TITIP RINDU BUAT IBU

TITIP RINDU BUAT IBU

chapter 1

Desa X gempar seketika juga. Dari pagi sampai siang semua warga berdatangan dengan antusiasnya di kator desa X wajah wajah mereka sangat riang sekali. Banyak orang orang yang datang mengunakan baju biasa dengan senangnya menuju kantor desa yang tidak jauh dari desa itu.

Kepala desa dan orang orangnya saling pandang memandang heran sekali pada orang orang desa yang tiba tiba datang tanpa di undang. Desa itu ada beberapa kampung, jadi kampung kampung yang dinaungi oleh desa X semuanya pada datang.

Bukan hanya desa X yang berdatangan tapi desa kampung kampung lain juga berdatangan hanya ingin tahu apa yang terjadi di desa itu. Sorak sorak terdengar sangat ramai sekali, wajah wajah penuh dengan kegembiraan tergambar begitu saja di wajah mereka.

"Pak, ini bagaimana?" tanya kades x menatap wajah wakil desa X dengan tatapan bertanya.

"Saya nggak tahu pak,"

"Kok nggak tahu?''

"Saya nggak tahu sama sekali pak, saya nggak pernah bilang sama siapa siapa?" masalah ini?" ujar Pak wakil kades heran.

BRAK!

Dengan kerasnya kepala desa langsung meninju meja yang dipakai oleh wakil desa, ia sangat marah kenapa berita ini harus bocor dan semua warga pada datang tanpa pemberitaan sama sekali. Sebenarnya ia melakukan ini secara diam diam supaya semua warga tidak ada yang tahu rencana yang ia susun sedemikian rupa. Tapi kenyataannya malah sebaliknya, kepala desa hanya menghela nafas panjang ada perasaan kesal, bahagia, kecewa tapi yang paling dominan adalah bahagia nya.

Ya tanpa warga tahu ia telah memutuskan kalau di desa yang mereka tempati akan ada pustakawan yang mengelola perpustakaan desa, sebenarnya pustakawan desa telah direncanakan jauh jauh hari sebelumnya tapi selalu gagal dan gagal.

Apalagi pustakawan yang ada di kota jarang banget atau tidak pernah ada yang mau membangun desa melalui minat baca yang kuat. Akhirnya banyak pustakawan pustakawan yang meninggalkan desa ini kerena mungkin jauh dari keramaian kota, dan sekarang ada pustakawan yang mau membangun desa dengan minat baca di desa itu.

Pak Arya--selaku kepala desa X akhirnya ingin sekali menumbuhkan minta baca di desanya dengan mendatangi pustakawan yang berprofesi di bidang perpustakaan.

Ia sekarang berumur 55 tahun kini telah menjadi kepal desa selama 2 tahun, mewujudkan keinginan warganya yang ingin punya pustakawan di desanya. Kerena di bandingkan dengan desa lain desa X sebenarnya sudah punya perpustakaan desa tapi pengelolanya sama sekali belum ada. Ya kepala desa yang dulu yang membuatkan perpustakaan desa untuk anak anak dan remaja untuk membaca dsn menulis dari pada main di sungai atau main kemana lebih baik membaca di perpustakaan.

Tapi cita cita untuk memiliki pustakawan tidak semudah yang diomongkan, kerena tidak ada orang yang mau ditempatkan di desa terpencil seperti desa X, ada juga yang ditempatkan di desa paling itu adalah anak desa itu saja bukan dari kota.

Dan hari ini entah dari mana semua warga mendengar kalau hari itu akan kedatangan pustakawan dari kota, Jadi wajar kalau semua warga tumpah di jalanan menuju kantor kepala desa hanya ingin tahu apa berita itu benar atau tidaknya.

Pak Arya sebenarnya pesimis sekali mendengar kalau ada pustakawan yang mau ditempatkan di desanya, apalagi desa X jauh sekali dari kota keramaian. Dan ia mendengar kalau ada pustakawan dengan ikhlas ingin sekali ditempatkan di desa X. Otomatis ia sangat ragu dan pesimis sekali, mendengarnya. Tapi rasa ragu dan pesimis itu tiba tiba musnah juga saat ia melihat dan bertemu dengan pustakawan yang muda dan cantik, hatinya tidak menyangka kalau gadis yang dihadapannya adalah seorang pustakawan yang handal.

Pak Arya sebenarnya ia senang sekali melihat antusias warganya pada minat baca yang akan di laksanakan oleh warga setempat. Akhirnya pak Arya selaku kepala desa langsung mendatangi semua warga yang hendak masuk ke gedung kantor desa. Kerena banyak warga yang datang halaman kantor desa juga penuh dengan warga yang ingin melihat seorang pustakawan yang bakal memberikan ilmu membaca dan literasi di desanya.

Sorak sorak gembira para warga berhenti saat ada dua mobil yang menghampiri mereka, Wajah Wajah para warga langsung menatap sebuah mobil yang melewati mereka. Warga yang melihat langsung membuka supaya mobil bisa lewat dan bisa masuk ke halaman desa.

"Wah! Ada acara apa ini," seru seorang gadis manis dengan wajah riangnya.

"Selamat datang ibu dan bapak, ke desa X. Biasa mereka menyambut pustakawan yang bakal datang ke desa ini," senyum kepala desa dengan ramahnya.

"Wah! Senang sekali, melihat rame rame kaya gini," ujar laki laki muda tersenyum.

Hiruk pikuk warga benar benar antusias sekali saat beberapa rombongan mobil datang ke depan kantor kepala desa, dengan lantangnya pak Arya selaku kepala desa mengumumkan pada warga untuk mendengarkan sambutan sambutan yang diberikan oleh pustakawan yang berasal di kota.

Setelah memberikan sambutan yang ringkas pustakawan itu langsung menuju rumah kepala desa, pak Arya telah memiliki istri yang cantik dan mereka telah dikarunia tiga anak yang masih kecil kecil, anak pertama umur 10 tahun, anak kedua umur 6 tahun dan anak ketiga umur 3 tahun.

"Silahkan duduk dulu!" hajar pak Arya sambil mempersilahkan tiga orang itu masuk dan duduk di kursi yang telah ada di ruang tamu.

Pak Arya memangil istrinya, sang istri langsung menghampiri ketiga tamunya itu dengan ramah dan gembira atas kedatangan ketiga tamunya.

"Ya Allah ade ade selamat datang di rumah ini, saya istrinya pak Arya nama saya Titin." sambut ibu Titin tersenyum ramah.

"Saya Zahra, Bu. Ini teman saya nama Rey dan Dio." ujar Zahra sambil menyalami tangan ibu Tini ramah.

Wanita itu, masuk kedalam dan menyediakan makan kecil dsn tiga gelas air putih. Cuaca nya begitu sejuk kerena memang banyak sekali pepohonan yang tumbuh, apalagi di halaman rumah pak Arya. Setalah basa basi Zahra dan tiga temannya minta izin pada ibu Titin untuk melihat lihat desa itu. Suami istri itu hanya mengangguk, sebenarnya pak Arya ingin mengantarkan tapi Zahra menolak dengan lembutnya.

Kira kira hanya ada mereka bertiga, Dio berhenti dan menatap wajah Zahra yang bersih sekali.

"Ra, aku nggak nyangka banget kalau cita cita kamu buruk di desa ini!" sembur Dio.

Ya Dio dari awal juga tidak menyukai kalau Zahra harus jadi seorang pustakawan di desa itu, apalagi menurutnya desa itu sangat kumuh sekali, tadi mereka ke perpustakaan. Tapi perpustakaan nya sangat tidak teratur dan banyak buku buku yang tidak tertata rapih sama sekali. Ditambah lagi tempatnya juga sangat tidak layak sama sekali disebut Perpustakaan.*

Terpopuler

Comments

Anindya K Setiawan

Anindya K Setiawan

edit kakak kalau.menulis novelnya😂😂😂semangat ya kak.

2023-04-18

1

VLav

VLav

kenapa perangkat desa pada bingung ada pustakawan? pasti ada yg disembunyiin
hmm lanjut kaka 👍

2023-04-04

0

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

Jangan lama-lama update

2023-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 Chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 33
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 114
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chaptee 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chaptee 126
127 chaptee 127
128 chapter 128
129 chaptee 129
130 chaptee 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 chapter 135
136 chapter 136
137 chaptee 137
138 chapter 138
139 chapter 139
140 chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chaptee148
149 choater 149
150 chapter 150
151 chapter 151;
152 chapter 152
153 chapter 153
154 chapter 154
155 chapter 155
156 chapter 156
157 chapter 157
158 chapter 158
159 chapter 159
160 chapter 160
161 chapter 161
162 chapter 162
163 chapter 163
164 chapter 164
165 chapter 165
166 chapter 166
167 chapter 167
168 chapter 168
169 chapter 169
170 chapter 170
171 chapter 171
172 chapter 172
173 chapter 173
174 chapter 174
175 chapter 175
176 chapter 176
177 chapter 177
178 chapter 178
179 chapter 179
180 chapter 180
181 chapter 181
182 chapter 182
183 chapter 183
184 chapter 184
185 chapter 185
186 chapter 186
187 chapter 187
188 chapter 188
189 chapter 189
190 chapter 190
191 chapter 191
192 chapter 192
193 chapter 192
194 chapter 193
195 chapter 195
196 chapter 196
197 chapter 197
198 chapter 198
199 chapter 199
200 chapter 200
201 chapter 201
202 chapter 202
203 chapter 203
204 chapter 204
205 chapter 205
206 chapter 206
207 chapter 207
208 chapter 208
209 chapter 209
210 chapter 210
211 chapter 211
212 chapter 212
213 chapter 213
214 chapter 214
215 chapter 215
216 chapter 216
217 chapter 217
218 chapter 218
219 chapter 219
220 chapter 220
221 chapter 221
222 chapter 222
223 chapter 223
224 chapter 224
225 chapter 225 Selesai
Episodes

Updated 225 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
Chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 33
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 114
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chaptee 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chaptee 126
127
chaptee 127
128
chapter 128
129
chaptee 129
130
chaptee 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
chapter 135
136
chapter 136
137
chaptee 137
138
chapter 138
139
chapter 139
140
chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chaptee148
149
choater 149
150
chapter 150
151
chapter 151;
152
chapter 152
153
chapter 153
154
chapter 154
155
chapter 155
156
chapter 156
157
chapter 157
158
chapter 158
159
chapter 159
160
chapter 160
161
chapter 161
162
chapter 162
163
chapter 163
164
chapter 164
165
chapter 165
166
chapter 166
167
chapter 167
168
chapter 168
169
chapter 169
170
chapter 170
171
chapter 171
172
chapter 172
173
chapter 173
174
chapter 174
175
chapter 175
176
chapter 176
177
chapter 177
178
chapter 178
179
chapter 179
180
chapter 180
181
chapter 181
182
chapter 182
183
chapter 183
184
chapter 184
185
chapter 185
186
chapter 186
187
chapter 187
188
chapter 188
189
chapter 189
190
chapter 190
191
chapter 191
192
chapter 192
193
chapter 192
194
chapter 193
195
chapter 195
196
chapter 196
197
chapter 197
198
chapter 198
199
chapter 199
200
chapter 200
201
chapter 201
202
chapter 202
203
chapter 203
204
chapter 204
205
chapter 205
206
chapter 206
207
chapter 207
208
chapter 208
209
chapter 209
210
chapter 210
211
chapter 211
212
chapter 212
213
chapter 213
214
chapter 214
215
chapter 215
216
chapter 216
217
chapter 217
218
chapter 218
219
chapter 219
220
chapter 220
221
chapter 221
222
chapter 222
223
chapter 223
224
chapter 224
225
chapter 225 Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!