bab 2

Di dalam gedung semuanya duduk dengan tenang sambil menikmati acara yang sudah di siapkan dengan mengundang beberapa penyanyi cukup terkenal untuk menghibur para tamu undangan. Tak lupa sambil menikmati makanan yang sudah disajikan juga bersama dengan minuman tak perlu takut akan kehabisan. 

Tak ada yang mengetahui jika tuan rumah saat ini tengah kelabakan lantaran si pemeran utamanya tidak ada di tempat. Siapa lagi jika bukan Keenan yang seharusnya menjadi raja hari ini. Tak ada yang melihat keberadaannya, seluruh anggota keluarga sudah mencari ke seluruh gedung tersebut tetap saja tidak menemukan batang hidungnya. Kemana Keenan pergi, itulah yang menjadi pertanyaan mereka saat ini.

MC kembali memanggil pengantin pria untuk segera menempati kursi akad karena acara segera akan dimulai.

" Ya Allah bagaimana ini Pah di mana Keenan?" Begitu sangat panik, disaat penting seperti ini Keenan malah menghilang.

Gazali mengusap wajahnya kasar, dia benar-benar tidak mengerti lalu dia menyuruh seseorang untuk mengecek CCTV gedung ini. Setelah dicek ternyata Keenan tidak diculik seperti yang mereka pikirkan melainkan Keenan sendirilah yang pergi meninggalkan aula gedung ini dengan menaiki taksi entah ke mana tujuannya. 

" Sebenarnya apa yang terjadi Key? Apa kalian sebelumnya bertengkar?" Tanya Fatimah dia menenangkan anaknya yang kini tengah menangis.

" Keyra tidak tahu Umi, sebelumnya baik-baik saja, bahkan sebelum berangkat ke gedung ini kami sempat chattingan, saling mengirim foto. Semuanya baik-baik saja." 

Sungguh aneh tapi nyata, tidak ada angin tidak ada hujan tetapi mengapa Keenan malah pergi meninggalkan acara yang hanya tinggal menunggu beberapa menit lagi acara akan segera dimulai. 

" Kenapa ini, kenapa ini bisa terjadi? Apa Keenan sebelumnya ada mengatakan sesuatu pada kalian. Apa kalian yang memaksa Keenan untuk menikah?" Abdul sangat marah ini penghinaan namanya. Dia begitu menatap tajam calon besannya, jika memang tidak menginginkan pernikahan ini lantas mengapa harus ingin menikah. 

Ghazali hanya diam saja karena dirinya sendiri tidak mengerti tidak mengetahui apapun mengenai anaknya yang tiba-tiba pergi begitu saja. Tak ada paksaan pernikahan ini, Keenan sendiri yang menginginkan ingin menikah. Ghazali sampai memijat pelipisnya, kepalanya berdenyut dia sendiri tidak tahu harus bagaimana. Acara sudah harus dimulai MC kembali memanggil nama anaknya dan terdengar suara gaduh orang-orang yang merasa aneh lantaran sang pengantin pria belum juga nampakan pada batang hidungnya.

" Pah, Mah …" semuanya menoleh, laki-laki bertubuh gagah yang memakai kemeja putih di balut jas hitam berjalan bergegas ke arah mereka. Laki-laki itu begitu sangat tampan dan sedikit agak mirip dengan Keenan.

" Apa Keenan sudah ditemukan?" Tanyanya dengan nafas sedikit tersenggal yakin jika laki-laki itu habis berlari.

Shira bukannya menjawab tapi dia malah menangis dia tidak tahu harus bagaimana sekarang ini, bukan hanya dirinya yang begitu sangat malu melainkan seluruh nama keluarga akan hancur. Kemudian Shira pun tumbang, dengan sikap laki-laki itu menangkap tubuh ibunya.

" Mama!" Teriaknya dan ternyata Shira pingsan hingga membuat semuanya menjadi semakin panik.

" Astaghfirullahaladzim cepat bawa dia ke sofa," ujar Fatimah. Kemudian Fatimah mengambil minyak kayu putih lalu mengusap-ngusapkan ke telapak tangan calon besarnya itu sambil mengipas-ngipasi wajah sirah agar segera kembali sadar.

" Arkan!" Panggil Ghazali dia menepuk pundak anak sulungnya. 

Arkan menoleh dia yang tadinya berjongkok membantu Fatimah mengusapkan minyak kayu putih kini dia berdiri hingga tubuhnya sejajar dengan Gazali walaupun dia jauh lebih tinggi. Arkan menatap wajah ayahnya serius perasaannya menjadi tidak enak.

" Ada apa Pah?" Tanyanya. 

Ghazali menghela nafasnya kemudian dia mengusap kembali wajahnya lalu menatap anaknya serius, kemudian memegang pundak Arkan seakan memohon.

" Ini demi menyelamatkan nama keluarga kita Arkan, pernikahan ini tidak boleh batal. Kamu tahu kan dampaknya akan seperti apa?" 

Arkan menatapnya serius dia mengerti arah pembicaraan ayahnya itu.

" Papah mohon Arkan, karena hanya ingin satu-satunya untuk menyelamatkan kita semua …" senyap semuanya senyap menunggu kelanjutan Ghazali berbicara.

" Menikahlah dengan Keyra, menggantikan Keenan." 

Sudah menduga Arkan yakin jika papanya akan meminta hal yang tidak masuk akal ini. " Tapi Pah." Tidak mungkin Arkan menyetujuinya begitu saja, toh dirinya memiliki kekasih dan terlebih lagi tidak mencintai calon adik iparnya itu. 

" Papa mohon Arkan, hanya untuk sementara. 3 bulan, hanya 3 bulan saja sampai Keenan ditemukan." Ghazali memohon demi menyelamatkan semuanya dari rasa malu di depan publik di hadapan semua orang yang jumlahnya ratusan.

" Tidak …" bukan Arkan yang menjawab melainkan Keyra, gadis itu menghapus air matanya dia bangkit dari duduk menolak keras ide yang diusulkan oleh calon mertuanya itu.

" Keenan pasti kembali, tolong tunggu sebentar lagi saja. Aku yakin Keenan pasti kembali." 

Siapa yang menginginkan pernikahan ini digantikan, yang seharusnya dirinya menikah dengan lelaki yang dicintai kini tiba-tiba dengan begitu mudahnya digantikan dengan orang lain. Tentu Keyra menolak dengan keras.

" Mau sampai kapan?" Tanya Ghazali, " waktu sudah lewat dari acara akad, semuanya sudah mulai membicarakan kita Keira, apa kamu ingin menanggung malu dan menghancurkan kita semua?" 

Kaira bungkam, toh nyatanya sudah lebih dari 30 menit Keenan belum juga muncul dan nyatanya semua orang sudah mulai berbisik-bisik dan penghulu pun sudah kembali memanggil untuk segera dimulai acaranya karena dia akan berpindah ke tempat lain untuk menikahkan pengantin lainnya. 

" Bagaimana denganmu Abdul apakah kau setuju jika Arkan menjadi pengganti Keenan untuk menikah dengan Keyra?" Ghazali bertanya kepada Abdul dengan wajah yang begitu sangat serius. 

" Jika ini satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nama kita semua, saya tidak keberatan. Toh mereka hanya menjalankan pernikahan kontrak selama 3 bulan saja, atau bahkan jika dalam satu bulan atau satu minggu keenan sudah ditemukan maka kontrak pernikahan kalian akan dibatalkan segera." 

Keira melangkah mundur kakinya kembali lemas jantungnya berdetak kencang air mata kembali mengalir hatinya hancur benar-benar hancur semua impiannya lenyap. Pernikahan sudah di depan mata dia membayangkan akan duduk bersanding di atas pelaminan dengan laki-laki yang sangat ia cintai bagaikan raja dan ratu saling melempar senyum menikmati momen yang akan terjadi sekali seumur hidupnya tetapi semuanya sirna harapan mimpi-mimpi itu hancur berkeping-keping hanya karena keinginan pergi entah ke mana. 

" Arkan tolong, sekali ini saja Papa mohon sama kamu." Ghazali memohon kepada anaknya. 

" Jika kamu menolak, baiklah itu sama saja kamu seperti anak kurang ajar itu. kalian semua tidak menghargai kami sebagai orang tua, pergilah jika kau ingin pergi dan jangan pernah menginjakkan kakimu di rumah dan memanggilku dengan sebutan papa lagi!" Begitu sangat marah melihat kebungkaman anaknya, Ghazali begitu merasa gagal menjadi orang tua yang tak bisa mendidik anaknya.

Gazali memegang dadanya yang terasa sesak dia bahkan tumbang hingga terduduk di lantai karena riwayat penyakit jantungnya kembali kambuh. Arkan sontak panik dan langsung menyentuh ayahnya.

" Papah tolong tenanglah jangan sampai penyakit papah kambuh lagi. Iya Arkan akan menikahi Keyra dan menjadi pengantin pengganti Keenan." 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!