MAFIA Sang Penyelamatku

MAFIA Sang Penyelamatku

1. Bahagia Berganti Duka

Iring-iringan pengantin sedang memasuki jalan tol dari Bogor menuju Jakarta. Sang pengantin pria terlihat gagah dengan beskap putih khas pengantin Sunda.

Kedua orangtuanya Syahril nampak bahagia karena bisa berbesan dengan keluarga ustad Najmi. Pagi itu mereka harus tiba lebih cepat di mesjid keong mas guna mengikuti prosesi ijab kabul yang akan di gelar dua jam lagi.

Karena terlalu mengejar waktu, sang sopir kehilangan kendali hingga mobil membawa sang calon pengantin pria menabrak mobil yang ada di depannya.

"Mang Ian awassss....!" Teriak Syahrir saat sopir pribadinya itu tidak bisa menghindari tabrakan saat mobil di sedan di sebelah kiri berpindah haluan.

Brakkkkk....duarrrr....

Kecelakaan itu tidak bisa terelakkan lagi dengan mobil lainnya hingga terjadi tabrakan beruntun. Mempelai pria segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Sementara itu mempelai wanita yang mendengar kabar itu sangat syok karena mereka di minta untuk segera ke rumah sakit.

"Bunda...! Aku mohon hadirkan Tari sekarang juga di hadapanku karena aku ingin menikahinya sebelum ajal ku tiba!" Pinta Syahril membuat ibunya bingung sendiri karena tidak bisa berpikir saat ini.

"Dokter! Tolong selamatkan putraku karena dia harus menikahi kekasihnya." Ucap nyonya Soraya.

"Kami sedang berusaha nyonya! Mohon doanya saja." Ucap dokter berupaya menolong Syahril yang terlihat makin melemah karena kehilangan banyak darah.

Tidak lama mempelai wanita datang dengan pakaian pengantin berupa dress panjang lengkap dengan hijab panjang menutupi lekuk tubuhnya.

"Bunda..!" Tari terlihat histeris memeluk calon ibu mertuanya yang juga sedang menangis menanti kabar putranya.

Tidak lama pintu di buka oleh dokter yang keluar dengan raut wajah muram. Nyonya Soraya sudah paham sendiri apa yang akan di sampaikan oleh dokter itu.

"Dokter...! Tolong jangan katakan hal buruk tentang putraku...!" pekik nyonya Soraya.

"Maafkan kami nyonya! Kami sudah berupaya semampu kami tapi putra anda tidak mampu lagi bertahan karena pendarahan pada otaknya dan juga tempurung kepalanya juga retak." Ucap dokter Gunawan tertunduk sedih.

"Tidak..! Tidakkkkk.....!" Pekik Tari saat mengetahui kekasihnya meninggal.

Umi Fida langsung menenangkan putrinya yang terlihat syok berat. Kakaknya Tari membawa adik mereka ke mobil dan segera meninggalkan tempat itu.

"Aku tidak mau pulang kak. Aku mau bersama dengan Asril." Pinta Tari.

"Jika kamu melihat jenasahnya kamu tidak akan pernah menerima kematiannya. Lebih baik kamu pulang dan tenangkan pikiranmu di rumah." Ucap Annisa.

"Apa yang harus aku lakukan kak tanpa Asril di hidupku...hiks..hiks!"

"Menangis lah Tari! Sepuas yang kamu mau, tapi ingat kesedihan tidak boleh berlarut-larut karena kamu adalah seorang wanita muslimah yang tangguh. Abi dan ummi mengajar kita harus tetap survive dalam setiap musibah segetir apapun yang ada di hadapan kita." Ucap Annisa yang sudah memiliki satu anak ini.

Annisa juga baru di tinggal mati suaminya satu tahun yang lalu karena sakit. Janda satu anak ini tidak mau menyerah karena ia juga memiliki bisnis butik online yang membuatnya tetap tegar saat ini.

Sekuat apapun dirinya saat ini, ia juga sedih karena adiknya yang baru mau merasa kebahagiaan justru harus menerima luka yang sama seperti dirinya.

Tapi yang membuat ia bersyukur adalah Adiknya Tari masih seorang gadis perawan jadi ia masih punya peluang untuk mendapatkan pria Sholeh lainnya.

Apa lagi Tari sangat cantik, tidak sulit baginya untuk mendapatkan pasangan karena gadis itu menjadi idola pria manapun untuk mendapatkan adiknya. Itu yang terpikirkan oleh Annisa pada Tari.

Setibanya di rumah, Tari terlihat makin melemah. Anisa sang kakak membantu adiknya membuka gaun pengantin itu. Ia membersihkan dirinya dan mengambil wudhu untuk melakukan sholat dhuhur.

...----------------...

Sementara orangtuanya Tari masih di Bogor menemani keluarga tuan Hanif yang masih berduka. Mereka berencana akan pulang usai sholat isya.

Annisa sedang keluar membeli makanan untuk adiknya Tari yang belum makan seharian. Tari yang merasa sangat mual tiba-tiba ingin muntah.

"Kenapa aku merasa mual terus?" Ucap Tari lalu meneguk obat tolak angin.

Ia berusaha berbaring karena rasa pusing membuat rumah itu seakan berputar di sekitarnya. Tari mulai mengingat sesuatu kalau sudah satu bulan ini dia belum haid.

"Astaga...! Aku baru ingat belum mendapatkan haid bulan ini. Tapi, bagaimana kalau aku hamil?"

Tari mulai panik sendiri jika kecurigaannya adalah benar. Masalahnya ia dan Asril pernah melakukan hubungan terlarang itu saat keduanya sedang ke Bandung menghadiri pernikahan sahabatnya Tari.

Karena kemalaman keduanya memutuskan untuk menginap. Karena kamar kosong hanya tinggal satu akhirnya keduanya memutuskan menginap di kamar yang sama.

Sekuat apapun mereka menjaga karena tinggal sekamar setan tidak akan pernah tinggal diam untuk menggodanya.

Tari yang saat itu lupa kalau ia sekamar dengan Asril membuka mukenanya usai sholat isya. Asril berbalik melihat wajah cantik Tari tampa hijab membuat ia terpesona.

"Tari...! Kamu sangat cantik sayang!" Puji Asril yang terlihat sudah eror otaknya.

Sontak Tari yang kaget langsung menutup kepalanya dengan mukena yang ada di tangannya. Tapi mukena itu ditarik oleh Asril.

"Jangan Ril!" Tolak Tari saat kekasihnya ingin menciumnya.

"Kita akan menikah dua bulan lagi Tari, apa bedanya melakukan sekarang dan nanti." Ucap Asril denfan suara makin berat.

"Jelas beda Asril. Melakukan hubungan intim saat sudah menikah jauh lebih nikmat daripada sekarang ini karena status kita hanya tunangan saja." Tari mengingatkan sang kekasih namun Asril tidak mampu lagi menahan syahwatnya.

"Aku menginginkan mu Tari! Tidak apa sayang, nanti juga kita akan menikah." Ucap Asril yang sudah mengusai tubuh Tari.

Keduanya akhirnya saling berciuman dan menanggalkan pakaian mereka hingga tidak bisa lagi membendung hasrat karena setan sedang meniup ubun-ubun mereka dengan rayuan dashyat yang memabukkan.

Pergulatan di kamar itu akhirnya terjadi. Asril mengambil kesucian Tari sebelum waktunya hingga akhirnya mereka tidak melakukannya hanya sekali tapi berkali-kali.

Tari mengingat lagi kejadian itu hanya bisa menangis. Ia bangkit untuk mengambil tes pack yang sempat ia beli dua pekan lalu dan lupa melakukan tes kehamilan karena sibuk mempersiapkan pernikahannya.

Ia akhirnya ingin membuktikan kalau ia hanya masuk angin dan haidnya tidak teratur saat ini.

Beberapa menit kemudian ia begitu takut untuk membuka matanya melihat hasilnya.

"Aku mohon hasilnya negatif atau satu garis saja." Gumam Tari lirih.

Tari membuka matanya dan melihat testpack itu memiliki dua garis merah. Jantung Tari seakan rontok di tempatnya saat ini. Ia tidak tahu harus berbuat apa kecuali ingin mengakhiri hidupnya saat ini.

"Asril..! Apa yang harus aku lakukan dengan janin do perutku ini? Apakah aku harus menyusul kamu sekarang?" Batin Tari sambil terisak di dalam kamarnya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO YG SALAH, LMAH IMAN AKHIRNYA MUDH TRBUJUK RAYUAN ASRIL, KLO DY MMG MNCINTAI LO, DY TKKN MRUSAK LO SBLM IJAB QABUL, SEANDAINYA ASRIL GK MATI,, DN TTP NIKAH SAMA LO, ANAK LO KELAK TK BSA BRNASABKN ASRIL, DN SKRG JIKA ADA LKI2 LAIN YG NIKAHI LO, HARAM LO DI SENTUH, TPI SSUAI SYARIAT, LO TK BSA, DI NIKAHI LAKI2 LAIN SBLM MLAHIRKN.. KCUALI AYAH BIOLOGIS BAYI, SEANDAINYA TTP DINIKAHI, LO TTP HARAM DISENTUH,, KRN IBJAB QABUL BUAT TUTUP AIB, DN SETELH MLAHIRKN SLEPAS MASA NIFAS, HRS IJAB QABUL ULANG

2023-07-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!