19. Keputusan terbaik

“Gosok rambut ku dengan benar dan harus bersih!” Ketus Barra pada Queen yang saat ini tengah membantu nya mandi.

Lebih tepat nya kini Queen tengah mengeramasi rambut Barra yang kotor akibat adonan di tangan nya. Dan tentu saja kegiatan itu selalu berakhir pada bagian atas.

Barra kesal, sangat kesal karena Queen lagi-lagi tak bisa melawan trauma nya hingga berakhir dengan tangis histeris gadis itu.

“Su-sudah bersih kak, na-nanti rambut kakak bisa rontok” Ujar Queen terbata-bata.

Barra menyentuh rambut nya, memang benar sudah bersih tetapi ia masih kesal pada Queen dan tentu nya Barra tidak akan melepaskan Queen begitu saja.

“Gosok punggung ku, tadi kamu memegang nya!”

“Ba-baik” Queen menurut dan mulai menggosok pelan punggung Barra dengan spons mandi nya.

“Maafkan Queen, kak” Lirih Queen setelag beberapa saat hanya di isi oleh keheningan.

“Hmm” Barra hanya berdehem dengan mata terpejam menikmati usapan lembut dari jari-jari kecil Queen.

“Kak Barra marah?”

“Tidak” Sahut singkat Barra terkesan cuek.

Wajah Queen berubah murung, bahkan gerakan tangan nya memelan dan jadi melemas saat mendapat respon seperti itu dari Barra.

“Huuft, sini duduk!” Titah Barra setelah mendengus kasar. Pria itu menepuk tepi bathtub menyuruh agar Queen duduk di sisi nya.

Queen menurut dan duduk di tepi bathtub itu, menundukkan kepala nya saat melihat Barra menatap nya tajam.

“Bisa kamu lupakan semua masa lalu menyakitkan itu?” Tanya Barra dengan nada yang jauh lebih lembut dari sebelum nya.

“Qu-queen tidak tau, tiba-tiba bayangan itu selalu muncul. Qu-queen takut”

Barra menarik tangan istri kecil nya itu lalu menggenggam nya begitu erat. Melihat tangan nya di genggam lantas Queen memberanikan diri menatap wajah Barra.

“Baiklah lupakan itu, kamu mau kuliah 'bukan?” Tanya Barra mengalihkan pembicaraan.

Queen mengangguk ragu karena bingung dengan arah pembicaraan Barra yang tiba-tiba berubah.

“Mau atau tidak?”

“Mau kak..”

Sesaat Barra terdiam, menatap begitu intens wajah mungil sang istri. Istri yang sangat ia cintai bahkan sejak saat itu Queen sudah menjadi separuh napas nya.

“Aku sudah mendaftarkan mu di Universitas Johns Hopkins” Ujar Barra setelah menarik napas nya begitu dalam.

Mendengar hal itu sontak mata Queen membulat begitu lebar, bahkan mulut nya menganga kaget.

“A-apa?”

“Huuft.. Kamu akan kuliah di sana Queen, aku tau kamu sangat suka meneliti sesuatu dan universitas itu cocok untuk mu. Calon peneliti hebat” Jelas Barra di iringi helaan napas berat nya.

“Ta-tapi itu bukan di negara ini 'kan?”

Barra mengangguk pelan, lalu menyandarkan kepalanya pada lengan Queen. Mata pria itu menatap lurus ke depan, ini lah keputusan yang Barra ambil.

Membiarkan Queen kuliah di sana dan tentu nya dengan tujuan awal yaitu menyembuhkan luka mental dan batin Queen.

“Universitas itu ada di USA, jadi kamu akan ke sana”

“Kenapa?”

Barra mendongak menatap wajah Queen yang sudah di banjiri air mata. Sontak hal itu membuat Barra panik dan langsung mencakup kedua pipi menggemaskan itu.

“Hei, kenapa nangis?” Panik Barra menyeka air mata Queen.

“Kenapa kakak mendaftarkan Queen di sana?”

“Aku mendaftarkan kamu di sana karena itu Universitas terkemuka di dunia dan pastinya pendidikan mu akan terjamin dengan keahlian mu, sayang”

Queen menggeleng, air mata nya semakin deras mengalir. “Di sini juga banyak universitas terbaik, kenapa kakak mendaftarkan Queen begitu jauh hikss.. Apa kakak akan--”

“Buang pikiran kotor mu, Queen!” Sentak Barra seakan tau apa yang di bicarakan Queen. “Sampai kapan pun aku tidak akan melepaskan mu, ingat itu!” Lanjut nya.

Queen menggeleng pelan, ia memang ingin berkuliah tapi tidak sejauh ini hingga harus pindah negara. Lagi pula Queen sudah sangat nyaman bersama Barra, ia tidak ingin jauh dari Barra. Queen takut dunia luar.

“Queen gak mau hikss..”

“Kenapa gak mau? Kamu 'kan selalu ingin melanjutkan pendidikan mu dan sekarang aku kabul kan” Lembut Barra membujuk gadis kesayangan nya.

Queen menatap wajah Barra, lebih tepat nya menatap mata memerah pria itu. “Lalu bagaimana dengan kakak?” Tanya balik Queen.

“Aku tentu nya akan baik-baik saja” Jawab Barra menahan air mata nya.

“Ka-kakak bilang ingin mempunyai penerus, lalu bagaimana jika aku harus pergi sejauh itu hikss”

“Aku bisa menunda itu, lagi pula kamu belum siap 'bukan?”

Queen tak mengangguk atau pun menggeleng, gadis itu terus menatap Barra dengan derai air mata nya.

“Selagi kamu belum siap, kamu bisa melanjutkan pendidikan mu dan setelah selesai nanti, anak kita akan mempunyai seorang Mama yang memiliki gelar tinggi”

Bibir Queen bergetar mendengar penuturan tulus Barra, bahkan pria itu mengucapkan nya dengan penuh keyakinan dan senyum tulus nya.

“Queen hikss.. Queen--”

“Queen harus mau 'ya? Aku sudah mengeluarkan banyak uang agar kamu bisa masuk universitas itu lho” Bujuk Barra dengan wajah riang nya.

Tidak peduli seperti apa keadaan Barra saat ini, tiba-tiba saja Queen masuk ke dalam bathtub dan memeluk begitu erat pria itu.

Barra yang kaget pun hanya bisa terdiam, perasaan nya sangat campur aduk saat ini.

“Queen harus meninggalkan kakak di sini sendirian?” Tanya Queen masih terisak. “Dan Queen harus di sana sendirian tanpa kakak?”

“Kamu tidak sendiri sayang, nanti aku akan meminta Bi Dazy untuk menemani mu di sana. Bagaimana?”

Queen mendongak menatap wajah Barra yang saat ini tengah menatap nya juga. “Lalu bagaimana dengan kakak?”

“Aku?” Queen mengangguk, menunggu Barra mengeluarkan suara nya.

“Tentu aku di sini bersama para pengawal, asisten ku, dan pelayan lain nya” Ujar Barra tersenyum hangat dan menarik pelan hidung Queen.

“Tapi--”

“Sudah jangan banyak tapi-tapi, intinya kalau kamu tidak mau maka berikan aku seorang putra laki-laki yang lucu saat ini juga!” Potong tegas Barra.

...****************...

.

.

FYI:- Terkait umur dan keinginan Queen di sini author ganti, dan telah author revisi di bab sebelum nya.

Karena beberapa waktu lalu author mendapatkan saran dari editor untuk menganti umur Queen menjadi 19tahun, dan untuk keinginan yang sebelumnya bersekolah maka sekarang jadi berkuliah.

Itu saja info singkat nya, jika masih bingung silahkan bertanya atau baca beberapa bab awal sebelumnya🤗

Terpopuler

Comments

Salsabila Ayu Putri

Salsabila Ayu Putri

cucok kalo gt terlalu kecil kalo masi 16th

2023-03-16

1

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Kamu berbohong

2023-03-16

0

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Gppa makasih Ka Ri 🥰❤️❤️ semangatttt cinta 💜

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!