bab 12

Setelah sampai di dalam ruangan, Arkan dan Keyra keduanya sama-sama sudah duduk di sofa. Keyra melihat sekeliling ruangan tersebut, tidak terlalu besar dan juga kecil namun cukup lumayan nyaman.

" Kamu udah gak sibuk lagi?" Tanya Keyra. 

Arkan menggeleng, dia sedang mengecek hp nya. " Sekarang jam istirahat, jadwal ku kembali sibuk sekitar jam 5-9, malam nanti," jelas Arkan. Keyra mengangguk mengerti.

" Mau makan sekarang?" Tanya Keyra, dia takut jika suaminya sudah sangat lapar akibat pekerjaan yang sibuk. 

" Boleh, aku cuci tangan dulu." Sementara Arkan pergi untuk mencuci tangan. Keyra menyiapkan makanan yang dia bawa. 

" Ya Allah aku lupa membawa piring," ucap Keyra menepuk keningnya. Bahkan sendok saja tidak dia bawa lalu bagaimana caranya Arkan nanti makan? 

" Kenapa?" Tanya Arkan, dia sedang membuka jas putihnya lalu melipat lengan panjang kemejanya sampai kesiku. 

" Aku lupa bawa piring sama sendok," lirih Keyra dengan raut wajah sedih. Arkan tersenyum, dia malah gemes melihatnya.

" Kamu ini, aku kira apa tadi. Tunggu sebentar aku ambilkan sendok, sepertinya di dapur ada." Arkan pergi keluar sebentar untuk mencari sendok tempat dapur rumah sakit. 

Keyra lega setidaknya makanan yang dia bawa tidak sia-sia karena akan terbuang akibat tidak ada sendok dan piring. Sebenarnya bisa saja makan pakai tangan tetapi takutnya Arkan tidak akan mau karena tanpa pakai sendok pasti akan sangat kotor dan terkesan jijik. 

" Arkan makan yuk …" tiba-tiba seorang laki-laki membuka pintu begitu saja tanpa mengetuk apalagi mengucap salam. 

Keyra menoleh, mereka saling tatap.

" Eh, kamu siapa?" Tanyanya, laki-laki itu melangkah masuk berjalan ke sofa. Pandangan matanya melihat arah rantang makanan yang di ada di atas meja.

" Jangan-jangan kamu Keyra ya," tebaknya, laki-laki menang belum bertemu dengan Keyra tetapi sudah mendengar kabar jika Arkan sudah menikah karena terpaksa menggantikan adiknya yang kabur sebelum akad di mulai.

Keyra hanya tersenyum tipis saja, mungkin laki-laki ini adalah temannya Arkan pikir Keyra.

" Hai, kenalin aku Rafa Fauzan Athallah. Panggil saja Rafa," ucapnya sambil menyodorkan tangan.

" Keyra." Keyra hanya menjawab singkat dengan senyum manisnya. Lalu keduanya bersalaman, Rafa menatap Keyra lekat sampai-sampai Keyra menjadi tidak nyaman kemudian dia cepat -cepat menarik tangannya. 

" Ternyata istrinya Arkan cantik banget, tapi kenapa Keenan malah kabur? Dasar bodoh," batinnya. 

Keyra sangat tidak nyaman sekali lantaran Rafa terus memandanginya. Dia mengambil hp untuk mengalihkan rasa tidak nyaman nya itu.

" Wah ada acara apa ini?" Tanyanya dia kembali melihat rantang makanan itu.

" Nggak ada acara apa-apa, aku sengaja aja bawakan makanan untuk Mas Arkan," jawab Keyra. 

" Enaknya punya istri, makan saja ada yang bawakan. Kamu perhatian sekali sama Arkan," imbuhnya.

Rafa  pikir istrinya Arkan akan cuek lantaran pernikahan mereka hanya karena terpaksa. Dan Rafa pikir juga Keyra masih dalam keadaan sedih karena memikirkan calon suaminya yang entah ada dimana. 

Keyra hanya tersenyum tipis saja menanggapinya. 

Pintu dibuka, Keyra dan Rafa menoleh. Ternyata Arkan yang membuka pintu sambil membawa dua piring dan dua sendok ditangannya. Keyra tersenyum manis menyambut kedatangan suaminya itu kemudian dia langsung membuka tutup rantang makanan yang dia bawa. 

Tercium aroma wangi dari masakan Keyra membuat Arkan dan Rafa sangat berselera sekali ingin memakan makanan itu, pasti sangat enak karena dari aroma nya saja sudah terasa di lidah.

" Lo ngapain disini?" Tanya Arkan melihat temannya yang menatap binar makanan yang disiapkan oleh Keyra.

" Tadinya mau ngajakin lo makan tapi melihat di sini ada makanan nggak jadi deh," ucap Rafa. 

" Kayaknya enak nih, jadi ngiler gue," lanjutnya sambil menelan ludah karena sangat tergoda sekali masakan Keyra.

" Kamu mau makan sekalian?" Tawar Keira dia senang jika masakannya digemari banyak orang. 

" Serius boleh? Kalau gitu mau dong." Rafa langsung mengambil piring kemudian menuang nasinya sendiri dan juga sayur-mayur lauk-pauk sambal yang kira bawa pokoknya dia ambil sendiri hingga piringnya penuh membuat Arkan langsung menoyor kepalanya.

" Ingat-ingat kalau makan pea." Melihat sang sahabat sudah kayak kesetanan seperti orang tidak pernah makan selama sebulan Keira hanya tertawa kecil saja sambil geleng-geleng kepala kemudian dia mengambilkan nasi untuk suaminya itu.

Dengan bismillah Arkan langsung memakan makanannya dengan lahap, sementara Rafa sudah habis seperempat makanannya, entahlah ingat atau tidak dengan baca bismillah yang jelas laki-laki itu sudah seperti kesetanan sekali. 

Keira hanya tersenyum senang melihat dua laki-laki yang begitu lahap menikmati makanan yang ia buat dia sangat senang sekali jadi semangat terus memasak dan membawakan suaminya itu makanan. Tetapi dia tidak ikut makan karena piringnya dibawa oleh Arkan hanya dua jadi biarlah dua orang itu saja yang menikmati makanannya sementara dirinya bisa nanti saja saat di butik. 

" Aaak …" tanpa diduga ternyata Arkan begitu sangat peka dia menyodorkan sendok yang sudah berisi nasi serta lauk-lauk kemudian ia suapin istrinya itu karena melihat Keyra yang tidak makan.

" Eh, aku udah makan. Kamu aja yang makan," tolak Keyra, dia sangat kaget dengan yang dilakukan suaminya itu apalagi saat ini ada Rafa bersama mereka.

" Bukalah mulut kamu, tanganku pegal dari tadi. Cepat!" Tak ingin mendengar penolakan akan memaksa Keyra membuka mulutnya. Dia tahu jika kera berbohong karena tadi dia mendengar suara bunyi keroncongan dari perut Keyra. 

Keira pun akhirnya menerima suapan dari Arkan walaupun dengan malu-malu. Wajahnya langsung memerah saat melihat Arkan memasukan sendok bekas dirinya ke mulutnya, dan itu artinya mereka secara tidak langsung satu sendok berdua. Arkan makan dengan begitu lahap tanpa jijik sama sekali walaupun sendok itu sudah beberapa kali masuk ke dalam mulutnya walaupun sebenarnya dirinya juga tidak merasa jijik juga sama sekali juga. Keduanya seakan sudah sama-sama saling menerima. 

" Nambah lagi boleh?" Ujar Rafa dengan seraya tanpa dosa padahal porsinya tadi itu sudah banyak sekali. 

" Nggak boleh itu jatah gue dan Keyra. Lu dari tadi udah makan banyak pea!" Tolak Arkan, karena mereka makan berdua tentu nasi sepiring yang diambilkan kaira tadi pasti kurang dan akan menambah kembali untuk mengenyangkan perut mereka berdua karena sesungguhnya Arkan masih belum kenyang Namun karena si burung kokok alias sahabatnya itu dengan sangat rakus mengambil banyak hingga porsi makannya jadi sedikit berkurang.

" Pelit, lu," rajuknya. 

" Bodo," jawab Arkan, kemudian dia menghabiskan semua sisa-sisa makanan yang ada di rantang ke dalam piringnya lalu kembali menyuapi Keira dan juga dirinya tanpa mempedulikan jika sahabatnya itu sedang memanyunkan bibirnya.

" Jangan sok mesra depan gue deh," celetuknya. Namun Arkan ajo ya terus menyuapi Keira hingga makanan di dalam piring itu bersih tanpa sisa kemudian Arkan mengusap bibir kera dengan ibu jari karena ada nasi yang menempel hingga membuat mereka terlihat begitu sangat romantis sekali dan membuat Rafa iri melihatnya.

Keyra tersenyum malu jantungnya saat ini berdetak begitu sangat kencang, akan memperlakukan dirinya layaknya seorang istri yang begitu sangat dicintai. Entahlah namun dia tidak ingin salah paham karena hatinya, perasaannya kini mulai aneh. 

" Alhamdulillah," demam Arkan Karena dia habis sendawa itu tanda perutnya sudah kenyang makanan kera benar-benar sangat enak hingga membuat mulut dan perutnya tidak ingin berhenti terus memakan makanan itu.

" Terima kasih ya Key, masakan kamu benar-benar enak. Besok bawa lagi ya tapi yang banyak biar aku bisa nambah hehehe," ucapnya. Dan kepalanya pun kembali ditoyor oleh Arkan. 

" Insya Allah," dia pun membersihkan sisa-sisa makanan membereskan rantang disusun semula kemudian mengelap meja dengan tisu.

" Piring sama sendoknya taruh dimana?" Tanya Keyra pada Arkan. 

" Biarkan saja di sini nanti jika suster datang dia yang akan membawanya ke dapur." Keyra mengangguk, setelah membersihkan meja kemudian dia pergi ke arah kamar mandi untuk mencuci tangan dan juga Keyra ingin buang air kecil.

Melihat Keira sudah masuk ke kamar mandi Rafa berpindah duduk kini duduk di samping Arkan dan laki-laki itu berbisik.

" Kan, Keira benar-benar cantik ya. Nanti kalo lu sama dia udah cerai, boleh dong gue deketin dia." 

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

tonjok tu rafa

2024-04-02

0

Nhela Sari

Nhela Sari

sih author sering typo nama nya Keira di bikin jadi kera😁😁

2023-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!