Istri Tengil Tuan Presdir

Istri Tengil Tuan Presdir

Bab 1. Perjodohan

Seorang wanita cantik menuruni anak tangga dengan riang. Wajah berseri dan juga mata berbinarnya menunjukkan bahwa hari ini dia benar-benar sangat bahagia. Kiara Aleema Jaleela, 25 tahun, seorang pengangguran yang sangat suka menghamburkan uang. Sifat manja dan juga kepribadiannya yang sedikit kekanakan membuat Kiara sering disebut sebagai anak bungsu dari keluarga Amzar.

Kiara sebenarnya adalah wanita yang sangat cantik, cerdas dan cekatan. Namun, di suatu waktu juga dia bisa menjadi wanita yang bodoh dan sedikit lemot. Moto hidupnya adalah 'nikmati apa pun yang kamu miliki selagi kamu hidup. Karena, jika kamu sudah mati, kamu tidak akan bisa menikmatinya'. Kalimat yang sangat bagus jika diucapkan oleh seseorang yang sudah memiliki penghasilan sendiri. Namun untuk Kiara, sepertinya ini agak keliru.

"Morning Ayah, Sayang!" sapa Kiara mengecup pipi Amzar sekilas. "Morning Ibu Sabina yang cantik."

Sabina hanya mengangguk seraya tersenyum. Sabina bukan ibu kandung Kiara, jadi ketika Kiara memujinya, dia tahu kalau Kiara hanya sedang mengolok-oloknya saja.

"Kamu kalau pakai baju yang bener dikit dong, Kia! Masa beli baju kurang bahan terus, paha kamu itu lihat! Masa mau keluar rumah telanjang kayak gitu." Amzar mendelik melihat tampilan anaknya yang urakan seperti ini. Berpakaian layaknya seorang penyanyi di acara hajatan.

"Ini mode, Ayah. Mode. Masa Ayah gak ngerti sih, gak asyik tahu."

"Kamu itu bukan cuma pamerin tubuh kamu kalau berpakaian seperti ini. Tapi juga ngajak ayah masuk neraka," Amzar kembali mendengus.

Amzar, lelaki paruh baya yangmemiliki perusahaan properti terbesar di kotanya. Perusahaan raksasa tersebut memiliki cabang di mana-mana. Amzar memiliki 3 orang putri, anak pertamanya adalah Kiara, anak kandungnya bersama dengan istri pertamanya. Sedangkan dua yang lain adalah anaknya bersama dengan istri kedua, Sabina.

"Lihat adik-adik kamu. Mereka berdua sangat baik, Kiara. Mau menutup aurat, dan selalu mematuhi apa yang ayah katakan. Umur mereka itu lebih kecil daripada kamu. Tapi kenapa kamu gak ngerti-ngerti."

"Terus aja terus, bandingin aja terus. Ayah, kalau ayah emang sayang sama mereka, silakan aja. Kia gak larang kok. Tapi jangan bandingkan Kia dengan mereka seperti ini. Ayah itu keterlaluan."

"Kamu yang keterlaluan Kia, sebagai seorang ayah. Ayah sedih liat kamu kayak gini. Ibu kamu juga pasti sangat kecewa."

Brak!

Semua orang yang ada di meja itu terperanjat kaget kerena Kiara yang tiba-tiba menggebrak meja makan. Namun, tidak dengan Amzar, entah karena sudah terbiasa atau bagaimana, tapi dia terlihat sangat santai dan malah melanjutkan sarapan seolah tidak ada apapun yang terjadi.

"Kiara tahu Kiara salah, Yah. Tapi jangan bawa-bawa Ibu. Ibu udah tenang di sana. Kalau Ayah gak mau ngurus Kiara lagi, ya sudah ... gak usah, Kiara juga gak butuh."

Amzar menarik ujung bibirnya, dia masih sama seperti itu. Fokus menyantap sarapan, tetapi sudah ada bom yang siap dia ledakkan.

"Baik, Ayah akan menendangmu dari rumah ini."

"Sayang ...!" Sabina menyentuh punggung tangan Amzar seraya menggelengkan kepala. Tetapi, Amzar malah mengangkat tangan meminta Sabina untuk tidak ikut campur.

"Menikahlah dengan laki-laki pilihan Ayah Kiara, dia laki-laki yang baik, sudah dewasa, sudah mapan dan yang paling penting, dia sudah berpengalaman."

"What?" pekik Kiara dengan alis tertaut. "Maksud Ayah, Kiara harus nikah? Berpengalaman? Maksud Ayah bagaimana?"

"Dia adalah seorang duda, istrinya meninggal dua hari setelah pernikahan mereka berlangsung."

Kiara melotot tajam. Tidak percaya dengan apa yang ayahnya katakan. Jika laki-laki itu masih muda dan juga belum pernah menikah mungkin Kiara akan mempertimbangkan demi kelangsungan hidup. Namun, jika seperti ini, Kiara tidak mau. Selain tua, dia juga duda. Di tinggal mati setelah menikah dua hari? Jangan bilang ....

"Ayah sepertinya sakit," cicit Kiara menatap ayahnya heran. "Kia gak mau, Kia akan menikah jika Kia sudah menemukan laki-laki yang cocok. Ayah itu mau menjadikan Kia tumbal atau bagaimana. Laki-laki itu pasti memiliki pesugihan, dia menumbalkan istrinya supaya harta dia makin banyak."

"Kiaraaaaa~~." Amzar menatap manik mata Kiara dengan tatapan tajam. Namun, orang yang ditatap seperti tidak perduli.

"Pokoknya Kiara gak mau nikah, kalau Ayah mau menikahkan anak Ayah, nikahkan saja mereka!" tunjuk Kiara pada dua anak gadis di samping Sabina. "Kiara akan pergi dari rumah ini, lebih baik Kiara hidup sendiri daripada harus menikah dengan bandot tua. Kiara gak mau."

Kiara beranjak dari duduknya, mengambil tas dan juga kunci mobil. Akan tetapi, baru beberapa langkah, Kiara sudah dihentikan oleh Amzar. Yang memanggil namanya.

"Taruh semua barang-barang kamu. Kunci mobil dan juga uang. Ayah sudah membekukan semua rekening kamu Kia. Jika memang kamu tidak ingin menuruti ayah, keluar dari rumah ini, jika perlu, jadi gembel sekalian."

Kiara mendengus keras, helaan napas kasar terdengar. Kedua tangan Kiara terkepal mendengar apa yang Amzan katakan padanya. Ayahnya ini benar-benar sudah gila.

Bughhhhh!

Hampir saja tas yang Kiara lemparkan mengenai kepala Amzar jika seorang pelayan di rumah itu tidak menangkisnya.

"Dasar orang tua gak ada akhlak. Ayah lihat saja, Kiara gak akan pulang, Kiara akan menjadi orang sukses dan gak akan pernah ketemu sama Ayah lagi."

Amzar mengangkat kedua bahunya acuh. Dia sudah habis kesabaran karena anak sulungnya ini selalu berbuat ulah, tongkrongannya bukan tongkrongan orang baik-baik. Terlebih, Kiara sangat suka mengajak teman laki-lakinya main ke club malam. Amzar mungkin bukan ayah yang baik, tapi apa pun yang Kiara lakukan, dia tahu karena Kiara tidak pernah lepas dari pantauan.

"Mas ...!" Sabina menatap suaminya dengan tatapan sendu.

"Sudah tidak apa-apa. Akan ada orang yang mengawasinya. Besok juga dia akan pulang. Mana tahan anak itu tinggal di luar tanpa uang, semua teman-teman Kiara sudah saya boikot. Kiara gak akan bisa kemana-mana selain luntang-lantung di jalanan."

Sabina mengembuskan napas panjang. Ini bukan pertama kalinya Amzar dan Kiara cekcok, hampir setiap hari mereka ribut. Terkadang, Sabina merasa bersalah, dia seperti menjadi duri untuk Kiara dan Amzar. Namun, mau bagaimana lagi. Sabina tidak mungkin mundur, kedua anaknya masih sekolah, mereka masih sangat membutuhkan Amzar.

"Lalu bagaimana dengan makan malam nanti, Mas. Bukankah kita sudah membuat janji dengan keluarga calon suami Kiara? Apa yang harus kita katakan?" Sabina terlihat khawatir, karena calon suami Kiara bukan orang sembarangan.

"Saya akan menjelaskan semuanya pada mereka. Kau tidak perlu khawatir. Saya tahu apa yang harus saya lakukan."

....

"Brengsek! ... Ayah mau jodohin gue sama bandot tua. Ya kali, gue gak mau lah. Mana ada cewek secantik dan semodis gue nikah sama kakek-kakek. Mending menjomblo seumur hidup daripada kayak gitu."

Kiara terus menggerutu sepanjang perjalanan kaki yang dia lakukan. Selain pakaian dan ponsel, tidak ada yang dia bawa karena semua barang yang dia punya adalah milik ayahnya.

"Ekh anjir ... kalian cuma deketin gue pas gue lagi banyak duit doang. Giliran kayak gini, pada gak aktif lo pada. Stress emang!"

Hati dan otak Kiara semakin panas saat melihat ponsel dan mencoba untuk menghubungi teman-temannya namun tidak ada yang menyahut. Mereka semua seperti tertelan bumi. Menghilang dalam sekejap mata.

"Jadi gue beneran ngegembel nih," cicit Kiara dengan wajah sendu dan langkah yang semakin gontai. Padahal dia belum jauh dari rumah, tapi rasanya dia sudah ingin pulang.

"No, Kiara, Lo gak boleh kalah. Meskipun Lo harus jadi gembel, jadilah gembel elit. Jangan balik ke rumah, oke! Lo bisa Kiara, bisa!"

Terpopuler

Comments

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

baru mampir author kesayangan😍😍😍,,, otw kebut2an spya tdk tertinggal jauh💪💪💪💪

2023-06-30

1

Noer Asiyah

Noer Asiyah

ketinggalan jauhh😭

2023-05-27

1

Ci_Osyih Aenta

Ci_Osyih Aenta

Semangat Kak Kim, aku mendukung kiara, kalau kalah bilang aja kiara, akan aku kirim bala bantuan...🔥

2023-03-15

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perjodohan
2 Bab 2. Perjodohan 2
3 Bab 3. Menerima
4 Bab 4. Heboh
5 Bab 5. Kekesalan Habibie
6 Bab 6. Hukuman Untuk Kiara
7 Bab 7. Kiara Semaput
8 Bab 8. Kiara Nakal
9 Bab 9. Kemarahan Habibie
10 Bab 10. Bertanggungjawab
11 Bab 11. Pernikahan
12 Bab 12. Keputusan Kiara
13 Bab 13. Membuat Suami Jengkel
14 Bab 14. Hukuman Untuk Kiara
15 Bab 15. Terkontaminasi
16 16. Tidak Kapok-Kapok
17 17. Meluapkan Kemarahan
18 18. Keanehan Habibie
19 19. Tunduk Di Depan Pawang
20 20. Kembali Dibuat Kesal
21 Bab 21. Jurus Merengek
22 22. Salah Sangka
23 23. Mengangetkan
24 Bab 24. Masa Lalu
25 Bab 25. Sedikit Perduli
26 26. Suami Menyebalkan
27 27. Istri Tengil
28 28. Action Kiara
29 29. Kejahilan Kiara
30 Bab 30. Kebahagiaan Kiara
31 31. Tidak Akan Kalah
32 32. Bala Bantuan atau Maut?
33 33. Kiara Sakit?
34 34. Sikap Lembut Habibie
35 35. Kecurigaan Habibie
36 36. Kesengajaan Gibran
37 37. Kesadaran Habibie
38 38. Habibie Mendadak Baik
39 39. Malam Pertama Untuk Kiara
40 40. Kiara Dibuat Jatuh Cinta
41 41. Bukan Dia Yang Salah
42 42. Bertarung Dengan Masa Lalu
43 43. Bekerja Sama
44 44. Cemburu
45 45. Keributan
46 46. Ingin Memulai Kembali
47 47. Kejujuran Dibalik Kekacauan
48 48. Kesempatan Kedua
49 49. Kebaikan Habibie
50 50. Sisi Tengilnya Keluar Lagi
51 51. Protektif
52 52. Bertemu Humaira
53 53. Saya Bukan Aisyah
54 54. Ketulusan Kiara
55 55. Melamar Humaira?
56 56. Kebahagiaan Kiara
57 57. Kabar Mendadak
58 58. Berkelahi?
59 59. Masih Belum Ikhlas
60 60. Malam Pertama
61 61. Kekecewaan Gibran
62 62. Positif
63 63. Ego
64 64. Kamu Di Mana
65 65. Semuanya Akan Baik-baik Saja
66 66. Jalan Untuk Kiara
67 67. Ambil Sisi Positifnya
68 68. Penyesalan
69 69. Upaya Habibie
70 70. Syok Berat ???
71 71. Apa Aku Istrimu?
72 72. Janji Habibie
73 73. Penguntit
74 74. Kiara Dilamar Seseorang?
75 75. Kepanikan Semua Orang
76 76. Operasi??
77 77. Kiara Takut Mas
78 78. Prediksi Yang Kurang Tepat
79 79. Efek Obat Bius
80 80. Ternyata Baby Boy
81 81. Rumah Baru Untuk Kiara Dan Alkhan
82 82. Habibie Sudah Berubah
83 83. Ending
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Perjodohan
2
Bab 2. Perjodohan 2
3
Bab 3. Menerima
4
Bab 4. Heboh
5
Bab 5. Kekesalan Habibie
6
Bab 6. Hukuman Untuk Kiara
7
Bab 7. Kiara Semaput
8
Bab 8. Kiara Nakal
9
Bab 9. Kemarahan Habibie
10
Bab 10. Bertanggungjawab
11
Bab 11. Pernikahan
12
Bab 12. Keputusan Kiara
13
Bab 13. Membuat Suami Jengkel
14
Bab 14. Hukuman Untuk Kiara
15
Bab 15. Terkontaminasi
16
16. Tidak Kapok-Kapok
17
17. Meluapkan Kemarahan
18
18. Keanehan Habibie
19
19. Tunduk Di Depan Pawang
20
20. Kembali Dibuat Kesal
21
Bab 21. Jurus Merengek
22
22. Salah Sangka
23
23. Mengangetkan
24
Bab 24. Masa Lalu
25
Bab 25. Sedikit Perduli
26
26. Suami Menyebalkan
27
27. Istri Tengil
28
28. Action Kiara
29
29. Kejahilan Kiara
30
Bab 30. Kebahagiaan Kiara
31
31. Tidak Akan Kalah
32
32. Bala Bantuan atau Maut?
33
33. Kiara Sakit?
34
34. Sikap Lembut Habibie
35
35. Kecurigaan Habibie
36
36. Kesengajaan Gibran
37
37. Kesadaran Habibie
38
38. Habibie Mendadak Baik
39
39. Malam Pertama Untuk Kiara
40
40. Kiara Dibuat Jatuh Cinta
41
41. Bukan Dia Yang Salah
42
42. Bertarung Dengan Masa Lalu
43
43. Bekerja Sama
44
44. Cemburu
45
45. Keributan
46
46. Ingin Memulai Kembali
47
47. Kejujuran Dibalik Kekacauan
48
48. Kesempatan Kedua
49
49. Kebaikan Habibie
50
50. Sisi Tengilnya Keluar Lagi
51
51. Protektif
52
52. Bertemu Humaira
53
53. Saya Bukan Aisyah
54
54. Ketulusan Kiara
55
55. Melamar Humaira?
56
56. Kebahagiaan Kiara
57
57. Kabar Mendadak
58
58. Berkelahi?
59
59. Masih Belum Ikhlas
60
60. Malam Pertama
61
61. Kekecewaan Gibran
62
62. Positif
63
63. Ego
64
64. Kamu Di Mana
65
65. Semuanya Akan Baik-baik Saja
66
66. Jalan Untuk Kiara
67
67. Ambil Sisi Positifnya
68
68. Penyesalan
69
69. Upaya Habibie
70
70. Syok Berat ???
71
71. Apa Aku Istrimu?
72
72. Janji Habibie
73
73. Penguntit
74
74. Kiara Dilamar Seseorang?
75
75. Kepanikan Semua Orang
76
76. Operasi??
77
77. Kiara Takut Mas
78
78. Prediksi Yang Kurang Tepat
79
79. Efek Obat Bius
80
80. Ternyata Baby Boy
81
81. Rumah Baru Untuk Kiara Dan Alkhan
82
82. Habibie Sudah Berubah
83
83. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!