" Gue pulang duluan ya." Keyra sedang mempersiapkan diri untuk pulang karena hari sudah sore jadi dia bersiap kembali ke apartemen.
" Oke titip salam pada suamimu ya," ujar Sofia.
" Gue sebenarnya masih penasaran sih sama dia tuh, kalau dia lihat-lihat dia memang tampan sih dan jika menurut lo dia baik ramah kenapa tidak salahnya kalian mencoba untuk menjalani hubungan?" Lanjut Sofia.
Keira menghela nafasnya kemudian dia berkacak pinggang dengan sebelah tangannya lalu menatap sang sahabat. " Hei, cinta itu tak semudah seperti memberikan telapak tangan oke, kau tahu sendiri kan gue cinta banget sama Kinan dan begitupun juga dengan mas Arkan dia udah punya kekasih. jadi stop berharap gue bisa melanjutkan pernikahan ini setelah 3 bulan karena kami memang mestinya tidak untuk bersama," ucap Keira menjelaskan.
" Jika kalian memang jodoh tidak ada yang tidak mungkin sayang, toh lebih baik dengannya walaupun mereka kakak adik, biar dia tahu bagaimana rasanya setelah kehilangan dan kau menikah dengan kakaknya."
Keyra hanya menggeleng-geleng kepala saja menanggapinya, kemudian dia acuh cuek tidak memperdulikan sang sahabat yang masih saja mengoceh itu lalu Kayla mengambil kunci mobil miliknya kemudian berjalan keluar meninggalkan butik yang masih buka sampai jam 09.00 nanti dan dijaga dengan Sofia dan juga beberapa karyawannya.
" Bye semua, gue pulang dulu ya." Keyra melambai tangan kepada seluruh karyawannya yang terjadi 6 orang itu.
" Hati-hati kak." Keyra mengangguk sambil tersenyum kemudian dia masuk ke dalam mobil.
" Set dah nih bocah gua udah panjang lebar ngomong tahunya udah hilang aja," ucapnya kesal karena ternyata kira sudah tidak ada lagi di sana saat dirinya nyerocos Sudah dari tadi.
Sofia hanya bisa berharap semoga sahabatnya itu bisa mendapatkan pengganti keinginan yang jauh lebih baik lagi Karena sejujurnya jika keinginan kembali dan Keira kembali dengan laki-laki tidak bertanggung jawab itu Sofia akan menjadi orang yang pertama untuk tidak akan pernah merestuinya.
Perjalanan cukup melelahkan karena di waktu sore hari tentu banyaknya pengendara lain yang lalu lalang sehingga membuat perjalanan padat dan macet. Sudah terbiasa bagi Keira, karena inilah ibukota dan dia pun hanya menikmatinya dengan menyetel musik serta bersikap enjoy.
Setelah begitu banyak drama dalam perjalanan akhirnya kera sampai di tempat parkir gedung apartemen milik Arkan. Setelah itu dia keluar dan memasuki gedung tersebut dengan wajah yang cukup lumayan lelah karena di butik tadi banyak sekali pekerjaan tinggal dirinya benar-benar sangat sibuk sekali.
Setelah sampai di dalam apartemen kita langsung saja masuk ke kamar dan membersihkan dirinya agar rasa penat di tubuh hilang setelah berendam dengan air panas, setelah tubuh sudah merasa segar bugar kembali keras sedikit merias wajahnya agar tidak terlihat tampak pucat sekali dan dia pun mengeringkan rambut lalu berpakaian rumah dengan menggunakan hokben pendek dan baju tanktop saja kemudian Keira bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.
" Masak apa ya malam ini?" Keyra melihat-melihat isi kulkas yang baru saja dia beli tadi pagi dia bingung sih ingin masak apa kemudian dia teringat akan suaminya lalu Keira kembali ke kamar dan mencari handphonenya tersebut. Setelah handphone ia temukan di dalam tas Keyra mencoba untuk mengirim pesan kepada suaminya.
" Malam ini kamu pulang jam berapa?"
Keira mengirim pesan singkat keduanya saling bertukar nomor saat Arkan hendak berangkat kerja tadi pagi kalau ada sesuatu jadi mereka bisa langsung saling menghubungi. Setelah mengirimkan pesan singkat itu kira membawa handphonenya ke dapur lalu meletakkannya di meja makan kemudian dia mengambil bahan-bahan untuk dimasak dari dalam kulkas seperti ayam sayur-mayur yang tidak pernah ketinggalan karena Keyra begitu sangat menyukai sayuran.
Tak lama kemudian handphonenya berbunyi pertanda ada pesan wa masuk buru-buru Keira menghentikan kegiatannya lebih dulu lalu dia mencuci tangan karena habis membersihkan daging ayam kemudian mengelap tangannya dengan celemek yang ia pakai agar tangan basah tidak mengenai handphonenya.
" Maaf sepertinya aku agak pulang larut malam ini, kamu tidurlah duluan dan jangan lupa makan," balas singkat Arkan.
Keyra tersenyum dia tidak membalas kembali pesan tersebut kemudian dia kembali melanjutkan kegiatan masaknya untuk dirinya sendiri dan mengurangi porsi karena takut tidak habis kemudian dia kembali simpan di kulkas.
Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam namun Keira belum bisa memejamkan kedua matanya dia terlihat sangat gelisah sekali. Sudah beberapa kali mencari posisi yang nyaman, namun masih belum juga kedua matanya itu terpejam. Keyra memang agak sulit tidur di tempat yang asing terlebih lagi begitu sangat sepi hanya dirinya saja di apartemen ini sungguh sangat membosankan. Keyra menghela nafasnya kemudian dia bangkit dari tempat tidurnya lalu keluar dari kamar.
" Nggak bisa tidur," gumamnya sambil menghembuskan napas, Keira mengambil air minum dan membawanya ke sofa kemudian Keira menyalakan televisi dan dia membaringkan tubuhnya.
Satu jam kemudian Keyra ternyata Sudah terlelap, Namun bukan di kamarnya melainkan di sofa. Wanita itu tadinya menonton televisi tetapi tiba-tiba matanya mengantuk dan dia pun tertidur nyenyak di sana. Sehingga tidak menyadari jika saat ini akan sudah pulang dari kerja dan laki-laki itu begitu terkejut melihat Keira berada di sofa dan tengah tertidur lelap.
" Kenapa dia tidur di sini?" Heran Arkan kemudian laki-laki itu menghampiri Keira hendak membangunkan namun sesaat dia terpaku menatap lekuk tubuh Keyra yang begitu sangat menggairahkan bodi yang bagus putih mulus seksi membuatnya harus menelan ludahnya pahit.
Perlahan akan berjongkok dia menatap wajah Keyra yang begitu sangat cantik kemudian dia kembali menelusuri lekuk tubuh wanita itu yang mengenakan hotpants pendek setengah paha dan tanktop hingga membuat tubuhnya benar-benar terbentuk ditambah lagi tanpa penutup selimut.
" Cantik," gumam Arkan. " Tapi kenapa dia tidur di sini?" Heran Arkan," Apa dia sengaja menunggu ku?" Lanjutnya.
" Key …" perlahan akan menepuk pipi kerap dia membangunkan istrinya. Dengan sangat susah payah arka menahan nafsunya saat ini. Laki-laki mana yang bisa menahan godaan namun Arkan bukanlah laki-laki yang bejat jadi dia bisa menahan hawa nafsunya dan cepat-cepat membangunkan Keira agar segera pindah ke kamar.
Sebenarnya Arkan bisa saja menggendong istrinya itu dan memindahkannya ke kamar, tetapi dia takut khilaf sehingga akan lebih baik dan lebih aman jika membangunkannya saja. Walaupun sebenarnya sangat tidak tega apalagi mendengar dengkuran halus pada istrinya itu pertanda tidurnya begitu sangat nyenyak.
" Keira bangun," ucapnya kembali sambil terus menepuk-nepuk pelan pipi istrinya itu hingga perlahan 2 bola mata yang indah itu terlihat.
" Mas …" Keyra mengucek- ngucek matanya karena masih setengah ngantuk dirinya melihat Arkan ada di hadapannya. Apa mungkin ini mimpi pikirnya.
" Matanya jangan dikucek nanti merah," cegah Arkan sambil menahan tangan.
" Mas, eh kamu udah pulang?" Sontak Keira langsung bangkit dari tidurnya dia ternyata terkejut melihat akan ada di hadapannya kemudian dia melihat sekeliling ternyata dirinya tertidur di sofa.
" Kenapa kamu tidur disini, apa kamu menungguku?" Tanya rekan laki-laki itu duduk di sampingnya.
Keyra menggaruk-garuk tengku lehernya padahal dia memang tidak berniat untuk menunggu Arkan karena sudah terlanjur kepergok dirinya tidur di sofa sekalian saja bilang jika dirinya menunggu kedatangan suaminya itu ya hitung-hitung menjadi istri yang baik. Dia pun mengangguk pelan.
" Kamu sudah makan?" Tanya Keira. " Kalau belum aku bisa masakin makanan buat kamu," lanjutnya dia rela larut malam begini masak untuk suaminya walaupun tidak ada cinta tetapi Keira tetap ikhlas melayani suaminya tersebut layaknya seorang istri solehah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments