The Childish And The Beast
Cangkir teh yang indah itu bersinggah di tempatnya. Bekas pudar lipstick di ujungnya tidak dapat dihindari.
Wanita ini masih saja memandang buku-buku penuh goresan pensil. Ia menaikkan lagi kacamata yang ingin jatuh. Sekeras apapun, ia tidak mendapatkan apa-apa untuk dikembangkan di lembar baru.
Pelayan mendekati wanita itu dengan membawa sepiring cake, “Ini Blackforest-nya, kak.”
“Terima kasih,” sang Wanita menutup bukunya.
Wanita itu mengambil garpu di samping piring. Memotong kecil dan menyantapnya dengan anggun bermartabat. Coklat di berbagai sudut meleleh di mulutnya. Dirinya mengecap sosok sendiri sebagai bukan pecinta makanan manis. Namun, sepotong desert ini sudah terbiasa melewati tenggorokannya.
Sekali lagi wanita ini diserang kerinduan.
Dia meletakkan kembali garpu itu. Menerpa rambut sebahu yang menggelitik lehernya. Kacamata itu menunjukkan bahwa ia melihat ke luar dinding kaca. Hari ini pun cerah tapi tak ada yang bisa dikerjakan, pikir sang Wanita.
Memang hari ini awan sedang gencar-gencarnya untuk bergerak. Taman kota, yang terkenal akan penataan pepohonan dan toko-toko, memang menarik amat banyak wisatawan. Penuh sudah titik-titik taman ditempati mereka.
Bukannya ini minggu yang menyenangkan?
Wanita di dalam pikirannya, lagi dan lagi terulang kata yang tidak indah hati.
“Laki-laki, selalu saja...,” ia menggumam kesal.
Jelas kesal. Ia sudah menyiapkan diri dengan dandanan yang tak biasa dikenakan. Yang didapat kali ini membuatnya menurunkan poin sekali lagi untuk para pria. Kalau bukan ‘dia’ yang meminta, pasti sang wanita bisa langsung menolak.
Ponsel sang wanita tiba-tiba berdering di balik shopper bag putih. Wanita ini tahu suara yang ditangkapnya adalah tanda pesan masuk. Disentuh-sentuhnya layar itu ke sebuah aplikasi.
Saat itu juga senyum sang wanita merekah.
Akhirnya ia bisa melepas kerinduannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments