Don'T Touch My Baby!

Don'T Touch My Baby!

1.

Dentuman musik menjadi pengisi larutnya malam di sebuah night club. Namun, jika turun ke lantai bawah dengan kartu akses khusus setiap mata akan di manjakan dengan tubuh molek para wanita pengisi rumah bordil tersebut.

Ini lah sisi gelap dari night club yang begitu terkenal di kalangan para billionaire. Melepas rasa pusing dan lelah setelah seharian berkutat dengan berkas-berkas.

Prang!

Suara pecahan gelas yang terdengar begitu nyaring berhasil mengalihkan atensi para pelanggan yang tengah sibuk dengan kegiatan nya.

“Ma-maaf Tuan, sa--saya tidak sengaja”

Dengan tangan bergetar wanita itu mengambil tissue di kantong nya lalu mengelap sisa wine yang tumpah di baju seorang pria bertubuh tinggi di hadapan nya.

“Ma--maaf saya benar-benar minta maaf..”

Pria itu menatap sekitar dimana orang-orang yang tadi sempat memperhatikan nya kini kembali pada kegiatan nya. Tidak ada lagi yang memperhatikan mereka.

“Seperti ini kah sambutan kalian?” Ujar dingin pria itu menahan gerakan tangan wanita tersebut.

“Ma--maaf Tuan, saya benar-benar tidak sengaja”

“Ada apa ini?” Tanya seorang wanita bersanggul tinggi yang biasa di sapa Madam Gie.

Mata centil itu terus menyusuri penampilan serta pakaian yang di kenakan oleh pria yang saat ini tengah mencengkram lengan pelayan-nya.

“Tu-tuan sakit..” Rintih pelan Queen berusaha melepaskan lengan nya dari cengkraman pria itu.

Queen Agatha, itu lah nama wanita yang saat ini tengah meringis kesakitan. Akibat kecerobohan nya karena menabrak tubuh besar itu, kini dirinya harus merasakan cengkraman dari pria itu.

“Maaf sebelumnya, Tuan. Bisa tolong lepaskan pelayan saya?”

Pria itu pun lantas menghempaskan tangan Queen sekaligus mendorong nya. “Mengecewakan!” Ujar dingin pria itu.

Sedetik kemudian ia berbalik dan berniat meninggalkan tempat yang katanya dapat mengurangi rasa lelah. Tetapi, belum sempat melangkah tiba-tiba saja Madam Gie menerobos menahan langkah nya.

“Tuan?..” Dengan penuh tanda tanya Madam Gie menatap wajah tegas nan erotis itu, wajah yang baru pertama kali ia lihat di tempat nya.

“Oh astaga, kenapa anda tidak bilang. Mari saya antar ke tempat menyenangkan” Celoteh Madam Gie dengan nada menggodanya begitu melihat pria itu menunjukkan kartu berlogo bunga lavender.

“Saya berubah pikiran” Sahut pria itu, kembali melanjutkan langkah nya.

“Haish tuan!!” Pekik Madam Gie kelimpungan.

Seketika matanya tertuju pada Queen yang sedari tadi hanya diam dan menunduk. Lantas Madam Gie menarik tangan Queen hingga membuat wanita itu mengangkat pandangan nya.

“Cepat kejar pria itu dan bujuk, jika dia pergi kita akan rugi besar!!” Desak wanita bersanggul itu mendorong punggung Queen agar berjalan.

“Ta-tapi Madam--”

“Hanya membujuk, bukan melayani nya. Cepat!”

Tak berani melawan akhirnya dengan langkah tergesa-gesa namun sangat ragu, Queen pun mengedarkan pandangan nya mencari pria yang baru saja pergi akibat ulah nya.

“Tuan!” Panggil Queen menarik lengan pria yang hendak memasuki lift khusus.

Pria itu menghempaskan tangan Queen dan menatap nya tajam. “Saya sudah tidak berminat, dan jangan khawatir saya tidak akan meminta uang saya kembali karena pelayanan buruk ini!”

Queen menggeleng samar, matanya berkaca-kaca. Jika sampai pria di hadapan nya ini pergi, bisa di pastikan setelah ini Madam Gie akan menghukum nya.

“Tidak tuan, maafkan saya. Saya akan membersihkan kemeja anda tapi--”

“Siapa anda berani memerintah saya, nona?” Sela pria itu mendorong Queen hingga terbentuk dinding. Namun setelah nya pria itu langsung mengungkung nya.

Napas Queen tercekat saat mencium aroma mint dari mulut pria di hadapan nya. Parfum maskulin pria itu sangat menusuk hidung nya.

“Saya,, Saya tidak berani tuan. Ta--tapi izin kan kami melayani anda sebelum anda meninggalkan tempat ini”

Terdengar kekehan sinis dari pria itu. “Baiklah, tapi anda yang harus melayani saya, nona kecil!”

Mata Queen membola, kepalanya menggeleng cepat dan secepat kilat wanita itu langsung mendorong dada pria tersebut hingga membuatnya menggeram rendah.

“Sa-saya hanya mengantar minuman, untuk bagian itu akan ada o-orang lain” Gugup nya hendak meninggalkan pria tersebut.

Namun tiba-tiba saja pria itu menarik lengan nya dan membawanya masuk kembali ke tempat menjijikan itu.

Kedatangan kedua nya langsung disambut senyum lebar oleh Madam Gie yang sedari tadi menunggu dengan raut cemas karena akan kehilangan pelanggan istimewa nya.

“Anda memiliki keputusan yang sangat tepat tuan, mari saya--”

“Saya ingin dia!” Potong tegas pria itu.

Kepala Queen menggeleng, matanya berkaca-kaca meminta agar Madam Gie menolong nya lagi. Lagi? Yap sering kali para pelanggan meminta Queen yang melayani mereka.

Namun Madam Gie selalu mengalihkan nya dengan para wanita profesional serta kebanggaan rumah bordil mereka.

“Hello Madam..” Sapa genit seorang wanita berpakaian tipis nan begitu menerawang.

Menj*lat bibir nya sendiri dan menempeli gunung besarnya pada Madam Gie. Tentunya wanita itu berniat menggoda pria yang saat ini tengah memegang lengan Queen.

“Siapa ini Madam? Apa kah pelanggan baru?”

“Ini dia kebanggaan kami, dari pada bersama dengan Queen lebih baik tuan bersama dengan Karina. Dijamin Karina tidak akan mengecewakan tuan”

“Oh ayolah tuan..” Karina melepaskan rangkulan nya pada tubuh Madam Gie dan berjalan mendekati pria itu. “Aku akan memberikan servis terbaik ku” Lanjutnya menj*lat rahang pria itu.

Terlihat senyum menyeringai terbit di bibir pria itu membuat Karina dengan percaya dirinya langsung memeluk dan menempeli tubuh nya.

Tetapi yang terjadi Karina langsung dihempaskan begitu saja hingga membuang bunga kebanggaan rumah bordil itu meringis kesakitan.

“Saya ingin dia, atau tidak sama sekali!” Sentak pria itu.

“Tidak tuan, bukan seperti itu. Tapi usia Queen belum legal dan dia baru beberapa bulan di sini” Jelas Madam Gie pada akhirnya.

“Legal?” Pria itu terkekeh, namun kekehan nya terdengar menyeramkan. “Jika belum legal kenapa dia bisa masuk sini hah? Apa kau ingin membodohi ku?”

Madam Gie menggeleng cepat, memang nyatanya seperti itu. Walaupun tempat ini adalah tempat hina, tetapi Madam Gie tetap pada pendirian nya dimana para pelayan-nya tidak boleh melayani para pelanggan sebelum usia nya legal.

“Mengecewakan, kalian benar-benar mengecewakan!” Pria itu menghempaskan tangan Queen dan beralih menatap sekeliling.

“Barra Cargius Adam's, ingat itu namaku. Nama yang akan menjadi kematian tempat ini!”

Lutut Madam Gie melemas, bahkan tubuhnya luruh ke lantai. “Tuan..” Panggil Madam Gie.

Selama beberapa bulan berada di tempat ini, baru kali ini Queen melihat Madam Gie seperti ini. Sepertinya pria bernama Barra itu adalah orang penting.

“Baiklah, saya yang akan melayani anda!” Teriak Queen dengan mata tertutup dan tangan terkepal.

...****************...

Terpopuler

Comments

yhoenietha_njus🌴

yhoenietha_njus🌴

holla kak aq mampir....wah seru nih dari part pertama udah menarik😎

2023-10-07

2

anisa fazriani

anisa fazriani

awal yang menarik nih lanjut dong thor

2023-03-06

3

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Walaupun sebenarnya aku rindu chat story 😔 tapi kalo judul novel nya kegini mana bisa aku skip ❤️‍🔥🤑

2023-03-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!