bab 7

Keira mulai membenah seisi apartemen karena sudah diberi wewenang oleh Arkan sehingga mulai berbelanja keperluan dirinya dan juga untuk bahan-bahan makanan di apartemen itu untuk selama stok seminggu. Keira banyak sekali berbelanja, dari perlengkapan sabun mandi, bumbu-bumbu dapur dan bahan-bahan masakan hingga memenuhi kulkas dan beberapa cemilan ringan tidak lupa. Setelah itu Keira pun menyusunnya dengan rapi tanpa mengenal lelah bahkan tanpa bantuan dari bi Sumi yang katanya akan datang membantu, tetapi sebelum bi Sumi datang Keira sudah bereskan semuanya hingga barulah wanita paruh baya itu datang ke apartemen untuk membersihkan seluruh rumah tersebut.

" Apa ini Bi Sumi?" Tanya Keira saat membuka pintu.

" Iya Non saya bi Sumi, tadi Tuan Arkan juga sudah menelpon saya jika di rumah ini ada istrinya Tuan Arkan, apa itu, Nona?" Tanya bi Sumi, dia menatap lekat wajah Keira karena belum pernah melihat wanita itu sebelumnya.

Sebelum berangkat kerja akan sempat menelpon Sumi dan memberitahunya jika dirinya sudah menikah dan akan tinggal di apartemen bersama istrinya yaitu Keira. Bi Sumi merasa asing dengan nama Keira karena setahunya kekasih Arkan bukan Keira namanya namun Bu Sumi tidak berani bertanya, dia pun hanya mengiyakan saja.

" Iya Bi, kenalin saya Keyra." Dengan sopan Keyra memperkenalkan diri sambil menyodorkan tangannya.

" Iya Non, Bibi hanya berharap semoga pernikahan non dan Tuan langgeng sampai maut memisahkan dan semoga segera diberi momongan dan bahagia selalu," ucapnya, bi Sumi mendoakan pernikahan mereka dengan tulus.

Keyra pun terdiam dia hanya tersenyum tipis saja menanggapinya. " Mari masuk, Bi." 

Keira berjalan lebih dulu menuju dapur, bi Sumi dapat melihat ternyata istri tuannya itu sedang ingin memasak untuk dirinya sendiri, karena hari sudah menjelang siang tentu perut sudah begitu. 

" Non mau masak? "Tanya Bi Sumi melihat bahan-bahan sudah berada di atas meja dan tinggal siap dipotong saja.

"Hehehe iya Bi, perut Keira udah laper, "jawab kaira sambil menyengir. Keyra mengambil sayuran hijau yaitu brokoli kemudian mencucinya.

" Bibi bantu ya." Bu Sumi langsung mengambil bawang putih bawang merah lalu mengupas kulitnya dan memotong-motongnya. Mereka tangan terus bergerak tetapi mulut terus saja mengobrol bahkan keduanya terlihat sangat akrab sekali.

" Bibi kaget nggak saat mendengar Mas Arkan sudah menikah dengan saya?" Tanya Keyra, dia penasaran bagaimana reaksi Bibi Sumi karena yang sudah lama bekerja di apartemen ini.

" Kaget sih Non soalnya setahu saya kekasihnya Tuan Arkan bukan Non," ucapnya jujur bahkan di sungai Sudah beberapa kali bertemu dengan kekasihnya Arkan saat dirinya membersihkan apartemen ini.

" Oh ya jadi besoknya sudah pernah melihat kekasihnya Mas Arkan dong?" Tanya Keyra kembali dia ingin menggali informasi lebih mengenai Arkan terutama dengan kekasihnya itu.

" Iya Non pernah beberapa kali makanya itu saya kaget tapi syukurlah Tuan Arkan menikah dengan Non," ujarnya. Bi Sumi mengambil wajan lalu menghidupkan kompor sementara Keira menatapnya bingung dengan ucapan bi Sumi tadi, kenapa harus bersyukur Arkan menikah dengan dirinya pikir Keyra.

" Memangnya kenapa Bi?" Tanya Keira pada akhirnya.

" Ya bersyukur saja karena menurut saya non Angelica itu sangat sombong, dan boro-boro mau mengajak saya ngobrol seperti sekarang ini. Jika bertemu tersenyum saja tidak, apalagi untuk menegur. Bener-bener sombong banget," ucapnya menceritakan karakter Angelica.

" Oh ya …" Keyra terus mendengarkan cerita dari bi Sumi mengenai sifat kekasih dari suaminya itu. 

Setelah selesai drama masak Keira pun mengajak bi Sumi untuk makan siang bersama walaupun wanita paruh baya itu menolak, namun Keyra tetap memaksa dengan alasan tidak ingin makan sendiri karena membaginya sudah terbiasa makan bersama jika di luar rumah dia makan bersama sahabatnya dan jika di dalam rumah dia makan bersama keluarganya. 

Bi Sumi tidak bisa menolaknya lagi, dia sangat bersyukur sekali karena istri tuannya itu sangat baik dan ramah tentu harapan di sini keduanya bisa bahagia dan pernikahan mereka langgeng sampai maut memisahkan. Di sini tidak peduli bagaimana ceritanya tuannya itu bisa menikah wanita lain padahal jelas-jelas kekasihnya adalah Angelica. 

" Oh ya Bi nanti jam 01.00 saya mau berangkat ke butik jadi nggak papa kan saya tinggal?" Ucap Keyra karena dia sudah berjanji dengan sahabatnya akan ke butik hari ini.

Padahal sebenarnya jika dirinya menikah dengan Keenan, dia akan cuti selama satu minggu. karena berhubung pernikahan ini hanya pernikahan kontrak dan bukan dengan kekasih tercintanya jadi Keira pun membatalkan cutinya itu dan menghabiskan waktu di butik saja.

" Iya Non tidak apa-apa, nanti Bibi pulang jam 03.00 kok setelah pekerjaan sampai selesai." 

Keduanya kembali menikmati makan siang bersama dengan penuh obrolan yang cukup lumayan seru walaupun berbeda usia namun Keira dan bi Sumi terlihat sangat akrab sekali hingga pembicaraan mereka pun menyambung hingga membuat keduanya sama-sama nyaman dan saling menyukai.

Tanpa terasa waktu sudah berjalan begitu cepat sesuai yang diucapkan Keira jam 01.00 siang ini dia berangkat ke butik setelah berpamitan barengan misumi Keira pun bergegas menaiki taksi menuju butiknya yang cukup lumayan terkenal di kota tersebut dan Keira sebagai desainer baju-baju rancangannya dengan mereknya sendiri. Bahkan beberapa artis memesan di di butiknya itu.

" Lu yakin langsung mau kerja, Key?" Tanya sang sahabat yang bernama Sofia dia duduk di samping Keira gadis itu menatapnya iba atas apa yang terjadi pada acara pernikahan kemarin.

" Bete gue di apartemen mending kerja," jawab Keira santai seakan tidak memiliki beban.

" Terus sikap Arkan ke elu baik kan, dia nggak dingin dan cuek kan." Sofia sangat khawatir karena dirinya takut jika sahabatnya itu akan diajukan dan diabaikan dengan laki-laki pengganti Keenan sebagai suaminya.

Keira tertawa kecil karena dia sangat hafal betul dengan kekhawatiran sahabatnya itu yang terlalu berlebihan menurutnya.

" Yang khawatir dia baik kok dia memperlakukan aku layaknya seperti adik bahkan ini …" 

Keyra menunjukkan kartu kredit yang diberikan Arkan tadi.

" Apa itu dari Arkan?" Tanya Sofia Keira pun mengangguk. 

" Wow, kau sepertinya akan menjadi Nyonya Arkan deh." Keduanya pun langsung tertawa. Keyra tidak mempedulikan apapun itu, karena menurutnya tidak mungkin terjadi.

" Benar-benar tidak menyangka dengan Keenan. Apa sih maunya dia?" Kesel Sofia jika dirinya bertemu dengan Keenan laki-laki itu akan habis di tangannya sudah berani sekali menyakiti sahabat baiknya itu.

Keyra hanya tersenyum kecut saja menanggapinya karena dirinya sendiri juga tidak tahu mengapa Keenan pergi meninggalkannya di saat detik-detik acara pernikahan akan segera dimulai. Jika sedih tentu kera sangat sedih hatinya benar-benar sangat hancur namun ia tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan karena menurutnya buang-buang waktu toh Keenan saja belum tentu memikirkan dirinya saat ini jadi dia berusaha untuk bersikap tenang dan santai dan menerima semua kenyataan pahit ini sampai Keenan ditemukan dan menjelaskan mengapa pergi meninggalkan dirinya. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!