bab 16

" Cie cie … jadi pengen nikah juga nih cari cowok ah," ledek Sofi saat Keira sudah masuk ke butik. 

" Mak pengen nikah," ledek karyawan lainnya.

Keira mengerutkan keningnya Ada apa dengan semuanya, dia menatap bingung ketujuh orang yang tengah mengeledeknya ini.

" Kalian semua apaan sih, aneh banget?" Heran Keyra.

" Nggak apa-apa cuman habis nonton drama romantis secara live aja," sahut shopee dia tak ada henti-hentinya menggoda sang sahabat. 

Keyra tidak mengerti dia mengangkat kedua bahunya tak memperdulikan kemudian dia berjalan menuju ruangannya pekerjaannya begitu sangat banyak apalagi dirinya akan pergi ke rumah mertua jadi dia harus segera menyelesaikan pekerjaannya.

" Tadi kamu diantar sama Arkan ya, ternyata dia sangat ganteng ya," ucap Sofi mengikuti kera sampai ke ruangan.

" Kok kamu tahu, ah jangan-jangan kalian tadi semua melihat ya." Keira baru sadar pantes semuanya pada menggoda dirinya. 

Dan Sofi pun langsung tertawa, kemudian dia menyenggol siku sahabatnya itu dengan senyum anehnya.

" Apaan sih?" Kira ingin mengerjakan desainnya namun terganggu oleh sahabatnya itu.

" Katanya tidak cinta, pernikahan ini hanya pernikahan kontrak saja. Tapi kok romantis sekali ya, seperti tidak ada tuh akan ada akhir perceraian," ucap Sofi dia duduk di hadapan Keira sambil memapah dagunya.

" Tapi memang benar sih. Takdir, jodoh, maut, dan rezeki tidak ada yang tahu. Ya mungkin saja kalian berdua itu benar-benar jodoh," lanjutnya kembali. 

" Dia sudah memiliki kekasih Sofi." Keira kembali mengingatkan.

" Kan jodoh tidak ada yang tahu sayang, walaupun dia sudah punya istri sekalipun jika takdir berkata lain. Mau bilang apa?" 

Keira hanya bungkam dia sendiri tidak tahu apapun mengenai takdir dan masa depannya. Namun Keira hanya berharap kebahagiaan lah yang akan datang kepada dirinya. Siapapun nanti yang akan menjadi jodohnya dia akan tetap ikhlas menerima semua. Mungkin memang benar jodoh dan takdir sudah diatur oleh yang maha kuasa untuk dirinya karena pasti semuanya akan baik-baik saja.

" Oh ya Sofi, hari ini aku akan pergi ke rumah mertua. Menurutmu aku perlu siap-siap atau enggak ya, atau pergi dengan penampilan ini aja?" 

Keira bimbang, Jika dia bersiap-siap takutnya nanti akan akan menilai dirinya terlalu berlebihan. Namun jika pergi dengan pakaian yang ia kenakan sekarang apa tidak terlalu sederhana. Maka dari itu dia lebih baik bertanya kepada sahabatnya.

" Wow mertua nie ye, cie cie …" lagi-lagi Shofi menggodanya.

" Sofi gue serius." Keyra berkata malas, dia sudah sangat serius tapi sahabatnya itu malah bercanda.

" Hehehe, iya-iya sorry. Lagian ya kalau menantu mengunjungi mertua pasti perlu siap-siap dong. Dari segi penampilan, make up, dan jangan lupa barang bawaan … ingat itu," ucapnya. 

" Perlu ya?" Tanya orang kera sopi pun mengangguk yakin.

" Go, go- go. Sekarang kita pergi berbelanja barang kesukaan mertua lu itu apa dan jangan hanya mertua yang perempuan aja lo beliin tapi seluruh keluarganya," saran Sofie.

" Sekarang? Tapi kerjaan gue gimana." 

Kira baru saja akan memulai mengerjakan pekerjaannya tetapi Sofi sudah bersemangat sekali mengajak dirinya pergi berbelanja untuk membawakan sesuatu yang akan diberikan kepada keluarga mertuanya itu.

" Lupakan soal pekerjaan, ini jauh lebih penting demi kebaikan lu juga agar tidak dicap jelek sebagai menantu baru." Sofi memaksa Keyra untuk pergi berbelanja.

Konon katanya, Sofi melihat dari film drakor kesayangannya jika menantu berkunjung ke rumah mertua tidak membawa apapun mereka akan bersikap manis di depan, namun akan menjelek-jelekkan menantunya di belakang. Dan hal tersebut akan dicap jelek sebagai menantu dalam ingatan mereka untuk menjadi bahan omongan.

Jadi Sofi harus mengajari sahabatnya itu agar bisa selalu menyenangkan hati mertuanya dengan cara membelikan barang-barang, terutama baju, sepatu, tas dan perhiasan itulah yang paling disukai oleh mertua. 

" Tolong pilihkan baju yang cantik dan termahal di butik kita lalu bungkus serapih mungkin agar nanti kera bisa memberikannya kepada mertuanya," perintah Shofi.

" Tapi bagaimana penampilan mertuanya Mbak Keyra, apakah dia sudah tua atau masih muda, gemuk atau kurus, tinggi atau pendek?" Tanya Bella soalnya dia harus mengetahui dengan jelas supaya tidak salah saat memberikan ukuran baju dan modelnya.

" Oh benar juga." Sofi berpikir sejenak.

" Key, lo pasti punya foto mertua lo kan coba lihat." 

Daerah hanya menurut saja kemudian dia menyerahkan handphonenya. Dengan cepat Sophie merampas lalu membuka galeri dan mencari foto mertua sahabatnya itu. Setelah hasilnya ketemu kemudian Sofi memperlihatkan foto tersebut kepada Bella. Gadis itu mengganggu kemudian langsung bergegas mencari model baju yang pas dan juga ukurannya.

Keira hanya bisa menghela nafasnya saja dia tidak bisa berkomentar apapun semua sudah diambil kendali oleh sahabatnya kemudian dia pergi mengikuti Sofie untuk berbelanja kebutuhan lainnya. 

Setelah 4 jam pergi berbelanja, tangan kiri kanan Keira sudah penuh dengan paper bag. entah apapun yang dibeli oleh Sofi untuk diserahkan kepada keluarga mertuanya itu hingga dia hampir mengeluarkan jumlah yang cukup lumayan menguras kantong. Ternyata untuk menjadi menantu yang ingin dipandang baik oleh mertua harus benar-benar mengeluarkan uang yang banyak agar mertua terus melebarkan senyum saat bertemu dengan dirinya.

" Sekarang apa lagi?" Kira benar-benar sudah sangat lelah dia tersadar duduk di sofa. Sementara shopee mau ngobrak-abrik butiknya mencari baju yang pas untuk dikenakan oleh Keyra.

" Sekarang Lo mandi terus pakai baju ini habis itu bersiap-siap dandan," perintahnya.

" Tapi gue bener-bener capek Sofi gue tidur bentar ya." Keira hendak merebahkan dirinya tetapi Sofi sudah langsung menarik tangannya agar segera pergi ke kamar mandi.

" Tidak ada tapi-tapian lo nggak ngeliat jam sekarang, hah. 2 jam lagi laki lu bakalan datang ke sini dan melihat lo belum siap-siap, dengan penampilan kunyel, dekil seperti ini menghadap mertua." Shopee memaksa kira agar segera mandi.

Keira lagi lagi mendesah pasrah dengan kaki lemas dia melangkah menurut wajah yang lesu masuk ke kamar mandi.

" Mandi yang bersih ya," teriak Sofi. 

30 menit selesai mandi ini kera sudah berganti pakai yang sudah disiapkan dress putih berlengan panjang serta ada ikat pinggang kecil sehingga membuat penampilannya benar-benar sangat indah. Dan Sofi langsung bergegas memake over wajah Keira dengan peralatan make up sangat lengkap milik gadis itu.

" Mbak, Mbak. Ada mobil didepan," heboh Bella melihat mobil Arkan sudah terparkir didepan butik. 

Keyra dan Shofi yang sedang berselfi kini mereka langsung tegang. 

" Lo tunggu disini, biar gue yang keluar." 

Keyra hanya menggelengkan kepalanya, sahabat dan para karyawannya begitu sangat heboh sekali. 

" Hay, kenalin gue Sofi sahabatnya kera lu ke sini mau jemput dia kan?" Ucap Sofie langsung blak-blakan bahkan dia memperkenalkan dirinya. 

Arkan hanya mengangguk saja. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!