Bab 9. Kemarahan Habibie

Kiara mengguling-gulingkan tubuhnya di atas ranjang. Perempuan itu menutup wajah dengan batal dan sesekali menendang - nendang udara pertanda jika dia sangat kesal karena telah salah paham.

"Astagfirullah, gue malu anjir. Gimana bisa Habibie setenang itu. Mana gue ngegas lagi. Argahhhhh!" Kiara kembali berguling, ke kanan ke kiri.

"Eishhhhhhh ... bodo lah. Yang penting gue enggak buka baju depan itu orang!" Kiara membuka selimut kemudian menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Ia mulai memperbaiki napasnya kemudian memejamkan mata agar besok bisa bangun lebih pagi.

"Selamat, malam Kiara yang cantik, baik hati dan tidak sombong. Semoga hari esok akan lebih baik dari hari ini!"

....

Pagi itu, Kiara telah berpakaian dengan sangat rapi. Ia mengenakan rok se betis dan juga kaos panjang yang sangat pas di tubuhnya. Kiara berlarian ke sana kemari, berjalan bak seorang putri kemudian berdiri di tepian kolam renang.

"Biiiii! Deviiii! Lihat, aku pakai baju baru. Cantik tidak?" Kiara kembali berputar tanpa takut akan jatuh, sesekali dia menyerok air di kolam renang itu dengan kaki mungilnya yang putih bak susu.

"Bagus enggak Bi?" tanya Kiara lagi. Perempuan ini memang selalu menginginkan pengakuan dari semua orang. Tidak mengherankan kalau dia begitu antusias untuk mendapatkan jawaban.

Bi Arum tersenyum. "Udah cantik, Neng! Turun atuh! Nanti malah jatuh. Yuk turun!" ajak Bi Arum lagi.

Kita memberikan senyum terbaik miliknya. Perempuan cantik itu malah kembali berputar. Namun sayang, saat tengah melakukan hal itu, Kiara tergelincir.

"Ekh!" pekik Kiara.

Byurrrrrrr!

"Neng Kiaaaaaa!" teriak Bi Arum. Dia mendadak sangat panik karena Kiara tak kunjung naik ke permukaan. "Aduh Neng Kia. Agusssss! Agusssss ke sini!" Bi Arum berlari keluar mencari bantuan.

Sementara di ujung balkon kamar, Habibie melihat kejadiannya. Ia melirik jam pada pergelangan tangan. Dan ketika Kiara telah lama berada di dalam air, Habibie langsung melompat dari balkon kamarnya tanpa ada keraguan ....

Byurrrrrrr!

Pria itu berenang semakin dalam karena tubuh Kiara semakin tenggelam. Kolam ini memang memiliki kedalaman yang cukup menakutkan, Habibie membuatnya untuk menyelam sekaligus untuk berenang. Bisa-bisanya Kiara melakukan kecerobohan seperti ini.

Setelah mendapatkan Kiara, Habibie menarik tubuh itu ke atas, dia mengangkat Kiara, meletakan perempuan itu di pinggiran kolam.

Habibie mulai gelisah, dia menepuk pipi bahkan menepuk pundak Kiara berkali-kali. Perempuan itu masih tidak sadar. Habibie memeriksa napasnya dan memang napas Kiara ini sangat lemah malah hampir tidak ada.

"Bismillah! Bertahan, Kiara!" kata Habibie. Pria itu mulai melakukan CPR untuk membantu Kiara, memompa dada perempuan itu beberapa kali, tapi masih tidak ada respon. Habibie menggelengkan kepalanya. Dia menunduk, memberikan napas buatan meski itu sangat terpaksa.

Satu kali, masih tidak ada respon, dua kali juga masih belum ... hingga, pada napas buatan ketiga, Habibie melihat tubuh perempuan itu bergetar, Kiara terkikik seperti tidak ada masalah apa pun.

Mata Kiara terbuka dengan senyum tanpa dosa. Perempuan itu duduk tanpa memperdulikan wajah Habibie yang sudah memerah menahan amarah.

"Eishhhhhhh ... kau sudah mencuri ciuman pertama ku, Tuan!" protes Kiara.

Habibie mengepalkan kedua tangannya dengan rahang mengetat kuat. "Kiaraaaa!!!!!" pekik Habibie.

Kiara langsung terlonjak, perempuan itu memegangi dadanya yang seperti melompat dari tempat. Tatapan mata Habibie benar-benar sangat menakutkan.

Devi, Bi Arum dan Mang Agus ikut terperanjat kaget. Mereka tidak bisa berkata-kata dan malah kembali mundur, menjauh dari kolam renang takut akan kemarahan Habibie yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.

"Kau itu keterlaluan! Ini bukan hal yang bisa kau buat bercanda! Kau itu sudah dewasa! Kenapa tidak bisa bertingkah layaknya manusia normal hah? Kau bodoh atau bagaimana?" Lagi-lagi Habibie berteriak. Kiara semakin menunduk dengan mata berkaca-kaca. Ayahnya saja tidak pernah membentaknya separah ini. Kenapa Habibie sangat berani.

"Kita juga bukan mahram Kiara! Kau tahu aku menyentuh mu karena terdesak? Dan dengan santainya kau tertawa seperti itu. Kau sudah gila!"

Habibie beranjak dari sana. Dia berjalan menjauhi Kiara, masuk ke rumahnya tanpa menoleh lagi. Dadanya naik turun menahan amarah. Habibie kesal dan semakin kesal karena Kiara sepertinya sengaja melakukan itu.

"Tuan!" panggil Kiara setelah mengusap bulir bening dari sudut matanya. "Tuan Habibie tunggu!" panggil Kiara. Perempuan itu ikut berlari, mengikuti Habibie sampai naik ke lantai atas dengan keadaan basah kuyup.

"Tuan!" panggil Kiara. Karena tidak mendapatkan tanggapan dari Habibie, dia menarik tangan pria itu sehingga Habibie berbalik, bukan menatap Kiara, tapi menatap pergelangan tangannya yang digenggam perempuan itu.

"Sorry!" Kiara mengangkat tangan seperti tengah meminta ampun pada polisi yang menodongkan pistol.

"Aku tidak terima kau mengataiku bodoh seperti tadi. Aku tidak bermaksud untuk mengerjai mu. Aku benar-benar jatuh dan aku hanya ingin mendapatkan ketenangan di bawah air. Kau yang tiba-tiba datang sok jagoan, shutttt!" Kiara menaruh jari telunjuknya di atas bibir saat Habibie hendak membuka suara.

"Aku akan bertanggungjawab. Aku akan menikahimu karena kau sudah menyentuhku. Aku akan membuat hubungan kita menjadi halal. Aku janji, aku akan bertanggungjawab," ucap Kiara penuh keyakinan.

Terpopuler

Comments

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

neng geloo😂😂😂🙄🙄🙄

2023-06-30

1

Aini Chayankx Ahmad N

Aini Chayankx Ahmad N

semakin

2023-03-18

3

Uneh Wee

Uneh Wee

hahaha kiaraaa kamu yah berani godain sang tuan ...duh kok kiara yg tanggung jawab bukan sang tuan gimana nih ...emang yg ternoda siaapa ..kiaraa nakal bnget yah

2023-03-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perjodohan
2 Bab 2. Perjodohan 2
3 Bab 3. Menerima
4 Bab 4. Heboh
5 Bab 5. Kekesalan Habibie
6 Bab 6. Hukuman Untuk Kiara
7 Bab 7. Kiara Semaput
8 Bab 8. Kiara Nakal
9 Bab 9. Kemarahan Habibie
10 Bab 10. Bertanggungjawab
11 Bab 11. Pernikahan
12 Bab 12. Keputusan Kiara
13 Bab 13. Membuat Suami Jengkel
14 Bab 14. Hukuman Untuk Kiara
15 Bab 15. Terkontaminasi
16 16. Tidak Kapok-Kapok
17 17. Meluapkan Kemarahan
18 18. Keanehan Habibie
19 19. Tunduk Di Depan Pawang
20 20. Kembali Dibuat Kesal
21 Bab 21. Jurus Merengek
22 22. Salah Sangka
23 23. Mengangetkan
24 Bab 24. Masa Lalu
25 Bab 25. Sedikit Perduli
26 26. Suami Menyebalkan
27 27. Istri Tengil
28 28. Action Kiara
29 29. Kejahilan Kiara
30 Bab 30. Kebahagiaan Kiara
31 31. Tidak Akan Kalah
32 32. Bala Bantuan atau Maut?
33 33. Kiara Sakit?
34 34. Sikap Lembut Habibie
35 35. Kecurigaan Habibie
36 36. Kesengajaan Gibran
37 37. Kesadaran Habibie
38 38. Habibie Mendadak Baik
39 39. Malam Pertama Untuk Kiara
40 40. Kiara Dibuat Jatuh Cinta
41 41. Bukan Dia Yang Salah
42 42. Bertarung Dengan Masa Lalu
43 43. Bekerja Sama
44 44. Cemburu
45 45. Keributan
46 46. Ingin Memulai Kembali
47 47. Kejujuran Dibalik Kekacauan
48 48. Kesempatan Kedua
49 49. Kebaikan Habibie
50 50. Sisi Tengilnya Keluar Lagi
51 51. Protektif
52 52. Bertemu Humaira
53 53. Saya Bukan Aisyah
54 54. Ketulusan Kiara
55 55. Melamar Humaira?
56 56. Kebahagiaan Kiara
57 57. Kabar Mendadak
58 58. Berkelahi?
59 59. Masih Belum Ikhlas
60 60. Malam Pertama
61 61. Kekecewaan Gibran
62 62. Positif
63 63. Ego
64 64. Kamu Di Mana
65 65. Semuanya Akan Baik-baik Saja
66 66. Jalan Untuk Kiara
67 67. Ambil Sisi Positifnya
68 68. Penyesalan
69 69. Upaya Habibie
70 70. Syok Berat ???
71 71. Apa Aku Istrimu?
72 72. Janji Habibie
73 73. Penguntit
74 74. Kiara Dilamar Seseorang?
75 75. Kepanikan Semua Orang
76 76. Operasi??
77 77. Kiara Takut Mas
78 78. Prediksi Yang Kurang Tepat
79 79. Efek Obat Bius
80 80. Ternyata Baby Boy
81 81. Rumah Baru Untuk Kiara Dan Alkhan
82 82. Habibie Sudah Berubah
83 83. Ending
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Perjodohan
2
Bab 2. Perjodohan 2
3
Bab 3. Menerima
4
Bab 4. Heboh
5
Bab 5. Kekesalan Habibie
6
Bab 6. Hukuman Untuk Kiara
7
Bab 7. Kiara Semaput
8
Bab 8. Kiara Nakal
9
Bab 9. Kemarahan Habibie
10
Bab 10. Bertanggungjawab
11
Bab 11. Pernikahan
12
Bab 12. Keputusan Kiara
13
Bab 13. Membuat Suami Jengkel
14
Bab 14. Hukuman Untuk Kiara
15
Bab 15. Terkontaminasi
16
16. Tidak Kapok-Kapok
17
17. Meluapkan Kemarahan
18
18. Keanehan Habibie
19
19. Tunduk Di Depan Pawang
20
20. Kembali Dibuat Kesal
21
Bab 21. Jurus Merengek
22
22. Salah Sangka
23
23. Mengangetkan
24
Bab 24. Masa Lalu
25
Bab 25. Sedikit Perduli
26
26. Suami Menyebalkan
27
27. Istri Tengil
28
28. Action Kiara
29
29. Kejahilan Kiara
30
Bab 30. Kebahagiaan Kiara
31
31. Tidak Akan Kalah
32
32. Bala Bantuan atau Maut?
33
33. Kiara Sakit?
34
34. Sikap Lembut Habibie
35
35. Kecurigaan Habibie
36
36. Kesengajaan Gibran
37
37. Kesadaran Habibie
38
38. Habibie Mendadak Baik
39
39. Malam Pertama Untuk Kiara
40
40. Kiara Dibuat Jatuh Cinta
41
41. Bukan Dia Yang Salah
42
42. Bertarung Dengan Masa Lalu
43
43. Bekerja Sama
44
44. Cemburu
45
45. Keributan
46
46. Ingin Memulai Kembali
47
47. Kejujuran Dibalik Kekacauan
48
48. Kesempatan Kedua
49
49. Kebaikan Habibie
50
50. Sisi Tengilnya Keluar Lagi
51
51. Protektif
52
52. Bertemu Humaira
53
53. Saya Bukan Aisyah
54
54. Ketulusan Kiara
55
55. Melamar Humaira?
56
56. Kebahagiaan Kiara
57
57. Kabar Mendadak
58
58. Berkelahi?
59
59. Masih Belum Ikhlas
60
60. Malam Pertama
61
61. Kekecewaan Gibran
62
62. Positif
63
63. Ego
64
64. Kamu Di Mana
65
65. Semuanya Akan Baik-baik Saja
66
66. Jalan Untuk Kiara
67
67. Ambil Sisi Positifnya
68
68. Penyesalan
69
69. Upaya Habibie
70
70. Syok Berat ???
71
71. Apa Aku Istrimu?
72
72. Janji Habibie
73
73. Penguntit
74
74. Kiara Dilamar Seseorang?
75
75. Kepanikan Semua Orang
76
76. Operasi??
77
77. Kiara Takut Mas
78
78. Prediksi Yang Kurang Tepat
79
79. Efek Obat Bius
80
80. Ternyata Baby Boy
81
81. Rumah Baru Untuk Kiara Dan Alkhan
82
82. Habibie Sudah Berubah
83
83. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!