Bab 16 : Drama Apa Ini?

Baru kali ini Dea berada di suasana yang berubah canggung hanya dalam sekejap mata. Panggilan gadis kecil yang berlari ke arah Aska dan disambut dengan pelukan hangat laki-laki itu membuat Dea merasa berada di posisi salah sekarang. Terlebih wanita muda yang memanggil Aska dengan 'Ayah ganteng' sambil mendekat menyusul gadis kecil itu ke arah mereka memposisikan Dea menjadi serba salah.

Dea pernah berperan sebagai pelakor di sebuah film, hanya saja baru kali ini ia merasa menjadi pelakor di dunia nyata. Tunggu, tapi dilihat dari wajah wanita itu dan cara berpakaiannya, Dea merasa jika usianya pasti masih begitu muda. Mungkin seusia dengan adik laki-lakinya yang berada di kelas 10. Atau jangan-jangan Aska menikahi anak yang baru lulus SMA?.

"Saya permisi pulang dulu ya"

"Ta..."

Tak memperdulikan Aska yang sepertinya hendak menejelaskan sesuatu, Dea langsung berlari masuk ke dalam unitnya dan menutup pintu rapat. Kepalanya miring sedikit kemudian bergidik ngeri sambil mengusap lengannya sendiri.

Syukur, ia buru-buru masuk ke dalam rumah. Jangan sampai besok ada berita tentang dirinya yang menjadi pelakor rumah tangga orang lain. Bisa dicincang habis oleh ibu nanti.

Aska itu memang berbahaya. Dea tak boleh lagi dekat-dekat dengan laki-laki itu jika tak ingin diseret ke Solo oleh ibu. Lagi pula, merintis karir menjadi aktris tidaklah mudah, Dea tak ingin melambaikan tangan pada karirnya hanya karena gosip tak berdasar. Menjadi pelakor? Fans yang masih mendukungnya bisa kabur semua.

Lagi pula, beraninya Aska mendekatinya padahal sudah punya anak dan istri? Dea benar-benar tak habis pikir dibuatnya.

***

Tawa Bila menggema memenuhi seisi ruangan unit apartemen kakaknya yang belum memiliki satu barang sedikitpun kecuali kasur yang ditelatakan di dalam kamar. Melihat ekspresi kak Aska yang merah padam menahan amarah namun akan langsung berubah tersenyum saat bersitatap dengan Sea membuat tawa Bila tak berhenti sama sekali.

Sejujurnya Bila cukup terkejut melihat Dea berdiri di depan unit kakaknya tadi. Terkejut karena sejatinya Bila begitu menyukai film yang diperankan oleh Dea. Nyaris berteriak girang layaknya fans yang bertemu idolanya, namun saat melihat wajah berbinar dan kekehan kecil Aska layaknya orang yang tengah jatuh cinta, membuat Bila merasa sayang jika disia-siakan begitu saja. Ide memanggil ayah seperti Sea dengan imbuhan ganteng muncul tiba-tiba di kepala Bila. Dan hal itu sukses mematik amarah Aska yang kini tengah duduk di counter dapur dengan Sea yang lahap makan roti bakar.

"Ayah ganteng" panggil Bila lagi jahil.

Aska yang tengah duduk sambil berusaha meredakan amarah dengan memakan nasi goreng buatan Dea lagi, mendelik ke arah Bila yang masih tertawa puas. Ayah? Ya Tuhan, makin jauh saja ia untuk mendekati Dea kalau begini. Wanita itu pasti berpikir jika Aska sudah menikah dengan Bila istrinya atau jika tidak Aska adalah duda dua anak. Ingin rasanya ia menjitak kepala adik laknatnya ini.

"Wih. Kakak perlu diberi standing applause karena seniat ini buat deketin cewek" Bila mencomot satu paha ayam yang baru saja diambil oleh Aska.

Membiarkan paha ayam dimakan oleh Bila, Aska mengambil dua botol air minum dan diletakan didepan dua wanita yang baru saja memanggilnya ayah hingga membuat Dea langsung pergi begitu saja. "Gara-gara kamu, Dea bisa salah paham Bil"

"Tenang kak. Zaman sekarang banyak cewek yang suka duda dua anak"

Tendangan di kaki Bila rasakan. Bukannya meringis kesakitan, malah tawa wanita itu yang semakin kencang. Sea yang juga berada di antara mereka menatap Aska dengan pandangan ingin tahu.

"Tante Bila kenapa yah?"

"Tante Bila kerasukan setan" bangkit dari posisi duduknya, Aska melayangkan satu jitakkan pelan di dahi adiknya itu.

Mengangkat Sea dari kursi setelah gadis kecil itu selesai makan, Aska menggendongnya menuju kamar mandi. Jika sudah semalam ini belum juga dijemput oleh mamihnya, sudah dipastikan Sea pasti tak mau pulang dan ingin menginap disini.

"Mamih nggak jemput Sea?" mengambil sikat gigi kecil dari tas yang dibawa oleh Bila, Aska mulai membantu Sea menggosok giginya.

"Sea mau tidur sama ayah. Boleh kan?"

Aska menganggukkan kepalanya. Aska dan ayah Sea itu kembar identik, saat sang kakak meninggal dunia karena kecelakaan, panggilan 'ayah' itu berbalik kepadanya. Aska sebenarnya tak keberatan sama sekali, karena ia merasakan bagaimana masa kecil tanpa sosok ayah hingga suami kedua mamah datang dan Bila muncul diantara mereka.

"Boleh"

"Kalau aku juga boleh tidur sama ayah ganteng?" pantulan wajah Bila terlihat dari cermin. Aska memutar bola matanya malas. Jarak usia mereka yang cukup jauh membuat mereka begitu dekat, dan kejahilan Bila akan meningkat drastis jika sudah berhadapan dengannya.

"Oh ya kak. Kakak cuman punya waktu 1 minggu"

Dahi Aska berkerut dalam tak mengerti apa yang dimaksud oleh Bila sekarang. Membasuh wajah Sea dengan air hangat lalu di usap dengan handuk bersih, Aska mengangkat tubuh Sea kembali ke gendongannya dan dibawa ke kamar. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00, kakak iparnya bisa marah-marah jika tahu Sea belum juga tertidur di jam segini.

"Mamah cuman ngasih kakak waktu 1 minggu" lanjut Bila.

"Maksudnya?"

"Tadi mamah niatnya mau ngenalin kakak sama anak temannya. Dan Bila bilang kakak punya gebetan yang lagi dperjuangin"

Senyum Aska tercetak jelas. Maksud Bila jelas Dea dan entah kenapa setiap ada Dea yang menjadi pembahasan, tanpa sadar Aska akan tersenyum lebar seperti ini.

"Najong. Itu senyum udah kaya kudanil, lebar bener"

Membaringkan Sea ke tempat tidur, kemudian menarik selimut hingga batas leher gadis kecil ini "Berisik. Terus?"

"Mamah kasih waktu 1 minggu. Kalau nggak berhasil bawa cewek buat dikenalin ke mamah. Siap-siap bakal ada kencan buta" Bila ikut berbaring di sisi kanan Sea. Sedangkan Aska berbaring di sisi kiri Sea.

"Tenang. Minggu depan kakak bakal buat mamah heboh karena bawa artis ke rumah" jawab Aska yakin.

"Oke. Billa bakal kerja freelance di kantor kaka selama 1 minggu tanpa di bayar kalau berhasil." Bila mengulurkan tangannya ke arah sang kakak.

"Deal" tawaran yang cukup bagus. Tak boleh disia-siakan. Aska menjabat tangan adiknya penuh percaya diri.

***

Dea terbangun saat suara panggilan Arin yang mengetuk pintu kamar keras layaknya ada kebakaran, terdengar. Menyibakkan selimutnya, Dea menyempatkan diri untuk membuka tirai kamar terlebih dahulu untuk menyambut sinar matahari yang kini tampak bersinar terang. Setelahnya baru membuka pintu kamar dan langsung ditarik oleh Arin ke ruang tengah.

Wanita sekaligus sahabat yang seharusnya kini tengah sibuk karena menjadi manager baru dari artis pendatang baru kini malah muncul di rumahnya. Ah, mengubah kebiasaan sehari-hari itu memang tidaklah mudah.

"Lo dikeluarin dari film Arsela. Udah tahu?"

Mata Dea yang sebelumnya menyipit, kini terbuka lebar seketika. Itu adalah satu-satunya film yang menjadi projek terakhirnya. Dea memang bukan pemeran utamanya, dia second lead namun perannya akan tetap ada hingga akhir. Ini adalah series kedua dimana series pertama dirinya adalah peran utama.

"Gue nggak tahu apa yang terjadi, tapi gue dapat info kalau di series ke dua bakal lebih berpusat ke Amanda sahabat Arsela. Dan lo akan dibuat pindah ke luar negeri di tengah cerita"

Mengambil ponsel miliknya, Dea langsung menghubungi sutradara yang menggarap season pertama. Dea tahu jika season kedua ini digarap oleh sutradara yang berbeda, hanya saja seharusnya tak semena-mena begitu saja untuk diubah alur ceritanya padahal mereka sudah selesai pembacaan naskah.

Panggilan pertama tak diangkat, Dea kembali mencoba melakukan panggilan ke dua. Sial nya, panggilan itu tak kunjung terangkat hingga ke 5 kalinya.

"Lo punya nomornya mbak Karin?"

Karin adalah sutradara season ke dua series ini. Dea pernah bertemu sekali saat pembacaan naskah pertama sebelum gosip tentangannya muncul seketika. Sebenarnya Dea sudah curiga saat Karin mengizinkan begitu saja saat dirinya izin untuk tak datang di pembacaan naskah ke dua karena gosip yang sedang panas dan para wartawan menyerbunya. Karin mengizinkannya untuk mengikuti pembacaan naskah melalu video call.

"Ada, tapi di hp satunya yang dipakai saat masih jadi manager lo. Gue tinggal di kantor"

Tak perlu berpikir terlalu lama, Dea langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar mandi. Mencuci wajah dan gosok gigi, lalu tanpa mandi Dea langsung berganti baju. Make up? Nanti di mobil. Ia hanya perlu pakai topi saja sekarang.

"Mau kemana?" tanya Arin yang ikut panik.

"Temuin itu mbak-mbak kunti sutradara. Seenak jidat aja diubah"

"Lo, mau nemuin mbak Karin?" Arin langsung menghadang Dea yang hendak membuka pintu.

"Harus." dengan mudah, Dea menyingkirkan tubuh Arin yang menghalanginya. Keluar dari unit, Dea langsung masuk ke lift diikuti oleh Arin yang terus mengomel panjang lebar berusaha untuk mencegah Dea.

Tak peduli, demi projek film satu-satunya yang bisa membuatnya muncul di layar tv ditengah gosipnya yang memanas, Dea tak bisa merelakannya begitu saja. Begitu pintu lift terbuka di basement, Dea langsung mencari keberadaan mobil Arin.

Menemukan letak mobil Arin dan hanya tinggal beberapa langkah lagi sampai, kaki Dea berhenti saat suara anak kecil terdengar dengan sosok gadis kecil berambut panjang melewatinya.

"Mamih"

Mata Dea mengikuti arah gadis kecil itu berlari. Dan sosok mbak Karin, nampak berjongkok sambil merentangkan tangannya dengan senyuman mengembang. Gadis kecil itu adalah anak yang ia lihat kemarin di unit Aska dan memanggil laki-laki itu dengan sebutan ayah. Lalu, ini? Dia manggil mbak Karin dengan mamih?.

Dea langsung menoleh kebelakang. Aska berdiri tak jauh darinya dengan ekspresi yang sama terkejutnya. Di samping Aska ada wanita yang ia lihat semalam yang memanggil Aska dengan sebutan 'ayah ganteng'.

Jadi, itu bukan istrinya? Melainkan anaknya? Aska ayah dua anak? Mbak Karin ibu anak-anak itu sekaligus istri Aska?.

Drama macam apa yang ia lihat sekarang?

***

ini panjang yang teman-teman, biasanya setiap bab cuman 1k kata ini 1,5k kata.

jangan lupa tinggalkan LIKE dan KOMENTARNYA.

Terpopuler

Comments

Is Wanthi

Is Wanthi

ponakannya ternyata,kirain anaknya dari istrinya terdahulu,,,

2023-04-06

1

Erli Safitri

Erli Safitri

lanjut thor 😚

2023-04-04

1

SeptiGunarto22

SeptiGunarto22

waduhhhhh keruwetan mcm apalagi ini Esmeralda????wkwkwkwk gak sabar nunggu kelanjutannya

2023-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Ainan Raditya Alaska
2 Bab 2 : Modus Pertama
3 Bab 3 : Dea Aliska Rahayu
4 Bab 4 : Jangan Lupa Buang Sampah Ditempatnya
5 Bab 5 : Laki-laki Bahaya
6 Bab 6 : Cari Sampai Dapat
7 Bab 7 : Adik Rese
8 Bab 8 : Ajakan Kencan Dadakan
9 Bab 9 : Psikiater atau THT?
10 Bab 10 : Emang Dasar Gila
11 Bab 11 : Drama Ponsel Ketinggalan
12 Bab 12 : Apartemen Baru
13 Bab 13 : Hewan Bermetamorfosis Tak Sempurna
14 Bab 14 : Perintah Dibuat Untuk Dilanggar Bukan?
15 Bab 15 : Adik Laknat
16 Bab 16 : Drama Apa Ini?
17 Bab 17 (Arin) : Aktris Gue Gila
18 Bab 18 : Cinta Nggak Dibalas. Mati iya
19 Bab 19 : Seperti Kerbau Yang Dicocok Hidungnya
20 Bab 20 : Obrolan Sambil Menunggu Makanan
21 Bab 21 : Sat Set Sat Set
22 Bab 22 : Wanita 4 Tahun Yang Lalu
23 Bab 23 : Pesan Aska
24 Bab 24 : Dea Tahu
25 Bab 25 : Menggigit Lidah
26 Bab 26 : Hidup VS Karir
27 Bab 27 : Mas?
28 Bab 28 : Mari Tak Saling Kenal
29 Bab 29 : Akting Mamah Ajeng
30 Bab 30 : Musuh
31 Bab 31 : Ayo Menikah
32 Bab 32 : Susah Iya, Bencana Pun Datang
33 Bab 33 : Mamah Ajeng Syok
34 Bab 34 : Garam Air Laut
35 Bab 35 : Jadi Kita Besan Nih?
36 Bab 36 : Rencana Aska Di Luar Nalar
37 Promosi
38 Bab 37 : Aska Memang Gila
39 Bab 38 : Senam Jantung di Pagi Hari
40 Bab 39 : Lo Kira Segampang Itu Bambang !!!!
41 Bab 40 : Dibalik sebuah senyuman
42 Bab 41 : Naget Gosong
43 Bab 42 : Tak Jual Cincin Kamu Aska
44 Bab 43 : Gema
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1 : Ainan Raditya Alaska
2
Bab 2 : Modus Pertama
3
Bab 3 : Dea Aliska Rahayu
4
Bab 4 : Jangan Lupa Buang Sampah Ditempatnya
5
Bab 5 : Laki-laki Bahaya
6
Bab 6 : Cari Sampai Dapat
7
Bab 7 : Adik Rese
8
Bab 8 : Ajakan Kencan Dadakan
9
Bab 9 : Psikiater atau THT?
10
Bab 10 : Emang Dasar Gila
11
Bab 11 : Drama Ponsel Ketinggalan
12
Bab 12 : Apartemen Baru
13
Bab 13 : Hewan Bermetamorfosis Tak Sempurna
14
Bab 14 : Perintah Dibuat Untuk Dilanggar Bukan?
15
Bab 15 : Adik Laknat
16
Bab 16 : Drama Apa Ini?
17
Bab 17 (Arin) : Aktris Gue Gila
18
Bab 18 : Cinta Nggak Dibalas. Mati iya
19
Bab 19 : Seperti Kerbau Yang Dicocok Hidungnya
20
Bab 20 : Obrolan Sambil Menunggu Makanan
21
Bab 21 : Sat Set Sat Set
22
Bab 22 : Wanita 4 Tahun Yang Lalu
23
Bab 23 : Pesan Aska
24
Bab 24 : Dea Tahu
25
Bab 25 : Menggigit Lidah
26
Bab 26 : Hidup VS Karir
27
Bab 27 : Mas?
28
Bab 28 : Mari Tak Saling Kenal
29
Bab 29 : Akting Mamah Ajeng
30
Bab 30 : Musuh
31
Bab 31 : Ayo Menikah
32
Bab 32 : Susah Iya, Bencana Pun Datang
33
Bab 33 : Mamah Ajeng Syok
34
Bab 34 : Garam Air Laut
35
Bab 35 : Jadi Kita Besan Nih?
36
Bab 36 : Rencana Aska Di Luar Nalar
37
Promosi
38
Bab 37 : Aska Memang Gila
39
Bab 38 : Senam Jantung di Pagi Hari
40
Bab 39 : Lo Kira Segampang Itu Bambang !!!!
41
Bab 40 : Dibalik sebuah senyuman
42
Bab 41 : Naget Gosong
43
Bab 42 : Tak Jual Cincin Kamu Aska
44
Bab 43 : Gema

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!