chapter 15

"Bu, maafkan Anin. Anin nggak bisa menemui ibu, bukan kerena Anin benci ibu..Anin takut, takut pembunuh ayah masih berkeliaran," tangis gadis itu.

Ya di sebuah jalan yang tidak jauh dari rumah ibu Ayu terlihat seorang gadis menatap rumah itu dengan perasaan hancur sekali, ia tidak bisa melupakan kejadian yang telah 20 tahun yang lalu. Membuat keluarganya yang bahagia hancur berantakan, dan paling menyakitkan pembunuh ayah sampai sekarang masih berkeliaran..

Jujur kalau mau berkata kata ia tidak ikhlas melihat semuanya, dan ia juga harus pergi meninggalkan ibu dan adiknya yang masih kecil dsn tidak tahu apa apa. Ia nyakin adiknya tidak akan tahu siapa pembunuh ayahnya. Kerena waktu itu adiknya masih kecil mungkin 2 tahun. Jadi untuk mengingat kejadian itu adiknya tidak mungkin, kerena.waktu kejadian adiknya sakit dan tidak ada di rumah.

Ia benar apa kali mengusut cairan bening yang mengalir membasahi pipinya, ada mata, benci terhadap orang itu! Orang yang tidak punya hati yang telah menjadikan dirinya seorang yatim. Jujur kalau mau mengatakan ia rindu pelukan ayah, ayah yang selalu ada di samping dirinya kini harus meninggal oleh tangan kakak angkat nya sendiri!

Ya ia datang ke desa itu hanya ingin mencari bukti bukti yang akurat tentang kematian ayahnya. Ia bakal menuntut balas apa yang dilakukan orang itu lada keluarganya. Dan ia datang bukan hanya rindu pada ibu dan adiknya tapi ingin membalas apa yang dilakukan laki laki yang tidak bertangungjawab.

Gadis itu dengan gontai meninggalakan rumah ibunya dengan perasaan yang tidak bisa dilukiskan, ya ia sekarang dekat dengan ibunya tapi tidak bisa seperti Ana yang sellau dekat dan bercanda. Kedatanganya tidak sepenuhnya diterima oleh ibunya, tapi ia bakal berusaha untuk dekat dan meluluhkan hati ibunya.

Ia berjalan menuju sebuah pekuburan yang tidak jauh dari sana. Di kuburan itu ia berjongkok dan menangis.

"Ayah, Anin janji bakal menuntut balas kematian ayah. Ayah, Anin bahagia melihat ibu dan adik bahagia sekali." tangis gadis itu di sebuah kuburan yang sepi sekali..

Ya biarpun siang kuburan tidak ada orang yang berani mengunjungi perkuburan yang memang agak jauh dari perkampungan. Jadi ia begitu aman kerena tidak mungkin ada orang yang mengetahui keberadaannya.

Jadi ia sementara tinggal di desa itu aman dan tidak ada yang curiga atas kedatanganya apalagi ia mengunakan identitas orang lain. Orang lain yang dianggap ada tapi orang itu sebenarnya sudah meninggal. Ya orang lain yang hampir sama dengan namanya telah meninggal dunia diusia 6 tahun akibat kecelakaan yang merenggut nyawanya.

"Ayah, Anin bakal kesini lagi menemui ayah lagi, Anin pergi dulu ya ayah. Anin bakal menemukan bukti bukti itu!" ujar gadis itu sambil meninggalakan pekuburan.

Ya dari sejak kecil ia hanya tahu kalau tempat itu sebuah kuburan yang telah lama digunakan, seblum.kematian ayahnya. Jadi wajar kalau ia tahu tentang kuburan itu ya biarpun orang desa itu menganggap dirinya adalah orang baru tapi dalam nya ia masih tetap orang asli sini.

Gadis itu meninggalakan pekuburan yang benar benar sepi sekali hanya suara burung yang masih berkicau biarpun hari sudah siang. Ia mempercepat langkahnya untuk menghilangkan jejak keberadaannya. Gadis itu takut kalau ada orang yang tanpa sadar harus melihat keberadaannya.

🦋

POV Author

Anindya Ara Wulandari. Nama bocah yang viral kerena menemukan pembunuh ayahnya di sebuah perkebunan yang tidak jauh dari sawah milik ayah kandungnya. Bocah 6 tahun itu ketahuan saat ia melihat dengan jelas orang yang menganiaya ayahnya dengan kejam, sampai ia ketahuan dan kabur untuk menyelamatkan dirinya. Tapi naas ia diketahui, gadis kecil itu berlari menerobos sawah.

Perasaan takut, sedih, kecewa bercampur dihatinya. Tangisan tidak bisa dibendung, cairan bening itu terus mengalir begitu deras membasahi pipinya yang putih semburat merah, ia seperti mimpi melihat tubuh ayahnya merenggang nyawa dihadapannya.

Anin gadis itu dipanggilnya berlari terus menerobos semak dsn belukar, baju yang ia kenakan juga sudah tidak karuan lagi kerena memang ia berlari tidak melihat jalan kerena jalan yang dilalui nya gelap dan gulita. Ia langsung sembunyi disebuah gubug tanpa penghuni sama sekali..

Semalaman ia tidak tidur kerena masih mengingat semua peristiwa kemarin. Ia merasa ngeri saat sebuah pisau mengiris tubuh ayahnya. Kejadian itu berlangsung didepan matanya wajar kalau ia sangat ketakutan melihat semuanya yang berlangsung beberapa menit.

"Kak kenapa melamun?" tanya Ana yang langsung menghampiri Zahra yang duduk di teras perpustakaan.

Ana menghampiri Zahra yang sedang duduk termenung, Ana yang tidak pernah melihat Zahra seperti itu langsung mendekati Zahra sambil menyentuh bahu Zahra. Zahra yang merasa ada orang yang menghampiri dirinya, hanya bisa tersenyum melihat Ana yang mendekati dsn duduk di sampingnya.

"Kenapa?" tanya Ana kembali.

Tanpa menunggu Zahra untuk bicara.

"Na, boleh kakak peluk kamu?" tanya Zahra minta izin.

Ana menatap heran kearah Zahra, permintaan yang aneh dsn unik menurutnya. Ana hanya mengangguk saja, melihat anggukan dari Ana. Zahra langsung memeluk tubuh Ana dengan erat, ia merasakan sebuah kenyamanan saat ia memeluk tubuh gadis itu. Ana membalas pelukan zahra biarpun hatinya agak heran Zahra seperti itu.

Tapi bagi Zahra pelukan dari Ana meredakan sebuah kerinduan yang meletup dihatinya yang paling dalam, ingin rasanya ia mengatakan jujur siapa dirinya tapi perasaannya ia tahan. Hampir saja ia mengakui nya tapi Zahra sadar bahwa tugasnya belum selesai kalau ia mengatakan siapa dirinya pada Ana berati ia tidak bakal mengungkapkan kematian ayahnya sendiri kerena ia bakal ketahuan oleh semua orang itu yang ia tidak inginkan.

"Kakak sebenarnya jangan ibu kakak." ujarnya tanpa melepaskan pelukan Ana.

"Kak, kakak bisa telpon orang tua kakak, bisa Vidio call dengan mereka, sedangkan Ana?' kata Ana sendu.

Mendengar kata Ana, Zahra mempererat pelukannya, ia seperti tidak ingin kalau Ana meneruskan kata katanya nya. Tapi gadis itu tidak mengerti situasi keadaan hati zahra yang sebenarnya. Ia malah menceritakan tentang Anin, dsn itu membuat Zahra perih sekali. Anin, nama gadis yang selalu Ana sebut tiap detik dsn menit.

Bukan ia iri pada Anin bukan tapi itu semua membuat ia terluka yang harus ia tutupi dengan waktu yang lama sekali.

"Kalau saja kak Anin masih hidup dsn aku tahu nomor hpnya mungkin aku ingin sekali mendatangi nya kak, untuk bicara tentang apa yang pernah terjadi pada dirinya.

"Na, jangan bicara apa apa ya, kamu hanya diam saja mendengarkan kakak cerita saja tanpa kau cerita tentang Anin." ujar Zahra lembut sekali.

Ana yang tadi ingin melanjutkan kata kata hanya terdiam seketika juga, gadis itu seperti mengerti apa yang dihadapi oleh Zahra, Ana langsung mempererat pelukan Seperti memberikan kenyamanan buat Zahra.*

Terpopuler

Comments

👑Arsy Al'Fazza🌿

👑Arsy Al'Fazza🌿

surat cinta mengudara ✨
masih sibuk real life tapi sebisa mungkin menyempatkan nangkring di lapak author kesayangan ☺
alur ceritanya keren 😍 isinya full favorite ❤

2023-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 Chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 33
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 114
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chaptee 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chaptee 126
127 chaptee 127
128 chapter 128
129 chaptee 129
130 chaptee 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 chapter 135
136 chapter 136
137 chaptee 137
138 chapter 138
139 chapter 139
140 chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chaptee148
149 choater 149
150 chapter 150
151 chapter 151;
152 chapter 152
153 chapter 153
154 chapter 154
155 chapter 155
156 chapter 156
157 chapter 157
158 chapter 158
159 chapter 159
160 chapter 160
161 chapter 161
162 chapter 162
163 chapter 163
164 chapter 164
165 chapter 165
166 chapter 166
167 chapter 167
168 chapter 168
169 chapter 169
170 chapter 170
171 chapter 171
172 chapter 172
173 chapter 173
174 chapter 174
175 chapter 175
176 chapter 176
177 chapter 177
178 chapter 178
179 chapter 179
180 chapter 180
181 chapter 181
182 chapter 182
183 chapter 183
184 chapter 184
185 chapter 185
186 chapter 186
187 chapter 187
188 chapter 188
189 chapter 189
190 chapter 190
191 chapter 191
192 chapter 192
193 chapter 192
194 chapter 193
195 chapter 195
196 chapter 196
197 chapter 197
198 chapter 198
199 chapter 199
200 chapter 200
201 chapter 201
202 chapter 202
203 chapter 203
204 chapter 204
205 chapter 205
206 chapter 206
207 chapter 207
208 chapter 208
209 chapter 209
210 chapter 210
211 chapter 211
212 chapter 212
213 chapter 213
214 chapter 214
215 chapter 215
216 chapter 216
217 chapter 217
218 chapter 218
219 chapter 219
220 chapter 220
221 chapter 221
222 chapter 222
223 chapter 223
224 chapter 224
225 chapter 225 Selesai
Episodes

Updated 225 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
Chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 33
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 114
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chaptee 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chaptee 126
127
chaptee 127
128
chapter 128
129
chaptee 129
130
chaptee 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
chapter 135
136
chapter 136
137
chaptee 137
138
chapter 138
139
chapter 139
140
chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chaptee148
149
choater 149
150
chapter 150
151
chapter 151;
152
chapter 152
153
chapter 153
154
chapter 154
155
chapter 155
156
chapter 156
157
chapter 157
158
chapter 158
159
chapter 159
160
chapter 160
161
chapter 161
162
chapter 162
163
chapter 163
164
chapter 164
165
chapter 165
166
chapter 166
167
chapter 167
168
chapter 168
169
chapter 169
170
chapter 170
171
chapter 171
172
chapter 172
173
chapter 173
174
chapter 174
175
chapter 175
176
chapter 176
177
chapter 177
178
chapter 178
179
chapter 179
180
chapter 180
181
chapter 181
182
chapter 182
183
chapter 183
184
chapter 184
185
chapter 185
186
chapter 186
187
chapter 187
188
chapter 188
189
chapter 189
190
chapter 190
191
chapter 191
192
chapter 192
193
chapter 192
194
chapter 193
195
chapter 195
196
chapter 196
197
chapter 197
198
chapter 198
199
chapter 199
200
chapter 200
201
chapter 201
202
chapter 202
203
chapter 203
204
chapter 204
205
chapter 205
206
chapter 206
207
chapter 207
208
chapter 208
209
chapter 209
210
chapter 210
211
chapter 211
212
chapter 212
213
chapter 213
214
chapter 214
215
chapter 215
216
chapter 216
217
chapter 217
218
chapter 218
219
chapter 219
220
chapter 220
221
chapter 221
222
chapter 222
223
chapter 223
224
chapter 224
225
chapter 225 Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!