" Kan, Keira benar-benar cantik ya. Nanti kalo lu sama dia udah cerai, boleh dong gue deketin dia."
Sontak Arkan langsung menatapnya tajam dia benar-benar tidak suka dengan apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu.
" Jangan macam-macam padanya, Rafa!" Tegas Arkan.
" Gue nggak macam-macam gue serius beneran, Keyra sangat cantik dan gue kayaknya naksir sama dia. Karena sekarang kalian masih suami istri jadi gue tidak akan mendekatinya melewati batas. Tetapi setelah 3 bulan kalian bercerai dan dari situ gue akan langsung menyampaikan perasaan gue padanya," jawab Rafa, dia benar-benar serius dengan ucapannya.
Jujur saja Rafa begitu sangat tertarik kepada Keyra karena bukan hanya cantik namun wanita itu begitu baik dan penuh perhatian. Terbukti, Arkan yang bukan suami sesungguhnya saja wanita itu memperhatikannya begitu tulus apalagi jika suami sesungguhnya. Tentu pasti sangat bahagia sekali, Rafa berpikir Entah kenapa Keenan begitu sangat bodoh meninggalkan intan berlian seperti Keyra, entah apa kurangnya wanita itu jadi. Rafa memutuskan untuk mendekati Keyra setelah pasca perceraiannya dengan Arkan benar-benar selesai, Rafa tidak peduli dengan status Keyra yang menjadi janda.
" Dia kekasih adik gue, lu jangan macam-macam Rafa. Sebaiknya singkirkan pikiran buruk lo tentang istri gue karena gue tidak akan setuju lo deketin dia," tegas Arkan kembali karena dia tahu jika Rafa adalah laki-laki Playboy dan pasti hanya akan mempermainkan wanita saja.
" Keenan kabur bro, kalau dia benar-benar mencintai kera ke mana dia sekarang? Dan gue yakin jika suatu saat kalian kembali Keira tidak akan mau menerimanya lagi, toh hatinya sudah disakiti oleh Keenan pasti Keira akan mencari laki-laki yang jauh lebih baik lagi dan itu salah satunya adalah gue." Dengan sangat percaya diri sekali Rafa mengatakan hal itu.
" Lu percaya sama gue, gue janji tidak akan menyakiti dia dan gue bahkan akan membahagiakan dia seumur hidup gue," lanjut Rafa kembali dengan penuh percaya dirinya.
" Dan gue ingetin lu jangan sampai jatuh cinta kepadanya, ingat Angelica bro. Dia sebentar lagi kembali dan kalian berencana akan menikah tahun ini, bukan?" Rafa mengingatkan sambil menepuk pundak sahabatnya.
" Tapi gue tidak akan pernah melepaskan lo jika lo sampai menyakiti Keyra apalagi memaksanya. Jika Keyra tidak ingin sama lo, Lo harus jauh-jauh pergi dan jangan mengganggunya." Tegas Arkan dengan nada sedikit mengancam tangannya terkepal kuat tanpa disadari oleh Rafa sorot matanya begitu sangat tajam menatap sang sahabat.
" Lu tenang saja gue juga tahu diri kok. Tapi bukan Rafa namanya jika tidak bisa mendapatkan hati wanita." Dengan senyum lebar Rafa begitu sangat yakin jika dirinya bisa mendapatkan hati Keyra.
" Gue ingetin sama lo, jangan sampai terobsesi padanya dan jika lu sampai macam-macam, lu lihat saja apa yang akan gue lakukan ke lu. Gue tidak peduli jika sampai persahabatan kita berakhir!" Ancam Arkan dengan nada tegas dan raut wajah serius. Dia tidak akan main-main dengan ucapannya tidak peduli siapapun itu orang itu jika berani sampai menyakiti Keira maka akan berurusan dengannya dan bahkan adiknya sendiri.
Walaupun dirinya tidak mencintai Keyra, namun dia tidak rela jika sampai ada laki-laki menyakiti hatinya. Bahkan dia begitu sangat ingin menghajar adiknya itu entah apa salah wanita sebaik Keyra, bisa-bisanya Keenan meninggalkannya tanpa penjelasan seperti ini. Arkan dan Keyra memang belum lama bersama namun Arkan bisa menilai mana yang baik dan mana yang tidak, dan saat bersama dengan istrinya itu Arkan merasakan ketulusan hati Keyra.
Keyra keluar dari kamar mandi dia melihat aura tidak bersahabat di antara dua laki-laki itu. Keyra menatap keduanya dengan merawat wajah bingung apa yang terjadi, aura mereka begitu sangat berbeda dengan yang tadi.
" Habis ini kamu mau ke mana?" Tanya Rafa setelah Keira sudah duduk di sofa tepat berhadapan dengan dirinya dan juga Arkan.
Keyra melihat jam tangannya." Sebentar lagi mau ke butik sih," ujarnya.
" Butik?" Ulang Rafa, Keyra mengangguk.
" Ow, apa kamu pemilik butik? Apa nama butiknya." Mulai dari detik ini Rafa ingin mengenal lebih jauh lagi tentang Keyra bahkan hal kecil sekalipun Rafa mencoba mendekatinya.
Keira mengeluarkan kartu namanya dari dalam tas kemudian menyerahkannya kepada Rafa.
" Loh, tempat ini kan sering Mama aku belanja," ucapnya setelah membaca kartu nama butik Keyra.
" Oh ya …"
Rafa mengangguk kemudian dia berpindah duduk lagi dan sekarang duduk tepat di samping Keira tanpa mempedulikan jika saat ini raut wajah akan sudah sangat masam sekali.
" Beneran aku bahkan sering mendengar jika teman-temannya mamah datang ke rumah dia selalu pamer loh dengan baju-baju yang habis dia beli dari toko kamu. Bahkan teman-teman Mama juga ingin ke toko kamu, ya mungkin mereka sudah berbelanja soalnya itu udah lumayan cukup lama sih," ujarnya bercerita.
Keira hanya tersenyum sambil manggut-manggut saja mendengarkan kisah cerita Rafa.
" Kalau gitu boleh dong minta nomor telepon kamu soalnya mama aku tuh pengen banget konsultasi dengan pemilik butik ini. Nggak tahunya orangnya ada di hadapanku, kebenaran sekali bukan," ucapnya.
" Jika mau konsultasi soal pembelian atau pemesanan di kartu nama itu sudah ada kok nomor telepon sahabat aku, jadi dia yang menghandle semuanya."
" Kenapa nggak nomor kamu aja supaya mama aku bisa langsung bicara dengan pemilik butik langganannya," paksanya. Mata Arkan sudah sangat melotot bola matanya nyaris saja keluar menatap sang sahabat yang benar-benar berani sekali.
" Jika masalah toko, aku tidak menghandle karena aku cuman desainer saja sementara urusan lain semuanya aku serahkan kepada sahabat dan juga karyawan aku dan jika mama kamu ingin bertanya atau apa silahkan saja hubungi sahabat aku yang bernama Sofi." Keira tidak ingin memberikan nomor teleponnya ke sembarangan orang karena menurutnya itu nomor telepon adalah nomor telepon pribadi, dan jika masalah pekerjaan semuanya ya serahkan kepada sang sahabat.
Diam-diam Arkan menyong bintang bibirnya Entah kenapa hatinya merasa senang mendengar Keira tidak memberikan nomor teleponnya kepada Rafa.
" Oh gitu ya …" terdengar nada kecewa, Arkan sangat senang sekali melihat wajah sahabatnya saat ini.
" Mau berangkat sekarang? Ayo aku antar." Arkan bangkit dari duduknya dia mau mengantar kaira pergi ke butik padahal sudah tahu jika istrinya itu membawa mobil sendiri.
" Tapi, aku …"
" Nanti jalanan keburu macet, ayo cepat." Arkan begitu saja menarik tangan Keira dan membawanya pergi dari ruangannya meninggalkan Rafa yang menatapnya tak suka.
Keira menurut saja padahal dia ingin bilang jika dirinya membawa mobil jadi tidak perlu diantar lantaran mobilnya bagaimana. Tetapi entah kenapa Arkan seakan tidak mau mendengar ucapannya dan malah menarik tangannya hingga keduanya berjalan beriringan menyusuri lorong rumah sakit menuju parkiran mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Icka Shinbie Poespittasarrie
biar si rafa sma sofi ajah,siapa tau nanti mereka berjodoh🤭🤣
2025-04-03
0
Whatea Sala
Nikah kontrak...kok orang lain sudah ada yang tau,sedangkan orang tua dan keluarga gak ada yg tau.
tipe laki seperti rafa emang menjijikan.
2024-02-06
1