Di dapur sana, Queen tengah berkutat dengan alat masak di tangan nya. Namun di tengah fokus nya tiba-tiba ada sepasang tangan melingkar di perutnya.
“Sedang apa?”
Queen tersentak kaget begitu mendengar suara dan tangan itu, lantas Queen menoleh dan mendapati wajah sang suami di bahu nya.
“Astaga kak, Queen kaget” Seru Queen menepuk pelan lengan Barra.
“Maaf sayang” Barra mendusel pelan pada leher Queen, menggesek hidung nya pada leher istri kecil nya.
“Kamu sedang apa?” Ulang Barra yang mulai menatap ke arah meja dapur itu.
“Queen sedang belajar membuat kue” Jawab antusias Queen.
“Kue?”
Queen mengangguk mengiyakan, tangan nya kembali bergerak mengaduk adonan di dalam tempat nya.
“Kemana Bi Dazy? Kenapa tidak meminta bantuan pada nya?”
“Queen sengaja tidak meminta bantuan Bi Dazy, lagi pula Queen tidak enak jika terus merepotkan Bi Dazy”
Barra tersenyum tipis, sungguh ia sangat bersyukur karena Queen benar-benar berbeda dari perempuan lain dan yang pasti Queen adalah Ratu di hati nya.
“Gapapa sayang, itu sudah tugas nya Bi Dazy”
“Tetap saja, Queen tidak ingin terlalu merepotkan Bi Dazy” Sahut Queen tak mau kalah.
Sesaat keadaan kembali hening, Queen sibuk dengan adonan nya sedangkan Barra sibuk mengedusi aroma leher sang istri.
Rasa lelah dan penat nya hilang begitu saja saat melihat punggung kecil itu tengah sibuk dengan sesuatu begitu Barra memasuki dapur.
“Lepas dulu kak, Queen ingin memindahkan adonan nya”
Barra menggeleng dan semakin mengeratkan pelukan nya.
“Kak..” Gumam pelan Queen mulai kesal.
“Begini saja, ayo jalan”
“Gimana? Gak bisa kak”
“Bisa”
Barra tidak mau mengalah, ia tidak ingin melepaskan pelukan hangat ini. Hingga akhirnya Queen lah yang mengalah.
Dengan langkah pelan di iringi Barra di belakang nya yang masih memeluk diri nya, kini Queen mulai berpindah tempat ke sebelah oven.
“Jangan nakal tangan nya kak” Peringat Queen saat tangan Barra mulai menyingkap baju nya.
“Aku hanya ingin mengusap nya, sayang” Tanpa di tahan lagi, Barra langsung mengusap-usap perut rata sang istri.
Perut yang nanti nya akan menjadi tempat bagi calon anak nya tumbuh. Tetapi, entah lah kapan itu semua akan terwujud begitu mengingat kondisi Queen.
“Geli kak” Queen bergerak tidak nyaman, tangan Barra terasa sangat menggelitik perut nya.
“Perut mu sangat tipis, apa kamu tidak makan dengan benar?”
“Apa kakak lupa? Bahkan saat aku makan pun kakak selalu memaksa untuk menghabiskan makanan di meja makan”
Barra terkekeh pelan, memang benar diri nya selalu memaksa Queen untuk menghabiskan makanan yang ada di meja makan.
Bahkan istri kecil nya itu sering mengaduh kekeyangan sampai Barra harus mengusap-usap perut itu bak seorang suami yang mengusap perut istrinya yang tengah hamil.
“Lepas bentar kak, aku mau masukin adonan nya ke oven” Ujar Queen begitu kue yang ia buat siap untuk di oven.
Kali ini Barra menurut, karena cukup berbahaya jika Queen tidak berhati-hati apalagi dengan posisi nya.
Setelah pelukan itu terlepas, Queen pun memasukkan adonan nya ke dalam oven. Baru saja selesai dna berniat untuk cuci tangan tiba-tiba saja tubuhnya di angkat oleh Barra dan di duduk kan di atas meja dapur itu.
“Kak!” Seru kaget Queen dengan mata yang melotot sempurna.
“Beri aku vitamin” Pinta Barra mendekat kan wajah nya.
Sontak Queen memundurkan kepalanya dengan tatapan bingung. “Vitamin?“ Ulang nya bingung. “Vitamin apa?”
Cup!
Tiba-tiba saja Barra mengecup bibir Queen membuat gadis itu menerjab kan mata nya kaget.
“Itu vitamin nya, tapi masih kurang”
“Kak--mmpphh..!!” Pekik tertahan Queen begitu Barra langsung menerjang bibirnya.
Menekan tengkuk nya hingga c*uman itu terjadi sangat dalam dan rakus. Tangan Queen terangkat dan ingin sekali mendorong Barra.
Tetapi tangan nya kotor dan di penuhi adonan kue yang nantinya akan susah untuk di cuci jika menempel di pakaian mahal milik Barra.
Mata Queen yang awalnya membola dan menatap mata terpejam Barra, kini perlahan mata gadis itu ikut terpejam.
Cpkk.. Cpkk.. Cpkk..
Suara decapan yang tercipta akibat kerakusan bibir Barra berhasil memenuhi dapur itu. Queen hanyut dalam lum*tan panas suami nya.
Hingga akhirnya bibir Queen bergerak membalas dengan gerakan amatir, sontak hal itu pun membuat mata Barra terbuka dan menatap kelopak mata terpejam istrinya.
Senyum tipis Barra terbit di sela kegiatan nya, ini adalah momen bahagia dalam hidup nya dan akan Barra pastikan c*uman panas ini tidak akan berakhir begitu saja.
.
Brugh!
“Aww..” Rintih pelan Queen begitu tubuh nya di lemparkan pada kasur king size milik suami nya itu.
Barra melepas jas dan dasi nya, bahkan pria itu membuka beberapa kancing kemeja nya. Setelah nya Barra pun langsung menindih tubuh Queen dan menerjang leher jenjang itu.
“Emmhh.. Kak ta-tangan aku masih kotor” Ucap terbata Queen.
Barra menulikan telinga nya, ia tidak peduli dengan rengekan Queen sejak ia gendong untuk masuk ke dalam kamar.
“Kak emmhh..!!” Pekik kaget Queen saat Barra sudah bermain di atas dada nya.
Entah kapan pria itu berhasil melepaskan kancing baju Queen, tetapi yang pasti Queen tidak sadar.
Tidak kuat menahan rasa geli dan rasa aneh pada tubuh nya, akhirnya kini tangan Queen menjambak rambut Barra hingga rambut pria itu terkena adonan yang menempel di tangan Queen.
“Ka-kak sudah”
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡
Ka Riii ayo istirahat ❤️
2023-03-15
4
🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡
tiati gosong kue nya
2023-03-15
1