Calon Ipar Menjadi Suamiku

Calon Ipar Menjadi Suamiku

bab 1

Di gedung serbaguna semuanya sudah tertata rapi dekor pernikahan begitu cukup meriah, semuanya sudah hampir 99% sempurna bahkan tamu undangan hampir 500 orang yang berdatangan di gedung tersebut untuk menghadiri pernikahan Keyra dan Keenan akan dilaksanakan pagi ini jam 10.00 tepat. Semuanya sudah hadir duduk manis sambil menunggu kedatangan calon pengantinnya saja. Sementara penghulu sudah duduk santai yang sudah disediakan di tempat akadnya nanti. 

Penghulu melihat jam tangannya kemudian dia berbisik kepada salah satu saksi di sebelahnya kemudian orang tersebut pergi meninggalkan tempat kemudian dia mencari si penyewa gedung tersebut yaitu Ghazali zafin atau ayahnya Keenan untuk memberitahukan bahwa akad akan dilaksanakan dalam waktu 10 menit lagi sehingga si pengantin pria harus sudah berada di tempat.

" Maaf Pak di mana pengantin prianya? Acara akan dimulai 10 menit lagi," ucap salah satu saksi yang dibisiki oleh penghulu tadi kepada Ghazali. 

" Terima kasih, mohon tunggu sebentar saya akan panggilkan Keenan dulu," jawabnya, kemudian dia mencari Keenan, soalnya dari tadi dia belum melihat keberadaan sosok anaknya tersebut.

Laki-laki berusia 53 tahun itu menghampiri istrinya yang terlihat sibuk menyambut kedatangan para tamu undangan. Gazali menepuk pundak istrinya, dia ingin berbicara tetapi tidak didepan para tamu undangan. 

Shira Mawadda menoleh, dia mengerti dengan tepukan pundak yang diberikan oleh suaminya itu. Dengan sangat sopan Shira tersenyum pada suaminya lalu dia kembali menatap wajah teman-temannya dengan wajah tersenyum.

" Mari Jeng silahkan dinikmati, saya permisi dulu," pamitnya.

" Terima kasih, sekali lagi selamat ya." 

Shira mengangguk lalu dia mengikuti langkah suaminya yang mengajak ke tempat arah yang sepi.

" Ada apa Mas?" Tanyanya. 

Gazali membalikan tubuhnya menatap sang istri, dia menghembuskan nafasnya. " Apa kamu melihat Keenan?" Tanyanya balik.

" Keenan?" Shira langsung celingak-celinguk mencari sosok keberadaan anaknya. 

" Tadi ada kok, coba aku telepon dulu." Shira merogoh tasnya kemudian mengambil hp lalu dia menelpon anaknya. Sekali panggilan teleponnya tak dijawab, lalu Shira kembali menelpon lagi dan hasilnya pun tetap sama.

" Ke mana anak ini, kenapa ditelepon nggak dijawab?" Karena kesal teleponnya tidak dijawab Shira pun menelpon anak pertamanya.

" Hallo Arkan, di mana kamu sekarang?" Tanyanya setelah telepon darinya sudah dijawab.

" Masih dalam perjalanan Mah, apa acaranya sudah mau dimulai?" Jawab si penelpon.

" 10 menit lagi acara akan dimulai, tapi … apa kamu tahu di mana Keenan?" Mulut berbicara tetapi mata terus mencari seisi ruangan, barangkali saja matanya menemukan sosok anaknya itu.

" Loh bukannya tadi Keenan sudah berangkat sama kalian, apa Mama sudah mencari di ruang make up calon istrinya barangkali dia ada di sana." 

" Oke mama coba cari di sana. Kamu cepatlah datang acara sebentar lagi mau dimulai." Setelah itu Shira mematikan teleponnya kemudian dia menatap suaminya.

" Coba Mama cari di ruang make up Keyra dulu, siapa tahu Keenan ada disana." 

" Oke, Papa coba cari di tempat lain." Keduanya berpisah mencari keberadaan anaknya.

Arkan adalah kakaknya Keenan, dia saat ini sedang dalam perjalanan menuju gedung karena ada sedikit pekerjaan sehingga dia datang agak telat. Tetapi agak sedikit kaget karena mamahnya sibuk mencari keberadaan adiknya, sementara waktu tidak banyak lagi karena acara akan segera dimulai lalu di mana Keenan. Dengan cepat Arkan melajukan mobilnya. 

" Keyra …" Shira membuka pintu ruangan make up dia melihat calon menantunya sudah begitu sangat cantik Shira tersenyum begitupun juga dengan Keyra yang tadi duduk sambil sibuk foto-foto kemudian dia berdiri menyambut kedatangan calon mertuanya.

" Mah," ucap Keyra dengan wajah tersenyum.

" Ya ampun kamu cantik sekali sayang," puji Shira dia mendekati menantunya, kemudian mengelus lembut riasan di kepala calon menantunya itu. 

Keyra hanya tersenyum malu dia sangat bangga sekali karena mendapatkan calon mertua yang begitu baik mau menerima dirinya apa adanya berharap keakraban mereka berlangsung selamanya.

" Oh ya Key, apa kamu melihat Keenan?" Tanya Shira ragu. Shira sangat berharap calon menantunya itu mengetahui keberadaan anaknya karena waktu tidak banyak lagi Keenan harus sudah berada di tempat untuk melakukan ijab Kabul.

Keyra mengerutkan keningnya sedari pagi dia berada di sini tidak melihat keberadaan sosok calon suaminya itu tetapi mereka ada sempat chat saat dirinya tengah di make up.

" Key tidak melihat Mah, tapi tadi waktu key masih di make up Key sempat chat sama Keenan, katanya sudah berada di sini. Apa Mama tidak melihatnya?" Keira membuka hp-nya menunjukkan isi chat-an dirinya bersama calon suaminya itu kepada calon mertua. 

" Kamu tunggu di sini, coba Mama tanya ke Papah kamu siapa tahu dia sudah menemukan Keenan mungkin saat ini dia sedang bersama Reza." Sambil mengusap lembut pipi Keira kemudian Shira pergi meninggalkan ruang make up tersebut untuk mencari keberadaan anaknya.

Keira bening anugrah gadis berusia 22 tahun itu dia mematung menatap kepergian calon mertuanya hatinya mulai merasakan resah gelisah, dia berdoa dalam hati berharap tidak terjadi sesuatu kepada calon suaminya dan berharap sekali jika pernikahan ini lancar sampai akhir acara selesai. Keira berusaha untuk berpikir positif mungkin apa yang dikatakan dalam mertuanya benar jika calon suaminya itu sedang bersama Reza sahabatnya Keenan mungkin berada di luar gedung ini. 

Keira kemudian membuka layar handphonenya lalu mengetik pesan.

" Ay, kamu dimana?" Kemudian Keyra mengirim pesan tersebut kepada calon suaminya. 

Dan alangkah terkejutnya Keira saat melihat pesan yang dia kirim itu hanya tercentang satu saja, dan foto profil calon suaminya tiba-tiba menghilang. Jantung Keyra langsung berdetak, tangannya gemetar berharap tidak seperti apa yang dia pikirkan kemudian Keyra menekan tombol hijau untuk mencoba menelpon calon suaminya tersebut.

" Tidak … tidak mungkin kamu memblokir nomor ku." Keyra kembali menelpon, tetapi tidak tersambung sama sekali karena nomor dirinya memang sudah diblokir oleh Keenan. Keyra terduduk lemas, dia tidak mengerti kenapa Keenan tiba-tiba memblokir nomornya.

Sementara itu saat Shira mencari keberadaan suaminya dia berpapasan dengan calon besannya.

" Mbak Shira, acaranya sebentar lagi mau dimulai. Saya disuruh untuk memanggil Keenan. Dimana dia?" 

Ternyata bukan hanya Shira saja yang kelabakan mencari keberadaan Keenan. Fatimah calon besannya pun demikian, karena acara memang 3 menit lagi akan segera dimulai tetapi anaknya itu masih saja belum ditemukan keberadaannya Shira mulai panik jantungnya berdebar kencang dia sangat berharap sekali Keenan tidak terjadi sesuatu padanya.

" Mbak …" Fatimah adalah ibunya Keira dia menatap bingung calon besannya itu saat ditanya malah diam bagaikan patung.

MC kembali memanggil nama Keenan untuk segera hadir di aula karena acara akad akan segera dimulai satu menit lagi, dan sudah seharusnya pengantin pria sudah duduk berhadapan dengan penghulu dan juga wali dari Keira.

" Aku tidak tahu dimana Keenan," ucapnya lirih dengan bibir gemetar. Shira nyaris tumbang kakinya begitu sangat lemah sekali karena anaknya masih saja tidak ditemukan dalam gedung tersebut.

" Apa maksud kamu Mbak?" 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!