Perhatian

"Mamaaaaa aku kangen banget!" teriak Bella sambil memeluk Mamanya.

"Mama juga kangen sama kamu sayang, soalnya di rumah udah gak ada yang cerewet lagi, jadi sepi deh," canda Mama.

"Iishh kok gitu sih Ma responnya." kesal Bella.

"Jadi kangennya cuman sama Mama doang nih, sama Papa enggak?" tanya Papa Bella tiba-tiba.

"Uuhh, Bella juga kangen banget sama Papa." peluk Bella pada Papa.

Semuanya sudah kumpul dan mereka membuat acara makan malam bersama di rumah baru Rangga dan Bella,

berbagai macam makanan sudah disiapkan oleh orang tua mereka, kini mereka menikmati kebersamaan dengan keluarga barunya.

Makan telah selesai.

"Sini biar aku beresin Mas." ucap Bella, mengambil piring bekas suaminya.

Bella membawa semua piring kotor ke dapur dan mencucinya, kali ini ia ingin belajar menjadi istri yang baik.

"Rangga, apa Bella udah bisa nyuci piring sekarang?" tanya Mama.

"Gak tau Ma, mungkin dia mau belajar." jawab Rangga.

"Rangga, apa kamu gak langsung sewa ART aja di rumah ini, kasian istri kamu di tengah kesibukannya belajar, ia juga harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga?" ucap Bunda.

"Iya, Bun. nanti kalo Rangga ada waktu luang Rangga akan cari ART" jawab Rangga.

"Kalo kamu sibuk biar Bunda aja yang nyari ART buat kalian ya." ucap Bunda lagi.

Setelah lama Rangga dan orang tuanya mengobrol tiba-tiba.

Praaaangg....!

Piring yang sedang dicuci Bella tiba-tiba jatuh dan pecah lalu serpihan piring itu mengenai kaki Bella hingga ia mendapati luka sobek di kakinya.

"Awww!" Bella meringis kesakitan.

Begitu mendengar suara pecahan itu dengan cepat Rangga langsung menghampiri Bella, di susul oleh orang tuanya.

"Ya ampun, sayang kamu gapapa?" tanya Mama cemas.

"Eh, Bella itu kaki kamu berdarah sayang." sambung Bunda.

Rangga yang panik melihat kaki Bella yang berdarah, dengan sigap ia langsung menggendong Bella dan membawanya ke kamar lalu mendudukkan Bella di atas sofa. Rangga segera membawa kotak P3K dari tasnya, perlakuan Rangga kali ini membuat Bella merasa nyaman.

Dengan sangat hati-hati Rangga mengobati kaki Bella, perlahan ia membersihkan luka Bella dengan alkohol.

"Aww!" Bella meringis kesakitan.

"Perih ya?" tanya Rangga yang diangguki oleh Bella.

"Tahan ya ini gak akan lama kok!" ucap Rangga yang langsung membalut luka Bella dengan perban.

"Makasih ya Mas," ucap Bella.

"Lain kali hati-hati Bell!" ucap Rangga yang sudah selesai mengobati luka Bella.

"Iya Mas." jawab Bella.

Rangga terlihat begitu mengkhawatirkan Bella, membuat hati Bella luluh akan perhatiannya, ia tersenyum melihat wajah Rangga yang begitu dekat dihadapannya, membuat Bella tidak ingin memalingkan pandangannya.

"Udah selesai, ayok kita turun lagi ke bawah, kamu kuat jalan kan?" tanya Rangga

"Kuat kok Mas." ucap Bella lalu ia memaksakan dirinya untuk berdiri namun kakinya merasa kaku dan akhirnya ia terjatuh namun Rangga dengan sigap menahan tubuh Bella sehingga ia jatuh dipelukan Rangga.

Saat ini keduanya saling berpandangan, Rangga menatap Bella begitu dalam dan entah kenapa itu membuat hatinya merasa damai, setelah lama mereka berpandangan tiba-tiba suara panggilan dari luar membuat mereka terkejut dan sadar lalu melepaskan pelukannya.

"Rangga, Bella." teriak Mama dari luar kamar.

"M-Maaf Mas." ucap Bella salah tingkah.

Mereka kini sedang berusaha menetralkan jantungnya masing-masing lalu segera menghampiri orang tua mereka.

"Aku bantu kamu untuk jalan." ucap Rangga yang langsung merangkul pundak Bella dan membantunya untuk berjalan.

"Udah selesai ngobatinnya?" tanya Bunda khawatir.

"Udah kok, Ma." jawab Rangga

"Ya udah yuk turun lagi ke bawah, sekalian kita mau pamitan." ucap Bunda.

Sesampainya di bawah, kedua Orang tua Bella dan Rangga pun pamit untuk pulang.

"Mama sama Papa pulang dulu ya sayang, kapan-kapan kami datang lagi ke sini," pamit Mama.

"Mama nginep aja di sini ya Ma, temenin Bella." pinta Bella pada mamanya.

"Gak bisa sayang, Papa kamu harus berangkat pagi-pagi sekali ke kantor, kalo berangkat dari sini akan terlalu jauh," jawab Mama.

"Iya, sayang. nanti kapan-kapan kita bakalan nginep di sini, kalo udah ada cucu, iya gak bu?" ucap Bunda Rangga pada Mama Bella.

"Iya, bener kata mertua kamu Bell, kita akan nginep nanti buat nengokin cucu kita." sambung Mama Bella.

"Cucu, apaan sih Ma. aku belum siap punya anak sekarang." jawab Bella yang wajahnya sudah memerah.

"Terus, kapan kamu siapanya?" tanya Bunda Rangga.

"Udah lah Bun, jangan di bahas lagi ini udah jam sebelas malam, nanti Bunda kemalaman di jalan bisa-bisa Ayah yang bawa mobilnya ngantuk, kan bahaya Bun. " jelas Rangga.

"Ya udah kalo gitu kita pamit dulu ya." Ayah dan Bunda Rangga.

"Rangga Papa titip Bella ya, dia anak Papa satu-satunya, tolong jaga dia dan Papa harap kamu bisa bahagiakan Bella!" ucap Papa Bella .

"Iya, Pa. Rangga akan berusaha menjadi suami yang terbaik untuk Bella." jawab Rangga.

Rangga dan Bella pun menatap kepergian mereka lalu Rangga menutup pintu dan menguncinya.

"Yuk." ajak Rangga.

"Yuk, kemana?" tanya Bella

"Ke kamar, Bella.. kemana lagi." jawab Rangga.

Mereka pun segera pergi ke kamarnya, kaki Bella yang masih terasa sakit membuatnya kesulitan untuk menaiki anak tangga.

"Uuhh!" lirihnya.

"Masih sakit ya?" tanya Rangga.

"Masih Mas." jawab Bella.

Seketika Rangga pun mengangkat tubuh Bella dan menggendongnya naik ke atas dan meletakan tubuh Bella di atas kasur.

Lagi-lagi Rangga membuat Bella baper, ternyata yang pernah di katakan oleh Amel tempo hari ada benarnya juga, dibalik orang yang terlihat cuek ternyata sangat romantis dan perhatian.

"Makasih ya Mas," ucap Bella lagi.

"Hmmm." jawab Rangga singkat.

Iish emang kadang-kadang tuh orang, apa susahnya sih jawab, iya sama-sama Bellaaa gitu. gerutu Bella dalam hati.

Baru saja Bella mau memejamkan matanya tiba-tiba suara notifikasi dari ponselnya berbunyi.

Tinggg !!

Bella meraih ponselnya di atas nakas, ia penasaran siapa malam-malam begini nge-chat.

Sindi

✉️Bella, Lo udah tidur belom? Sindi.

📨Udah. Bella.

✉️Terus ini yang bales chat siapa? Sindi.

📨Ya gue sendiri lah, Lo ngapain malam-malam nge-chat gue, gue mau tidur nih. Bella.

✉️Ya sorry, gue cuma mau ngingetin Lo kalo besok kita harus pergi ke toko buku! Sindi

📨Ngapain?. Bella.

✉️Tuh kan, udah pasti Lo bakalan lupa, itu kan tugas dari Pak Rangga, Bell. makanya gue harus ngingetin Lo sekarang juga, pokoknya besok gue tunggu Lo di caffe biasa kita nongki ya! bye." Sindi.

📨 Oke, thanks ya Sin. Bella.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

emang kamu bisa jalan bell mai pergi sama sindi tu kakimu kan lagi sakit

2023-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!