Dosen Baru

"Pagi bestiiee" sapa Sindi dan Amel Sahabat Bella.

"Hemm" Bella hanya menjawab dengan deheman.

"Kenapa Lo pagi-pagi udah lesu gitu?" tanya Sindi heran.

"Iya kenapa Lo Bell gak di semangatin sama ayang ya? " celetuk Amel.

"Ayang ayang pala Lu copot, tadi gue habis ditabrak orang gak jelas, nih liat baju gue basah skripsi gue buat di setorin ke dosen juga basah, bete banget gue pagi pagi" gerutu Bella emosi.

"Yaampun Bell siapa orang yang udah nabrak Lo terus Lo minta tanggung jawab gak sama dia?" Tanya Sindi.

"Gue udah marahin dia sih tapi Lo tau tanggapannya kek gimana?"

"gimana emangnya " Tanyanya Sindi dan Amel penasaran

"Orang yang nabrak gue itu cowok tapi sikapnya itu dingin banget kek kulkas 20 pintu tau gak, mukanya sih ganteng tapi datar banget kek jalan tol dan parahnya lagi dia gak merasa bersalah sama sekali gila kan?" jelas Bella.

"Maksud Lo dia gak minta maaf gitu?" Tanya Amel.

"Boro-boro minta maaf dia malah nyingkirin gue, makanya gue sampe ngedumel kek gini," jawanya.

"Wah parah sih, gak bisa dibiarin Bell orang kek gitu harus diberi pelajaran," sahut Sindi.

Bella yang sedang ngobrol panjang lebar dan menjelaskan semua kejadian tadi tiba-tiba ada suara deheman dari depan sana.

"Ekhemm".

Seketika suasana di kelas pun menjadi hening, semua mahasiswa menatap Rangga dengan penuh pertanyaan

tapi tidak dengan Bella yang masih mengoceh dan tidak sadar akan kehadiran dosen barunya itu.

"Kalian yang di sebelah kiri pojok kalo mau mengobrol silahkan keluar, jangan ikuti pelajaran saya" ucap Rangga dengan nada dinginnya.

Bella dan kedua sahabatnya pun langsung menoleh ke depan dan Bella sangat terkejut saat menatap wajah dosen barunya itu ternyata dia adalah cowok yang baru saja menabraknya dan membuat moodnya berantakan.

Mati gue, jadi dia itu dosen baru di sini? ucap Bella dalam hati.

"Perkenalkan nama saya Rangga Guntara dan mulai sekarang saya adalah dosen baru kalian, jika ingin bertanya silahkan," ucapnya.

"Pak apa Bapak masih singgel?" tanya salah satu mahasiswi yang terkenal centil dan so cantik.

"Saya tidak akan menjawab pertanyaan yang tidak penting, mari kita mulai pembelajaran hari ini " jawabnya dengan wajah datarnya.

Gila sikapnya dingin banget, beda sama Pak Johan yang suka becanda dan menjawab setiap pertanyaan apapun dari muridnya, ngebosenin banget nih dosen. gerutu Bella dalam hati.

Waktu berlalu dengan cepat, akhirnya pelajaran pun sudah selesai.

"Waktu saya sudah selesai, sekarang kumpulkan skripsi yang sudah ditugaskan oleh Pak Johan, dan bawa ke ruangan saya!" ujar Rangga dan segera meninggalkan kelas.

"OMG ganteng banget sih dosen barunya, gue gereget tau dari tadi" ucap Sindi.

"Ganteng sih tapi sikapnya itu loh dingin banget, beda banget sama Pak Johan yang selalu asyik dan gak ngebosenin " sahut Amel.

"Gapapa, yang penting ganteng " ujar Sindi

"Berisik Lo semua, ke kantin yuk laper gue," ujar Bella.

"Oke cuss guys." jawab kedua sahabatnya dan segera pergi ke kantin.

🌹Di Kantin 🌹

"Bella Lo mau pesen apa?" tanya Amel.

"Iya Lo mau makan apa, Bell. biar kita pesenin," sahut Sindi yang sedang memegang sebuah menu di meja.

"Samain aja deh biar cepet." Jawab Bella singkat.

"Oke, kalo Lo Mel?".

"Gue mau nasi goreng spesial sama minumannya lemon tea." jawab Amel.

"Oke, tunggu ya gue pesenin dulu." ujar Sindi.

Setelah beberapa menit kemudian makanannya pun datang.

"Nih pesenan Lo, Mel."

"Thank you bestii." ucap Amel.

"Dan ini pesanan Lo Bell."

"Iya taro aja!" jawab Bella

yang masih kepikiran dengan kejadian tadi pagi, dia tidak menyangka kalau orang yang telah dia maki-maki tadi itu adalah Dosen barunya sendiri.

Gimana kalo nilai skripsi gue di jelek jelikin ya sama dia, tapi itu kan salah dia juga yang udah bikin skripsi gue basah dan gue gak tau gimana nasib tulisannya, aduuhh gimana ya... lagian bego banget sih gue, harunya gue gak marah-marah dulu kek tadi, harusnya gue nanya dulu dia itu siapa dan harunya gue juga bisa liat dari penampilannya kalo dia itu seorang dosen di kampus ini. gerutu Bella dalam hati.

"Bell, hey Bella, Bellaaaaa.." sentak Sindi yang membuat lamunannya buyar.

"Kenapa sih Lo? ngagetin gue aja," kesal Bella.

"Lo yang kenapa, gue udah siapin makanan Lo dari tadi tapi Lo malah bengong, kenapa sih?" tanya Sindi.

"Iya, Lo mikirin apa sih Bell, kalo Lo ada masalah ceritain dong sama kita, jangan di Pendem sendiri!" ujar Amel.

"Iya, Bell. apa jangan-jangan Lo masih mikirin soal tadi pagi ya?" tanya Sindi.

"Emmmh itu, sebenarnya gue, emmh dia itu ..." ucapnya gelagapan

"Udah lah jangan di pikirin mulu mending sekarang kita makan dulu, ntar keburu dingin tuh makanannya," celah Amel.

"Tapi gue penasaran Bell, apa yang bikin Lo kepikiran banget sampe kek gini, gak biasanya Lo ngelamun sampe segitunya " ujar Sindi penasaran.

"Ya udah gue ceritain semuanya sama kalian " ujar Bella dan langsung di tanggapi serius oleh kedua sahabatnya itu.

Bella menjelaskan bahwa yang nabrak dia pagi ini adalah Pak Rangga, Dosen baru disini.

"Apa, serius Lo Bell?" tanya Sindi kaget.

"Wah siap-siap aja Lo ditandain sama dosen killer tapi ganteng itu," sahut Amel.

"Iya bener banget tuh Bell, bisa-bisa nilai Lo dikurangin sama dia dan Lo bakal dapat hukuman dari dia karena Lo udah maki-maki dia tadi pagi," ujar Sindi yang mendapati jambakan kecil dari Bella.

"Kalian ya, bukannya nenangin gue malah bikin gue parno." ucap Bella emosi.

"Aww, sakit tau Bell rambut gue ini baru perawatan mahal tau, jadi berantakan lagi kan gara-gara Lo." ujar Sindi merintih kesakitan.

"Lagian siapa suruh malah nakut-nakutin gue," ucapnya sambil melahap kasar makanan nya.

"Pelan-pelan Bell! nanti keselek loh," sahut Ega dari kursi lain yang sedari tadi memperhatikan Bella.

"Diem Lo, mau gue makan sekalian Lo?" sentakannya.

"Galak amat sih jadi cewek," ujar Ega yang masih saja tersenyum melihat sikap Bella.

"Biarin aja blee." ujar Bella memeleti Ega.

"Udah, udah kalo kayak gini terus, kapan makan nya Bell?" ujar Amel.

Bella yang sudah hilang selera makan kini ia menyingkirkan makanan nya.

"Udah ah gara-gara Lo semua selera makan gue jadi hilang." ujarnya.

"Ya ampun Bell, kita kan cuma bercanda, kok Lo jadi sensitif begini sih?" ujar Sindi.

"Iya Bell jangan gitu lah, sayang banget ini makanannya jangan di buang-buang mubazir tau," ucap Amel.

"Tapi gue emang bener-bener gak ada selera makan lagi Mel, gue mau pulang aja." ujar Bella segera bangkit dari duduknya dan bergegas pergi.

"Lo sih" ucap Amel yang seolah-olah menyalahkan Sindi atas sikap Bella.

"Lo juga" jawab Sindi gak mau disalahkan.

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

bella tambah shock lagi nanti malam pas di ajak makan malam papanya

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dosen Baru
3 Dosen Killer
4 Ternyata
5 Makan Malam
6 Gue Calon Istrinya
7 Pergi Bersama
8 Cemburu?
9 Jauhi Dia
10 Hari Pernikahan
11 Malam Pertama
12 Insecure
13 Suami Siaga
14 First Kiss
15 Rumah Baru
16 Perhatian
17 Meminta Hak Suami
18 Siapa Dia?
19 Salah Paham
20 Kamu Harus Tanggung Jawab
21 Lagi-lagi Cemburu
22 Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23 Jalan Bersama Elsa
24 Kisah Rangga
25 Hanya masa lalu
26 Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27 Ternyata sifat Rangga sangat manis
28 Gue kan istrinya
29 Ega lagi
30 Kecewa
31 Salah paham
32 Mulai Curiga
33 Aku Takut
34 Gombal
35 Di terima?
36 Apa yang akan Rangga lakukan?
37 Menghapus jejak
38 Suaminya?
39 Akhirnya
40 Jangan Ada Rahasia Lagi
41 Meminta kepastian
42 Jangan ganggu gue lagi!
43 Berangkat liburan
44 Welcome to Bali
45 Hari pertama liburan
46 Cemburu
47 Akhirnya
48 Lanjutin yuk
49 Siapa cowok yang Amel suka
50 Cinta itu harus diperjuangkan
51 Hukuman
52 Wow pemilik villa
53 Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54 Resmi jadian
55 Liburan selesai
56 Hari Kelulusan
57 Hari kelulusan 2
58 Dia?
59 Ternyata klien ku adalah Dia
60 Mengapa kembali?
61 apakah ini saatnya
62 Istri seutuhnya
63 ikut ke kantor
64 Makan siang bareng
65 Bersahabat
66 Positif
67 kecelakaan
68 Terpukul
69 Mencoba untuk kuat
70 Pengajian
71 Nekat
72 Seorang gadis
73 Ngidam
74 5 bulan
75 Milik ku seutuhnya
76 Melahirkan
77 Hari pernikahan
78 Berkenalan
79 Bella?
80 Meninggal
81 memutuskan hubungan
82 mengantarnya pulang
83 Menyingkirkan nya
84 Ingat semuanya
85 mengharukan
86 Berkumpul kembali
87 jalan-jalan
88 Hari pernikahan Sindi
89 Dia?
90 Kemarahan Rangga
91 Bekerja Sama
92 Menjenguk Brian
93 Terbongkar
94 Rangga murka
95 Merindukan momen berdua
96 Berebut Brian
97 Musuh bebuyutan
98 Bangkit kembali
99 tanda merah
100 Ke Rumah Amel
101 Pesan misterius
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dosen Baru
3
Dosen Killer
4
Ternyata
5
Makan Malam
6
Gue Calon Istrinya
7
Pergi Bersama
8
Cemburu?
9
Jauhi Dia
10
Hari Pernikahan
11
Malam Pertama
12
Insecure
13
Suami Siaga
14
First Kiss
15
Rumah Baru
16
Perhatian
17
Meminta Hak Suami
18
Siapa Dia?
19
Salah Paham
20
Kamu Harus Tanggung Jawab
21
Lagi-lagi Cemburu
22
Kamu Anggap Aku Supir Taksi
23
Jalan Bersama Elsa
24
Kisah Rangga
25
Hanya masa lalu
26
Akhirnya Rangga jujur dengan perasaannya
27
Ternyata sifat Rangga sangat manis
28
Gue kan istrinya
29
Ega lagi
30
Kecewa
31
Salah paham
32
Mulai Curiga
33
Aku Takut
34
Gombal
35
Di terima?
36
Apa yang akan Rangga lakukan?
37
Menghapus jejak
38
Suaminya?
39
Akhirnya
40
Jangan Ada Rahasia Lagi
41
Meminta kepastian
42
Jangan ganggu gue lagi!
43
Berangkat liburan
44
Welcome to Bali
45
Hari pertama liburan
46
Cemburu
47
Akhirnya
48
Lanjutin yuk
49
Siapa cowok yang Amel suka
50
Cinta itu harus diperjuangkan
51
Hukuman
52
Wow pemilik villa
53
Aku pastikan kamu akan jadi milikku selamanya
54
Resmi jadian
55
Liburan selesai
56
Hari Kelulusan
57
Hari kelulusan 2
58
Dia?
59
Ternyata klien ku adalah Dia
60
Mengapa kembali?
61
apakah ini saatnya
62
Istri seutuhnya
63
ikut ke kantor
64
Makan siang bareng
65
Bersahabat
66
Positif
67
kecelakaan
68
Terpukul
69
Mencoba untuk kuat
70
Pengajian
71
Nekat
72
Seorang gadis
73
Ngidam
74
5 bulan
75
Milik ku seutuhnya
76
Melahirkan
77
Hari pernikahan
78
Berkenalan
79
Bella?
80
Meninggal
81
memutuskan hubungan
82
mengantarnya pulang
83
Menyingkirkan nya
84
Ingat semuanya
85
mengharukan
86
Berkumpul kembali
87
jalan-jalan
88
Hari pernikahan Sindi
89
Dia?
90
Kemarahan Rangga
91
Bekerja Sama
92
Menjenguk Brian
93
Terbongkar
94
Rangga murka
95
Merindukan momen berdua
96
Berebut Brian
97
Musuh bebuyutan
98
Bangkit kembali
99
tanda merah
100
Ke Rumah Amel
101
Pesan misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!