yang minta status pernikahan kita ini dirahasiakan," ucap Rangga.

"Iya juga sih, maaf ya Mas, aku belum siap buka rahasia ini sama teman-teman kampus aku." jawab Bella menunduk.

Perlahan Rangga meraih dagu Bella lalu mendongakkan wajahnya.

"Terus kamu udah siap belum, membuka akses dan menghangatkan aku yang menurut kamu aku ini dingin seperti batu es?" pertanyaan Rangga membuat bulu kuduk Bella berdiri.

Perlahan Bella melepaskan pegangan Rangga dari dagunya.

"Apaan sih kamu Mas?" wajah Bella memerah.

"Bukannya kamu selalu bilang kalau aku ini dingin seperti manusia es?" tanya Rangga.

"Tau dari mana kamu Mas soal itu?" tanya Bella.

"Aku selalu perhati'in kamu di kampus, jangan pikir kalo aku gak tau apa-apa ya, termasuk si cowok tengil itu yang lagi berusaha deketin kamu." jelas Rangga.

"Maksud kamu, Ega?" tanya Bella.

"Ya siapa lagi kalo bukan dia." jawab Rangga.

"Aku udah pernah bilang Mas. Dia itu cuman temen aku gak lebih kok, udah ah aku ngantuk, gak penting tau bahas dia." jawab Bella yang langsung menyelimuti tubuhnya.

Tapi dada ku rasanya sakit banget Bell, saat ngeliat kamu dekat-dekat sama dia, cuman aku yang boleh deket sama kamu, dan cuman aku yang boleh nyentuh kamu Bella. lirihnya dalam hati.

Bella pun akhirnya bisa tidur dengan nyenyak, dengan perutnya yang sudah kenyang ditambah lagi penjelasan Rangga tentang cewek di cafe tadi membuat hatinya merasa lega.

Walaupun sebenarnya Bella belum bisa memahami dirinya sendiri tentang perasaannya pada Rangga, setidaknya ia bisa merasa tenang malam ini.

*****

Suara alarm terdengar dari ponsel Bella membuat keduanya terbangun dan segera beranjak dari tempat tidur.

Saat Rangga sedang membangunkan tubuhnya tiba-tiba tangan Bella menahannya.

"Mas," Ucap Bella dengan suara serak khas bangun tidur.

Kali ini Bella yang menahan Rangga dan membuat Rangga menjatuhkan badannya lagi ke atas kasur.

"Kenapa Bell?" tanya Rangga.

Dengan sengaja Bella menumpangkan tubuhnya ke bidang Rangga,

Tubuh Rangga menegang jantungnya pun berdebar kencang, sehingga membuat sesuatu terbangun dan mengeras di bawah sana, dengan lembut tangan Bella mengelus bidang Rangga sehingga membuat dadanya semakin bergejolak, Bella mendekatkan wajahnya ke wajah Rangga begitu Bella dekat dengan telinga Rangga ia membisikan sesuatu padanya.

"Maaaass," Bella sengaja mendesahkan suaranya.

"I-iya," jawab Rangga dengan suara tegangnya.

"Akuuu," lanjut Bella.

"He'emmmh?" jawab Rangga.

"Aku duluan ya ke kamar mandinya" candanya, dengan cepat Bella langsung pergi masuk ke kamar mandi, kini Bella sengaja menjahili suaminya dan tertawa lepas.

"Bellaaaaa.. kamu harus tanggung jawab!" teriak Rangga yang berusaha menyusul sang istri ke dalam kamar mandi namun dengan cepat Bella menutup dan mengunci pintu kamar mandinya.

"Bellaa, buka pintunya!" teriak Rangga sambil mengetuk pintu dan berusaha membukanya.

"Enggaaaak!" teriak Bella dari dalam.

"Awas ya kamu, tunggu aja pembalasanku nanti, aku gak akan biarin kamu lolos." ancam Rangga.

Begitu Bella sudah selesai, dengan was-was ia membuka pintu kamar mandinya, ia mencari sosok Rangga di sekitar namun ia tidak menemukannya.

Pada saat kaki Bella melangkah maju, tiba-tiba ada tangan yang melingkar ke tubuhnya dari belakang.

"Lepasin Mas!" ucap Bella yang berusaha melepaskan tubuhnya.

"Enggak." tegas Rangga.

Bella berusaha membalikan tubuhnya namun usahanya itu malah membuat keduanya terpental ke atas ranjang dengan posisi Bella di bawah dan Rangga di atas sehingga membuat Bella tidak bisa bergerak.

"M-mmaas, badan kamu berat banget," ucap Bella dadanya terasa sesak.

"Kamu gak bisa kabur sekarang Bell, kamu harus tanggung jawab!" ucap Rangga.

"Tanggung jawab apa, emangnya aku ngehamilin kamu, harus tanggung jawab segala?" tanya Bella.

"Kamu udah bikin adik aku bangun Bella." ucap Rangga lagi.

Bella berusaha mendorong bidang Rangga namun usahanya itu gagal karena badan Rangga lebih kuat dari tenaganya yang kecil.

Bella berfikir sejenak, ia mencari alasan supaya Rangga tidak melakukan aksinya.

"Mas" ucap Bella.

"Iya kenapa sayang?" jawab Rangga, membuat wajah Bella memerah.

"Coba kamu lihat jam berapa ini, bukannya kita harus ke kampus sekarang?" ucap Bella yang membuat Rangga kaget dan melepaskan tubuh Bella.

"Huuh, hampir saja." ucap Bella lega.

"Kali ini kamu selamat, tapi lihat saja nanti, aku gak akan biarin kamu lolos, Bella." ancam Rangga.

"Udah dong Mas, aku kan cuma bercanda." ucap Bella.

"Tapi aku serius dengan perkataan ku yang tadi sayang," lagi-lagi Rangga memanggil Bella dengan sebutan sayang, membuat perasaan Bella menjadi bimbang.

"Udah dong Mas jangan panggil aku dengan sebutan itu, jangan bikin aku tambah salah paham sama kamu Mas!" protes Bella.

"Maksud kamu, Salah paham gimana Bell?" tanya Rangga tak paham.

"Udah lah, lupain aja." ucap Bella yang langsung bersiap untuk pergi ke kampus, membuat Rangga bingung dengan apa yang ia maksud.

Andai aku tau isi hati kamu Mas, perlakuan kamu, perhatian kamu ke aku dan apa arti ciuman pertama dan kedua itu, apa kamu melakukan semua itu dengan perasaan cinta atau semata-mata hanya karena nafsu kamu aja Mas? batin Bella bertanya-tanya.

Sebenarnya ingin sekali Bella menanyakan semua itu pada Rangga, namun ia tidak siap dengan jawaban yang mungkin akan menyakiti hatinya atau mungkin sebaliknya.

Rangga yang telah selesai membersihkan dirinya ia langsung bersiap dan menyusul Bella yang sedang menunggunya di meja makan untuk sarapan.

"Kamu mau sarapan apa Mas biar aku ambilin?" tanya Bella.

"Roti aja biar cepet!" jawab Rangga yang langsung diangguki oleh Bella.

"Ini, Mas." Bella menyodorkan sepotong roti pada Rangga namun Rangga malah sibuk dengan laptopnya, ia sedang menyiapkan teori yang akan dia sampaikan hari ini kepada para mahasiswa.

"Mas ini rotinya, tangan aku pegel nih!" keluh Bella .

"Suapin!" pinta Rangga.

"Iish manja banget sih." ucap Bella.

Bella pun langsung menyuapkan rotinya ke mulut Rangga.

"Manja sama istri sendiri gapapa dong?" jawab Rangga ditengah kesibukannya menatap laptop.

Bella tersenyum mendengar ucapan Rangga, lagi-lagi Rangga membuat Bella baper.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

ah gagal lagi unboxing nya 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-10-17

1

Mahmudah Mahmudah178

Mahmudah Mahmudah178

kalo cinta bilang cita biyar tida salah paham

2023-09-22

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!