Malam telah tiba. Seorang gadis sedang siap siap akan meminjamkan matanya, tapi dengan tiba tiba terdengar sebuah ketukan di pintu. Gadis itu melirik pintu, hatinya berdebar keras takut ada orang yang jahat yang datang dan mencelakai dirinya.
Tapi ketukan pintu itu terus menerus seperti orang yang terburu buru, akhirnya dengan takut takut ia menghampiri pintu kerena penasaran juga ia ingin tahu siapa malam malam seperti ini mengetuk pintunya..
Ketika pintu terbuka. Wanita tua itu berdiri dengan pandangan menaksir naksir. Gadis itu kaget sekali kerena kedatangan wanita itu yang tiba tiba dan membuat ia takut sekali.
wanita paruh baya itu langsung masuk tanpa diminta sama gadis pemilik rumah itu.
"Bu, maaf ibu malam malam begini mau apa?" tanya gadis itu heran.
"Aku hanya ingin kamu jujur, sebenarnya kamu itu siapa? Tiba tiba datang tanpa diminta, jangan jangan.." kata wanita tua itu menatap tajam.gsdia itu.
"Maksud ibu apa?"
"Jangan pura pura tidak tahu, saya tahu kalau.adwlah Anin."
Deg! Gadis itu terkejut mendengar apa yang keluar dari mulut wanita yang kini ada dihadapannya dengan tatapan Seperi menelisik tentang dirinya..
A anin?" gugup gadis itu kaget kerena sebutan dari wanita tua itu begitu jelas.
"Saya bukan Anin, saya..."
"Nggak aku nggak salah lihat wajah kamu mirip.mendiang Hamdi, kamu Anin. Kamu kembali Anin ku," tangsi wanita tua itu hampir saja menubruk tubuh gadis itu.
Gadis itu kaget dan shock melihat wanita itu menangis sambil memanggil nama Anin. Gadis itu hanya terdiam terpaku menatap wanita tua itu ambruk di lantai. Ia gamang sekali saat nama Anin yang selalu disebut wanita itu dihadapannya. Sedangkan gadis itu hanya diam terpaku di tempat kerena ia tidak mungkin mengatakan kalau ia adalah Anin ya ia bukan Anin.
Tapi dengan histeris dan menggapai tanganya ke arah gadis itu. wanita itu mengejar gadis yang ada dihadapannya untuk dipeluknya tapi gadis itu malah menghindar ia seperti ketakutan kalau wanita tua itu mendekati dirinya.
Tiba tiba pintu rumah yang ditempati oleh gadis itu terbuka, terlihat laki laki datang dengan perasaan khawatir dsn cemas sekali, gadis itu terkejut kerena kedatangan pria malam malam tapi untungnya pria itu baik ia tidak menganggu gadis itu hanya menghampiri istrinya yang berusaha menggapai gadis itu.
"Kang, dia Anin ku, Anin ku!" teriak Wanita itu saat melihat pria yang baru datang.
Wanita itu langsung menghampiri istrinya, tapi matanya menatap wajah gadis yang ada dihadapannya, wajah gadis itu terlihat pucat sekali kerena mungkin ketakutan kerena melihat istrinya yang tiba tiba masuk ke dalam rumah dan tiba tiba memanggil gadis itu dengan nama Anin.
Mungkin panggilan Anin membuat gadis itu asing kerena bagaiamanapun Anin bukan diri gadis itu! Pria itu langsung mengajak istrinya untuk keluar di dalam rumah taoinsebelum.itu ia menghampiri gadis yang menatapnya.
"Maafkan istri saya, jangan sampai kamu pergi dari sini," kata pria itu.
Gadis itu langsung mengangguk dan.menutupksn pintunya. Setelah keduanya pergi gadis itu langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai, dihatinya ia sangat bersyukur kalau tidak ada bantuan pria tua itu tidak mungkin ia selamat.
Tapi ia merasa kasihan sekali kerena wanita itu lebih parah dengan wanita yang ia kenal ya, apalagi pria tua itu meminta maaf padanya kerena istrinya. Belum sempat ia melakukan sesuatu tiba tiba terdengar sebuah ketukan pintu kembali, gadis itu langsung melihat di celah jendela. Terlihat pria itu yang datang tanpa didampingi wanita itu, gadis itu langsung membuka kembali pintu itu dan ingin tahu sebenarnya kenapa dengan wanita tua itu.
Gadia itu langsung membuka kan pintu kembali, pria itu minta izin untuk duduk di kursi. Gadis muda itu mempersilahkan pria itu untuk duduk. Dan ia juga duduk tidak jauh dari pria itu.
"Ya semuanya kerena Anin. Anin yang seperti cucunya sendiri, dari ia berhenti minum ASI sampai usianya menginjak 6 tahun selalu bersamanya." cerita pria tua itu.
Gadis itu hanya mendengarkan apa yang diceritakan oleh pria tua itu tentang seorang Anin. Gadis muda itu merasa bersyukur mendengar Anin disayangi oleh semua orang.
Hati gadis itu terharu sekali mendengar cerita tentang Anin apalagi mendengar kalau wanita yang datang ke rumahnya itu adalah wanita yang selalu menghabiskan waktunya dengan Anin, jadi pantas kalau wanita itu merasa kan kalau keberadaannya seperti menumbuhkan kerinduan pada sosok Anin yang sampai sekarang tidak pernah diketahui kabarnya.
Gadis itu hanya bisa membanyangkan hati wanita tua itu ya biarpun bukan ibu kandung Anin pastinya wanita tua itu sangat merindukan Anin yang selalu ada dihatinya.
Apalagi ia melihat pria tua itu menceritakan memang kalau Anin dibandingkan dengan Ana lebih dekat dsn lebih akrab sekali dengan keluarganya. Gadis itu merasakan perih sekali membanyangkan perasaan wanita itu yang harus kehilangan Anin dalam hidupnya.
Gadis itu hanya bisa menhan perasaan saja sambil mendengarkan cerita pria itu. Cerita tentang Anin akan. tetap ada dalam hati wanita tua dsn suamianya.
🦋
PLAK
Sebuah tamparan mengenai wajah Zahra. Gadis itu berteriak histeris kesakitan. Dua kalimat mendapatkan tamparan yang kuat dari laki laki yang sama.
"Pergi dari desa ini!" teriak nya sambil mengacungkan sebuah kayu besar di hadapan Zahra.
"Pak, saya harus pergi kemana?" tanya Zahra meringis kesakitan..
Ia tidak menduga kalau pria yang dipanggil uwa sama Ana datang lagi ke perpustakaan. Ditangannya membawa sebuah pemukul yang besar sekali. Hati gadis itu bergetar melihat kemarahan yang terjadi di hadapannya. Wajah pria itu merah dan padam menahan marah dan gejolak hatinya yang bergelora sekali.
"Darman! hentikan apa yang kau lakukan pada dia!" tiba tiba mbok Inem datang menghalangi Darman yang akan memukul tubuh Zahra.
Gadis itu terkejut melihat mbok inem tidak gentar dengan sosok Darman yang bakal mencelakakan dirinya. Ia teebalalak melihat Darman tidak merasa terusik oleh kedatangan mbok inem.
"Heh! Wanita tua bau tanah, jangan ikut campur, kalau kau ikut campur lebih baik mati saja!" teriak Darman sambil mendorong tubuh tua itu.
Sampai tubuh mbok Inem terjungkal ke depan, melihat itu Zahra berteriak histeris melihat tubuh mbok inem terjatuh dan tubuhnya terbentur ke dekat dinding. Bukannya menolong Darman tertawa berbahan bahak melihat tubuh tua itu terjatuh dsn terhempas, melihat itu Zahra merasa heran sekali.
Ia langsung menyongsong tubuh tua dsn merangkulnya dengan lembut, mbok inem menatap wajah Zahra dengan lembut dsn tanganya mengusap wajah Zahra. Gadis itu hanya diam saja saat tangan tua menyentuh wajahnya, perasannya ia tekan dengan keust sekali.
"Anin," ujarnya lirih.
Tapi sebutan Anin terdengar juga di telinga Darman yang masih ada di tempat itu! Mata dan terbelalak dan memandang wajah mbok inem dengan tajamnya.
"Anin, Anin telah mati dimakan binatang buas!" teriak Darman puas.
Zahra yang mendengar itu hampir saja berteriak di hadapan pria itu, tapi ia berusaha menahan perasannya. Ia tidak mau kalau kedatangan nya membuat heboh desa yang kini ia tempati. Ya Zahra membiarkan Darman menganggap Anin meninggal itu lebih baik daripada Darman harus tahu tentang Anin.*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Anindya K Setiawan
kisah yang menarik kak😊👍🙏
2023-04-24
1