Prince Of Curse (Pangeran Kutukan)
Hai hai bebeb readers otor tercintahhh😘
kali ini otor ingin menyuguhkan cerita bergenre fantasi romantis yang pasti nya bikin baper.
Tentu nya cerita ini hanya fiksi dan halunya otor semata. jadi jangan sangkut pautkan dengan ini dan itu atas nama nggak sesuai dengan pandangan kalian, karena ini 100 persen HALU..😌
Happy reading dan jangan lupa FOLLOW,LIKE, KOMEN, VOTE NYA YAA😘😘
⚠️ Cerita ini hanya fiksi semata. Baik tempat, nama tokoh, dan kisah sejarahnya.⚠️
🍃
🍃
🍃
Dikemelut fajar yang remang, seorang pangeran berwajah arogan menghardik para pekerja tambang dengan cambuk ditangannya.
Plasss!!!!!
Satu lagi cambukan keras mendarat
dipunggung pekerja tambang bertubuh kurus. Beberapa garis merah sudah lebih dulu berjejak dipunggung pria paruh baya itu.
"m..maafkan kami Pangeran, kami hanya mematuhi perintah Baginda Raja." Pekerja itu bersimpuh, seraya mencium kaki sang Pangeran dengan tubuh penuh memar.
"Aku ini penerus Raja! Lalu kenapa kalian tidak patuh padaku!" Teriak sang Pangeran murka. Kemarahan berkobar hingga membuat hati nurani tak lagi sisa.
Pangeran tanpa belas kasih itu mencambuk Tiga belas orang pekerja tambang dengan sangat keras
tanpa henti. Darah perlahan mengalir dari punggung kurus mereka, diiringi guyuran air laut yang ditumpahkan tepat di atas luka mereka.
Para pekerja yang tak berdaya itu hanya bisa menahan perih bak dikuliti hidup-hidup. Seberapa kerasnya mereka berteriak meminta ampun tak akan menggugah rasa iba Pangeran kejam itu.
Di waktu berikut nya, seorang wanita yang tengah hamil enam bulan berlari menuju istana. Ia berniat memberi tahu sang Raja atas perlakuan Pangeran yang sangat keji itu. Ia tak tega melihat para rakyat tak berdaya yang selalu diperlakukan semena-mena.
Pangeran yang mengetahui itu langsung berlari mengejar si wanita, dengan busur Baraspatih dan puluhan anak panah berukuran kurang dari satu meter di punggungnya.
Mengetahui niat wanita tersebut, dengan brutalnya Pangeran melesatkan anak panah tepat mengenai punggung si wanita.
"AAAAGGHHH...!"
Teriak wanita itu kesakitan, namun ia masih sanggup melanjutkan langkahnya.
Takut buronannya lolos, Pangeran pun melesatkan kembali anak panahnya berkali-kali hingga akhirnya sang wanita hamil itu tewas mengenaskan dengan dua puluh anak panah menancap di tubuhnya.
"haahhh.....!"
deg..deg..
deg.deg..
Dea terbangun dari tidurnya. Keringat mengguyur wajah serta lehernya karena mimpi mengerikan itu. Nafasnya bahkan terasa sesak, seperti kejadian itu sangat nyata.
Gadis berusia 23 tahun itu mengatur nafas yang tersengal agar lebih rileks. "Mimpi macam apa itu? Mengerikan sekali. Pangeran iblis itu tak punya hati..! aissh! dasar mimpi sialan!" Rutuknya kesal.
JDARRR....!
Tiba-tiba pintu dibagian balkon tertutup sangat keras, sehingga kaca di sekitarnya bergetar.
Sontak Dea mengelus dadanya karena terkejut "arhh..pintu itu juga sialan!" Gumamnya seraya mengelus dada. Sedikit merinding sih, pasalnya tidak ada angin kencang.
Dea berniat kembali meringkuk di atas ranjang mewahnya. Namun ia kembali terduduk saat menyadari jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.
"Astaga! Kenapa jam ini tidak berbunyi?" Ia meletakkan jam alarmnya lalu berlari menuju kamar mandi untuk bersiap siap berangkat ke kampus. Padahal jam beker tersebut sudah bunyi berulang kali, sampai hampir kehabisan suara.
"Tenang lah...tenang, masih ada sepuluh menit lagi." Batinnya sambil menggosok gigi dengan kecepatan penuh.
.
.
Edrhea Dayana, gadis mungil nan cantik berusia 23 tahun. pewaris tunggal, satu-satunya yang akan mengambil alih ED'S corporation. Perusahaan yang menjual dan memproduksi berbagai merk mobil mewah dari dalam maupun luar Negeri.
Iya,pewaris tunggal. Karena memang hanya dia satu-satunya keturunan Edshiren yang masih hidup.
Alih-alih merasa kesepian karena ia hanya sebatang kara. Dea malah menikmati kehidupannya dengan baik. Memiliki mobil yang mengisi penuh garasinya, tinggal di rumah yang megah bak istana, serta uang yang akan terus mengikuti kemana pun langkahnya pergi.
Dea sangat menikmati kesendirian nya. Namun dibalik kemewahan itu, Dea dimusuhi oleh teman-teman bahkan seluruh orang di kampusnya. Tak ada satupun yang mau berteman dengannya karena mereka menganggap Dea itu wanita kutukan, yang akan membawa kematian kepada siapa saja yang berada didekatnya.
Tentu saja Dea sedikit terganggu dengan itu, terkadang ia berpikir apakah dirinya benar-benar dikutuk? Sebab Nenek, Mama, Papa, Adik,teman, bahkan keluarga pamannya meninggal sehari setelah mereka terlibat pertengkaran hebat dengannya.
Dea yang memiliki sifat masa bodo akan masa depan, mendapat banyak tentangan dari mendiang keluarganya. Itu pula yang menjadi akar pertengkaran.
Hari ini seperti biasa Dea memasuki kampusnya diiringi tatapan sinis para mahasiswa yang ia lewati.
"oh tidak..! Kita harus lari agar tidak terkena kutukan."
"Iya benar, ayo menjauh hahahah..." mereka langsung berlari sambil tertawa. Tak lupa tatapan jijik mereka lontarkan kepada Dea.
"hahahah...." Tiru Dea dengan bibir miring sebelah. Ia sangat muak diperlakukan seperti itu.
"chh dasar otak kuno! Hari gini masih percaya mitos kutukan? Hello? Percuma kalian kuliah kalau otaknya minus..!" Nyinyir Dea sambil melesatkan tatapan sinis ke arah punggung mereka.
"Dea.....!" Panggil dua orang sahabatnya dari kejauhan.
"haii.. wahh! Tas itu.. bagaimana bisa kamu mendapatkan itu?" Dea terpukau dengan tas keluaran terbaru yang dimiliki Clara, sahabat Dea sejak masih SMA.
"Seperti biasa, dia begadang demi menunggu produk itu launching hahaha..." Sahut Vanes, ia juga sahabat nya Dea. Mereka berteman baik sejak pertama kali masuk kuliah.
Walaupun hanpir semua orang mengatakan Dea pembawa sial, tidak dengan Clara dan Vanes. Mereka tak menganggap hal itu serius. Mereka tak percaya dengan mitos konyol itu, dan yang paling penting mereka ingin Dea tetap optimis dan semangat menjalani kehidupannya yang sebatang kara.
"Dea...! My darling, my beloved..." seru seorang pria berperawakan tinggi dari ujung koridor. Namanya Bryan, pacar sekaligus penyemangat hidup Dea selama satu tahun ini. Ia juga salah satu orang yang tak perduli akan mitos konyol terhadap sang kekasih.
"hai sayang..." Dea langsung berlari meninggalkan kedua sahabatnya itu.
"hhh...aku senang Bryan memberikan
energi tersendiri untuk Dea." Ujar Clara sambil geleng kepala, karena sifat bucin mereka.
"Kamu kesiangan? Ini kali pertamamu
melewatkan kelas pagi." Bryan merangkul mesra sang kekasih, seraya memberi usapan lembut dipucuk kepala Dea.
"Iya, gara-gara mimpi buruk itu. Kamu tau? Aku memimpikan pangeran iblis itu lagi, kali ini dia membunuh seorang wanita hamil dengan sangat brutal. ggrrr ... aku merasa otak ku sudah tidak beres karena terus memimpikan itu." Oceh Dea merinding namun bersemangat. Mimpi itu terus saja berlanjut, bak sinetron.
"Tidak usah dipikirkan, mimpi itu hanya bunga tidur." Sahut Bryan tersenyum lembut sambil mengusap-usap kepala Dea.
Wuuusshhhhhhh....
Sekelebat bayangan hitam melintas dengan sangat cepat, tepat di hadapan mereka.
Dea memandang panik ke sekeliling, celingukan mencari bayangan hitam itu. "hei, hei...kamu lihat itu tadi? lihat kan?" Ia yakin itu bukan sekedar halusinasinya saja.
"Apa..?" Bryan terheran melihat ekpresi Dea yang seperti kesambet. Ia tak melihat apapun.
"Bayangan hitam baru saja melewati kita dengan sangat cepat. Kamu tidak melihatnya?" Dea terlihat gelagapan, untuk yang kesekian kali ia merasakan sensasi merinding luar biasa.
"Tidak, sayang.. Perasaan kamu saja mungkin." Bryan berusaha mengalihkan rasa takut sang kekasih. Ia adalah orang yang tak percaya dengan hal-hal mistis.
Dea berkacak pinggang sambil geleng kepala. Sepertinya ia harus ke dukun, paranormal, atau apapun itu untuk mengusir roh jahat.
"aahh... Aku tak percaya ini. Kenapa akhir-akhir ini aku sering melihat sesuatu. Apa aku indigo? aiisshh tidak mungkin lah!"
Bryan hanya tersenyum tipis. Belakangan ini kekasihnya itu sering melantur dan bicata omong kosong.
Malam hari...
Setelah mengerjakan beberapa tugas, Dea segera berbaring di kasur. Matanya sudah sangat berat akibat kurang tidur. Wajahnya pun sayu kelelahan. Hari ini tugas kuliah benar-benar menumpuk.
"hhhm... Kasur memang tempat paling nyaman di dunia ini." Ia menggeliat, meluruskan seluruh tulang punggung yang terasa kaku.
Kemudian ia meraih saklar lampu di dekat ranjangnya lalu menekan itu. Tap...
Seluruh kamar menjadi remang, semakin mendukung untuk segera memejamkan mata.
Saat berbalik badan, betapa terkejutnya
Dea saat melihat bayangan hitam, berpostur tinggi mengenakan jubah hitam menutupi kepalanya. Bayangan itu tampak sangat jelas.
"hhhh...!?" Nafasnya seketika sesak di sertai keringat dingin karena ketakutan. Segera ia menghidupkan kembali lampunya.
"Apa itu tadi? Apa itu malaikat maut? Jangan-jangan dia ingin mencabut nyawa ku malam ini?" Dea bergidik merinding seluruh tubuh.
Walau dengan kaki bergetar, ia mencoba memeriksa ke sudut dinding menuju ruang pakaian nya. Dea menebak mungkin itu bayangan dari baju-bajunya di gantungan.
"Tidak.. tidak ada benda yang menyerupai bayangan itu di sini. Lalu apa itu tadi." 😖
Kini tak hanya kakinya yang bergetar, cacing diperutnya pun ikut merinding karena tiba-tiba seluruh gorden di sana bergoyang tanpa adanya angin.
"Astaga Tuhan. Lindungi hamba Tuhan.
Apa lagi ini...." Dea segera berjingkat menuju ke kasurnya. Namun sial, kakinya tak sengaja menginjak robot pipih pembersih lantai yang tengah bertugas.
Gedebukk....
Kecelakaan pun tak dapat dielakkan. Dea terpeleset dan tersungkur hingga kepalanya membentur lantai.
"awwhhh...." Rintihnya dengan pandangan rimang, kemudian ia tak sadarkan diri disana.
**********
Nama: Edrhea Dayana
Usia : 23 tahun
Tinggi: 155 cm.
Hobi: shopping, traveling, dan gonta ganti mobil.
Karakter : Cerewet, supel, gampang panik, dan gampang nangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
$uRa
salam..baca ahh
2023-06-30
1