Dea Alaska
Berbanding terbalik dengan Aldo dan Gema yang sangat suka mendatangi pesta pernikahan para aktris dengan harapan mendapat gebetan, Aska paling membenci hal itu.
Tanpa melihat atau memperkirakan, Aska tahu akan ada banyak orang di sana. Jepretan kamera menyilaukan mata belum lagi harus melihat drama kebucinan mempelai laki-laki pada istri barunya membuat Aska paling enggan untuk mendatangi pesta pernikahan.
Sebenarnya, bukan hanya pernikahan artis saja yang malas ia datangi. Pernikahan para anak pejabat atau anak-anak sahabat mamihnya, Aska juga enggan datang jika memiliki alasan berlian untuk menghindari undangan itu.
Persetan dengan kata Aldo yang malah menganggapnya enggan datang karena capek merasa iri akan perjalanan cinta orang lain yang begitu mulus. Aska tetap tak akan datang dengan berbagai alasan yang ia buat.
Mungkin iya, mungkin juga tidak. Yang jelas Aska mulai malas mendatangi undangan pernikahan sejak hubungan asmaranya dengan Denada kandas 4 tahun yang lalu. Oke. Mungkin memang dirinya merasa iri tapi nggak sadar.
Gengsi sama ngga sadar, berbeda tipis dimata Aska.
"Gue denger Karin juga dateng. Lo pada tahukan siapa Karin. Yang main film Meet Him"
Mata Aska berputar malas saat Aldo yang duduk di kursi belakang kembali mengungkit dan memastikan dirinya dan Gema mengenal Karin. Artis berambut pendek yang menjadi idola Aldo akhir-akhir ini.
"Aska kayanya nggak kenal. Lo Gem, kenalkan sama Karin. Yang cantik itu loh. Malah lebih cantik dari Dea"
Sama seperti Aska yang sudah bosan mendengar Aldo terus saja menyebut nama Karin, Gema hanya berdehem malas. Bersikap maklum saja karena hampir 1 tahun, Aldo baru bisa jatuh cinta sama perempuan lagi.
"Setelah salaman dan setor muka, gue bakal langsung cabut" Aska mendelik saat membaca pesan dari Ayu—adiknya—yang menyampaikan pesan sang mamah. Aska tak boleh pulang jika malam ini tak kunjung juga mendapat pacar.
Pacar. Mungkin itu adalah satu dari beberapa rencana yang Aska tak cantumkan dalam targetnya tahun ini. Pacar hanya akan membuatnya lengah, membuat kerjaannya kacau karena rengekan mereka hanya untuk hal-hal sepele seperti ada kecoa terbang di apartemen. Mending, kalau semuanya berakhir bahagia dengan terikatnya janji suci keduanya, jika berakhir sama seperti saat hubungannya dengan Denada, Aska hanya merasa waktunya terbuang secara sia-sia.
Begitu mobil berhenti di depan hotel dimana acara pernikahan Ria Salsabila dan Ardigo Mahendra di adakan, dahi Aska langsung mengernyit tak suka. Deretan para wartawan sudah berbaris rapih di sisi kanan dan kiri dari karpet merah yang digelar lengkap dengan pagar dikedua sisi.
Suara jepretan kamera dan teriakan para fans terdengar menggema seketika saat seorang wanita keluar dari mobil yang berada di depan mobil Gema. Mereka tengah mengantri untuk bergiliran masuk kedalam ballroom.
"Itu mbak Dea"
Suara pekikan wartawan, membuat Aska menurunkan sedikit kaca mobil guna melihat lebih jelas siapa sosok artis yang berada ditengah-tengah jepretan kamera. Sedikit takjub karena bisa-bisanya para selebriti tak berkedip saat blitz lampu kamera memborbardir nya sekaligus. Mata mereka tetap terbuka lebar dengan senyuman yang mengembang.
Senyuman itu palsu. Senyuman wanita bernama Dea yang memang akhir-akhir ini wajahnya sering mondar-mandir di layar televisi itu memang terlihat tulus dimata orang namun palsu dimata Aska.
"Waw. Nggak nyangka dia nekat buat dateng"
Gema nampak mengangguk menyetujui ucapan Aldo. Gema dan Aldo sama-sama terjun di dunia entertainment. Keduanya mendirikan agensi dengan beberapa aktris dan presenter papan atas yang bernaung di Alaska Entertainment. Keduanya tahu berita panas apa yang tengah terjadi di Indonesia. Tak seperti Aska yang hari-harinya diisi dengan tumpukan berkas arsitektur di meja.
"Kenapa?" Aska pura-pura tak peduli saat Gema dan Aldo sama-sama menatap tak percaya mendengar pertanyaan dirinya.
Sebelumnya Aska memang tak tertarik dengan gosip selebriti tanah air yang tengah banyak dibincangkan. Aska bahkan membuat perjanjian denda tiga ratus ribu bagi siapa saja yang bicara mengenai artis saat mereka tengah berkumpul. Bisa dimengerti kenapa Gema dan Aldo menunjukkan wajah terkejut.
"Ardigo mantannya Dea" jawab Gema.
Aldo menepuk bahu Aska semangat. Biang gosip diantara mereka memang Aldo "Gila. Bukan mantan sih, soalnya Dea juga baru tahu diputusin lewat media. Mana mutusinya langsung undangan nikah kesebar. Gila ga tuh, Ardigo masih ngencani anak orang padahal udah tunangan sama cewek lain"
Aska menopang dagunya dengan satu tangan. Tatapannya tertuju kembali ke arah Dea yang tengah menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan para wartawan disana.
Aktris yang berbakat. Aktingnya luar biasa karena bisa tersenyum selebar itu padahal hatinya tengah terluka. Aska mengacungi jempol untuk kemampuan akting artis satu itu.
Satu yang Aska tanyakan dalam hati. Tersenyum terpaksa aja secantik itu, Aska penasaran secantik apa sosok Dea jika senyumnya tulus dari hati.
Tunggu.
Dengan cepat Aska menggelengkan kepalanya. Apa yang barusan ia pikirkan? Secantik apa jika Dea tersenyum tulus?.
"Banyak yang kasihan sama dia. Termasuk gue. Pacaran udah 4 tahun lebih, eh diputusin lewat media. Kampret bener emang"
Tanpa sadar Aska kembali mengamati Dea sambil mendengar celotehan Aldo yang ikut kesal dan prihatin dengan cerita asmara artis itu. Dea itu cantik, tinggi, tubuhnya bagus, manis saat tersenyum, punya lesung pipi, matanya indah dan juga pandai berakting, dibanding dengan Ria Salsabila yang ia lihat di poster besar saat memasuki area hotel, Dea jauh lebih cantik dari wanita itu. Persamaan Dea dan dirinya adalah sama-sama mengenaskan dalam hubungan asmara.
"Mbak Dea, bagaimana perasaan mbak sekarang? Ngeliat teman mbak nikah sama mas Ardigo?"
Aska tak berkedip saat bukan senyuman lagi yang ia lihat dari Dea, melainkan tawa wanita itu yang Aska lihat dan dengar sekarang. Sebuah tawa ramah dimata orang yang lagi dan lagi terdengar mengerikan ditelinganya.
Ah. Aska pernah melakukan hal itu. Saking tak memiliki jawaban yang pasti dan saking takjubnya dengan permainan dunia, Aska hanya memilih tertawa saat melihat sang pacar jalan dengan teman semasa SMA nya. Mungkin perasaan Aska saat itu dengan Dea saat ini adalah sama.
"Hmm, bagaimana ya? Biasa aja sih mbak. Saya mau jawab pertanyaan ini bingung. Soalnya media sosial sekarang ngeri mbak, mas. Bisa aja jawaban saya saat ini diputar balikan fakta nya, warga +62 ngeri bos kalau udah masalah gosip dan patah hati"
Bukan hanya Dea saja yang tertawa dengan para wartawan di sana. Aska juga ikut tersenyum mendengar ucapan Dea. Mungkin bukan Dea saja selebritis yang berani bicara seperti itu, menyindir para pembencinya secara langsung saat wawancara, namun baru Dea yang membuat Aska merasa tertarik untuk terus mendengar suara merdu dan sarat akan kemandirian dari sang pemilik suara. Fix, daya tarik Dea benar-benar kuat untuk menarik perhatiannya. Aska merasa ingin mencari tahu lebih jauh tentang wanita itu.
"Cakep bener. Alamat nih agensi Ardigo pontang-panting buat kasih klarifikasi ucapan aktrisnya" Gema bertepuk tangan bahagia. Siapa yang tidak bahagia jika agensi saingannya di industri ini mendapat masalah? Masalah yang dibuat oleh CEO nya sendiri. Aldo dan Gema melakukan tos, sedangkan Aska masih tersenyum tipis memandangi sosok Dea di sana.
Satu kata yang pasti, Aska tertarik pada Dea.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
yey up cerita baru lagi teman-teman.
mau minta tolong ding share cerita ini ke teman-teman kalian juga yang suka baca fiksi ya.
dan, mau info di awal dulu kalau cerita ini minimal hanya akan 2 kali up dalam 1 minggu (Rabu dan Minggu) tapi sekali up bisa 2 atau 3 bab ya teman-teman*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-06-19
1