bab 10

Suasana menjadi begitu sangat canggung, buru-buru Keira melepaskan diri dari tubuh Arkan yang tengah merangkulnya. Jantungnya seakan mau meledak berdetak begitu sangat kencang entahlah perasaan apa yang ia rasakan saat ini yang jelas dirinya begitu sangat kaget sekali. 

" Apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Arkan.

" Ma- maafkan aku," ucap Keyra terbata. Wajahnya begitu sangat merah. Aliran-aliran darahnya mengalir sangat kencang walaupun dirinya pernah berpelukan bersama Keenan bahkan ciuman pun pernah ia lakukan namun tidak seperti sekarang ini, rasanya aneh dan begitu deg-degan. 

" Tidak apa-apa lain kali berhati-hatilah," jawab Arkan cara mengganggu dengan senyum malu nya. 

" Terima kasih kalau begitu aku ke kamar dulu," pamitnya Arkan tuh mengganggu dan dengan cepat kera bergegas sedikit berlari menuju kamar.

Dan ternyata bukan hanya kera yang merasakan jantungnya seakan mau copot. Arkan pun merasakan hal serupa, dia menutup wajahnya yang sudah berubah menjadi warna merah dia tadi bersikap seolah biasa saja karena tengah menahan rasa deg-degan dalam dadanya. Akan dapat mencium aroma tubuh wanita yang benar-benar membuat tubuhnya merasakan sensasi aneh dan saat wanita itu jatuh di atas tubuhnya benda kenyal yang berukuran lumayan besar itu menempel pada dadanya dan Arkan bisa dapat merasakan hingga aliran darah dalam tubuhnya benar-benar mengalir begitu sangat. 

" Aku benar-benar sudah gila!" Gumam Arkan, Entah mengapa begitu sangat aneh sekali, sangat berbeda jika dirinya berdekatan dengan Angelica. Karena di bawah sana semakin berdenyut dan semakin tegang Arkan pun buru-buru masuk ke kamar dia harus mandi malam ini untuk menenangkan adiknya yang sudah berontak itu.

" Biasanya aku tidak pernah seperti ini? Tapi kenapa  tubuhku bereaksi begitu ini pada Keyra. Benar-benar aneh, padahal saat bersama dengan Angelica dia tidak pernah merespon malah seakan dia merasa jijik dengan nya." 

Arkan tidak bisa memungkiri lagi jika tubuhnya merespon bahkan hanya melihat keindahan lekuk tubuh Keyra saja dan pada saat bersentuhan tubuhnya semakin menggila. Dan jika bersama dengan Angelica Arkan selalu menolak jika kekasihnya itu memeluk bahkan meminta hal yang lebih, Arkan selalu menolak karena tubuhnya tidak merasakan apapun deg-degan saja tidak ada, apalagi sampai adiknya itu berdiri tegak seperti sekarang ini. Padahal dirinya menjalani hubungan dengan Angelica sudah lebih dari satu tahun, sementara bersama Keira belum genap 24 jam namun tubuhnya sudah menunjukkan sensasi yang lain benar-benar aneh pikir Arkan. Dia bahkan harus mandi sampai dua kali malam ini.

Keesokan paginya Keyra bangun lebih dulu sebelum beranjak dari tempat tidur kira meregangkan otot-ototnya tidurnya tidak terlalu nyenyak malam ini semua ini gara-gara kejadian tadi malam yang membuatnya tidak bisa tidur. Keira bangkit dari tidurnya membersihkan kasur kemudian dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri agar lebih segar lagi. Setelah selesai mandi kera memakai baju santai dengan dress berwarna pink muda dan dia sedikit merias wajahnya hingga terlihat sangat cantik pagi ini kemudian dia bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. 

" Bikin sandwich aja kali ya semoga Mas Arkan suka," gumamnya kemudian dia mengambil roti dan bahan-bahan lainnya. 

Keyra mencoba untuk melupakan kejadian tadi malam karena nyatanya memang tidak disengaja, toh seharusnya dirinya tidak terlalu baper sampai-sampai tidak bisa tidur. Keyra sampai menggelengkan kepalanya merutuki kebodohannya, apalagi sampai merasakan jantungnya deg-deg ser seperti itu. 

" Pagi Mas," siapa kira dia tengah menyiapkan segala susu dengan senyumnya yang begitu menawan.

Senyuman yang lagi-lagi membuat aliran tubuh Arkan merasa aneh kembali. Bahkan matanya tak ingin lepas menetap wanita yang tengah menyiapkan sarapan untuknya pagi ini. 

" Dia sangat cantik," batin Arkan terpikat dengan kecantikan Keyra yang begitu alami walaupun riasan make up yang sangat tipis namun tetap saja pancaran aura kecantikannya tidak bisa dipungkiri lagi. 

" Aku bikin sarapan ini aja nggak papa kan Tapi kalau kamu nggak suka …" 

" Aku kan sudah bilang aku tidak pernah pilih-pilih makanan, apapun yang ada di meja makan jangan khawatir untuk aku abaikan." Akan langsung menjawab dengan cepat kemudian dia langsung duduk dan melihat sandwich yang tertata rapi begitu sangat menarik selera.

" Apalagi masakan kamu begitu enak, tentu aku suka," pujinya karena masakan kera memang benar-benar sangat enak dan ingin terus memakannya lagi dan lagi.

Keyra tersenyum, wajahnya kembali merona pujian Arkan membuat semangatnya jadi ingin untuk terus memasak. 

" Nanti jam 11.00 aku ke rumah sakit ya nganterin makanan," kata Keyra mengingatkan jika dirinya akan menyiapkan makan siang untuk suaminya itu.

" Oke hubungi aku jika sudah di depan rumah sakit ya." 

Keduanya sama-sama menikmati sarapan pagi ini, pernikahan yang tidak diinginkan sama-sama memiliki seorang kekasih namun keduanya terlihat begitu sangat akur layaknya seorang suami istri yang sesungguhnya.

" Aku berangkat dulu ya," pamit Arkan dia mengambil tas kerjanya kemudian hendak melangkah namun tiba-tiba Keyra mencegahnya. 

" Tunggu sebentar Mas." Arkan mengerutkan keningnya dia menatap Keyra dan menunggu. 

" Desi kamu miring," ucap Keira lalu dia merapikan dasi Arkan. 

Deg … lagi-lagi perasaan aneh ini yang Arkan rasakan, dia mencium aroma wangi dari tubuh kera karena jarak mereka begitu sangat dekat. Arkan diam saja namun pandangan matanya lagi-lagi tidak pernah lepas dari wajah Keira yang begitu sangat cantik. 

" Selesai," ucap Keyra dengan senyum manisnya. Kemudian wanita itu meraih tangan Arkan lalu mengacu pucuk punggung tangan suaminya itu. Walaupun pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak namun secara agama mereka sah suami istri dan Keyra berhak melayani dan menghormati suaminya karena dia tidak ingin selama menjadi seorang istri dia durhaka terhadap suami.

" Hati-hati di jalan," ucapnya kemudian.

 Arkan mematung dia tidak menyangka jika Keyra akan menjalani kewajibannya sebagai seorang istri yang sesungguhnya. Arkan tidak menolak, apalagi marah sama sekali. Dia hanya mengangguk kemudian membelai lembut pucuk kepala Keyra dengan senyum canggungnya. 

" Terima kasih," balasnya, kemudian dia bergegas pergi dan Keira mengikutinya dari belakang mengantarnya sampai ke depan pintu. 

" Kenapa dia bersikap manis seperti ini Apa dia benar-benar sudah menganggap pernikahan kontrak ini yang sesungguhnya?" Arkan bertanya-tanya saat dirinya sudah berada dalam mobil. 

" Dan anehnya kenapa aku tidak menolak, ada apa dengan diriku?" Dia menghela nafasnya karena tidak mengerti dengan perasaan aneh dirinya yang dia rasakan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!