My Little Girl (SEASON 1-2)
...Jika ada salah kata atau typo mohon jangan menghujat tapi kasih kritik dan saran yang baik yah 🙏 karena saya hanya segelintir author yang baru belajar nulis....
...Jangan lupa like, coment dan subscribe-nya, jangan jadi pembaca ghaib:v...
*****
Deghh
Berdiri terpaku dalam isi otak mendadak ngeblank. Ia seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat dengan kedua mata kepalanya sendiri. Ini nyata. Tenggorokannya tercekat, lidahnya keluh mengeluarkan sepatah kata untuk menghentikan adegan tidak mengenakan yang ia tangkap basah.
Sesak. Itulah yang di rasakan seorang gadis berambut hitam legam tergerai sepunggung tersebut. Berulang kali tangannya memukul dada untuk mengurangi bobot yang menghimpit rongga dadanya.
Di sela pintu, Ruby dapat melihat jelas bagaimana pacarnya berciuman mesra dengan gadis lain, mungkin tidak akan sesakit ini jika itu adalah orang yang asing bagi Ruby. Tapi apakah ini mimpi? kalau iya, tolong bangunkan ia sekarang!! bagaimana itu adalah Sandra, sahabatnya sendiri?
Pelan-pelan Ruby membuka lebih lebar pintu gudang itu. Lihatlah? bahkan bunyi deritan pintu terbuka itu tidak terpengaruh sama sekali bagi mereka, seakan setan sudah benar-benar mengendalikan keduanya. Semakin lama ciuman itu terlihat menuntut dan menuntut, saat itu juga dunia Ruby terasa semakin rancu dan berharap ini hanya lah mimpi.
"L-lan?"
Entah dari beribu-ribu kata yang di kepalanya hanya suara getir yang mampu ia lontarkan. Sukses memecahkan suasana panas bagi dua sepasang remaja itu, Alan dan Sandra spontan menghentikan aksi, lalu Alan yang dalam posisi menghadap pada Ruby, kedua matanya langsung membelalak melihat keberadaan pacarnya di ambang pintu.
Sandra memutar badan merasa ekspresi Alan yang panik. Reaksi yang serupa dengan Alan, belum juga selesai dengan keterkejutannya, tubuh Sandra di dorong kuat oleh Alan hingga terjerembab ke lantai.
"Alan!!" bentak Sandra tidak terima mendapat perlakuan yang kasar. Alan mengabaikan, ia menghampiri Ruby yang masih bergeming tidak percaya dengan scene yang sempat disaksikannya beberapa menit lalu.
Keduanya Bagaikan kepergok berselingkuh. Apakah itu benar hanya bagaikan ataukah sebaliknya, itu memang kebenaran yang mereka tutupi dengan rapat?
"R-ruy?" panggilnya terbata-bata.
Seharusnya ini adalah resikonya jika berani mengkhianati Ruby, Alan tidak tahu harus melakukan apa saat ini. Menjelaskan? apa yang harus di jelaskan. Tapi, setidaknya ia memberikan dalih yang bisa meyakinkan Ruby.
"I-ini bukan seperti yang kamu kira, aku bisa jelasin!!" Wajah Alan pias, menunjukan reaksi kelabakan.
Pada akhirnya bau bangkai akan tercium juga, bukan? tidak selamanya suatu rahasia bisa aman. Ada suatu masa akan terbongkar dengan sendirinya.
Alan merajut langkah, maju lebih mendekati Ruby yang malah mundur menjauh. Percayalah, mati-matian Ruby menahan cairan kristal bening dari pelupuk matanya. Ingin sekali ia mengumpat, menghardik Alan, mencakar-cakar wajahnya hingga hancur.
Ah, tapi sudah lah, ia tak punya tenaga sebanyak itu saat ini.
"D-dia yang cium aku duluan!! dia maksa aku!! aku sebagai laki-laki tentu akan tergoda!! Tapi beneran kami berdua gak ada apa-apa!!" kilahnya. Telunjuknya menunjuk Sandra yang bangkit berdiri di saat kata 'Dia' terucap dari bibirnya.
"Apa yang lo katakan Lan?!! terus hubungan kita dua bulan ini, lo anggap apa?!!" sergahnya tidak mempedulikan bagaimana perasaan Ruby.
Dua bulan? kemana saja ia selama ini, baru mengetahui itu sekarang?
Kalian tahu bagaimana rasanya sebuah gumpalan amat tajam tak kasat mata menikam di dada? tidak peduli benda apapun itu, baik pisau, belati, tombak, atau bahkan senjata tajam lainnya, itu tidak mengalahkan rasa sakit yang ia alami.
"Diem gak lo!!" Alan menekan Sandra agar tidak terlalu berbicara banyak. Lalu kembali memusatkan perhatian pada Ruby.
"Ruy, k-kamu percaya kan sama aku?"
Percaya atau tidak, jauh di lubuk hati Alan ada sebuah rasa takut yang teramat. Ia-- Takut kehilangan. Hal ini jauh dari apa yang di inginkannya. Ia telah dibutakan oleh kesenangan sesaat.
PLAKK
Dan apa yang ia dapat? sebuah tamparan keras dari Ruby hingga membuat kepalanya terpaling kesamping dengan tatapan kosong.
Pantas? yah!!
Alan pantas mendapatkan itu. Bahkan, tamparan itu baru sebagian kecil dari tebusan luka yang ia torehkan.
"Brengsek!" Desis Ruby sinis.
Tidak seharusnya ia menangisi cowok bajingan ini, tapi mengapa? air matanya justru luruh tanpa komando. Cekatan ia menyeka air matanya, Ruby merutuki dirinya sendiri yang lemah terhadap Alan.
"Ruy.. jangan nangis."
Alan menatap manik mata Ruby yang memancarkan kekecewaan mendalam, yang lebih penting adalah netranya terlihat sembab. Ia paling tidak bisa melihat Ruby menangis terlebih penyebabnya adalah dirinya sendiri.
Alan ingin menghapus air mata Ruby, tapi mendengar keputusan Ruby, niatnya jadi terbatal. "Hubungan kita berakhir sampai di sini!!" pungkas Ruby sukses membuat tubuh Alan menegang.
Gerakan cepat Ruby melepas kalung liontin dengan mainan bercorak love pemberian Alan lalu tak ayal membantingnya kelantai. Alan yang cosplay jadi patung sempat menjadi pemandangan Ruby sebelum lari pergi dari sana.
Alan hendak akan mengejar Ruby, namun Sandra mencekal pergelangan tangannya. "Kalo lo ngejar dia, hubungan kita juga bakal berakhir!!" Gertaknya tidak main-main. Tangannya sontak di hempaskan kuat oleh Alan hingga terlepas dengan sendirinya.
Raut wajah Alan tersirat sebuah emosi yang membendung. "Lo kira lo sepenting itu di hidup gue?!! lo itu cuma hiburan gue saat Ruby gak punya waktu untuk gue!!" Cercanya tanpa perasaan. Ia menyambar kalung yang di buang oleh Ruby di lantai lalu pergi meninggalkan Sandra yang membatu seorang diri dengan tangan mengepal marah.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
IG:Oho_rtensia
beneran kesel sama tuh cowok, hiih!
2023-07-12
0
❂Tsukuyomi✧[Hiatus]
udh slh gk mau ngaku
2023-07-11
0
mama zha
tinggalin jejak tuk saling dukung
2023-07-11
0