chapter 2

"Dio, jangan hasut Zahra, ia maunya begitu ya udah kita ngikuti saja." bela Rey menatap wajah Dio tajam.

"Kamu bela Zahra? Kamu seharusnya larang Zahra buat tugas disini, kamu kan tunangannya?" ketus Dio.

"Rey! Dio!" Kalian bukannya mendukung aku malah bertengkar seperti ini, aku ingin tugas disini, kerena kemauanku bukan kemauan orang lain, kalau kalian seperti ini lebih baik kalian pergi tinggalkan desa ini!" lengking Zahra tegas menatap kedua temannya.

"Oke! Aku juga malas berlama lama di desa ini? Kumuh, terpencil, mau maunya ditugaskan di daerah," sembur Dio marah.

Laki laki itu langsung meninggalkan kedua temannya, menuju pulang ke rumahnya pak Arya. Sedangkan Zahra dan Rey hanya mengelengkan kepala saja melihat kelakuan dari temannya. Akhirnya Zahra dan Rey juga menyusul Dio yang pulang duluan. Zahra mengatakan pada Rey untuk cepat membawa Dio, ya ia tidak ingin kalau Dio membuat masalah di desa itu.

🦋

Zahra Anindya nama itu disematkan oleh orang tuanya Bram Wijaya dan Ani Widyawati, anak tunggal dari pasangan suami istri yang tinggal di perumahan elit Jakarta. Bram seorang pengusaha kaya raya, memiliki sebuah penerbitan terkenal di Jakarta, sedangkan istrinya seorang wanita karir seorang pengusaha bagian kue dan kukis.

Perusahaan kue telah membuka beberapa cabang di kursi ibu kota Jakarta. Bukan itu saja rumahnya juga sangat megah sekali, dikawasan elite itu. Tapi pasangan ini juga mempunyai hati yang cantik sekali, kerena kecantikan hatinya kedua orang tua disegani oleh semua orang di sekitar rumahnya..

Ya mereka tidak segan segan membantu orang orang yang membutuhkan uluran tanganya. Zahra yang melihat orang tuanya seperti itu, akhirnya mengikuti jejak orang tuanya. Zahra pun sering membantu teman teman yang kesulitan. Ada beberapa tanya yang tidak menyangka kalau temannya Zahra bakal menyetujui kalau ia akan datang ke desa terpencil itu.

Banyak komen komen yang sumbang, tapi gadis itu hanya diam saja mendengarnya.

"Ya Tuhan Zahra kamu anak kota ngapain ke desa terpencil!" ketus salah satu temannya..

Saat temannya mendengar kalau Zahra bakal menjadi pustakawan di desa terpencil.

"Memangnya saya salah ya kalau mengabdi di sana?" tanya Zahra menatap wajah tanya itu.

Nggak sih! Tapi sayang saja, ilmu pustakawan ya dia sia dong! Apalagi katanya pustakawan disana banyak tidak punya buku bacaan untuk di perpustakaannya, terus kamu bikin apa disana?" tawa temannya mengejek.

"Sudahlah Zahra jangan.ladenin mereka!" sanggah Rey menarik tangan Zahra.

Gadis itu bukan masalah sih teman temannya, yang jadi kendala nya adalah orang tuanya, ia takut ayah dan mamanya menentang kepergiannya. Itu saja sih sebenarnya, kalau masalah teman temannya tidak dijadikan pikiran olehnya.

Ya apa yang dikhawatirkan olehnya, orang tua Zahra sangat terkejut dan terpukul sekali mendengar keinginan anaknya yang ingin jadi pustakawan di sebuah desa terpencil. Sang ibu sangat terkejut dan tidak menyangka sama sekali mendengar keinginan Zahra yang mendadak dan spontan tanpa bicara dulu lagi, apalagi sang ayah hanya bisa menggelengkan kepala mendengar penuturan sang anak. Ia hanya menghela nafas panjang mendengarkan alasan yang diberikan anak tunggalnya itu.

"Sungguh menyedihkan cita citamu Zahra. Kamu seharusnya jadi pustakawan di kota saja dari pada di desa terpencil itu!" Hela nafas ibu Ani menatap wajah putrinya tajam.

"Mah, apa salahnya Zahra mengabdi di desa itu. Zahra hanya ingin seperti mama dan ayah yang begitu baik dan ramah pada semua orang yang ada di sekeliling ibu dan ayah," kata Zahra menatap wajah kedua orang tuanya dengan tajam sekali.

Sebenarnya bukan itu yang ia katakan pada kedua orang tuanya. Zahra hanya ingin tahu saja ia datang ke desa itu, masih penasaran kerena bagaimana pun ia harus mencari cara yang baik untuk membuat kedua orang tua ya mengizinkan.

Ya kasus ini sebenarnya belum beres kerena semuanya telah ditutup oleh seseorang, sedangkan waktu itu ia masih kecil. Dan tidak mungkin ia bisa mengungkap sebuah kasus yang besar diusia hanya 6 tahun. Mungkin dengan cari ini ia bakal mencari tahu siapa dalang dari semuanya.

Zahra menghela nafas panjang, ia nyakin kalau dirinya bisa megungkapkan semuanya dengan datang sendiri ke desa itu! Desa yang telah membuat kehilangan seseorang yang ia sayangi. Kalau misal sekarang ia jujur pada orang tuanya, otomatis orang tuanya tidak akan mengizinkan dirinya mengungkapkan kasus besar.

"Ma, Zahra bakal pulang ke mama dan ayah, kalian orang tua Zahra yang Zahra sayangi." ujar Zahra memeluk tubuh ibunya dengan erat sekali.

Ibu Ani sebenarnya bukan tidak mengizinkan anaknya pergi, ia sebenarnya punya sesuatu yang ia sendiri tahu. Jadi waktu mendengar Zahra mengatakan akan ada tugas sebagai pustakawan di desa itu, ia sangat ketakutan, ketakutan kalau Zahra tidak bisa kembali lagi ke pelukannya.

Sejujurnya ia sangat menyanyangi Zahra, apalagi Zahra anak tunggal dirinya dengan suaminya. Sebelum ada Zahra ia pernah punya anak, tapi bayi itu tidak lahir. Ya ia mengalami keguguran sampai dua kalinya, jadi wajar kalau ia sangat berat kalau Zahra meninggalkan dirinya.

"Ma, Zahra bakal balik dan berkumpul dengan mama dan ayah disini kembali," usik Zahra.

Pak Bram hanya diam saja, ia tidak bisa mengatakan apa apa pada anaknya. Laki laki itu hanya menghela nafas panjang, sang istri sebenarnya ingin kalau sang suami melarang Zahra anaknya tapi pak Bram hanya diam saja tidak mengatakan apa apa pada istri dan anaknya yang membuat ibu Ani tidak bisa mengeluarkan kata kata kembali.

🦋

"Ayah kenapa ayah diam saja?" Dengus ibu Ani menatap wajah suaminya.

"Ayah harus mengatakan apa sama Zahra mah, Ayah juga nggak mau kalau Zahra pergi," kata pak Bram membalas tatapan istrinya..

"Ah! Ayah kalau memang ayah nggak mau Zahra pergi kenapa ayah diam saja!" sembur ibu Ani emosi.

"Ayah ingin kalau mama harus kehilangan Zahra, ayah dengar kita sudah kehilangan kedua anak kita masa kita harus kehilangan Zahra!" tangan ibu Ani.

Wanita itu sangat terpukul waktu melihat putrinya pergi ke desa itu! Sang suami hanya terdiam saja tidak mengucapkan apa mendengarkan apa yang yang dibicarakan oleh istrinya. Ya sang istri yang telah menemani dirinya selama 35 tahun, ia sebenarnya merasakan apa yang dirasakan sang istri, wajar kalau istrinya takut kehilangan Zahra. Bukan hanya istrinya saja yang takut kehilangan tapi kalau mau jujur ia juga takut kehilangan seperti istrinya.

Bram hanya bisa memeluk tubuh istrinya, ia juga tidak bisa melakukan apa apa kecuali hanya bisa mengizinkan Zahra untuk pergi ya pergi untuk kembali, kata kata Zahra olehnya di pengang oleh nya.

"Ayah, kalau misal Zahra nggak kembali ke kita bagaimana?" tanya istrinya.

Bram menghela nafas panjang mendengar apa yang di omongkan oleh istrinya Ani.

"Mah, jangan takut, Zahra anak kita masa ia nggak kembali?"

"Tapi perasaanku mengatakan kalau Zahra bakal bakal menetap di desa itu!" tangis istrinya Ani.

Deg!

Bram hanya diam saja. Ia merasa teriris mendengar kalimat yang diucapkan oleh istrinya.*

Terpopuler

Comments

Anindya K Setiawan

Anindya K Setiawan

Sekarang banyak Taman baca Masyarakat yang berkembang tapi sumber daya manusia ( SDM/ Pustakawan nya ) di gajih kecil.

2023-04-18

0

Anindya K Setiawan

Anindya K Setiawan

PING kalau ada juga hanya perpustakaan daerah maupun propinsi. Kerena di kota juga jarang ada perpustakaan di pusat pusat belanja. semangat ya.

2023-04-18

0

Anindya K Setiawan

Anindya K Setiawan

Jarang ada orang sih! seorang pengelola perpustakaan dimana pun juga. di kota maupun di desa, sama saja.

2023-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 Chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 33
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 114
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chaptee 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chaptee 126
127 chaptee 127
128 chapter 128
129 chaptee 129
130 chaptee 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 chapter 135
136 chapter 136
137 chaptee 137
138 chapter 138
139 chapter 139
140 chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chaptee148
149 choater 149
150 chapter 150
151 chapter 151;
152 chapter 152
153 chapter 153
154 chapter 154
155 chapter 155
156 chapter 156
157 chapter 157
158 chapter 158
159 chapter 159
160 chapter 160
161 chapter 161
162 chapter 162
163 chapter 163
164 chapter 164
165 chapter 165
166 chapter 166
167 chapter 167
168 chapter 168
169 chapter 169
170 chapter 170
171 chapter 171
172 chapter 172
173 chapter 173
174 chapter 174
175 chapter 175
176 chapter 176
177 chapter 177
178 chapter 178
179 chapter 179
180 chapter 180
181 chapter 181
182 chapter 182
183 chapter 183
184 chapter 184
185 chapter 185
186 chapter 186
187 chapter 187
188 chapter 188
189 chapter 189
190 chapter 190
191 chapter 191
192 chapter 192
193 chapter 192
194 chapter 193
195 chapter 195
196 chapter 196
197 chapter 197
198 chapter 198
199 chapter 199
200 chapter 200
201 chapter 201
202 chapter 202
203 chapter 203
204 chapter 204
205 chapter 205
206 chapter 206
207 chapter 207
208 chapter 208
209 chapter 209
210 chapter 210
211 chapter 211
212 chapter 212
213 chapter 213
214 chapter 214
215 chapter 215
216 chapter 216
217 chapter 217
218 chapter 218
219 chapter 219
220 chapter 220
221 chapter 221
222 chapter 222
223 chapter 223
224 chapter 224
225 chapter 225 Selesai
Episodes

Updated 225 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
Chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 33
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 114
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chaptee 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chaptee 126
127
chaptee 127
128
chapter 128
129
chaptee 129
130
chaptee 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
chapter 135
136
chapter 136
137
chaptee 137
138
chapter 138
139
chapter 139
140
chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chaptee148
149
choater 149
150
chapter 150
151
chapter 151;
152
chapter 152
153
chapter 153
154
chapter 154
155
chapter 155
156
chapter 156
157
chapter 157
158
chapter 158
159
chapter 159
160
chapter 160
161
chapter 161
162
chapter 162
163
chapter 163
164
chapter 164
165
chapter 165
166
chapter 166
167
chapter 167
168
chapter 168
169
chapter 169
170
chapter 170
171
chapter 171
172
chapter 172
173
chapter 173
174
chapter 174
175
chapter 175
176
chapter 176
177
chapter 177
178
chapter 178
179
chapter 179
180
chapter 180
181
chapter 181
182
chapter 182
183
chapter 183
184
chapter 184
185
chapter 185
186
chapter 186
187
chapter 187
188
chapter 188
189
chapter 189
190
chapter 190
191
chapter 191
192
chapter 192
193
chapter 192
194
chapter 193
195
chapter 195
196
chapter 196
197
chapter 197
198
chapter 198
199
chapter 199
200
chapter 200
201
chapter 201
202
chapter 202
203
chapter 203
204
chapter 204
205
chapter 205
206
chapter 206
207
chapter 207
208
chapter 208
209
chapter 209
210
chapter 210
211
chapter 211
212
chapter 212
213
chapter 213
214
chapter 214
215
chapter 215
216
chapter 216
217
chapter 217
218
chapter 218
219
chapter 219
220
chapter 220
221
chapter 221
222
chapter 222
223
chapter 223
224
chapter 224
225
chapter 225 Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!