Pernikahan Dadakan
Suasana di kantor hari ini sangat heboh. Tidak seperti biasanya. Hana yang sedang membuat kopi untuk dirinya sendiri dihampiri oleh teman sekaligus sahabatnya yaitu Siska.
"Eh tahu gak Na, katanya bos baru kita akan datang hari ini"
"Aku sudah dengar kok gosipnya" jawab Hana santai.
"Kabarnya nich! Bos baru kita itu masih muda dan ganteng" wajahnya membayangkan sosok yang tampan dan bibirnya tersenyum kagum. (Paling lagi bayangin oppa-oppa di drakor nich Siska)
"Jaga hati dan iman dech! Mukamu dah kaya orang kesambet" omel Hana sambil mengusap wajah Siska yang sedang cengengesan gak jelas.
"Sialan. Tanganmu bau kopi tau. Biarin aja. Kalau kesambet CEO ganteng sih aku rela" masih cengengesan.
"Hmmm terserah!" Hana mengangkat kedua bahunya.
Seperti yang telah diintruksikan, semua karyawan berkumpul di aula gedung sepuluh menit sebelum jam kantor sibuk. Semua karyawan telah berbaris menjadi dua saling berhadapan. Kali ini mereka akan menyambut kedatangan CEO baru yang menggantikan Pak Prasetyo(CEO lama). Kabarnya beliau adalah anaknya yang baru pulang dari Jerman. Namanya adalah David Prasetyo. Perawakannya sangat atletis. Wajahnya yang sangat tampan membuat pesonanya semakin menyebar. Terlebih dia adalah orang nomor satu diperusahaan Setia Group. Yakin seyakin yakinnya kalau semua wanita bakal luluh sama dia.
Suara derap kaki perlahan tapi pasti terdengar semakin dekat. Dari arah pintu, masuklah sosok tampan yang mengenakan jas hitam dengan rambut yang rapi didampingi oleh seorang lelaki yang mungkin usianya tak jauh beda dengan lelaki yang pertama.
Kedua lelaki keren itu masuk melewati para karyawan yang menunduk hormat padanya. Walaupun tidak meneliti satu satu karyawannya, namun matanya seperti mempunyai kekuatan khusus yang mampu melihat sekilas wajah para karyawannya. Langkahnya terhenti dan menoleh pada lelaki dibelangkangnya memberi isyarat dengan anggukan kepala.
"Perhatian untuk semuanya. Terima kasih telah menyambut kami dengan baik. Perkenalkan CEO baru kita yang menggantikan Pak Prasetyo. Beliau adalah David Prasetyo anak tunggal dari Pak Prasetyo. Sedangkan saya adalah sekretaris sekaligus asisten beliau. Mahardika Fahlevi. Panggil saya Dika. Terima kasih dan mohon kerja samanya"
Prok prok prok
Tepuk tangan bergemuruh setelah perkenalan dan bisik-bisik tetangga mulai terdengar. (kaya lagunya umi elvi aja bisik bisik tetangga)
"Ooo namanya Pak David to?"
"Ganteng Bos kita. Sekretarisnya juga"
"Sudah punya pacar belum ya?"
"Udah nikah belum ya?"
"Mau dong aku jadi kekasihnya"
"Gpp dech aku jadi simpanannya"
Begitulah bisik bisik tetangga terdengar kasak kusuk dan mungkin masih banyak kasak kusuk yang lainnya.
EHEEEMMM
Suara deheman dari David sukses membuat suasana hening. Semua kembali menundukkan kepala. Dia kembali melangkah meneliti karyawannya. Langkah yang pelan tapi tegas berlahan mendekati Hana dan Siska. David bisa mendengar Siska berbisik dengan Hana. Pendengaran David jangan diragukan lagi. Dia sangat peka terhadap suara sehingga dia bisa mendengar bisikan walau jaraknya tak terlalu dekat tapi juga tak terlalu jauh.
"Gila, baru dehemannya aja merdu banget apalagi kalau bicara. Hem paket komplit Na"
Hana tak menanggapi ocehan Siska. Kini David sudah berdiri dihadapan keduanya dan menatap mereka dengan tatapan dingin. Siska menelan ludahnya karena takut kalau kalau ocehannya didengar.
"Siapa nama kamu?" tanya David pada Siska.
"Sa...ya... Siska Pak" jawabnya gugup
"Pecicilan" kata David dan membuang muka.
Siska mendelik tak percaya.
"Sial. Dia ngatain aku pecicilan? Untung ganteng CEO pula. Kalau tidak sudah tak pites kepalanya" batin Siska geram.
Sedangkan Hana menahan tawa dengan merapatkan bibirnya agar tak kelepasan. Namun hal itu tak luput dari pandangan David.
"Kalau kamu siapa?"
"Saya Farhana Pak" jawab Hana tenang.
"Tenang sekali jawabnya. Kenapa hatiku berdesir disaat yang tidak tepat begini sih" batin David.
"Kau siapkan data-datamu untuk persiapan pernikahan" perintahnya dengan datar.
"Maksud Bapak?" Hana mendongak dan kali ini tatapan mereka bertemu.
Degg degg degg degg. Jantung David berdetak tak berirama menatap langsung mata indah Hana. David menghela nafas kasar seolah-olah sedang gusar untuk menutupi rasa groginya itu dan berkata dengan tegas
"Saya tidak suka mengulang"
"Tapi aku kok gagal paham ya? Aduh gimana nich? Mau bertanya aku ragu dan takut" batin Hana yang kini sudah menunduk kembali.
David melangkah pelan semakin mendekati Hana. Hana semakin kaku dan takut sehingga tanpa sadar melangkahkan kakinya mundur walau sedikit. Kini jarak keduanya hanya sejengkal. Hana masih menunduk sehingga dia bisa melihat sepatu David yang elegan.
"Aku ulangi sekali lagi, setelah itu tidak ada pengulangan. Jadi dengarkan baik-baik. Berikan datamu besok padaku. Data yang digunakan untuk menikah karena kau akan segera menikah" David mengatakan dengan sadar dan jelas serta tegas.
"Apa? Menikah? Saya? Dengan siapa?" pekik Hana bertubi-tubi saking kagetnya hingga tanpa sadar tatapan keduanya kembali beradu.
"Ya kamu akan menikah dengan saya"
"Dengan Bapak? Tidak mungkin" menggelengkan kepala dan mundur. Matanya kini membulat sempurna karena tak percaya. Jangan ditanya lagi suasana kembali heboh dikarenakan ulah David yang mengajak Hana menikah. Mereka semua masih bertanya tanya tentang semuanya. Suara deheman David kembali jadi obat penenang suara.
"Bapak bercanda. Bapak sedang ngerjain saya?" Hana berusaha berbicara setenang mungkin.
"Kenapa? Kamu tidak percaya?" tatapnnya dingin.
"Ba_bagaimana bisa?"
"Aku lupa memberitahumu. Kita menikah tiga hari lagi"
"Tidak" kali ini tegas tanpa ragu
"Hai nona Hana. David Prasetyo tidak suka dibantah. Aku tak bisa menerima penolakan" melipat kedua tangannya didepan dada.
"Dan saya Farhana Indrayani tak suka dipaksa" tegasnya
"Terserah kau saja yang penting kita akan menikah. Suka atau tidak. Mau atau menolak. Aku tak peduli" melangkahkan kakinya keluar aula gedung diikuti oleh Dika.
"Huh dasar gila. Pemaksa. Aarrrrgh" sedikit teriak dan menghentakkan kaki kanannya. Mendengar teriakan Hana, David tersenyum tipis namun tak ada yang tahu. David berhenti dan berbalik
"Kalian boleh kembali bekerja" katanya dingin.
Semuanya bubar dan kembali ke meja masing masing. Tentu saja mereka masih membahas apa yang baru saja terjadi. Hana masih mematung dan Siska menghampirinya.
"Na, kamu baik baik saja?" tanyanya khawatir
"Kalau boleh jujur aku tidak baik baik saja. Sialan memang si David gila itu. Tanya nama ngajak nikah" geramnya.
"Hemm, enak dong Na, kan kamu bisa jadi Nyonya David Prasetyo" ledek Siska tepatnya sih menghibur.
"Enak gundulmu. Seenak jidatnya aja bilang nikah. Emang gampang apa?" gerutunya
"Na, orang kaya itu bebas. Bahkan tanpa kau beri datamu pun kalian bisa nikah"
"Bebas sih bebas. Tapi gak gini juga dong. Ini anak gadis woi, bukan makanan yang tinggal pungut aja" memonyongkan bibir.
"Sudah yuk gak usah dipikirin. Anggap aja berjodoh judulnya"
"Emang kamu pikir ini sinetron pake judul segala"
"Hehehe... balik yuk waktunya kerja nih"
Hana hanya mengangguk dan melangkah beriringan dengan Siska ke meja kerjanya. Sesaat Hana melupakan pergulatan tentang pernikahannya dengan David. Kesibukan memang bisa dihandalkan untuk melupakan sejenak masalah yang menghampiri.
...☆☆☆☆☆...
Next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Febia Why Tys
Hallo author! Aku balik setelah lama menghilang dr manga.
2024-03-09
0
Manda
jaha lucu nya bru jumpa udh ngjk nikah...lnjut thor
2023-06-19
0
Dwanizkiaish
Nemu..nyoba baca, oke seperti nya seru..
2023-01-30
0