chapter 20

POV Zahra

Aku hanya bisa menelan ludah tanpa haus, mendengar apa yang ibu Ayu katakan padaku. Tentang ayah, ibu nggak tahu saja kalau ayahku sudah meninggal sudah lama sekali. Ya biarpun ibu Ayu menganggap ayahku masih hidup itu terserah dirinya saja.

"Iya juga ya, tapi disini sinyalnya kelak," alasanku.

Aku tidak mau kalau ibu curiga oleh jawabanku. Aku tidak ingin membuat wanita yang ada di hadapan ku shock.

"Kamu harus bersyukur memiliki ibu dan ayahmu yang baik, mereka teladan kamu, ikuti jejak langkahnya." ibu Ayu menyentuh tanganku lembut.

Mendengar itu aku ingin sekali bersimpuh di kakinya, di bawah kaki itu ada surga ku, surga yang akan membawa aku pada dunia yang indah. Tapi aku hanya bisa tersenyum pahit, kalau ayah ada mungkin aku tidak akan pernah pergi di desa yang sejuk itu.

"Kamu lihat Ana, Ana nggak pernah merasakan kasih sayang ayahnya. Jadilah anak yang bersyukur ya!" ujar ibu Ayu.

Mataku langsung berembun mendengar kata kata ibu, ada perasaan yang tidak dapat aku ungkapkan. Mungkin bukan Ana saja yang harus kehilangan ayah, ibu dan juga aku yang harus kehilangan ayah. Ya aku tidak sia sia datang ke desa itu, desa yang mempertemukan aku pada wanita hebat. Wanita yang tegar yang harus kehilangan anak dan suami.

"Iya, Bu. Aku akan selalu ingat apa yang ibu katakan." kataku terharu.

Kalau saja misi ku telah selesai aku hanya ingin mengatakan pada semua orang kalau aku bukan Zahra. Aku juga tidak tahu siapa Zahra, dan kenapa nama Zahra itu harus dipakai oleh aku?

"Ibu nggak tahu kalau kamu sudah nggak ada disini lagi, ibu sebenarnya nggak mau kehilanganmu," kata ibu Ayu menatapku.

Mata kami bertemu dan disana ads telaga yang indah banget. Aku hanya tersenyum samar saja melihat keteduhan wajah ibu di hadapan ku.

"Ibu kan ada Ana, dulu juga ibu berang Ana kenapa kalau nggak ada Zahra gitu?" tanyaku heran.

"Kamu tahu nggak sejak ketemu kamu, ibu sepertinya ikhlas kalau Anin pergi asal kamu jangan pergi jauh dihadapan ibu," ibu Ayu menerawang.

"Memang dulu ibu pernah bicara kalau ibu nggak akan ikhlas meninggal kalau ibu belum.ketemu Anin, tapi sejak kamu datang bayangan Anin hilang begitu saja," lanjut ibu Ayu sendu.

Deg!

Hatiku bergetar saat mendengar apa yang ibu Ayu katakan dihadapan ku. Aku hanya bisa termanggu saja, memang aku bukan Zahra. Aku hanya mengunakan nama Zahra saja. Aku hanya tersenyum pada ibu Ayu, ada perasaan yang perih saat kata kata itu keluar di mulut wanita yang aku rindukan.

'Bu, peluk aku seperti ibu memeluk aku dulu, Bu aku bukan Zahra,' bisik hatiku.

Tiba tiba aku langsung mengusut cairan bening yang keluar di pelupuk mataku. Aku takut kalau ibu Ayu melihat cairan yang keluar dan membasahi pipiku, aku takut wanita itu curiga padaku.

"Kalau saja Ana seperti nak Zahra yang memiliki lengkap orang tua, mungkin Ana?"

"Sudah bu, Ana bahagia kok bersama ibu. Ibu wanita yang tegar jadi Ana juga menjadi wanita yang tegar juga," kataku tersenyum.

"Kalau saja kamu jadi anak ibu," bisik ibu Ayu sendu.

"Ibu bahagia bersama kamu," lanjutnya.

Aku tidak bisa mengatakan apa apa pada ibu Ayu, entah kalau wanita itu tahu kalau aku bukan Zahra. Aku tidak bisa membayangkan sama sekali, reaksinya, begitu juga dengan Ana.

🦋

"Rey! Apa yang aku duga memang dia yang membunuh ayah!" tangis seorang gadis di pelukan Rey.

Rey yang tidak menyangka langsung membalas pelukan Anin. Ia hanya diam saja mendengarkan apa yang diceritakan oleh Anin, ia juga shock dugaan Anin memang benar sekali kalau dalang semuanya adalah Darman.

"Kamu harus sabar Nin, kita juga harus mencari bukti yang kuat dan bisa menceritakan semuanya lada polisi." kata Rey menenangkan Anin yang menangis..

Ya Anin yang disangka telah meninggal sebenarnya ia bisa menyelamatkan diri dari kejahatan yang membuat keluarganya berantakan.

"Aku harus bagaiamana Rey?" tanya Anin menatap laki laki yang dicintainya.

Ya Rey adalah orang yang pertama yang tahu siapa dirinya selain orang tua angkatnya. Rey juga lah yang memotivasi dirinya untuk mengingat semuanya yang terjadi, sampai nama baru itu disandang olehnya. Awalnya ia tidak ingin menyandang nama baru yang diberikan oleh orang tua angkatnya.

Tapi dari Rey lah ia mengikuti apa yang dikatakannya.

"Namamu tetap Anin kok, kamu bukan siapa siapa tapi Anin anak pak Hamdi dan ibu Ayu." ujar Rey mengusap rambutnya.

"Aku bakal panggil nama kamu dengan sebutan Anin disaat kita berdua," lanjut Rey waktu itu.

Apa yang dikatakan Rey terbukti juga. Rey orang pertama yang tahu dan yang selalu memanggil nama Anin sedangkan orang lain memanggil dengan nama yang lainnya. Tapi hatinya tetap bernama Anin. Nama pemberian ayahnya.

"Aku nggak nyangka kalau laki laki itu membunuh ayah, bajingan sih!" sembur Anin dengan mata berkilat.

Ada perih dalam hatinya, saat nama pembunuh itu disebut. Ia semakin tidak suka sama orang itu apalagi istrinya.

"Kamu masih ingat kejadian itu?" tanya Rey menatap Anin.

"Samar samar sih! Nggak begitu jelas, tapi aku masih ingat nama namanya saja." kata Anin.

"Masih seperti punzle punzle saja nggak utuh," lanjut Anin membalas tatap mata Rey.

"Mungkin kalau ada yang cerita secara utuh aku bakal mengingat nya, tapi siapa yang mau menceritakan cerita ini?"lanjut Anin..

Apa yang diucapkan oleh nya memang benar sekali, sebenarnya ia ingat kejadian itu tapi nama dan kejadiannya masih sepotong sepotong ya mungkin kerena ia masih terlalu kecil untuk berpikir masalah berat. Jadi otaknya masih belum konek masalah berat, Rey hanya bisa mengangguk saja. Memang untuk mengingat masa kecil agak susah sih apalagi kejadian yang berat, kejadian ringan juga kalau dipikirkan menjadi beban. Apalagi kejadian pembunuhan yang terjadi diusia yang masih belia.

Ys masih untung gadis itu tidak mengalami geger otak atau amnesia kerena saking beratnya beban yang ditanggung oleh Leh otak itu sendiri. Rey langsung memeluk tubuh gadis yang ia sayangi sejak kecil ia merasa heran pada dirinya sendiri yang selalu ingin melindungi dan mencurahkan kasih sayang nya pada Anin.

"Aku benar benar buntu Rey, aku harus bagaimana mencari tahu titik temu kejadian itu? Aku hanya ingat sepotong sepotong," kata Anin dalam pelukan Rey.

"Semoga saja ada orang yang bisa kita cari tahu dsn merahasiakan semuanya, keberadaan kamu yang terpenting dari uwa kamu itu." Rey menguatkan hati Anin.

"Kita bisa mencari tahu tapi aku ragu kalau misal kita terbuka dengan dirinya?" ujar Anin seperti bicara pada dirinya.

"Uwa Iyan dan istrinya. Beliau tahu tentang aku, aku sayang pada mereka, dsn mereka lah yang selalu jaga aku." Anin terbayang pada tingkah laku uwa Iyan lada dirinya.

Rey mengangguk anggukan kepalanya, ia pernah bertemu di suatu tempat itu juga dengan Ana dan Zahra. Ia menghela nafas panjang, ingat pertemuan dengan uwa Iyan yang benar benar sayang lada Anin terbukti dari sorot mukanya.*

Terpopuler

Comments

TK

TK

bunga untuk Thor ✍️

2023-04-10

0

👑Arsy Al'Fazza🌿

👑Arsy Al'Fazza🌿

the best

2023-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 Chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 33
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 114
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chaptee 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chaptee 126
127 chaptee 127
128 chapter 128
129 chaptee 129
130 chaptee 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 chapter 135
136 chapter 136
137 chaptee 137
138 chapter 138
139 chapter 139
140 chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chaptee148
149 choater 149
150 chapter 150
151 chapter 151;
152 chapter 152
153 chapter 153
154 chapter 154
155 chapter 155
156 chapter 156
157 chapter 157
158 chapter 158
159 chapter 159
160 chapter 160
161 chapter 161
162 chapter 162
163 chapter 163
164 chapter 164
165 chapter 165
166 chapter 166
167 chapter 167
168 chapter 168
169 chapter 169
170 chapter 170
171 chapter 171
172 chapter 172
173 chapter 173
174 chapter 174
175 chapter 175
176 chapter 176
177 chapter 177
178 chapter 178
179 chapter 179
180 chapter 180
181 chapter 181
182 chapter 182
183 chapter 183
184 chapter 184
185 chapter 185
186 chapter 186
187 chapter 187
188 chapter 188
189 chapter 189
190 chapter 190
191 chapter 191
192 chapter 192
193 chapter 192
194 chapter 193
195 chapter 195
196 chapter 196
197 chapter 197
198 chapter 198
199 chapter 199
200 chapter 200
201 chapter 201
202 chapter 202
203 chapter 203
204 chapter 204
205 chapter 205
206 chapter 206
207 chapter 207
208 chapter 208
209 chapter 209
210 chapter 210
211 chapter 211
212 chapter 212
213 chapter 213
214 chapter 214
215 chapter 215
216 chapter 216
217 chapter 217
218 chapter 218
219 chapter 219
220 chapter 220
221 chapter 221
222 chapter 222
223 chapter 223
224 chapter 224
225 chapter 225 Selesai
Episodes

Updated 225 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
Chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 33
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 114
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chaptee 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chaptee 126
127
chaptee 127
128
chapter 128
129
chaptee 129
130
chaptee 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
chapter 135
136
chapter 136
137
chaptee 137
138
chapter 138
139
chapter 139
140
chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chaptee148
149
choater 149
150
chapter 150
151
chapter 151;
152
chapter 152
153
chapter 153
154
chapter 154
155
chapter 155
156
chapter 156
157
chapter 157
158
chapter 158
159
chapter 159
160
chapter 160
161
chapter 161
162
chapter 162
163
chapter 163
164
chapter 164
165
chapter 165
166
chapter 166
167
chapter 167
168
chapter 168
169
chapter 169
170
chapter 170
171
chapter 171
172
chapter 172
173
chapter 173
174
chapter 174
175
chapter 175
176
chapter 176
177
chapter 177
178
chapter 178
179
chapter 179
180
chapter 180
181
chapter 181
182
chapter 182
183
chapter 183
184
chapter 184
185
chapter 185
186
chapter 186
187
chapter 187
188
chapter 188
189
chapter 189
190
chapter 190
191
chapter 191
192
chapter 192
193
chapter 192
194
chapter 193
195
chapter 195
196
chapter 196
197
chapter 197
198
chapter 198
199
chapter 199
200
chapter 200
201
chapter 201
202
chapter 202
203
chapter 203
204
chapter 204
205
chapter 205
206
chapter 206
207
chapter 207
208
chapter 208
209
chapter 209
210
chapter 210
211
chapter 211
212
chapter 212
213
chapter 213
214
chapter 214
215
chapter 215
216
chapter 216
217
chapter 217
218
chapter 218
219
chapter 219
220
chapter 220
221
chapter 221
222
chapter 222
223
chapter 223
224
chapter 224
225
chapter 225 Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!