TERJEBAK GAIRAH PAMAN SAHABATKU
Seorang gadis membuka matanya perlahan ketika terbangun karena mendengar suara berisik yang membuat tidurnya terusik. Namun, dia dibuat sangat terkejut ketika mendapati ruangan tempat dirinya tidur sangat asing dan keluarganya sibuk berdebat di dalam sana. Gadis itu tahu ini bukan di rumah dan kamar tempat dirinya berada saat ini adalah kamar hotel. Namun, yang membuat dia terkejut dan bingung karena dia sama sekali tidak ingat kenapa bisa berada di tempat itu. Raina adalah nama gadis itu, dia yakin kalau seseorang pasti telah dengan sengaja membanya ke sana.
"Dasar lelaki brengsek, kenapa kau tega sekali menodai putriku!" teriak Sebastian–papanya, setelah menampar pipi seorang lelaki yang sangat tampan dan dewasa di depannya yang saat ini hanya memakai celana pendek saja dan Raina sangat mengenali lelaki itu.
"Biadab, apa yang kau lakukan pada adikku, Bodoh!" Satu pukulan diberikan Renan–kakaknya, ke wajah lelaki itu. Rahang Renan mengeras, urat-urat tubuhnya menonjol menandakan kalau dia benar-benar sangat marah sekarang.
"Raiden, saya tidak menyangka kalau kamu berani melakukan hal menjijikkan ini kepada putriku. Padahal kamu tahu kalau besok Raina akan menikah dengan kekasihnya," ucap Sinta dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca karena sangat kecewa dengan sahabatnya itu.
"Dia anak dari sahabatmu, dia sahabat dekat keponakanmu, tetapi kenapa kau malah dengan tega menidurinya?" bentak Renan seraya melayangkan pukulan lagi, tetapi kali ini tidak berhasil menyentuh wajah Raiden sama sekali karena lelaki itu lebih dulu menahan pergelangan tangannya.
"Kak Renan, apa maksud kamu dengan dia yang meniduri aku, apa maksudnya?" tanya Raina yang seketika itu juga langsung duduk dan saat itu dia baru sadar kalau tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. "Kenapa aku tidak memakai pakaian, di mana pakaianku?" tanyanya kebingungan, tetapi tidak mendapat jawaban apa-apa dari mereka.
Raina menatap keluarganya secara bergantian dan menuntut penjelasan dari mereka, tetapi semua orang di kamar itu tetap diam seolah-olah tidak mau menjawab pertanyaannya, tetapi malah menatapnya dengan kasihan.
"Kenapa kalian tidak ada yang menjawab?" teriak Raina dengan mata berkaca-kaca, otaknya mulai mencerna apa yang terjadi, tetapi dirinya mengelak dan tidak mau percaya dengan apa yang sudah terjadi padanya.
"Sayang, maafkan mama yang tidak bisa menjaga kamu dengan baik sampai-sampai mama tidak tahu kalau sahabat mama tega meniduri kamu." Sinta langsung memeluk putrinya yang duduk di ranjang dengan wajah linglung setelah mendengar ucapannya. "Maafkan mama, Sayang. Maafkan mama!" katanya lagi sambil memeluk putrinya semakin erat.
Air mata Raina berjatuhan di pipi, dia menjambak rambut panjangnya yang tergerai berantakan kemudian berteriak. "Aaaa, itu tidak mungkin, Ma. Aku tidak mungkin diperko*a, aku tidak mungkin tidur dengan paman dari sahabatku sendiri." Dia terus menjambak rambutnya, meluapkan segala rasa sakit yang dirinya terima.
Kenapa? Kenapa dia harus dinodai sebelum menikah dengan kekasihnya? Kesuciannya yang selama ini dia jaga dengan baik harus terenggut secara tidak hormat oleh paman dari sahabatnya sendiri yang juga sahabat dekat mamanya.
Di tengah keributan itu, tiba-tiba kekasih Raina datang dan masuk ke kamar itu segera paksa. "Raina, maaf! Aku akan membatalkan pernikahan kita karena baik aku ataupun keluargaku tidak mau menanggung malu karena menikah dengan wanita yang sudah tidak suci lagi," kata kekasih Raina dengan penuh rasa kecewa.
"Ken, jangan batalkan pernikahan kita! Aku bersumpah tidak melakukan apa-apa dengannya, kau harus percaya!" teriak Raina dengan tangisan yang semakin kencang.
"Tapi darah di selimut yang kamu pakai sudah menunjukkan kalau kamu benar-benar tidak lagi gadis, Raina. Mulai hari ini hubungan kita selesai dan jangan pernah menganggap aku sebagai kekasihmu lagi. Anggap saja kalau kita tidak saling kenal, aku kecewa padamu." Kenan lalu berbalik dengan rahang mengeras dan tangan mengepal penuh amarah.
Dia tidak menyangka kalau gadis yang selama ini dia cintai dan jaga dengan baik malah tidur dengan lelaki lain sehari sebelum pernikahan mereka. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Raina akan membuatnya terluka seperti ini.
"Kenan, aaaaa ...." Raina menangis semakin meraung-raung. Dia benar-benar terlihat sangat kacau sekarang.
"Raiden, saya tidak mau tahu, kamu harus menikahi Raina besok!" putus Sebastian karena dia tidak mau kalau keluarganya menanggung malu akibat ulah lelaki itu.
"Baik, saya akan menikahi putri Anda besok." Raiden dengan mudahnya menyetujui itu.
"Aku tidak mau menikah dengannya, aku tidak mau menikah dengan lelaki yang tidak aku cintai!" tolak Raina dalam dekapan mamanya.
"Mau tidak mau kamu harus mau untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kamu sendiri!" hardik Sebagian menatap putrinya dengan penuh rasa kecewa.
"Aku tidak mau, Pa! Aku tidak mau!"
"Pakai pakaianmu dan kita pulang sekarang!" perintah Sebastian tegas.
"Papa!" teriak Raina menolak.
"Menurut saja atau jangan pernah pulang ke rumah lagi!" Setelah mengatakannya, Sebastian langsung keluar dari kamar itu dengan penuh emosi. Dia menahan diri untuk tidak menghajar putrinya sendiri.
...***...
"Bagaimana, saksi, sah?" tanya Penghulu kepada orang yang menjadi saksi pernikahan Raina dan Raiden.
"Sah!" teriak para saksi yang berada di ruangan itu.
Raiden bernapas lega karena dia berhasil menyelesaikan ijabnya dengan lancar walau tatapan orang-orang di sana sangat tidak bersahabat, bahkan terkesan jijik dan benci kepadanya. Dia tidak terlalu peduli dengan tatapan itu karena tahu kalau semua itu memang berawal darinya.
Setelah akad selesai, Raiden langsung menjemput Raina di kamar wanita itu untuk dia ajak turun dan menandatangani dokumen-dokumen penting sebagai pengesahan pernikahan mereka secara hukum agama dan negara. Namun, ketika dia masuk ke kamar Raina, dia mendapati wanita itu sedang duduk di lantai dengan kepala bersandar pada ranjang sambil menangis sesenggukan.
"Rain," panggilnya pelan seraya berlutut di depan Raina.
"Pergi dari sini!" teriak Raina dengan galaknya.
"Ayo turun dan tanda tangan dulu lalu lanjutkan tangisanmu kalau semuanya sudah selesai!" perintah Raiden tegas.
"Aku tidak mau, Paman Rai! Pergi dari kamarku sekarang!" teriak Raina lagi seraya menuding wajah Raiden dengan penuh kebencian.
"Turun!" hardik Raiden dengan suara lantang.
"Tidak mau!"
"Turun!"
"Tidak mau, jangan paksa aku!"
"Turun, Rain!"
"Aku sudah bilang tidak mau yang tidak mau, Paman! Jangan paksa aku!" Raina mendorong tubuh Raiden, tetapi usahanya itu sama sekali tidak membuat Raiden bergerak dari tempatnya. "Aaaa, turunkan aku, Paman!" teriak Raina ketiak Raiden tiba-tiba mengangkat tubuhnya, menggendong dengan paksa membawanya turun untuk tanda tangan berkas pernikahan mereka.
Raina terus memberontak, dan terus memukuli punggung suaminya dengan brutal, bahkan ketika sudah berada di tengah orang-orang yang hadir di acara pernikahan, dia masih menangis dan menolak tanda tangan serta tidak peduli dengan penilaian orang-orang terhadapnya.
"Rain, jangan keras kepala! Tanda tangan sekarang, Sayang!" bujuk Sinta lembut.
"Aku tidak mau, Ma. Aku tidak mau!" Raina menggeleng.
"Rain!" teriak Sebastian, "tanda tangan atau Papa tidak akan segan memukul kamu sekarang!" ancam Sebastian yang pada akhirnya membuat Raina tidak berkutik sama sekali dan mau menandatangani dokumen-dokumen itu walau dengan sangat terpaksa.
"Sudah selesai, kita sudah sah secara hukum agama dan negara. Jadi, sekarang ceraikan aku, Paman!" pintanya dengan suara serak dan hampir habis karena terlalu lama menangis.
"Rain!" teriak semua keluarganya terkejut. Mereka tidak menyangka kalau Raina akan meminta cerai bahkan sebelum satu jam sah menikah.
Raiden adalah paman kandung dari sahabat Raina yang bernama Yolanda. Raiden juga merupakan sahabat baik Sinta–mamanya Raina. Raina terbiasa memanggil Raiden dengan sebutan paman karena dia ikut cara Yolanda memanggil pria itu.
...~tbc~...
...Vote, komen, like, hadiah, share jangan lupa ya. Itu adalah bentuk dukungan paling aku suka dari kalian....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Tuh paman kandung gak sih? Aku rasa masih banyak misteri dibalik semuanya ada Sabastian jd sebagian 😎
2023-04-09
1
melinda
semangat thor
up lg
2023-04-01
1