Mari asumsikan jika karir seorang aktris bernama Dea Aliska Rahayu tengah berada diambang kehancuran. Namanya mondar-mandir di televisi dan di media sosial. Bersanding dengan dua pengantin baru tak tahu diri yang juga mendapat jutaan hujatan dari akun-akun baru yang bermunculan.
Entah sudah berapa kali Dea menggulir layar ponselnya. Dari beberapa komentar yang telah ia baca, sebagian menghujatnya karena membuka aib sahabat sendiri karena patah hati atau tak punya hati nurani karena menghancurkan pesta pernikahan orang lain tanpa peduli jika sang mempelai wanita tengah mengandung. Ada juga yang membelanya dan memujinya karena berani membongkar perselingkuhan. Dea ingin tertawa namun juga ingin menangis bersamaan.
Seperti dirinya yang sibuk menggulir layar ponsel guna melihat separah apa berita yang tengah naik, Arin-managernya juga sibuk menjawabi telfon dari sana sini yang menyangkut pekerjaan. Karir Dea benar-benar berada di ujung tanduk karena ulahnya sendiri.
Bukankah sekarang seharusnya dirinya mendapat empati dari banyak orang? Dea yang diselingkuhi disini bahkan sampai Ria hamil. Tapi berita macam apa yang tengah ia baca sekarang?.
Minuman soda merek Fanti memutuskan untuk memutus kontrak kerja sama dengan Dea Aliska Rahayu sebagai bintang iklan dan akan menarik barang dari pasaran untuk diganti dengan barang baru.
Oke. Yang ini Dea masih bisa memaklumi karena pemilik minuman itu adalah sepupu Ardigo. Tapi dua berita setelahnya benar-benar membuat Dea tak bisa bicara sama sekali.
Baju dari merk Abell akan menghentikan proses produksi pakaian yang dibintangi oleh Dea Aliska Rahayu dan akan merilis pakaian model lain. Bagaimana nasib karir Dea Aliska Rahayu sekarang?
"Apa-apaan ini!!!" pekik Dea kesal. Arin yang duduk lemas di sofa setelah memutuskan untuk mematikan gawainya memijat kepalanya sendiri yang mulai terasa pening. Entah berapa banyak denda yang akan mereka bayar karena beberapa pihak yang menjadikan Dea sebagai bintang iklannya mengamuk habis-habisan serta menuntut ganti rugi karena Dea dianggap telah melanggar kontrak yang ada. Image nya seharusnya dijaga dengan baik, tapi kini malah hancur berantakan.
"Jangan bilang gue harus bayar denda kalau kaya gini?"
"Menurut lo?" Arin melempar ipad nya ke arah Dea yang langsung ditangkap oleh wanita itu. Sudah dibilang jangan main-main dengan sosok Ardigo, namun hanya karena kebakaran jenggot karena di selingkuhi, karirnya kandas hanya dalam semalam.
"Film Senja di musim Semi juga nggak jadi diperanin lo, udah diganti sama Ayunda."
Dea mengeram kesal. Jika dihitung paki jari, tabungannya pasti hanya akan cukup untuk membayar denda, lalu cicilan apartemen ini mau dibayar pakai apa?. Kembali ke rumah hanya untuk meminta uang, Dea pasti akan berakhir ditertawakan kedua orang tuanya.
"Lagian lo pakai ngobrol segala sama fans. Bukannya langsung pergi sebelum diputer videonya!!"
Dea mengerutkan dahinya bingung "Fans?"
"Iya. Yang lo jabat tangannya!!"
Untuk sesaat ingatan Dea memutar kembali kejadian semalam. Laki-laki itu, kartu nama itu dan seringai tipis itu sontak membuat Dea mengumpat habis-habisan. Ainan Raditya Alaska.
Duduk disampingnya Arin, Dea langsung mencari artikel mengenai perusahaan JO Arsitektur. Laki-laki itu pasti memiliki hubungan dengan Ria atau jika tidak Ardigo. Dia pasti suruhan mereka untuk membuat rencana Dea gagal seperti sekarang. Lebih tepatnya ikut merasakan dampak dari perbuatannya sendiri.
"Ngapain lo?"
Tak memperdulikan Arin yang kini mengintip penasaran pada layar ipad. Dea mengetikan JO Arsitektur pada mesin pencarian. Info mengenai perusahaan itu, mulai dari letak kantornya, pendiri perusahaan itu hingga artikel mengenai kesuksesan perusahaan JO Arsitektur yang mulai menembus kaca internasional terpampang begitu banyak begitu Dea menekan tombol search.
Ada tepuk tangan dan kagum Dea pada sosok laki-laki itu yang berani memalsukan kartu nama dengan latar belakang perusahaan sebesar ini. Nyalinya benar-benar luar biasa.
"Ngapain lo nyariin JO? Lo mau bikin rumah De? Tambungan aja udah kandas cuman buat bayar denda. Itu perusahaan gede, nggak bakal sanggup bayar jasanya"
Tawa Dea pecah seketika. Bukan, bukan karena ucapan Arin barusan yang secara terang-terangan menyatakan bahwa mereka sudah jatuh miskin. Melainkan foto yang Dea lihat dilayar ponselnya sekarang. Wajah laki-laki itu terpampang jelas berdiri sambil berjabat tangan dengan pria berumur yang Dwa lihat di laman awal sebagai pendiri perusahan. Jadi Aska benar-benar kerja di sana? Direktur di sana?.
"Ardigo pernah punya kerja sama dengan JO?" Dean menoleh langsung ke arah Arin dan mendapat anggukkan dari sahabatnya itu.
"Pernah. Gedung baru yang sekarang di pakai itu pakai jasa dari JO. Kenapa sih?"
Oke. Sudah jelas jika laki-laki itu pasti dekat dengan Ardigo dan meminta untuk mengawasinya selama acara. Dea harus membuat perhitungan dengan laki-laki itu. Menagih biaya ganti rugi dress mungkin?
"Cari tahu nomor direkturnya"
Arin membulatkan matanya. Dea sepertinya benar-benar sudah berada ditahap awal gila "Hah? Gimana-gimana?"
"Cari nomor direkturnya. Kalau nggak salah nama lengkapnya Ainan Raditya Alaska"
"Tapi buat apa?, gila."
"Nagih ganti rugi dress mungkin?"
"Hah?" Arin semakin tak mengerti maksud Dea. Jika bukan sahabatnya, Arin mungkin akan memilih mengundurkan diri sebagai manager Dea. Temannya ini memang sedikit gila kalau sudah kepepet seperti ini.
"Cari tahu aja. Eh, tapi bilang aja Dea Aliska Rahayu ingin bertemu dengan Aska" alasan terbesarnya adalah karena Dea ingin tahun siapa dalang dibalik Aska sebenarnya. Dirinya nggak serendah itu untuk memanfaatkan orang lain dengan uang.
"Gila" umpat Arin.
Bukannya marah, Dea malah tersenyum miring "Cari tahu. Dan lo harus dapat" Dea berlari ke arah kamarnya meninggalkan Arin yang hanya bisa bengong dengan permintaan yang menyerempet ke perintah itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments