15. Sentuhan dan ketegasan

“Emm.. Kak?” Queen mendongak dengan mata yang mencoba menyesuaikan cahaya di balik punggung Barra.

“Sudah bangun?”

Queen mengangguk, mata polos nya terus menatap wajah Barra yang tengah tersenyum hangat menghiasi wajah tegas nya, tangan pria itu terus bermain pada rambut nya.

Cup!

Bara mengecup lama kening Queen, setelah nya pria itu mengunci tatapan istri kecil nya itu.

“Maafkan aku”

“Maaf untuk apa?” Kening Queen berkerut bingung.

“Semalam, seharusnya aku pulang lebih awal”

Queen terkekeh pelan dengan kepala menggeleng dan gadis itu melepaskan pelukan Barra pada tubuhnya lalu beranjak bangun.

“Gapapa kak, lagi pula Queen tertidur sangat nyenyak semalam”

Tatapan Barra berubah, ia mengingat ucapan sang dokter semalam. Lantas pria itu bangun dan memeluk Queen dari belakang.

“Iya, kamu tertidur sangat nyenyak bahkan sampai tidak mengingat aku pulang” Ujar Barra dengan nada miris nya.

Queen tidak mengingat apa yang terjadi semalam. Queen melupakan teriakan histeris dan tangisan nya semalam.

Mata Queen tertuju pada jam di sebelah nya, seketika mata gadis itu membulat saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

“Astaga, sudah siang!” Pekik kaget Queen. “Kenapa kakak tidak membangunkan Queen?” Lanjut nya dengan nada kesal.

“Sengaja” Sahut singkat Barra yang mulai aktif mengecupi tengkuk Queen.

“Lepas kak, Queen mau mandi dan kenapa kakak tidak kerja?”

“Aku akan mengajak mu ke suatu tempat, jadi hari ini aku libur”

“Kemana?”

“Ada deh, sekarang ayo mandi!”

Barra melepaskan pelukan nya dan dalam sekali gerakan pria itu mengangkat tubuh Queen hingga membuat gadis itu memekik kaget.

“Kak! Turunkan!” Pekik Queen mengalungkan tangan nya pada leher Barra.

“Mandi sayang”

“Iya Queen akan mandi, tetapi turunkan”

Barra tak menjawab dan terus melanjutkan langkah nya hingga memasuki kamar mandi. Rengekan Queen terus di abaikan hingga akhirnya Barra mendudukkan tubuh Queen pada wastafel.

“Astaga kak Barra..” Seru Queen hendak turun.

“Mandi sayang” Gumam Barra menahan pergerakan Queen dan mengungkung gadis itu.

Jantung Queen berpacu begitu cepat, napas nya tercekat kala Barra semakin memajukan wajah nya hingga hidung kedua nya bersentuhan.

“Ka-kak..” Gugup Queen menahan dada Barra.

“Mandi sayang” Bisik berat Barra tepat di depan bibir Queen.

“I-iya Queen akan mandi, kakak ke-keluar saja”

Tidak menjawab, tetapi Barra malah memberikan kecupan basah nya pada bibir tipis milik Queen membuat sang pemilik melotot kaget.

“Kak--emmhh..!!”

Barra kalap, pria itu langsung menerjang bibir menggoda milik Queen. Mel*mat nya begitu rakus dan terburu-buru.

“Kak--!!”

Cpkk.. Cpkk.. Cpkk..

Suara decapan terdengar begitu menggema di kamar mandi yang cukup luas itu. Di saat tangan Queen sibuk menahan dada Barra dan mencoba melepaskan lum*tan pria itu.

Namun sebalik nya, tangan Barra malah aktif membuka satu persatu kancing piyama tidur yang digunakan oleh Queen tanpa sepengetahuan gadis itu.

“Kak,, emhh su-sudah” Queen mengigit bibirnya saat Barra beralih meny*sapi leher nya.

Napas gadis itu terengah-engah, bahkan kedua bibirnya sudah membengkak.

Srek!

Piyama tersebut terlepas, ralat maksud nya di sobek oleh Barra saat tak kunjung berhasil melepaskan piyama yang di pakai Queen.

“Kak!” Pekik kaget Queen dengan tangan menyilang di depan dada.

“Kali ini saja” Gumam berat Barra mencoba melepaskan tangan Queen yang menghalangi pemandangan indah itu.

Kepala Queen menggeleng, mata nya mulai berair. Sudah di pastikan gadis itu mulai merasa takut terlebih lagi melihat wajah memerah Barra.

“Kamu harus melawan nya sayang, lawan!” Tegas Barra seraya menarik lepas kacamata penutup gunung kembar milik sang istri.

“Kak Barra!!”

Tanpa memperdulikan erangan dan pekikan Queen, Barra menahan pergerakan gadis itu dan mengh*sap begitu rakus salah satu gunung tak berpohon itu.

Suara his*pan rakus itu terdengar begitu nyaring, tangan Barra pun tak tinggal diam. Jika tangan kiri nya ia gunakan untuk menahan kedua tangan Queen.

Maka yang sebelah kanan nya saat ini tengah bergerak aktif menggerayangi kulit mulus nan lembut sang istri.

“Kak, su-susah hikss” Isak Queen mencoba melepaskan tangan nya.

Mulut Barra berpindah, pria itu benar-benar sudah tidak sadarkan diri. Pikiran nya berkecamuk bahkan dari semalam pria itu belum tidur.

Namun percaya lah kegiatan saat ini berhasil meredakan rasa pusing di kepala nya, dan perlahan kegundahan di hati nya berkurang.

“Kak hikss..”

Chup~ Greb!

His*pan terlepas dan Barra pun langsung memeluk tubuh bergetar Queen. Melepaskan segala tahanan pada tubuh kecil itu hingga Queen melayangkan pukulan nya pada punggung Barra.

“Ja-jahat hikss.. Kak Barra ja-hat” Queen memukuli punggung kekar itu dengan sisa tenaga nya.

Tetapi Barra tidak merespon apapun, dia hanya diam dan mengatur napas nya yang begitu terasa panas di leher Queen.

Selama beberapa saat isak tangis dan kekesalan Queen terus berlangsung. Barra mulai mengurai pelukan nya begitu tubuh Queen tak lagi bergetar.

“Kak Barra jahat hikss” Queen menyilangkan tangan nya, sebisa mungkin gadis itu menutupi aset nya.

“Aku seorang pria, Queen. Aku juga suami mu” Ujar Barra dengan nada yang terdengar datar dan begitu menekan.

Takut-takut Queen menatap mata yang menyorot begitu tajam itu. Bibir nya bergetar menahan isak tangis nya.

“Katakan pada ku, suami mana yang tahan untuk tidak menyentuh istri nya sendiri?”

“Katakan pada ku, pria mana yang tahan untuk tidak menyentuh dan tidak berambisi untuk memiliki wanita nya seutuh nya!”

Queen terdiam, kepala nya menunduk tak bernai menatap Barra. Pria di hadapan nya kembali seperti awal Queen di beli oleh nya.

“Tidak ada Queen, tidak ada!” Bentak Barra mencengkram pelan bahu Queen agar kepala gadis itu terangkat.

Napas berat Barra menerpa helaian rambut berantakan Queen. Gadis itu terus terisak memikirkan setiap perkataan Barra.

“Setidak nya izin kan aku untuk menyentuh mu seperti tadi. Lawan rasa takut mu dan aku tidak akan menyakiti mu sedikit pun”

“Ma-maaf..” Lirih bergetar Queen.

Tanpa berkata-kata lagi gadis itu langsung memeluk Barra, melupakan rasa takut dan malu nya. Bahkan Queen menenggelamkan wajah nya pada dada bergemuruh itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Semangat Kak Riri sayang ❤️

2023-03-14

1

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Agak kesian sebenarnya liat Barra nahan kegitu😔 wkkwkw tapi apalah daya Queen

2023-03-14

5

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Bener tuh Queen 😌 aku dukung Barra nya !❤️

2023-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!