bab 3

Tidak ada pilihan lain selain menerima pernikahan yang tak diinginkan ini. Demi menyelamatkan nama baik, demi menyelamatkan muka di depan umum. Arkana Novero Demian bersedia menjadi pengganti adiknya untuk menikah dengan wanita yang tidak dia kenal. Wanita yang seharusnya menjadi adik ipar malah kini menjadi istrinya. 

Arkan berusaha 29 tahun, dia 4 tahun lebih tua dari Keenan. Dan dia jauh lebih pendiam dan jauh lebih dingin. Arkan juga sudah memiliki kekasih yang sangat ia cintai itu. Tetapi demi nama baik keluarga dia rela menikah dengan wanita lain, toh ini hanyalah pernikahan kontrak selama 3 bulan saja. Sampai adiknya ketemu pernikahan ini akan segera berakhir. Jadi Arkan tidak perlu harus memberitahu kekasihnya tentang pernikahan kontrak ini apalagi kekasihnya itu berarti di luar negeri untuk melakukan syuting.

Kedua tangan sudah saling berjabatan, dengan kata bismillah Abdul mengucapkan ijab kabul menjadi wali anaknya. Dengan lantang tanpa ada keraguan Abdul sekali berucap ijab Kabul tersebut. 

Dan sekarang kini giliran Arkan, dia menarik nafasnya lebih dulu. Bukan karena gugup melainkan menenangkan hatinya yang menolak. Arkan membaca bismillah kemudian dia menjawab dengan nada lantang tanpa ada kesalahan hingga kata sah terucap dari para saksi.

" Bagaimana para saksi? Sah …" kata penghulu melihat kiri dan kanan. 

" Sah!" Jawab semuanya. 

Arkan menghela nafasnya lemas, dia mengusap wajahnya kasar karena dirinya kini sudah sah menjadi suami dari wanita lain. Arkan sama sekali tidak bahagia dengan pernikahan ini, tentu saja karena bukan seharusnya dirinya yang menjadi pengantin prianya. 

" Seharusnya aku tidak usah datang, ini semua karena kau Keenan." Dalam hati Arkan begitu sangat kesal terhadap adiknya itu. 

Keyra datang bersama Shira dan Fatimah yang menuntunnya jalan. Gadis yang kini sudah menjadi seorang istri itu berjalan sangat lemas, raut wajah begitu sangat sedih. Air matanya terus mengalir membasahi pipinya, Keyra adalah sosok gadis yang sangat cantik, Arkan mengakui itu. Seharusnya Keenan bersyukur karena mendapatkan wanita secantik Keyra bahkan kekasihnya saja kalah cantik. 

Sekarang Keyra sudah berdiri tepat di hadapan Arkan keduanya sama-sama saling menundukkan kepala. Sehingga MC harus menuntun mereka untuk saling bertatap wajah karena saat ini keduanya sudah sah menjadi suami istri bukan orang asing lagi. Para tamu undangan berpikir jika keduanya masih malu-malu, wajar saja karena mereka baru beberapa menit yang lalu menjadi suami istri.

" Ayo silakan kalian berdua bertukar cincin jangan malu-malu anggap saja kami semua ini tidak ada," canda MC semuanya pun tertawa melihat tak ada pergerakan sama sekali dari pasangan pengantin baru itu.

Arkan menghela nafasnya panjang dia harus profesional layaknya seorang aktor yang sedang memainkan peran. Arkan membuka kotak cincin kemudian dia ambil cincin tersebut lalu meraih tangan Keyra yang sedari tadi hanya diam mematung saja. Setelah itu dengan cepat Arkan memasukkan cincin ke jari manis wanita di hadapannya ini yang sayangnya sudah menjadi istrinya. Kemudian MC mengarahkan Keyra untuk memasangkan cincin ke jari manis Arkan, tetapi gadis itu masih diam saja bahkan air matanya terus keluar. Arkan dapat mendengar isakan kecil dari istrinya itu. 

Arkan akan berusaha untuk sabar, dia kembali menghela nafasnya untuk kesekian kali lalu dia ambil cincin itu dari kotaknya kemudian memasukan ke jari manisnya sendiri. 

Tepuk tangan pun terdengar begitu sangat meriah mereka bersorak bahagia tanpa mengetahui jika pengantin baru mereka sangat tidak bahagia sama sekali. 

" Apa acaranya sudah selesai boleh aku pergi?" Tanya Arkan yang benar sudah sangat tidak betah berada di atas pelaminan. 

" Wah, lihat lah si pengantin pria sudah tidak sabar lagi ingin pergi meninggalkan acara ini," ledek MC mereka berpikir jika akan ingin pergi ke kamar bersama sang istri karena sudah tidak sabar semuanya pun tertawa.

Arkan acuh, karena semuanya mengira dirinya pergi ke kamar bersama sang istri maka dia akan melakukan itu. Arkan tarik pergelangan tangan Keyra sedikit kasar kemudian membawanya pergi dari pelaminan tersebut karena sejujurnya sudah sangat tidak betah berlama-lama di sana. 

Keira tidak menolak dia hanya menurut saja entah ke mana suaminya itu membawa dirinya pergi dan ternyata Arkan membawanya ke kamar pengantin yang seharusnya tempat menjadi saksi malam pengantin mereka.

" Ini benar-benar sangat melelahkan." Arkan melonggarkan dasinya, kemudian membuka jas membuangnya ke sembarangan tempat lalu membanting tubuhnya ke tempat tidur. Arkan sangat lelah sekali menerima tamu undangan yang tak ada habisnya. 

Sementara Keira hanya diam mematung saja, dia bingung harus melakukan apa. Lagi-lagi dia harus menangis karena kamar ini seharusnya menjadi miliknya dan juga Keenan, kamar yang seharusnya penuh kebahagiaan. 

" Apa kamu tidak bisa untuk berhenti menangis Keyra? Kupingku rasanya mau pecah mendengar kamu selalu saja menangis." Arkan benar-benar sudah muak mendengar tangisan istrinya itu.

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

bucin loh jgn marah²

2024-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!